Anda di halaman 1dari 13

NAMA : ANATASYA THEODORA LAIKUN

NIM : 19303036

KELAS : 5 ADP 2

A. Definisi Strategi Pembelejaran

Secara umum pengertian atau definisi strategi pembelajaran adalah suatu usaha

menggunakan strategi yang sistematis yang dilakukan secara efektif untuk

mendapatkan suatu prestasi dan juga keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.

Khususnya dalam dunia pendidikan, strategi ini dapat diartikan sebagai suatu

rancangan sekaligus metode dalam mencapai tujuannya. Strategi pembelajaran adalah

suatu rencana, yang didalamnya terdapat rangkaian kegiatan yang dirancang secara

khusus.

 Pengertian Menurut Para Ahli

Sebelum membahas berbagai metode strategi pembelajaran yang dapat digunakan

untuk kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien, berikut ini adalah

pengertian atau pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli yang perlu

diketahui.
- Hilda Taba

Strategi pembelajaran adalah urutan atau pola perilaku guru untuk dapat

mengakomodasi semua variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.

- Suparman

Strategi pembelajaran merupakan gabungan dari beberapa rangkaian kegiatan, cara

mengorganisasikan materi pelajaran siswa, bahan, peralatan dan waktu yang

digunakan untuk proses pembelajaran dalam mencapai tujuan kegiatan pembelajaran

yang telah ditentukan.


B. Pendekatan, Metode, Teknik Pembelajaran, Model, dan Strategi

1. PENDEKATAN

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi

pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran

ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa

menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran

induktif (Sanjaya, 2008:127).

2. METODE

Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke

dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke

pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode

pembelajaran.

3. TEKNIK

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan

suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode

ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien?Dengan demikian sebelum

seorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi.


4. MODEL

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai

akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran

terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan

teknik pembelajaran.Nah, berikut ini ulasan singkat tentang perbedaan istilah

tersebut.

5. STRATEGI

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang

rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R.

David dalam Sanjaya, 2008:126). Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran

adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp dalam Sanjaya,

2008:126).

Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang selalu

sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum

tindakan guru-peserta didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran (Ahmad Rohani,

2004 : 32).

Sementara itu, Joyce dan Weil lebih senang memakai istilah model-model mengajar

daripada menggunakan strategi pengajaran (Joyce dan Weil dalam Rohani, 2004:33.
Nana Sudjana menjelaskan bahwa strategi mengajar (pengajaran) adalah “taktik”

yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran) agar

dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik) mencapai tujuan pengajaran secara

lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana dalam Rohani, 2004:34).Jadi menurut Nana

Sudjana, strategi mengajar/pengajaran ada pada pelaksanaan, sebagai tindakan nyata

atau perbuatan guru itu sendiri pada saat mengajar berdasarkan pada rambu-rambu

dalam satuan pelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran

harus mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan teknik yang digunakan

selama proses pembelajaran berlangsung.

Dengan kata lain, strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas daripada

metode dan teknik. Artinya, metode/prosedur dan teknik pembelajaran merupakan

bagian dari strategi pembelajaran.

Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di

kelas saat pembelajaran berlangsung.


C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pembelajaran

1. Faktor Guru

Guru adalah faktor utama dalam proses pembelajaran. Berhasil atau tidaknya sebuah

pembelajaran bergantung pada bagaimana cara seorang guru membelajarkan sebuah

materi terhadap siswa-siswanya. Ada dua jenis faktor, yakni :

a. Faktor Kondisi Fisik

Bayangkan saja, apabila ada seorang guru yang buta warna tetapi ia mengajarkan

materi mewarnai atau mengenal warna terhadap siswanya. Jelas tidak mungkin,

bukan?

Jadi, sebaiknya seorang guru membelajarkan kepada siswanya mengenai materi yang

tidakk bertentangan dengan kondisi fisiknya. Jika ia buta warna, mungkin sebaiknya

ia engajarkan materi yang tidak berhubungan dengan warna misalnya mata pelajaran

matematika, bahasa Indonesia, IPS, dll.

b. Faktor Kondisi Psikis

seorang guru yang sedang stres sebaiknya tidak mengajar terlebih dahulu. Karena

dikhawatirkan ia akan melampiaskan emosinya kepada siswa-siswanya. Hal ini akan

berdampak sangat tidak baik kepada guru maupun siswa-siswanya.


