Anda di halaman 1dari 11

BIPOLAR AFFECTIVE DISORDER AND MANIC EPISODE WITH PSYCHOTIC

SYMPTOMS IN A 39 YEARS OLD MAN

Lewi Martha Furi


Faculty of Medicine, Universitas
Lampung

Abstrak
Bipolar ialah gangguan mood yang terdiri dari paling sedikit satu episode manik,
hipomanik, atau campuran yang biasanya disertai dengan adanya riwayat episode
depresi mayor. Pergeseran yang ekstrim dari mood, motivasi, dan energi yang diderita
oleh pasien dengan bipolar dapat menimbulkan disabilitas bahkan bunuh diri. Oleh
karena itu, penting untuk mengetahui gejala, diagnosis, serta penatalaksanaannya.
Seorang laki-laki, 39 tahun, datang bersama keluarganya dengan keluhan mengamuk
dan memukul orang tanpa sebab yang jelas. Selama sebulan terakhir, keluarga
mengaku pasien tidak dapat tidur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka sayat pada
pipi sebelah kanan. Status generalis, neurologis maupun pemeriksaan laboratorium
dalam batas normal. Status psikiatrikus didapatkan kesadaran jernih, mood elevasi
sesekali disforik, afek tumpul, keserasian inappropriate, halusinasi auditorik, taktil, dan
visual disertai waham kebesaran dan erotomania, insight derajat 2. Pasien didiagnosis
aksis I: F31.2 gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik; aksis
II: saat ini tidak ditemukan; aksis III: vulnus laseratum regio maksila dekstra; aksis IV:
masalah primary support group; aksis V: GAF20-11. Terapi psikofarmaka yaitu
haloperidol 3x2 mg tab, clozapine 2x25 mg tab, serta psikoterapi suportif. Gangguan
bipolar pada pasien ini dicetuskan setelah istrinya meninggal. [J Agromed Unila 2014;
1(3):211-215]

Kata kunci: bipolar, halusinasi, laki-laki, manik, psikotik

...
Korespondensi: Lewi Martha Furi |
lewiartha@yahoo.com

Pendahuluan bipolar mengakibatkan dampak yang


Gangguan bipolar, yang sering berat untuk pasien, keluarga, dan
disebut dengan gangguan manik masyarakat.2
depresi, adalah suatu gangguan mood
yang dikarakterisasikan oleh adanya
fluktuasi mood yang ekstrim dari euforia
menjadi depresi berat, dan diperantarai
oleh periode mood yang normal
(eutimik).1 Gangguan bipolar merupakan
salah satu masalah kesehatan mental
yang penting, yang terjadi hampir 2%-
4% dari populasi. Hal ini mungkin
disebabkan oleh karena seringnya
terjadi kekambuhan dan banyaknya
dampak yang merugikan yang dapat
disebabkan olehnya, di mana gangguan
Setiap orang pada umumnya
pernah mengalami suasana hati yang
baik (mood high) dan suasana hati yang
buruk (mood low). Akan tetapi,
seseorang yang menderita bipolar
disorder memiliki mood swings yang
ekstrim yaitu pola perasaan yang
mudah berubah secara drastis. Suatu
ketika, seorang pengidap bipolar
disorder bisa merasa sangat antusias
dan bersemangat (mania). Namun,
ketika mood-nya berubah buruk, ia bisa
sangat depresi, pesimis, putus asa,
bahkan sampai mempunyai keinginan
untuk bunuh diri.3,4
Stresor psikososial diketahui
dengan baik memainkan peranan
penting dalam hal etiologi,
pemeliharaan, dan penatalaksanaan
Lewi Martha Furi | Bipolar Affective Disorder and Manic Episode with Psychotic Symptoms in A 39
Years Old Man

