Anda di halaman 1dari 14

1.

KONSEP PENDINGINAN AC

A. Materi Pokok sesuai Kompetensi Dasar :


1. Prinsip kerja sistem AC
2. Fungsi sistem AC
3. Komponen utama sistem AC dan fungsinya
B. Uraian Materi
1. Prinsip Kerja
Sistem penyejuk udara atau AC sudah menjadi kebutuhan penting bagi
penumpang baik mobil angkutan umum maupun mobil pribadi, disamping
memperoleh kenyamanan dengan menggunakan AC keamanan
penumpang lebih terjamin karena pintu dan jendela mobil harus ditutup
waktu AC dihidupkan, dan dapat menyerap uap air yang menempel pada
kaca mobil waktu udara lembab atau hujan turun sehingga tidak
menghalangi pendangan supir serta menghindari udara kotor masuk ke
dalam mobil karena sistem AC akan menyaring kotoran-kotoran yang ada
pada udara sebelum masuk ke dalan mobil. Secara lebih ringkas fungsi AC
mobil dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Memberikan udara sejuk ke dalam ruangan kendaraan.
2. Menghindari udara kotor masuk ke dalam ruangan kendaraan.
3. Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan
atau udara lembab.

Sistem kerja AC terdiri dari bagian-bagian yang berfungsi untuk


menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan
panas dapat berlangsung, bagian-bagian tersebut adalah :
1. Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor
sehingga beredar dalam sistem AC, karena adanya tekanan maka zat
pendingin menjadi panas.
2. Kondensor akan mendinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi),
sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah
bentuk menjadi cair.
3. Saringan atau filter akan menghisap uap air dan menyaring kotoran
dalam zat pendingin agar tidak beredar pada system.
4. Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup
ekspansi sehingga dapat berubah bentuk dari cair menjadi uap.
5. Evaporator akan mengambil panas di sekeliling evaporator sehingga
menyebabkan zat pendingin menguap menjadi gas dan kembali ke
kompresor. Proses ini akan kembali berulang seperti semula

1
Secara sederhana bagian-bagian sistem AC mobil dapat dilihat seperti
gambar di bawah ini :

Gambar 1. 1 Sirkulasi Zat pendingin pada sistem AC mobil.

2
Penempatan komponen-komponen utama sistem AC pada mobil terlihat
pada gambar di bawah ini :

Gambar 1. 2 Penempatan komponen-komponen sistem AC

Keterangan gambar :
1. Kompresor
2. Kondensor
3. Saringan
4. Slang AC
5. Katup ekspansi
6. Evaporator
7. Pemanas ruangan

3
2. NAMA, KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

A. Uraian Materi
2. Kompresor
Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi energi pneumatic
oleh kompresor sehingga zat pendingin beredar dalam instalasi sistem AC.
Secara umum kompresor ada dua jenis :
2.1. Kompresor model torak
Terdiri dari beberapa bentuk gerak torak :
a. Tegak lurus
b. Memanjang
c. Aksial
d. Radial
e. Menyudut (Model V)
Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan
torak di dalam silinder kompresor.
2.1.1. Kompresor torak gerak tegak lurus :
Keterangan Gambar :
1. Katup hisap
2. Katup tekan
3. Saluran tekan/hisap
4. Dudukan katup
5. Torak
6. Silinder
7. Batang penggerak
8. Poros engkol

LANGKAH HISAP LANGKAH TEKAN

4
1. Katup hisap terbuka, 1. Katup tekan terbuka, akibat
akibat hisapan dari torak tekanan torak terhadap zat
2. Zat pendingin masuk ke pendingin
dalam silinder 2. Katup hisap tertutup
3. Katup tekan tertutup

Konstruksi katup dan dudukannya :

Gambar 2. 3 Konstruk katup dan dudukannya kompresor


torak gerak lurus.

Pada waktu langkah menghisap katup hisap melengkung ke bawah


akibatnya hisapan torak dan saluran hisap terbuka, sebaliknya pada
langkah tekan, katup tekan akan melengkung ke atas.
2.1.2 Kompresor torak gerak memanjang
Kompresor model ini akan terlihat diameternya lebih kecil dan badan
tidak terlalu panjang.

Keterangan gambar :
1. Torak
2. Roda gigi gerak putar
3. Piring dudukan
goyang
4. Bantalan piring
5. Roda gigi gerak putar
dan goyang
6. Poros kompresor

Gambar 2. 4 Kompresor torak gerak memanjang.

