NIM : 19303036
KELAS : 5 ADP 2
Secara umum pengertian atau definisi strategi pembelajaran adalah suatu usaha
Khususnya dalam dunia pendidikan, strategi ini dapat diartikan sebagai suatu
suatu rencana, yang didalamnya terdapat rangkaian kegiatan yang dirancang secara
khusus.
untuk kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien, berikut ini adalah
pengertian atau pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli yang perlu
diketahui.
- Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah urutan atau pola perilaku guru untuk dapat
- Suparman
1. PENDEKATAN
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
2. METODE
pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode
pembelajaran.
3. TEKNIK
suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran
tersebut.
5. STRATEGI
rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R.
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp dalam Sanjaya,
2008:126).
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang selalu
sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum
2004 : 32).
Sementara itu, Joyce dan Weil lebih senang memakai istilah model-model mengajar
daripada menggunakan strategi pengajaran (Joyce dan Weil dalam Rohani, 2004:33.
Nana Sudjana menjelaskan bahwa strategi mengajar (pengajaran) adalah “taktik”
yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran) agar
dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik) mencapai tujuan pengajaran secara
lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana dalam Rohani, 2004:34).Jadi menurut Nana
atau perbuatan guru itu sendiri pada saat mengajar berdasarkan pada rambu-rambu
Dengan kata lain, strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas daripada
Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di
1. Faktor Guru
Guru adalah faktor utama dalam proses pembelajaran. Berhasil atau tidaknya sebuah
Bayangkan saja, apabila ada seorang guru yang buta warna tetapi ia mengajarkan
materi mewarnai atau mengenal warna terhadap siswanya. Jelas tidak mungkin,
bukan?
Jadi, sebaiknya seorang guru membelajarkan kepada siswanya mengenai materi yang
tidakk bertentangan dengan kondisi fisiknya. Jika ia buta warna, mungkin sebaiknya
ia engajarkan materi yang tidak berhubungan dengan warna misalnya mata pelajaran
seorang guru yang sedang stres sebaiknya tidak mengajar terlebih dahulu. Karena
emosinya kepada mereka. Bahkan yang lebih dikhawatirkan apabila ia tidak hanya
trauma terhadap guru tersebut saja, akan tetapi kepada guru-guru lain juga.
2. Faktor Siswa
a. kondisi fisik
siswa yang sakit tidak mungkin mengikuti pelajaran sebaik ia mngikuti pelajaran
ketika ia sedang dalam keadaan sehat. Dipaksakan seperti apapun, kefahaman akan
sulit sekali masuk dalam diri anak. Karenanya, guru yang megetahui ada siswanya
b. kondisi psikis
Anak terlahir dengan anugrah kemampuan yang berbeda-beda. Maka dari itu, tugas
menggambar sebaiknya tidak diberi pelajaran menyanyi lebih banyak.Maka dari itu,
minat siswa.
3. faktor tujuan
Meliputi faktor:
a. Kejelasan
b. Urgensi
apa jadinya jika anak tidak suka pelajaran IPA (mis: biologi, fisika, dan kimia) tetap
Mungkin tidak akan berhasil kecuali jika anak berusaha mati-matian. Tapi itu hanya
sebagian kecil. Maka dari itu, disinilah faktor pentingnya kelas peminatan atau
penjurusan di SMA/MA.
c. Tingkat Kesulitan
Mengapa sekolah di Indonesia dibuat berjenjang? Ada jenjang SD, SMP, dan SMA?
Bukan hanya kelas yang berjenjang. Pembelajaran materi pun harus diperhatikan dari
yang termudah ke yang tersulit, dari yang konkret menuju ke yang abstrak. Hal
Meliputi:
-Kejelasan materi
4. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Fisik
b. Lingkungan sosial
Tata letak sekolah juga harus diperhatikan. Sebaiknya tidak didepan pasar, mall,
a. Interaktif
pengetahuan dari pendidik peserta didik, tetapi mengajar dianggap suatu proses
mengatur lingkungan yang dapat meransang peserta didik untuk belajar. Dengan
demikian proses pembelajaran adalah proses interaaksi baik antara pendidik dan
peserta didik, antara sesama pendidik maupun peserta didik dengan lingkungannya.
Dengan cara tersebut dimungkinkan kemampuan peserta didik akan berkembang baik
b. Inspiratif
peserta didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran
peserta didik harus membuka peluang agar peserta didik dapat melakukan sesuatu
c. Menyenangkan
Proses pembelajaran harus memungkinkan seluruh potensi peserta didik dapat
dikembangkan. Hal ini hanya akan mungkin terjadi jika proses pembelajaran
bermakna bisa dilakukan pendidik dengan cara, pertama dengan menata ruangan yang
apik dan menarik, yaitu memenuhi unsur kesehatan, seperti ventilasi, cahaya dan lain-
lain yang memenuhi unsur keindahan seperti kebersihan, cat tembok yang segar,
lukisan yang cocok, dan lain-lain. Kedua, pengelolaan pembelajaran yang hidup dan
sumber belajar yang relevan serta kontekstual. Namun yang paling mudah untuk
sendiri, masuklah ruang kelas dengan senyum sebab senyum dapat membuat suasana
terasa damai tidak menakutkan, menerima peserta didik seperti apa adanya tidak
perlu menuntut ini dan itu, menyapa setiap peserta didik dengan ramah sebagai
bentuk memberi perhatian. komunikasi pendidik dan peserta didik harus dialogis,
lancar dan tanpa beban, sehingga peserta didik harus dialogis, lancar dan tanpa beban,
d. Menantang
(learning how to learn) dan belajar melakukan sesuatu (learning how to do).
e. Motivasi
Motivasi adalah daya dorong yang memungkinkan peserta didik untuk bertindak atau
Prinsip penggunaan strategi yang digunakan pada Taman Kanak-kanak tidak terlepas
secara optimal.
pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan dan mengalami sendiri guru
mengenalkan berbagai konsep pada anak, menyatukan isi kurikulum dalam satu
mampu menciptakan kegiatan yang menarik, yakni membangkitkan rasa ingin tahu
anak dan memotivasi anak untuk aktif mencoba, berpikir kritis, dan kreatif serta
mendasar demi proses kelancaran pembelajaran seperti; bermain sambil belajar dan
secara optimal, pembelajaran berpusat pada anak yakni anak diberi kesempatan
pendekatan tematik