sejumlah gangguan jiwa.4,5 Berdasarkan sehari dapat mandi 3-4 kali, namun tidak
Institut Nasional Kesehatan Mental bersih hanya mengguyur dengan air saja
Amerika Serikat (USA Government's tanpa menggunakan sabun, jika dilarang
National Institute of Mental Health) atau marah. Jika diajak bicara awal
NIMH, bipolar disorder tidak hanya pembicaraan biasanya masih nyambung
disebabkan oleh faktor tunggal saja, namun lama kelamaan menjadi
melainkan dari banyak faktor yang ngelantur, mengatakan hal-hal yang aneh
secara bersama-sama memicu bahwa anaknya besok akan menjadi
6
terbentuknya penyakit ini. Bipolar seorang suster padahal anaknya baru
disorder dapat mempengaruhi kelas 1 SD, mengatakan dia memiliki
kehidupan seseorang, seperti motor dan mobil padahal dia tidak
kemampuan di berbagai bidang, memilikinya. Pasien mengatakan siang
gangguan besar bagi kesehatan, sebagai malam sehingga akan marah bila
hubungan sosial, dan gaya hidup siang hari jendela dibuka, dan
seseorang. Oleh sebab itu, penyakit ini mengatakan malam sebagai siang,
memerlukan penanganan secara serius sehingga pasien marah bila anggota
agar penderitanya dapat menjalani keluarga lain tidur dan menyuruh
hidup dengan normal.3,4,7 keluarganya untuk bekerja.
Seminggu sebelum masuk rumah
Kasus sakit, keluarga mengakui pasien sering
Laki-laki, usia 39 tahun, diantar berkata ada
oleh adik kandung, adik ipar, serta
beberapa warga sekitar rumah adik
kandungnya dari Kalirejo datang dengan
keluhan mengamuk dan memukuli
orang-orang disekitarnya. Menurut
pengakuan keluarga sudah sekitar
sebulan yang lalu keluarga merasa ada
perubahan perilaku pada pasien. Satu
bulan yang lalu pasien tidak dapat tidur
dalam beberapa hari dan mulai
berbicara ngelantur, mudah marah bila
keinginan tidak dituruti, mudah marah
bila perkataannya disela, mulai
kehilangan inisiatif untuk makan serta
minum. Karena tidak dapat tidur
beberapa hari, keluarga memanggil
seorang mantri yang bekerja di
puskesmas Kalirejo. Pasien disuntik,
setelah itu pasien dapat tidur, keluhan
berbicara ngelantur dan marah jika
perkataannya disela orang lain masih
dikeluhkan.
Setengah bulan kemudian
keluhan dirasa semakin parah, pasien
menjadi sering berbicara sendiri, mandi
di tengah malam hari di mana dalam

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 3 | Desember


2014 | 212
Lewi Martha Furi | Bipolar Affective Disorder and Manic Episode with Psychotic Symptoms in A 39
Years Old Man

