Anda di halaman 1dari 5

System endokrin

Pengertian

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon
yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain (Sherwood, 2001).

Bahasa Medis

Pankreas memiliki bahasa ilmiah ductus pankreaticus (Sherwood, 2001).

Letaknya

Pankreas memiliki panjang 6 sampai 10 inci (18 sampai 25 cm), terletak di belakang lambung di bagian
belakang perut. Bentuknya agak seperti ikan yang melintang horisontal di dinding posterior abdomen.
Kepalanya (caput) merupakan bagian terbesar dan terletak terletak pada sisi kanan perut dimana
lambung terhubung pada bagian awal usus 12 jari (duodenum). Di sinilah lambung mengosongkan
sebagian makanan yang dicerna ke dalam duodenum dan chyme (baca: kimus, makanan semicair yang
telah dicerna oleh lambung yang kemudian dikeluarkan dari lambung ke dalam duodenum) bercampur
dengan sekresi dari pankreas di dalam lengkungan duodenum. Sedangkan bagian ekor atau badan
pankreas merupakan bagian tersempit yang letaknya di sisi kiri perut di samping limpa. Ada saluran yang
membentang di sepanjang pankreas, dan diikuti oleh beberapa cabang kecil dari jaringan kelenjar. Ujung
saluran ini terhubung ke saluran serupa yang berasal dari hati, yang mengantarkan empedu ke
duodenum. Sakresi pankreas beserta cairan empedu pada akhirnya bertemu dengan chyme untuk
kemudian terjadilah proses pencernaan makanan secara enzimatik (Sherwood, 2001).

Fungsinya

Bagian endokrin pankreas atau pulau Langerhans, terdiri dari beberapa sel yang mengeluarkan hormon
langsung ke aliran darah. Insulin adalah hormon yang disekresi oleh sel beta pankreas sebagai respons
terhadap kenaikan gula darah. Hormon ini juga akan memindahkan glukosa dari darah untuk masuk ke
otot dan jaringan lain sehingga dapat digunakan sebagai energi. Selain itu, insulin juga membantu hati
menyerap glukosa, menyimpannya sebagai glikogen yang akan dibutuhkan tubuh ketika stres atau
ketika berolahraga.

Glukagon adalah hormon yang disekresikan oleh sel alpha pankreas apabila terjadi penurunan gula
darah. Fungsi utamanya untuk memecah glikogen menjadi glukosa di hati. Glukosa ini kemudian masuk
ke aliran darah untuk mengembalikannya ke kadar normal (Sherwood, 2001).

Mekanisme organ

Dalam pankreas terdapat reseptor yang dapat mendeteksi glukosa dalam darah. Jadi ketika Anda makan
sesuatu, pankreas melepaskan enzim pencernaan ke usus untuk memecah makanan. Ketika makanan
dicerna, dan tingkat gizi dalam darah meningkat, pankreas memproduksi insulin untuk membantu tubuh
menyimpan glukosa (Sherwood, 2001).

Patologi organ

Penyakit pankreatitis dapat diketahui dengan pemeriksaan :

CT-Scan untuk menentukan luasnya edema dan nekrosis

Ultrasound abdomen : dapat digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi pankreas, abses, pseudositis,
karsinoma dan obstruksi traktus bilier.

Endoskopi : penggambaran duktus pankreas berguna untuk diagnosa fistula, penyakit obstruksi bilier
dan striktur/anomali duktus pankreas. Catatan : prosedur ini dikontra indikasikan pada fase akut
(Sherwood, 2001).

Patofisiologi organ

Pankreatitis akut dapat terjadi setelah pembedahan pancreas atau pada bagiandidekat pancreas atau
setelah pelaksanaan instrumentasi pada duktus pankreatikus.Mortalitas pada pankreatitis akut cukup
tinggi akibat terjadinya syok, anoksia,hipotensi atau gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Serangan pankreatitis akut dapat diikuti dengan kesembuhan total, dapat timbul kembali tanpa
kerusakan permanent atau dapat berlanjut menjadi pankreatitis kronis.Pankreatitis akut mempunyai
keparahan yang berkisar dari kelainan yang relative ringan dan sembuh dengan sendirinya hingga
penyakit yang dengan cepat menjadi fatal serta tidak responsive terhadap berbagai terapi. Edema dan
inflamasi yang terbatas pada pancreas merupakan kejadian utama pankreatits yang dibentuk yang lebih
ringan dinamakan pankreatitis interstisialis atau edematous. Meskipun bentuk ini dianggap sebagai
bentuk pankreatitis yang lebih ringan, namun pasien berada dalam keadaan sakit yang akut dan beresiko
mengalami syok, gangguankeseimbangan cairan serta elektrolit dan sepsis.