5
2.1.3 Kompresor torak gerak aksial (berlawanan).
Dengan mekanisme piring goyang, gerakan todak dapat diatur
berlawanan, kompresor ini badannya panjang dari kompresor gerak
torak memanjang, oleh karena itu cocok dipasang pada ruangan
mesin yang kecil/sempit tetapi cukup besar untuk arah memanjang.

Keterangan gambar :
1. Silinder
2. Torak
3. Bola baja
4. Poros
5. Bantalan
6. Piring goyang

Gambar 2. 5 Kompresor torak gerak aksial (berlawanan).

2.1.4 Kompresor Torak Gerak Radial.


Agar gerakan torak pada silinder dapat menuju ke arah diameter luar
kompresor, maka dipasang sebuah eksentrik pada poros kompresor,
kompresor jenis ini akan lebih baik dipasang pada ruang mesin yang
sempit tetapi cukup luas pada arah diameter kompresor.

Gambar 2. 6 Kompresor Torak Gerak Radial.

2.1.5 Kompresor gerak torak menyudut.


Kompresor ini hampir sama dengan kompresor gerak torak tegak
lurus hanya gerakan torak dan batang penggeraknya dibuat menyudut
(V). Kerugian kompresor torak model ini :
6
a. Momen putar yang diperlukan tidak merata maka kejutan/getaran
lebih besar
b. Bentuk dan konstruksi lebih besar dan memakan tempat
Keuntungan :
a. Dapat dipakai untuk segala macam jenis AC
b. Konstruksi lebih tahan lama
Untuk mengurangi kerugian akibat getaran maka kompresor model
torak dibuat bersilinder banyak.
2.2 Kompresor model rotary
Gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan
menekan zat pendingin, kompresor menghisap refrigeran bertekanan
rendah dari evaporator dan memampatkannya sampai 100 – 250 psi,
dengan bertambahnya tekanan refrigeran tersebut maka suhu
refrigeran akan bertambah, uap refrigeran yang bertekanan tinggi
dalam kondensor lebih cepat mengembun dengan cara melepas panas
ke sekelilingnya.
Agar dapat bekerja secara terus menerus maka kompresor AC perlu
diberi pelumas, fungsinya adalah untuk melumasi bantalan pada
kompresor dan melumasi bagian-bagian yang bergesekan, oli yang
digunakan pada kompresor merupakan oli khusus yang beredar dalam
sistem AC bersama dengan zat pendingin.
Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator, rotor terdiri dari
dua baling-baling. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai
terbuka dan berakhir setelah pintu masuk tertutup, pada waktu pintu
masuk sudah tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup
pengeluaran membuka, sedangkan pada pintu masuk secara
bersamaan sudah terjadi langkah hisap demikian seterusnya.

Gambar 2. 8 Kompresor rotary.

7
Gambar 2. 9 Cara kerja kompresor rotary.

Keuntungan :
1. Karena setiap putaran menghasilkan langkah langkah hisap dan
tekan secara bersamaan maka momen putar lebih merata
akibatnya getaran/kejutan lebih kecil
2. Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan menghemat
tempat.
Kelemahan :
1. Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja
sebab pada volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar
pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan gesekan.

2.3 Kondensor.
Kondensor ditempatkan didepan radiator, kondensor berfungsi untuk
mendinginkan gas refrigeran sehingga terkondensasi menjadi cair dengan
tekanan yang tinggi, setelah menjadi cair refrigeran mengalir ke receiver
(dryer). Pendinginan yang terjadi pada kondensor adalah karena aliran
udara oleh kipas radiator. Jumlah panas yang dilepaskan refrigeran dalam
kondensor sama dengan panas yang diserap dalam evaporator ditambah
panas kerja yang diperlukan kompresor untuk menekan refrigeran, makin
banyak panas yang dilepas dalam kondensor makin besar pula efek
mendinginkan yang akan diperoleh dari evaporator.
Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat pendingin, karena
kondensasi yang dilakukan oleh kondensor. Perubahan bentuk itu dari gas
menjadi cair, supaya pendingin/kondensasi dari zat pendingin lebih
sempurna maka pemasangan kondensor perlu memperhatikan arah aliran
udara yang membantu proses pendinginan kondensor, pada mobil biasanya
ditempatkan di depan radiator supaya dapat dialiri udara waktu mobil
berjalan.
Adakalanya pemasangan kondensor di depan radiator tidak dilengkapi
dengan kipas pendingin, tetapi kipas pendingin mesin diganti dengan yang
lebih besar supaya pendinginan mesin dapat dilaksanakan bersama-sama
dengan pendinginan kondensor. Sistem ini merugikan bila sistem AC tidak

8
dipakai, karena kipas yang besar akan makan daya mekanis mesin
akibatnya boros bahan bakar.
Untuk itu memakai kipas pendingin listrik tersendiri pada kondensor adalah
solusi lain meskipun kondensor dipasang di depan radiator, diatas atap
mobil atau dibawah lantai dan dimana saja memungkinkan.