yang membisikinya dan ada yang x/m, laju napas 18 x/m, suhu 37,1oC,
menyentuh dirinya, keluarga juga status generalis, neurologis maupun
mengakui bahwa pasien sering berkata pemeriksaan laboratorium dalam batas
melihat binatang-binatang seperti ular normal. Status psikiatrikus didapatkan
dan gajah padahal hal tersebut tidak kesadaran jernih, mood senang sesekali
ada. Pasien pernah berkata pada adik disforik, afek tumpul, keserasian
iparnya bahwa ia melihat dirinya inappropriate, halusinasi auditorik,
sendiri pada saat melihat adik iparnya. taktil, dan visual disertai waham
Keluarga berkata bahwa terkadang kebesaran dan erotomania, insight
pasien berperilaku seperti anak kecil, derajat 2.
selalu meminta jajanan dan cemilan, Diagnosis berupa diagnosis
jika tidak ada atau tidak dipenuhi multiaksial yaitu aksis I: F31.2 gangguan
pasien menjadi marah. afektif bipolar, episode kini manik
Pasien dibawa berobat karena dengan gejala psikotik; aksis II: saat ini
sempat sangat gelisah dan ingin tidak ditemukan; aksis III: vulnus
memukul anaknya karena anaknya laseratum regio maksila dekstra; aksis
mengatakan bahwa ayahnya terlalu IV: masalah primary support group;
banyak makan. Pasien menjadi marah aksis V: GAF20-
dan mengejar anaknya untuk dipukul, 11. Terapi psikofarmaka yaitu
adik iparnya mencoba menghentikan haloperidol 3x2 mg tab, clozapine 2x25
tetapi malah adik iparnya yang terkena mg tab, serta psikoterapi suportif.
pukulan. Tidak dapat ditenangkan Pembahasan pasien ini
sehingga akhirnya diikat dan dibawa ke Konsep ditemukan
RSJ. gangguan jiwa adanya gangguan
Keluhan seperti ini baru dari PPDGJ III presepsi dan isi
pertama kali dirasakan pasien. Sekitar 6 yang merujuk ke pikir yang
bulan yang lalu pasien lebih sering DSM-IV adalah bermakna serta
terlihat murung, menutup diri, berdiam sindrom atau menimbulkan
diri di rumah. Hal itu terjadi selama pola perilaku, suatu distress
satu bulan, setelah itu pasien dapat atau psikologi (penderitaan) dan
beraktivitas seperti orang biasa pada seseorang, yang disability
umumnya. Dan selama beberapa bulan secara klinik (hendaya) dalam
tidak ada keluhan apapun. cukup bermakna, pekerjaan dan
Riwayat keluarga yang pernah dan yang secara kehidupan sosial
mengalami gangguan jiwa disangkal. khas berkaitan pasien sehingga
Riwayat minum-minuman beralkohol dengan suatu dapat
diakui, riwayat penggunaan obat- gejala disimpulkan
obatan terlarang disangkal, riwayat penderitaan bahwa pasien
tidak sadarkan diri diakui, riwayat (distress) atau mengidap
demam tinggi diakui, riwayat kejang hendaya gangguan jiwa.8,9
diakui, riwayat trauma kepala diakui, (impairment/disa Berdasark
riwayat pemeriksaan CT-Scan kepala bility) di dalam an data-data yang
namun tidak ada kelainan, riwayat sakit satu atau lebih didapat melalui
kepala hebat/terus- menerus disangkal. fungsi yang anamnesis dan
Pada pemeriksaan fisik penting dari pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum baik, manusia.8,9 ditemukan
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 76 Pada riwayat trauma

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 3 | Desember


2014 | 213
Lewi Martha Furi | Bipolar Affective Disorder and Manic Episode with Psychotic Symptoms in A 39
Years Old Man

kepala, demam gejala dan adalah suatu ini


tinggi, dan sindroma, gangguan jiwa menyingkirkan
kejang berupa diagnosis
sebelumnya. bukan penyimpangan penggunaan zat
Gangguan perilaku yang psikoaktif (F1).
mental organik penyakit berhubungan Pada
adalah gangguan dengan pemeriksaan
yang
jiwa yang pemakaian zat status mental,
menyebabkanny
psikotik atau yang dapat didapatkan
a. Pembagian
non-psikotik mempengaruhi adanya
menjadi psikotik
yang disebabkan sususan saraf halusinasi
dan tidak psikotik
oleh gangguan pusat secara auditorik taktil
lebih
fungsi jaringan kurang lebih dan visual yang
menunjukkan
otak.8-10 teratur sehingga menetap namun
kepada berat
Gangguan fungsi menimbulkan belum terjadi
gangguan otak
jaringan otak ini gangguan fungsi lebih dari satu
pada suatu
dapat sosial.9-11 Pada bulan dan tidak
penyakit tertentu
disebabkan oleh pasien ini khas memenuhi
daripada
penyakit terdapat riwayat kriteria
pembagian akut
badaniah yang penggunaan zat skizofrenia.
dan menahun.8-10
terutama psikoaktif, Waham yang
Meskipun pasien
mengenai otak namun gejala ditemukan
memiliki riwayat
atau yang terus adalah waham
trauma kepala,
terutama diluar berlangsung kebesaran dan
demam tinggi,
otak. Bila bagian bahkan seminggu waham cinta
dan kejang
otak yang lebih setelah (erotomania).
sebelumnya,
terganggu itu mengkonsumsi Tidak ditemukan
namun tidak
luas, maka tuak. Hal adanya gejala
diketahui secara
gangguan dasar utama dan gejala
pasti apakah
mengenai fungsi tambahan
terdapat
mental sama skizofrenia yang
kerusakan otak
saja, tidak khas baik waham
pada pasien.
tergantung yang
Pasien sempat
dilakukan CT- mengambang,
pada
scan kepala ataupun ide-ide
penyakit namun hasilnya berlebihan
tidak diketahui (over-valued
yang oleh pemeriksa. ideas) yang
menyebabkanny Hal ini dapat menetap,
a. Bila hanya menjadi dasar ataupun gejala-
bagian otak untuk gejala “negative”
dengan fungsi menyingkirkan seperti sikap
tertentu saja diagnosis sangat apatis,
yang terganggu, gangguan mental dan respons
maka lokasi organik (F0). emosional yang
inilah yang Gangguan menumpul atau
menentukan penggunaan zat tidak wajar yang

