Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam kegiatan penelitian ini, penulis memilih judul mengenai pengaruh

kualitas pelayanan dan promosi terhadap kepuasan konsumen dengan objek

penelitian pada Indomaret Sampai Warunggunung, yang berlokasi di Jl. Raya

Rangkasbitung – Pandeglang Km. 9 Kampung Selaraja Rt 006 Rw 003 Desa

Selaraja Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak Provinsi Banten.

Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Tahun 2021
Agustus September Oktober November
Jenis Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
ke- ke- ke- ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul
Pengumpulan Data
Penyusunan Proposal
Bimbingan Proposal
Sidang Proposal
Bimbingan Skripsi
Sidang Skripsi

1
1

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis ini adalah metode

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:1)” Metode penelitian ini pada dasarnya

merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode penelitian dari dua macam, yaitu metode kuantitatif dan metode

kualitatif. penelitian yang penulis akan laksankan adalah penelitian kuantitatif,

karena bermaksud untuk mengetahui hubungan kasualitas atau sebab akibat..

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono,2011:80).

Populasi dalam penelitian ini adalah menggunakan kwesioner

kepada konsumen di Indomaret Sampai Warunggunung selama 3 bulan dari

bulan Juni-Agustus 2021 penelitian sebanyak 300 orang.

3.3.2 Sampel

Adapun sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Proportionate random sampling. Menurut Sugiyono (2014:64) teknik

proportionate random sampling ini digunkan untuk populasi yang

mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen secara proporsional


2

diambil secara acak. Teknik ini digunakan untuk pengelompokan karyawan

berdasarkan jenis pekerjaannya. agar jumlah dari sample menjadi

proposional.

Menghitung ukuran sampel dari sebuah populasi yang telah

ditentukkan dapat menentukan dapat menggunkan rumus Slovin

(Umar,2009:78) yaitu sebagai berikut:

N
n=
1+ Ne 2

Dimana

N = Ukuran populasi

n = Banyaknya sampel

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir, misalnya 10 % (0.1).

N
n=
1+ Ne 2

300 300
n= n=
1+300 ( 0,1 )2 1+300 ( 0, 01 )

300
n=
4

n=75

Berdasarkan perhitungan tersebut penulis memutuskan untuk

memakai jumlah responden sebanyak 75 responden.


3

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan suatu data

yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitia. Umumnya teknik

mengumpulkan data dapat menggunakan tenik wawancara, angket, dan

pengamatan ( Juliansyah Noor 2010:138); dalam penelitian pada Dinas

Perhubungan Kabupaten Lebak ini prosedur pengumpulan data melalui

beberapa langkah yaitu :

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1998) dalam Sugiyono (2017: 145)

“Obeservasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya

yang terpenting yaitu proses-proses pengamatan serta ingatan”.

2. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana

setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya

adalah melakukan kajian yan berkaitan dengan teori dan topik penelitian.

Dalam pencari teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-

banyaknya dari perpustakaan yang behubungan (Nazir, 2003:133).

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan suatu kejadian yang sudah lalu

(Sugiyono, 2017: 329). Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan


4

misalnya catatan harian

4. Kuesioner

Kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang mencakup semua

pertanyaan dan pertanyaan yang akan digunakan bisa melalui telepon,

surat ataupun tatap muka (Ferdinand,2006).

Untuk menilai tanggapan dari setiap responden, penulis menggunakan

skala likert, sekala likert merupakan derivative dari sekala pengukur ordinal

karena dalam alternatif pilihan yang disediakan terkandung pengertian adanya

pemeringkatan dalam konteks persetujuan. Sewaktu menanggapi pertanyaan

dalam sekala likert, responden akan menyatakan tingkat persetujuan mereka

terhadap suatu pertanyaan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.

Sekala likert menggunakan lima angka peneliayan yaitu (1) sangat tidak setuju,

(2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, (5) sangat setuju. (Sugiarto,

2017:244).