Gambar 2. 10 Proses perubahan bentuk zat pendingin pada kondensor.

Konstruksi kondensor ada 2 yaitu : Bentuk pipa dan pipih


Bahan konstruksi kondensor ada 2 yaitu : Alumenium dan tembaga

Gambar 2.11 Penempatan kondensor pada kendaraaan

Gambar 2. 12 Jenis-jenis konstruksi kondensor

2.4 Saringan/Filter
Saringan disebut juga receiver/dryer dikonstruksi berupa tabung silinder
yang di dalamnya terdapat sel silica yang menyerap uap air pada zat
pendingin, pada bagian atas saringan kebanyakan dilengkapi dengan kaca
pengontrol untuk melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem,
adakalanya pada saringan dipasangkan dua buah saklar yang bekerja
berdasarkan tekanan atau temperatur (saklar memutus bila tekanan atau

9
temperatur dalam saringan melebihi dari batas maksimal). Kadang-kadang
saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman yang terbuat dari wood
metal, tutup pengaman ini akan cair bila temperatur zat pendingin
(refrigerant) sudah melebihi batas yang ditentukan.
Receiver/dryer berfungsi untuk menampung refrigeran cair, receiver/dryer
dilengkapi dengan filter, desiccant, sight glass dan fusible plug. Filter
berfungsi untuk menyerap uap air dan membersihkan kotoran yang ada
dalam zat pendingin. Fungsi filter tersebut sangat penting sebab jika zat
pendingin kotor akan menyebabkan karat pada komponen-komponen
sistem AC. Desiccant berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan
kotoran di dalam lubang katup ekspansi dan evaporator.
Keterangan gambar :
1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol (sight
glass)
4. Filter penyaring
5. Sel silica

Gambar 2. 13 Filter /Saringan


2.5 Kopling Magnet.
Supaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat
diputuskan dan dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan dimatikan),
maka diperlukan sebuah kopling magnet yang dipasang pada poros
kompresor bersama roda puli. Kopling magnet berfungsi untuk memutus
dan menghubungkan putaran mesin ke puli kompresor. Prinsip kerja kopling
magnit dapat dilihat pada gambar 2.14 ; bila saklar dihubungkan, maka
arus akan mengalir dari positip baterai melalui sekering ke kumparan
magnet listrik terus menuju ke negatip baterai, sehingga kumparan magnet
listrik akan menghasilkan kemagnetan yang kuat, magnet listrik akan
menarik pelat penekan sampai berhubungan dengan roda puli, dengan
demikian maka poros kompresor terputar. Pada waktu saklar diputuskan
maka arus listrik akan berhenti, kemagnetan akan hilang dan pegas pelat
pengembali akan menarik pelat penekan sehingga putaran motor pengerak
terputus dari poros kompresor, putaran motor penggerak hanya memutar
puli saja.

10
Keterangan gambar :
1. Sakelar
2. Pelat penekan
3. Roda puli
4. Poros Kompresor
5. Gulungan maknet listrik
6. Kompresor
7. Pegas pelat pengembali
8. Baterai

Gambar 2. 14 Konstruksi dan cara kerja kopling magnet.