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 3 | Desember


2014 | 214
Lewi Martha Furi | Bipolar Affective Disorder and Manic Episode with Psychotic Symptoms in A 39
Years Old Man

mengakibatkan skizoafektif kematian bisa 100.000 di


penarikan diri adalah karena terjadi pada antara manusia.
dari pergaulan selain gejala penderita Prevalensi
sosial dan psikotik yang bipolar. Salah serupa pada pria
menurunnya kurang kuat satu penyebab dan wanita pada
kinerja sosial. mengarah ke kematian pada semua kelompok
Hal ini dapat skizofrenia, dan penderita budaya dan
menjadi dasar juga mengingat bipolar etnis. Gangguan
untuk bahwa mengakhiri ini dimulai sejak
menyingkirkan perbedaan hidupnya awal masa
diagnosis mendasar pada dengan bunuh dewasa, tetapi
penderita kedua diagnosa diri. Populasi pada kasus
sebagai tersebut adalah diperkirakan gangguan
skizofrenia (F2). mood- antara 10-15 per bipolar lainnya
Penulis congruent atau sudah terjadi setiap episode.
mendiagnosa mood- pada masa Episode
banding incongruent. Di remaja maupun manik biasanya
penyakit pasien mana pada pada masa terjadi tak
ini mania gangguan afek kanak-kanak.13-16 terduga dan
dengan gejala bipolar episode Gangguan berlangsung
psikotik, namun kini manik jiwa ini sifatnya paling cepat dua
mengingat dengan gejala berulang di mana minggu sampai
bahwa psikotik maka pasien dengan lima
sebelumnya yang terlihat memperlihatkan bulan, lain halnya
pasien pernah adalah bagaimana jika depresi yang
mengalami gangguan afek perasaannya, cenderung lebih
episode depresi dan waham atau gangguan ini lama.12 Episode
dan mengalami halusinasi sesuai terjadi manik terdiri dari
penyembuhan yaitu afeknya meningkatnya 3 tingkatan
sempurna maka yang mengalami suasana keparahannya
penulis elasi disertai pemikiran meliputi (1)
mendiagnosis waham (manik), hipomanik; (2)
pasien dengan kebesaran. Hal aktivitas, manik dengan
gangguan ini ditemukan perilaku, dan gejala psikotik;
afektif bipolar pada pasien.12 pada saat yang dan (3) manik
episode kini Ganggua berbeda berupa tanpa gejala
manik dengan n afektif bipolar afek menurun psikotik.15,16
gejala psikotik.12 merupakan juga rendahnya Gangguan
Pada peringkat kedua perilaku, energi hipomanik dapat
pasien ini lebih terbanyak dan kegiatan berupa perasaan
tepat sebagai (depresi). Pada sangat bahagia
didiagnosa penyebab gangguan ini pada wanita
gangguan afek disabilitas. spesialnya adalah ketika sedang
bipolar episode Sebanyak 4% ada jatuh cinta
kini manik dari populasi penyembuhan terhadap pria.
dengan gejala menderita total yang Perasaan sangat
psikotik gangguan sempurna di gembira,
dibanding bipolar. Bahaya
J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 3 | Desember
2014 | 215
Lewi Martha Furi | Bipolar Affective Disorder and Manic Episode with Psychotic Symptoms in A 39
Years Old Man