3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

menurut Sugiyono (2013:31). Persepsi terhadap variabel penelitian untuk

menghindari kesalahan, berikut penjelasan tentang variabel yang digunakan

sebagai berikut :
5

Tabel 3.4
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator No Kuis Skala Sumber
Kepuasan 1. Sistem 1. Penyampaikan 1 Likert Kuesioner
keluhan dan saran
Konsumen
saran 2. Pendapat 2
(Y) 3. Keluhannya 3
Philip
2. Survei 4. direcly reported 4
Kotler Kepuasan satisfaction
5. derived satisfaction 5
dalam Pelanggan
6. problem analysis 6
Fandy 7. importance/ 7
performance
Tjiptono
ratings
(2011 : 3. Ghost 8. Berperan atau 8
Shopping bersikap sebagai
146)
pelanggan /pembeli
potensial produk
perusahaan dan
pesaing 9
4. Lost 9. memperbaiki
Customer kinerja dan
Analysis pelayanan mereka.
Kualitas 1. Tangibles 1. bukti nyata dari 1,2 Likert Kuesuioner
(bukti langsung) kepedulian dan
Pelayanan
2. Empaty perhatian yang
(X1) (empati) diberikan
3. Reliability 2. kemampuan 3.4
Utama
(keandalan) perusahaan untuk
(2015:5) 4 Resposiveness melaksanakan jasa
(daya tanggap) 3. memberikan
5.Assurance pelayanan dengan
(jaminan). cepat dan tanggap 5.6
4. Resposivenes 1. Membangun 7,8
s(daya kepercayaan dan
tanggap) kesetiaan konsumen
5. Assurance melalui karyawan
(jaminan). Target pekerjaan
6

2. Memanfaatkan jasa 9,10


yang ditawarkan
oleh perusahaan
Promosi 1. Periklanan 1. Periklanan 1 Likert Kuesioner
2. Personal Shelling 2
(X2)
3. Publisitas 3
Kolter 4. Promosi penjualan 4
(2016, 2. Dari mulut 5. Membangun 5
645) ke muut kesadaran
6. Membangun 6
pemahaman
7. Menciptakan 7
langkah awal
8. Legistimasi 8
9. Meyakinkan kembali 9

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen pengukuran variabel atau disebut dengan instrument biasanya

digunakan dalam berbagai jenis penelitian. Menurut Noor (2017:101) instrumen

pengukuran variabel jika dipahami dari sisi adalah proses menghubungkan

konsep atau konstruk dengan fakta emporos (realita). Dari sisi fakta, pengukuran

variabel adalah pemberian bilangan atau symbol pada peristiwa empiris menurut

aturan yang telah ditetapkan . Instrument secara garis besar dapat dibedakan

kedalam test dan skala. Berikut ini adalah gambarana tabel instrumen penelitian :
7

Tabel 3.5
Instrumen Penelitian
Variabel Penelitian Instrumen Sekala Ordinal
1 2 3 4 5
Kualitas pelayanan 1. Tangibles (bukti langsung)
2. Empaty (empati)
3. Reliability (keandalan)
4. Resposiveness (daya
tanggap)
5.Assurance (jaminan).
Promosi 1. Periklanan
2. Personal selling
3. Publisitas
4. Promosi penjualan
5. Membangun kesadaran
6. Membangun pemahaman
7. Menciptakan langkah awal
8. Legitimasi
9. Meyakinkan kembali
Kepuasan konsumen 1. Sistem keluhan dan saran
2. Survei Kepuasan
Pelanggan
3. Ghost Shopping
4. Lost Customer Analysis

3.7 Uji Coba Instrumen

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013:52) uji validitas digunakan untuk mengukur

valid atau tidaknya suatu kuesioner. Instrumen penelitian disebut valid bila

setiap pertanyaannya mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur


8

instrumen tersebut. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya.

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan dengan bantuan

program SPSS dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total

correlations) dengan niali r . Jika nilai r


tabel hitung >r tabel dan bernilai positif

maka penyataan tersebut dikatakan valid menurut Ghozali (2013:53).

r tabel di dapat dari taraf signifikasi (α) sebesar 5% (0,05) dengan derajat

bebas atau degree of freedom (df) menggunakan rumus sebagai berikut :

df = n - 2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

2 = two tail test

3.6.2 Uji Realibilitas

Realibilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dan hasil

pengukuran dapat diandalkan dan dipercaya. Realibiltas adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama menurut Sugiyono (2013:121).

Uji realibiltas dalam penelitian digunakan dengan bantuan program

SPSS dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan kriteria
9

bahwa variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,60 menurut Nunally dalam Ghozali (2013:48).

3.7 Teknik Analisa Data

3.7.1 Uji Prasyarat Analisis Data

3.7.1.1 Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali, (2011:160-165) Uji normali tas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak

dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test. Residual

berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi > 0,05.

3.7.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali, (2011:139-143. Uji

heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang


10

dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu

uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian

pada penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai

prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka

0 pada sumbu Y.