2.6 Evaporator
Evaporator berfungsi sebagai pendingin udara, evaporator berbentuk tabung
pipa panjang bolak balik yang dilengkapi kisi-kisi pendingin, kisi-kisi
pendingin tersebut menerima hembusan udara hangat dari ruang kabin
penumpang oleh kipas listrik sehingga suhu evaporator naik, akibatnya
suhu refrigeran di dalam pipa evaporator akan naik dan berubah menjadi
uap, hal ini berarti panas yang terkandung dalam hembusan udara diserap
oleh refrigeran, akibatnya udara menjadi dingin untuk kemudian
dihembuskan kembali ke ruangan kabin sehingga penumpang merasakan
udara dingin.
Suhu evaporator mempengaruhi efisiensi pendinginan, jika suhu evaporator
lebih rendah dari 0oC akan terjadi pembekuan pada pipa-pipa evaporator,
pembekuan tersebut mengurangi efisiensi pendinginan, suhu evaporator
yang normal antara 0,5oC sampai 15,6oC.
Suhu pipa evaporator dapat diatur dengan menggunakan saklar
termostatik, jika suhu evaporator di bawah 0°C saklar termostatik akan
memutuskan kopling magnet kompresor sehingga kompresor tidak bekerja.
Cara lain untuk mengendalikan pembekuan pada evaporator adalah dengan
memasang katup by pass gas panas, katup tersebut dipasang pada pipa
pengeluaran evaporator, gas panas dari katup by pass tersebut menjadi
satu dengan zat pendingin kemudian masuk ke dalam kompresor, dengan
adanya gas panas tersebut suhu evaporator naik sehingga pembekuan
dapat dicegah.
Pada rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya
air yang mengumpul di sekitar evaporator akibat udara lembab yang
mengembun pada kisi-kisi evaporator, air ini juga akan membersihkan
kotoran-kotoran yang menempel pada kisi-kisi evaporator, karena kotoran
itu akan turun bersama air.

11
Gambar 2. 15 Letak evaporator pada sistem AC mobil.

2.7 Katup Ekspansi


Katup ekspansi berfungsi untuk mengatur zat pendingin yang masuk ke
evaporator, katup ekspansi dilengkapi pegas katup, bola termal dan
diafragma. Katup ditekan pegas agar selalu menutup sedangkan bola termal
selalu berusaha mendorong katup membuka, diafragma terletak di atas
katup ekspansi dan berhubungan dengan pena pengerak katup, jika pena
katup turun maka katup akan membuka, begitu pula sebaliknya.
Jika kompresor hidup aliran zat pendingin cair yang bertekanan tinggi
masuk dan katup jarum membuka lebar, ketika kevakuman pada saluran
masuk besar tekanan dalam bola termal sangat tinggi, tekanan ini
diteruskan oleh diafragma lewat pipa kapiler, tekanan bola termal pada
diafragma melawan tekanan pegas katup dan tekanan pipa equalizer
sampai diafragma melengkung, lengkungan diafragma tersebut diteruskan
ke katup dengan perantaraan pena penggerak, katup membuka dan
refrigeran dalam evaporator naik karena dipanasi oleh udara hangat yang
melewati evaporator, akibatnya zat pendingin mendidih dan menjadi gas,
gas zat pendingin tersebut mengalir menuju saluran pemasukan ke
kompresor..
Ketika zat pendingin melewati evaporator tekanan saluran isap naik,
tekanan ini mendorong diafragma, jika tekanan dalam bola termal turun
hampir sama dengan kenaikan tekanan dalam saluran isap pegas akan
menutup katup, jika katup tertutup zat pendingin tidak mengalir ke
evaporator, tekanan saluran masuk turun dan suhunya naik. Turunnya
tekanan mengurangi kenaikan equalizer pada diafragma, bersamaan
dengan itu tekanan bola termal naik karena suhu saluran masuk naik, hal
ini membuat diafragma melengkung ke bawah dan membuka katup
sehingga zat pendingin lebih banyak masuk ke evaporator.

12
2.7.1 Katup ekspansi bentuk siku

Gambar 2. 16 Konstruksi Katup ekspansi bentuk siku


dengan katup jarum.
Tabung kontrol, pipa kapiler dan ruangan di atas membram diisi
dengan cairan khusus yang sensitive terhadap perubahan temperatur,
tabung kontrol dan pipa kapiler ini didekatkan dengan pipa keluar
evaporator. Bila temperatur evaporator rendah tekanan cairan di atas
membram tidak mampu melawan tekanan pegas, katup jarum
menutup saluran masuk evaporator, penguapan zat pendingin terhenti
sehingga temperatur evaporator akan naik kembali.
Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di
atas membram akan naik pula, sampai melebihi tekanan pegas, katup
terdorong ke bawah, saluran terbuka, suhu evaporator turun kembali,
demikian seterusnya.