bersemangat dengan waham adanya vulnus Keluarga


dalam kebesaran.15,16 laseratum pada pasien
melakukan Pengertian regio maksila merupakan
segala aktivitas, waham dextra, sehingga keluarga dengan
dan gairah kebesaran yaitu diagnosis vulnus keadaan
seksual yang perilaku yang laseratum untuk ekonomi cukup.
meningkat. sesuai dengan aksis III. Pasien tinggal di
Gangguan keinginan derah Lampung
hipomanik lebih wahamnya, tidak Tengah. Pasien
bisa dikontrol sistematik, tinggal di rumah
daripada manik perilaku yang dengan kedua
karena gejala menyimpang anaknya. Dalam
yang dialami dari norma- kesehariannya,
tidak norma yang ada pasien hidup
menyimpang di mencari nafkah
dari masyarakat.15,16 sebagai seorang
masyarakat.15,16 Aksis II tani dan buruh
Ganggua tidak ada masak. Gejala
n manik dapat diagnosis muncul diawali
seperti sangat dikarenakan 20 tahun yang
optimis dalam pada pasien lalu di mana
suatu pekerjaan. didapatkan pasien menjadi
Selain itu tumbuh pendiam,
perasaan mudah kembang saat pemurung,
tersinggung saat masa kanak- berdiam diri,
berdiskusi dan kanak baik, hilang inisiatif
curiga bila ada pasien mampu sama sekali
pasangan menyelesaikan selama 1 minggu
selingkuh. Gejala pendidikan yang disebabkan
tersebut sangat sampai tamat berselisih paham
berat karena SMP, berhenti dengan kakak
aktivitas sekolah karena kandungnya
sosialnya masalah sendiri, serta
menjadi sangat ekonomi. merasa
kacau. Selain itu Menurut terbebani
manik pengakuan mengetahui adik
merupakan keluarga, pasien kandungnya
hiperaktifitas termasuk anak hamil dan tidak
motorik seperti yang pintar di diakui oleh calon
bekerja melebihi atas rata-rata suaminya. Gejala
kemampuan/ke temannya. Hal ini semakin
wajaran yang menyingkirkan bertambah berat
terkadang tidak diagnosis ketika 5 tahun
produktif, retardasi mental yang lalu pasien
kegembiraan (F.70). ditinggal
yang berlebihan, Pada instrinya yang
banyak bicara, pasien ini meninggal.
dan disertai ditemukan
J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 3 | Desember
2014 | 216
Lewi Martha Furi | Bipolar Affective Disorder and Manic Episode with Psychotic Symptoms in A 39
Years Old Man