3.7.1.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t -1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011: 110). Pada

penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi

menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

Tabel 3.4
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
11

Sumber : Ghozali, 2011

3.7.1.4 Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali (2013:106) Uji multikolineritas

bertujuan “menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antara vairabel bebas (independent). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Salah satu model regresi

ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai

tolerance dan lawannya, (2) variance inflation factor (VIF).

Tolerance mengukur Variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lannya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai

tolerance ≤0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥10.


12

3.7.2 Uji Analisis Data

3.7.2.1 Uji Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan adalah model regresi

linier berganda. Menurut Sugiyono (2018:305) bahwa: “Analisis

regresi linier berganda bermaksud meramalkan bagaimana

keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua

atau lebih variabel independen sebagai faktor prediator

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Analisa untuk mengetahui arah pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen, yaitu antara keterampilan

dan lingkungan kerja terhadap kinerja manajerial dengan model

regresi sebagai berikut:

4
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + e

Penjelasan:

Ŷ : Kinerja Karyawan

a : Konstanta

b1 : Koefisien Regresi Variabel (X1)

b2 : Koefisien Regresi Variabel (X2)

X1 : Konflik Peran

X2 : Wewenang Kerja
13

E : Error

3.7.2.2 Analisis Korelasi

Analisis ini yaitu ukuran yang dipakai untuk melihat

hubungan yang terjadi antara satu variabel dengan variabel yang

lain. Derajat hubungan yang terjadi dinamakan korelasi (Moh.

Nazir, 2014:398).
4

r =n ∑ xy−(∑ x)¿ ¿
Sugiyono (2014:248)

Keterangan:

r = Koefisiensi korelasi

n = Banyaknya pasangan observasi

∑x = Jumlah Variabel X

∑y = Jumlah Variabel Y

∑ x2 = Jumlah Kuadrat variabel X

∑ y2 = Jumlah Kuadrat variabel Y

¿ = Kuadrat dari penjumlahan variabel X

¿ = Kuadrat dari penjumlahan variabel Y

∑ xy = Jumlah perkalian X Y

Untuk menambahkan penafsiran terhadap koefisien

korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat

dilihat pada tabel:


14

Tabel 3.7
Interprestasi Nilai r
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 0,100 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2014 : 250)

4.7.2.2 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol

atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel-varibel

dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang

mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel-variabel dependen (Trilaksana Gugus Muhammad,

2015:54).

KD = r2 x 100%

4.7.2.3 Uji t
15

Uji-t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas

yaitu Pengaruh Konflik Peran dan wewenang Pekerjaan

Terhadap Kesejahteraan Karyawan. Kriteria pengujian hipotesis

secara parsial adalah sebagai berikut:

1.Pengaruh variable motivasi kerja dan disiplin kerja.

HO : βi = 0; Tidak ada pengaruh (X1) secara parsial terhadap

(Y).

Ha : βi ≠ 0; Ada pengaruh (X1) secara parsial terhadap

kesejahteraan (Y).

2.Pengaruh variable motivasi kerja terhadap kesejahteraan

karyawan.

HO : βi = 0; Tidak ada pengaruh (X2) secara parsial

terhadap (Y).

Ha : βi ≠ 0; Ada pengaruh (X2) secara parsial terhadap (Y).

Menentukan nilai ttabel sebagai batas daerah

penerimaan atau penolakan hipotesis. Nilai ttabel pada α = 0,05

berdasarkan uji dua pihak dan derajat kebebasan (dk) = n – k

dimana n = banyak sampel, sedangkan k = banyaknya variabel

(bebas dan terikat).

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial

adalah :

1.Jika thitung<ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.


16

2.Jika thitung>ttabel, maka H0 dan ditolak Ha diterima.

3.7.2.5 Uji F

Uji simultan atau uji serempak (Uji F) digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Konflik Peran dan

Wewenang Pekerjaan secara simultan Kesejahteraan Karyawan.

Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah:

H0 : β1,β2 = 0; Tidak ada pengaruh (X1) dan (X2)

secara simultan terhadap (Y)

Ha : β1, β2 ≠ 0 ada pengaruh (X1) dan (X2) secara

simultan terhadap (Y).

Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel

dengan tingkat keyakinan 95% (α = 5%). Dan derajat kebebasan

dengan rumusnya: df1 = k -1 dan df2 = n – k, dimana k adalah

jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah

observasi/sampel pembentuk regresi. Kriteria pengambilan

keputusannya adalah:

1.Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak pada

ά=5%

2.Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima pada

ά=5%

Anda mungkin juga menyukai