ABSTRAK
Daerah kota-kota besar setiap harinya memproduksi ribuan ton sampah, persoalan
sampah di daerah perkotaan kerap kali menjadi masalah di daerah perkotaan. Sehingga
perlu adanya system dan cara alternative yang lebih efektif dan efisien dalam mengelola
sampah tersebut, sebagai bagian dari Smart environment dalam mendukung keberhasilan
smart city. Lalu kemudian terdapat alternative yang dapat mengolah sampah menjadi
sumber energi listrik, penulisan ini bertujuan untuk meng analisis evektifitas cara
tersebut dalam menangani masalah yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Pembangkit Listrik
Tenaga sampah (PLTSa) dapan menjadi salah satu alternative cara yang dapat di
terapkan dalam upaya pengurangan volume sampah. Namun di butuhkan system dan
standarisasi oprasi agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan lain sehingga dapat
bekerja dengan baik dan efisien.
ABSTRACT
The big cities every day produce thousands of tons of garbage, the problem of
garbage in urban areas is often a problem in urban areas. So the need for
systems and alternative ways that are more effective and efficient in managing
waste, as part of the Smart environment in supporting the success of smart city.
Then there is an alternative that can process waste into a source of electrical
energy, this writing aims to analyze the effectiveness of the method in dealing
with existing problems. The method used in this research is descriptive
qualitative. The results of this study stated that the Waste Power Plant (PLTSa)
can be one alternative way that can be applied in efforts to reduce the volume of
waste. However, it needs a system and standardization of operations so as not to
cause damage to other environments so that it can work well and efficiently.
Keywords: Smart Environment, waste management, Waste Electric Power Plant, PLST
87
JURNAL ENVIROTEK VOL 12 NO 1 (2020)
88
IMPLEMENTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH…( TOHA NURDIANSAH ,DKK)
89
JURNAL ENVIROTEK VOL 12 NO 1 (2020)
penerapan teknologi dalam area yang lebih diperbuat oleh pemerintah atau masyarakat itu
luas. Pendapat lain menyatakan smart city sendiri (Insani, 2017).
merupakan sebuah konsep kota yang memiliki
integrasi didalamnya sehingga memberikan Dapat dikatakan sebagai kesengajaan karna
efek efisiensi dan praktis dalam penelolaan kebanyakan orang telah memahami bahwa
sebuah kota (Hidayatulloh, 2016). Arjita turut kegiatan ini dapat menyebabkan kerusakan
memberikan pendapat yang nyaris serupa, ia lingkungan namun mengabaikan resiko
mendefinisikan smart city sebagai penggunaan tersebut. Salah satu kegiatan manusia yang
teknologi informasi dan komunikasi untuk paling berdampak pada lingkungan ialah
meningkatkan kualitas hidup, alirah informasi membuang sampah. Sampah diartikan sebagai
selalu di tujukan untuk mengurangi kemiskinan barang sisa dan tak terpakai yang dibuang oleh
dan kesenjangan yang terjadi. Peningkatan masyarakat, permasalahannya ialah ketidak
kualitas hidup yang dimaksud juga termasuk mampuan tempat pembuangan akhir untuk
pada ekologi, budaya, politik, kelembagaan, menampung seluruh sampah yang di hasilkan
dan sebagainya tanpa meninggalkan beban setiap hari(Mulasari, Husodo, & Muhadjir,
pada generasi selanjutnya (Arjita, 2017). 2014). Dalam tulisan (Muhdhar, 2016)
Mertodiningrat (1978) menyatakan
Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di permasalahan diatas terkait dengan kurangnya
Indonesia, dengan jumlah Penduduk mencapai kedisiplinan karna tingkat pendidikan,
2,8 jta jiwa (BPS Provinsi Jawa Timur,2018) pengertian, dan kesadaran di masyarakat.
pada tahun 2017 dengan pertumbuhan
penduduk cukup tinggi yakni 0,56% di tahun Tabel 1. Proyeksi Pertambahan penduduk
yang sama. Maka diperluka perencanaan yang
baik dalam membangun wilayah kotanya.