Sehingga dapat sudah dinilai antipsycotics, pertama kali


disimpulkan dapat dan Clozaril tahun 1951
diagnosis akis IV membahayakan (Clozapine).20-21 sebagai
adalah masalah diri sendiri Obat premedikasi
dengan primary maupun orang anti-psikosis dalam anastesi
support group. lain, disabilitas disebut juga akibat efeknya
Stresor sangat neuroleptic, yang membuat
psikososial berat dalam dahulu relaksasi tingkat
diketahui komunikasi dan dinamakan kewaspadaan
mengurus diri
dengan baik major seseorang. CPZ
memainkan sendiri.20,21,22 transquilizer. segera
peranan Dalam Salah satunya dicobakan pada
penting dalam penanganan adalah penderita
hal etiologi, gangguan afektif chlorpromazine skizofrenia dan
pemeliharaan, bipolar indikasi (CPZ), yang ternyata berefek
dan rawat inap di diperkenalkan mengurangi
penatalaksanaa RSJ dilakukan delusi dan
n sejumlah ketika pasien
sudah dapat halusinasi tanpa
gangguan efek sedatif yang Receptors”
jiwa.5,16,17 membahayakan
berlebihan.20,21 (Serotoninedopa
Berdasarkan orang lain
Mekanis mine
NIMH, bipolar disekitarnya
me kerja obat antagonist).20,21
disorder tidak atau pun dirinya
anti-psikosis Pada
hanya sendiri. Pada
tipikal adalah pasien gangguan
disebabkan oleh pasien ini diakui
memblokade afek bipolar maka
faktor tunggal oleh keluarga
dopamine pada terapi pilihannya
saja, melainkan pasien dan
reseptor pasca- adalah obat
dari banyak petugas medis
sinaptik neuron antipsikotik
faktor yang bahwa dia
di otak, atipikal disertai
secara bersama- membahayakan
khususnya di mood
sama memicu keluarga seperti
sistem limbik dan stabilizer.20,21
terbentuknya memukuli dan
sistem Obat antipsikotik
penyakit mengancam
ekstrapiramidal atipikal yang
ini.6,18,19 orang-orang.23
(dopamine D2 dipilih adalah
Penilaia Obat-
receptor Clozapine di
n terhadap obatan yang
antagonist). mana efek sedatif
kemampuan digunakan
Sedangkan obat lebih besar dan
pasien untuk pasien dapat
anti-psikosis yang tidak memiliki
berfungsi dalam berupa
baru (atipikal) efek samping
kehidupannya antipsikotik.
disamping ekstrapiramidal
menggunakan Terdapat 3
berafinitas sindrom. Pilihan
skala GAF kategori obat
terhadap utama
(Global antipsikotik yang
“Dopamine D2 penggunaan
Assesment of dikenal saat ini,
Receptors”, juga mood stabilizer
Function). Pada yaitu
terhadap adalah Lithium
saat masuk RSJ, antipsikotik
“Serotonine 5 namun
skor GAF 20-11 konvensional,
mengingat lethal
yakni pasien newer atypical
HT dose yang sempit,
J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 3 | Desember
2014 | 217
Lewi Martha Furi | Bipolar Affective Disorder and Manic Episode with Psychotic Symptoms in A 39
Years Old Man

efek samping perasaan yang disorder: 3. National


toksik serta labil, mudah family Institute of
perlunya berubah, kadang impairtment Mental
pengawasan sedih berlebihan by treatment Health. Buku
kadar obat dan di saat lain interactions. J petunjuk
dalam darah gembira luar Clin bipolar
maka obat yang biasa. Jenis-jenis Psychiatry. disorder
diberikan kepada pengobatan yang 2008; institut
pasien yaitu diberikan 69(5):732-40. nasional
haloperidol tergantung dari kesehatan
merupakan gejala yang mental
pilihan yang dialami. Amerika
sudah tepat.23,24 Penderita bipolar Serikat. New
Pada selain York: NIMH;
prinsipnya membutuhkan 2012.
pengobatan obat seumur 4. World Health
selalu dimulai hidupnya, Organization.
dari dosis rendah mereka pun Mental health
ditingkatkan membutuhkan atlas.
bertahap sampai psikoterapi Washington
mencapai dosis suportif dari DC: WHO
terapeutik. keluarga yang Publications;
Setelah efek dapat membantu 2011.
terapi tercapai penderita untuk 5. First MB.
maka dilanjutkan dapat hidup di Psychiatric
dengan terapi dalam lingkungan classification.
pemeliharaan masyarakat. In: Tasman A,
untuk mencapai Kay J,
remisi dan Daftar Pustaka Lieberman JA,
mencegah 1. Sonne SC, First MB, Maj
kekambuhan Pharmd, M. editor.
selama minimal Brady KT. Psychiatry
6 bulan dan Bipolar volume 1.
bahkan disorder and Edisi ke-3.
berlangsung 3-5 alcoholism. West Sussex:
tahun. Terapi Alcohol John Wiley &
psikososial juga Research & Sons Ltd;
dipelukan dalam Health. 2002; 2008. hlm.
menangani 26(2): 103-8. 666-78
penyakit 2. Miller IW, 6. American
bipolar.21,25 Keitner GI, Psychiatric
Ryan CE, Association.
Simpulan Uebelacker, Diagnostic and
Pada Jhonson SL, statistical
penderita Solomon DA. manual of
gangguan Family mental
bipolar terjadi treatment for disorders. Edisi
suasana bipolar
J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 3 | Desember
2014 | 218
Lewi Martha Furi | Bipolar Affective Disorder and Manic Episode with Psychotic Symptoms in A 39
Years Old Man