Gambar 2. 17 Konstruksi katup ekspansi bentuk siku


dengan katup bola
2.7.2. Katup ekspansi bentuk blok

Gambar 2. 18 Konstruksi katup ekspansi bentuk blok

13
1) Bagian di atas membram adalah cairan yang mengontrol dengan tempera-
tur pipa keluar evaporator.
2) Di bawah membram pengontrolan dengan tekanan zat pendingin pada pipa
keluar evaporator.
3) Membuka dan menutupnya katup diatur oleh tekanan pegas, tekanan di
atas dan di bawah membram miring tanpa garis bawah
2.8.Komponen Pengaman
Komponen pengaman merupakan bagian yang amat penting karena
bagaimanapun baiknya suatu mesin bekerja tidak menutup kemungkinan
terjadi kecelakaan, komponen pengaman berfungsi untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan melindungi alat kerja, tempat kerja serta pekerja
dari musibah.
2.8.1 Saklar tekanan pengeluaran
Saklar tekanan pengeluaran berfungsi untuk mematikan kompresor
jika tekanan pengeluaran turun pada batas tertentu, saklar dapat
juga mematikan kompresor jika suhu udara di bawah ketentuan.
2.8.2 Katup pembuang tekanan
Katup pembuang tekanan terletak pada receiver, katup ini berfungsi
untuk membuang tekanan yang berlebihan, batas tekanan yang
diijinkan biasanya antara 450 sampai 500 psi, jika tekanan dalam
kompresor melalui batas batas tersebut katup akan emmbuka dan
membuang tekanan keluar.
2.8.3 Saklar panas
Saklar panas berfungsi untuk mencegah panas dan tekanan yang
berlebihan pada sistem AC, panas yang berlebihan dapat disebabkan
oleh kekurangan pelumasan, kebocoran refrigeran dan sebagainya.
Jika suhu sistem AC berlebihan tabung sensor yang berisi refrigeran
menyebabkan diafragma mengembang dan titik kontak menutup,
jika titik kontak saklar panas menutup kembali terjadi hubungan
rangkaian hingga menyebabkan aliran listrik melalui sekering panas
hingga sekering meleleh, akibatnya arus yang ke kopling kompresor
terputus dan kompresor berhenti.
2.8.4 Saklar kipas
Saklar kipas berfungsi untuk membuat kipas bekerja secara otomatis
jika suhu mesin sangat panas, kipas sistem AC ditempatkan di depan
kondensor.
2.8.5 Alat pencegah beku
Alat anti beku berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan
pada sirip sirip evaporator, terjadinya pembekuan pada sirip sirip
evaporator sangat merugikan karena mengurangi efek pendinginan.

14

Anda mungkin juga menyukai

  • Revisi Soal Nomor 1
    Revisi Soal Nomor 1
    Dokumen4 halaman
    Revisi Soal Nomor 1
    Nurhadi Siswanto nurhadisiswanto.2018
    Belum ada peringkat
  • Kode Etik KPU FT UNY 2019
    Kode Etik KPU FT UNY 2019
    Dokumen6 halaman
    Kode Etik KPU FT UNY 2019
    Nurhadi Siswanto nurhadisiswanto.2018
    Belum ada peringkat
  • Talkshow Dies Natalis - Notulensi
    Talkshow Dies Natalis - Notulensi
    Dokumen3 halaman
    Talkshow Dies Natalis - Notulensi
    Nurhadi Siswanto nurhadisiswanto.2018
    Belum ada peringkat
  • Tugs
    Tugs
    Dokumen10 halaman
    Tugs
    Nurhadi Siswanto nurhadisiswanto.2018
    Belum ada peringkat
  • Mater AC Mobil PJJ Minggu Ke 2
    Mater AC Mobil PJJ Minggu Ke 2
    Dokumen5 halaman
    Mater AC Mobil PJJ Minggu Ke 2
    Nurhadi Siswanto nurhadisiswanto.2018
    Belum ada peringkat
  • Tugas 4
    Tugas 4
    Dokumen1 halaman
    Tugas 4
    Nurhadi Siswanto nurhadisiswanto.2018
    Belum ada peringkat
  • Kultum Tarawih Ke-1
    Kultum Tarawih Ke-1
    Dokumen3 halaman
    Kultum Tarawih Ke-1
    Nurhadi Siswanto nurhadisiswanto.2018
    Belum ada peringkat
  • Kultum Subuh Ke-2
    Kultum Subuh Ke-2
    Dokumen3 halaman
    Kultum Subuh Ke-2
    Nurhadi Siswanto nurhadisiswanto.2018
    Belum ada peringkat