Siswa mungkin trauma terhadap guru yang telah atau bahkan sering melampiaskan

emosinya kepada mereka. Bahkan yang lebih dikhawatirkan apabila ia tidak hanya

trauma terhadap guru tersebut saja, akan tetapi kepada guru-guru lain juga.

2. Faktor Siswa

a. kondisi fisik

siswa yang sakit tidak mungkin mengikuti pelajaran sebaik ia mngikuti pelajaran

ketika ia sedang dalam keadaan sehat. Dipaksakan seperti apapun, kefahaman akan

sulit sekali masuk dalam diri anak. Karenanya, guru yang megetahui ada siswanya

yang sakit, sebaiknya menyuruh siswanya untuk beristirahat.

b. kondisi psikis

Anak terlahir dengan anugrah kemampuan yang berbeda-beda. Maka dari itu, tugas

guru adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan mereka. Siswa yang

mempunyai kemampuan menggambar sebaiknya diberi stimulus lebih dalam

menggambar. Begitu pula sebaliknya, siswa yang mempunyai kemampuan

menggambar sebaiknya tidak diberi pelajaran menyanyi lebih banyak.Maka dari itu,

sebaiknya sekolah memberikan ekstrakurikuler sebagai wadah pengembangan bakat

minat siswa.
3. faktor tujuan

Meliputi faktor:

a. Kejelasan

-apa visi-misi sekolah tersebut?

-apa saja tujuan pembelajaran di sekolah tersebut?

b. Urgensi

apa jadinya jika anak tidak suka pelajaran IPA (mis: biologi, fisika, dan kimia) tetap

diajarkan materi-materi IPA? Berhasilkah pembelajaran itu?

Mungkin tidak akan berhasil kecuali jika anak berusaha mati-matian. Tapi itu hanya

sebagian kecil. Maka dari itu, disinilah faktor pentingnya kelas peminatan atau

penjurusan di SMA/MA.

c. Tingkat Kesulitan

Mengapa sekolah di Indonesia dibuat berjenjang? Ada jenjang SD, SMP, dan SMA?

Karena pmerintah memperhatikan faktor kesulitan materi yang dipelajari anak.

Bukan hanya kelas yang berjenjang. Pembelajaran materi pun harus diperhatikan dari

yang termudah ke yang tersulit, dari yang konkret menuju ke yang abstrak. Hal

tersebut dimaksudkan untuk membantu memudahkan siswa dalam belajar.


d. Kesesuaian Materi

Meliputi:

-Kejelasan materi

-Kemenarikan (media, strategi, dll)

-Sistematika pembelajaran materi

-Jenis materi (menjelaskan sesuai koteks)

-Faktor instrumen (kelengkapan, kuantitas, kualitas, kesesuaian)

4. Faktor Lingkungan

a. Lingkungan Fisik

Sekolah yang baik seharusnya dijauhkan dari kebisingan dan polusi.

b. Lingkungan sosial

Tata letak sekolah juga harus diperhatikan. Sebaiknya tidak didepan pasar, mall,

tempat karaoke, atau tempat hiburan yang lain.


4.Prinsip-Prinsip strategi Pembelajaran

sejumlah prinsip dalam proses pembelajaran yaitu interaktif, inspiratif

menyenangkan, menantang dan memotivasi. Adapun jabarannya sebagai berikut:

a. Interaktif

Prinsip interaktif bermakna bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan

pengetahuan dari pendidik peserta didik, tetapi mengajar dianggap suatu proses

mengatur lingkungan yang dapat meransang peserta didik untuk belajar. Dengan

demikian proses pembelajaran adalah proses interaaksi baik antara pendidik dan

peserta didik, antara sesama pendidik maupun peserta didik dengan lingkungannya.