ke-4. jiwa. Edisi Ke- 201. Clin


Arlington: 7. Surabay: 15. Dell’Osso L, Psychiatry.
American Airlangga Pini S, Cassano 2010;
Psychiatric Universitas GB, 71(6):e14.
Association; Press; 2004. Mastrocinque 18. Price AL,
Marzani-Nissen
2000. 11. Kaplan IH. C, Seckinger GR. Bipolar
7. Herditya FY, Sinopsis RA, Saettoni disorders: a
review.
Satiningsih. psikiatri: ilmu M, et al. Am Fam
Studi kualitatif pengetahuan Insight into Physician.
2012;
cognitive perilaku illness in 85(5):483-93.
behaviour psikiatri patients with 19. Watson
therapy pada klinis. Edisi mania, mixed DL, Thaw RG.
bipolar Ke-7. Jakarta: mania, bipolar Self-directed
disorder. Binarupa depression behavior: self-
Character: Aksara; 1997. and major modification
Jurnal hlm. 799-806. depression for personal
Penelitian 12. Maslim, with psychotic adjustment.
Psikologi. Rusdi. Buku features. Edisi ke-10.
2013; 1(2):1- saku Bipolar Cengage
14. diagnosis Disorders. Learning;
8. Maslim, gangguan 2002; 4:315- Massachusett
Rusdi. jiwa (PPDGJ 22. s; 2013.
Panduan III). Jakarta: 16. DeIl’Osso 20. Ganiswarna
praktis FK Jiwa Unika L, Pith S, S. Farmakologi
penggunaan Atmajaya; Tundo A, dan terapi.
obat 2004. Samo N, Edisi ke-4.
psikotropik. 13. Manley Musetti L, Jakarta: FKUI
Edisi ke-3. MR. Cassano GB. Press; 1995.
Jakarta: FK Pschyatry Clinical 21. Katzung
UNIKA Atma clerckship characteristic BG.
Jaya; 2007. guide. Edisi s of mania, Farmakologi
9. American ke-2. mixed mania dasar dan
Psychiatric Philadelphia: and bipolar klinik. Edisi
Association. Elsevier. depression ke-8. Jakarta:
Diagnostic and 2007. hlm. with Salemba
statistical 180. psychotic Medika; 2002.
manual of 14. Chawla features. 22. Sinaga RB.
mental JM, Singh- Comprehensi Skizofrenia
disorders. Balhara YP, ve Psychiatry. dan diagnosis
Edisi ke-4. Mohan I, 2000; 41:242- banding.
Washington Sagar R. 7. Jakarta: Balai
DC: Penerbit; Chronic 17. Ketter TA. Penerbit FKUI;
2005. hlm. mania: an Diagnostic 2007.
345-429. unexpectedly features, 23. Goodwin G.
10. Maramis long episode. prevalence, Evidence-
WF. Catatan Indian J Med and impact of based
ilmu Sci. 2006: bipolar guidelines for
kedokteran 60(5):199- disorder. J treating bipolar
J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 3 | Desember
2014 | 219
Lewi Martha Furi | Bipolar Affective Disorder and Manic Episode with Psychotic Symptoms in A 39
Years Old Man

disorder:
revised
second edition

recommendati
ons from the
British
Association
for
Psychopharma
cology.
Journal of
Psychopharma
cology, 2009;
23(4):346-88.
24. Berk M,
Malhi SG,
Henry L, Hasti
M, Macneli C,
Yucel M.
Evidence and
implication for
early
intervention
in bipolar
disorder.
Journal of
Mental
Health. 2010;
19(2):113-26.
25. Duffy A,
Crawford L,
Milin R, Grof
P. The early
manifestatio
ns of bipolar
disorder: a
longitudinal
prospective
study of the
offspring of
bipolar
parents.
Bipolar
Disorder.
2007; 9:828–
38.

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 3 | Desember


2014 | 220

Anda mungkin juga menyukai