Tahun Jumlah penduduk
Perencanaan pembangunan yang berkelanjutan 2013 2.821.929
tentunya menyangkut banyak hal di dalamnya, 2014 2.833.924
seperti lingkungan, ekonomi, social, 2015 2.848.583
sumberdaya manusia dengan memanfaatkan 2016 2.862.406
berbagai sumber daya yang ada. Perlu diketahui 2017 2.874.699
juga bahwa Surabaya adalah salah satu kota 2018 2.885.555
tersukses yang telah menerapkan konsep Smart 2019 2.896.195
City (Smart Governance, Smart Environment, 2020 2.904.751
Smart People, Smart Ekonomy, Smart Living,
Smart Mobility). Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu
factor penyebab naiknya jumlah produksi
Salah satu unsur yang harus ada dan menjadi sampah di Indonesia, di perhirakan ditahun
perhatian khusus karna urusan yang sangat 2025 produksi sampah Indonesia dapat
kompleks dalam pembangunan sebuah kota mencapai 65.2 juta ton/ tahun. Dan jika di
Smart City adalah lingkungan (Environment). tinjau lebih spesifik, pada tahun 2017 produsen
Karna pada dasarnya ingkungan ialah tempat sampah yang cukup tinggi terjadi di pulau jawa
tinggal manusia dimana disana lah manusia ialah Surabaya dengan 9.896,78 m3/hari dan
melakukan aktivitas sehari-hari(Ratna Sari & Jakarta sebesar 7.164,53 m3/ hari. Pola
MEIRINAWATI, 2019). Dalam pembangunan konsumtif yang terjadi di masyarakat kota juga
lingkungan yang cerdas mengkhususkan menjadi salah satu penyebab lain dari naiknya
bagaimana menciptakan sebuah lingkungan volume sampah. Pencemaran yang diakibatkan
yang ramah, dapat memberikan keindahan fisik oleh sampah menyebabkan permasalahan
dan non fosik, serta keberlajutan sumber lingkungan lain, seperti pencemaran air, tanah,
daya(Dewi, 2017). Adanya kerusakan yang dan udara. Data ini dihimpun dari Statistik
terjadi pada lingkungan akibat pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2018
sumber daya alam yang salah, adanya (Badan Pusat Statistik,2018). Dari sumber yang
kerusakan yang menyebabkan penurunan berbeda, meyatakan produksi sampah dalam
kualitas lingkungan sekitar hakikatnya adalah satuan TON Surabaya dapat menghasilkan
karna kelalaian atau kesengajaan yang sekitar 2.913,18 ton sampah dalam setiap
harinya(humas,surabaya.go.id).
90
IMPLEMENTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH…( TOHA NURDIANSAH ,DKK)
91
JURNAL ENVIROTEK VOL 12 NO 1 (2020)
dan hasil dari fermentasi nya dapat menjadi Mulasari, S. A., Husodo, A. H., & Muhadjir, N.
kompos. Sedangkan sisanya juga ada PLTSa (2014). Kebijakan Pemerintah dalam
dengan metode pembakaran yang akan Pengelolaan Sampah Domestik. Kesmas:
mengurangi hingga 70% volume sampah. National Public Health Journal, 8(8),
404–410.
DAFTAR PUSTAKA —PT. Sumber Organik—Project—. (n.d.).
Retrieved December 27, 2019, from
Amalia, S. (2017). Analisis Implementasi
http://www.sumberorganik.com/project.h
Program Bank Sampah Di Kota
tml
YogyakartA. Jurnal Analis Kebijakan,
1(2). Ratna Sari, D., & Meirinawati. (2019).
Manajemen Strategi Pengolahan Sampah
Arjita, U. A. (2017). E-Government Sebagai
Menjadi Biogas Di Kelurahan
Bagian Dalam Smart City. Prosiding 2nd
Kedundung Magerari Kota Mojokerto.
Seminar Nasional IPTEK Terapan
Publika, 7(1).
(SENIT) 2017, 2(1), 167–170.
Samsinar, R., & Anwar, K. (2018). Studi
Badan Pusat Statistik. (n.d.).
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
BPS Provinsi Jawa Timur. (n.d.).
Sampah Kapasitas 115 Kw (Studi Kasus
Dewi, Y. S. (2017). Arus Urbanisasi Dan Kota Tegal). ELEKTUM, 15(2).
Smart City. Retrieved from https://doi.org/10.24853/elektum.15.2.%
/jspui/handle/123456789/2347 p
Ernawati, D., Budiastuti, S., & Masykuri, M. Tak Ada Bau di Tempat Pengelolaan Sampah |
(2012). Analisis Komposisi, Jumlah Dan Siap-Siap Untuk Risma—AIMAN (3).
Pengembangan Strategi Pengelolaan (n.d.). Retrieved from
Sampah Di Wilayah Pemerintah Kota https://www.youtube.com/watch?v=i2Bq
Semarang Berbasis Analisis Swot. (2), 9yugv0s
10.
Wijayanti, W. P. (2013). Peluang Pengelolaan
Hidayatulloh, S. (2016). INTERNET OF Sampah Sebagai Strategi Mitigasi Dalam
THINGS BANDUNG SMART CITY. Mewujudkan Ketahanan Iklim Kota
Jurnal Informatika, 3(2). Semarang. JURNAL PEMBANGUNAN
Infographic Jumlah Sampah-01. (2017, WILAYAH & KOTA, 9(2), 152–162.
February 13).
Insani, P. A. (2017). Mewujudkan Kota
Responsif Melalui Smart City. Publisia:
Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 2(1),
25–31.
Lutfi Agung Kurniawan, M. (2016).
Implementasi Peraturan Daerah Kota
Surabaya Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Sampah dan Kebersihan di
Kota Surabaya.Publika, 4(9).
Muhajir Haris, A., & Priyo Purnomo, E.
(2016). Implementasi Csr (Corporate
Social Responsibility) Pt. Agung
Perdana Dalam Mengurangi Dampak
Kerusakan Lingkungan. Journal of
Governance and Public Policy, 3(2),
203–225.
Muhdhar, M. H. I. B. M. A. (2016).
Keterkaitan Faktor Sosial, Ekonomi,
Pengetahuan, dan Sikap dengan
Manifestasi Perilaku Ibu-ibu Rumah
Tangga dalam Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga di Kota Surabaya. Jurnal
Ilmu Pendidikan, 10(2).
92