Dengan cara tersebut dimungkinkan kemampuan peserta didik akan berkembang baik

secara mental-spiritual, intelektual, emosional, sosial dan fisik.

b. Inspiratif

Proses pembelajaran dikatakan inspiratif jika proses pembelajaran memungkinkan

peserta didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran

peserta didik harus membuka peluang agar peserta didik dapat melakukan sesuatu

terkait dengan pembelajaran. Peserta didik dimotivasi untuk mengembangkan

inspirasinya sendiri, sehingga pengetahuan, keterampilam dan pengalamannya dapat

dikembangkan sendiri bermakna, dan kontekstual.

c. Menyenangkan
Proses pembelajaran harus memungkinkan seluruh potensi peserta didik dapat

dikembangkan. Hal ini hanya akan mungkin terjadi jika proses pembelajaran

disekolah tidak menegangkan, tidak menakutkan, tetapi menyenangkan,

menggembirakan bagi peserta didik. Proses pembelajaran yang menyenangkan atau

bermakna bisa dilakukan pendidik dengan cara, pertama dengan menata ruangan yang

apik dan menarik, yaitu memenuhi unsur kesehatan, seperti ventilasi, cahaya dan lain-

lain yang memenuhi unsur keindahan seperti kebersihan, cat tembok yang segar,

lukisan yang cocok, dan lain-lain. Kedua, pengelolaan pembelajaran yang hidup dan

bervariasi, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran, media pembelajaran dan

sumber belajar yang relevan serta kontekstual. Namun yang paling mudah untuk

mendapatkan suasana pembelajaran yang menyenangkan adalah sikap pendidik

sendiri, masuklah ruang kelas dengan senyum sebab senyum dapat membuat suasana

terasa damai tidak menakutkan, menerima peserta didik seperti apa adanya tidak

perlu menuntut ini dan itu, menyapa setiap peserta didik dengan ramah sebagai

bentuk memberi perhatian. komunikasi pendidik dan peserta didik harus dialogis,

lancar dan tanpa beban, sehingga peserta didik harus dialogis, lancar dan tanpa beban,

sehingga peserta didik merasa di dalam ruangan seperti di rumahnya.

d. Menantang

Proses pembelajaran haruslah membuat peserta didik tertantang untuk

mengembangkan kemampuan berpikir, kemampuan keterampilan aplikatif dan

keterampilan bersosial. Kemampuan tesebut dapat ditumbuhkan dengan cara

mengembangkan mengembangkan rasa ingin tahu dengan kegiatan mencoba-coba,


berpikir secara intuitif dan analitis. peserta didik perlu dilatih untuk belajar berpikir

(learning how to learn) dan belajar melakukan sesuatu (learning how to do).

e. Motivasi

Motivasi adalah daya dorong yang memungkinkan peserta didik untuk bertindak atau

melakukan sesuatu. Terkait dengan proses pembelajaran, pendidik amat berperan

dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, dengan jalan menunjukkan

pentingnya pengalaman materi bagi kehidupan peserta didik dikemudian hari.

Prinsip penggunaan strategi yang digunakan pada Taman Kanak-kanak tidak terlepas

dari prinsip pembelajaran di taman kanak-kanak, yaitu:

1. Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

2. Pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak.

3. Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak baik fisik maupun psikologis

secara optimal.

4. Pembelajaran berpusat pada anak yakni anak diberi kesempatan menentukan

pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan dan mengalami sendiri guru

sebsgai pembimbing dan fasilitator.

5. Pembelajaran menggunakan pendekatan Tematik. Tema sebagai sarana atau wadah

mengenalkan berbagai konsep pada anak, menyatukan isi kurikulum dalam satu

kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan kata anak dan menjadikan

pembelajaran lebih bermakna.


6. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan. Guru hendaknya

mampu menciptakan kegiatan yang menarik, yakni membangkitkan rasa ingin tahu

anak dan memotivasi anak untuk aktif mencoba, berpikir kritis, dan kreatif serta

menjadikan suasana kelas menyenangkan.

7. Mengembangkan kecakapan hidup, yakni kecakapan yang diperlukan anak dalam

kehidupan sehari-hari, seperti merawat kebersihan diri, berpakaian sendiri, menolong

diri sendiri, makan sendiri dan lain-lain.

8. Di dukung oleh lingkungan yang kondusif.

9. Pembelajaran yang bermakna.

10. Pembelajaranyang dinamis dan dialogis (demokratis) menjadikan interaksi guru

dengan anak dan anak yang optimal.

Pembelajaran anak Taman Kanak-kanak diperlukan prinsip-prinsip yang kuat dan

mendasar demi proses kelancaran pembelajaran seperti; bermain sambil belajar dan

belajar seraya bermain, pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak,

pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak baik fisik maupun psikologis

secara optimal, pembelajaran berpusat pada anak yakni anak diberi kesempatan

menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan dan mengalami

sendiri guru sebagai pembimbing dan fasilitator, pembelajaran menggunakan

pendekatan tematik

Anda mungkin juga menyukai