Pankreatitis hemoragik akut merupakan bentuk pankreatitis interstisialis akut yang lebih lanjut. Digesti
enzimatik kelenjar pancreas tersebut lebih menyebar luasdan total. Jaringan pancreas menjadi nekrotik,
dan kerusakannya meluas sampai pada system vaskulatur sehingga darah mengalir masuk kedalam
subtansi pancreasdan jaringan retroperitoneal (Sherwood, 2001).

Kenapa organ itu disfungsi

Pankratitis yaitu Inflamasi (Radang) pankreas yg disebabkan oleh adanya injury pada organ eksokrin
pankreas.(Ringan sampai menyebabkan kematian). Penyebabnya antara lain : Metabolik (alkoholism,
hiperkalsemia hiperlipoproteinemia, dan obat); Genetik, mutasi gen inhibitor tripsin; Mekanik, batu
empedu, trauma, dan iatrogenic injury (operasi, endoskopi); Vaskular, atheroembolism, syok, vaskulitis);
Infeksi, mis mumps (Sherwood, 2001).

Bagaimana cara mengembalikan fungsi biar normal


Penatalaksanaan pasien pankreatitis akut bersifat simtomatik dan ditujukan untuk mencegah atau
mengatasi komplikasi. Semua asupan peroral harus dihentikan untuk menghambat stimulasi dan sekresi
pancreas. Pelaksanaan TPN (total parenteral nutrition) pada pankreatitis akut biasanya menjadi bagian
terapi yang penting, khusus pada pasien dengan keadaan umum yang buruk, sebagai akibat dari stress
metabolic yang menyertai pankreatitis akut (Sherwood, 2001).

Daftar Pustaka

Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC.

System saraf
Pengertian

Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu
dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-
system tubuh lainnya, karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai
system tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam system inilah
berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan
untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja
integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu (Pearce,
2009).

Bahasa Medis

Otak (Ensefalon) mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum lanjutan/ sambung (medulla oblongata), dan jembatan
varol (Pearce, 2009).

Letaknya

Otak adalah salah satu organ yang terbesar dan paling kompleks dalam tubuh manusia. Otak tersusun
dari sejumlah jaringan pendukung dan 100 miliar lebih sel saraf yang berkomunikasi dalam sistem
dengan triliunan koneksi yang disebut sinaps. Otak berada di kepala dan dilindungi oleh lapisan
pembungkus yang disebut selaput otak (meninges) dan penutup yang disebut tengkorak.Pada bagian
bawah atau dasar, otak terhubung ke saraf tulang belakang (Pearce, 2009).

Fungsinya

Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem saraf mempunyai 3 fungsi utama
yaitu :
Sebagai Alat Komunikasi Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini dilakukan oleh
alat indera, yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan lidah. Dengan adanya alat-alat ini, maka kita
akan dengan mudah mengetahui adanya perubahan yang terjadi disekitar tubuh kita.

Sebagai Alat Pengendali Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat bekerja
serasi sesuai dengan fungsinya. Dengan pengaturan oleh saraf, semua organ tubuh akan bekerja dengan
kecepatan dan ritme kerja yang akurat.

Sebagai Pusat Pengendali Tanggapan Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap
perubahan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan sekitar. Karena saraf sebagai pengendali
atau pengatur kerja seluruh alat tubuh, maka jaringan saraf terdapat pada seluruh pada seluruh alat-
alat tubuh kita (Pearce, 2009).

Mekanisme organ

Sistem saraf bekerja melalui jaringan interkoneksi miliaran neuron. Neuron ini mengirimkan informasi
dalam bentuk impuls saraf, seluruh sistem saraf dan dengan demikian, mengkoordinasikan berbagai
fungsi tubuh. Sistem saraf manusia adalah sebuah jaringan yang sangat khusus, yang berisi miliaran
neuron, dan bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan semua fungsi tubuh.

Cara sistem saraf bekerja benar-benar unik dan kompleks. Ia bekerja melalui jaringan kompleks neuron,
yang merupakan fungsi dasar sel-sel dari sistem saraf. Neuron melakukan sinyal atau impuls antara dua
komponen dari sistem saraf, yaitu pusat dan sistem saraf perifer. Ada terutama tiga jenis neuron,
neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron.

Neuron sensorik mengirimkan rangsangan atau impuls yang diterima dari alat indera, seperti mata,
hidung atau kulit, sistem saraf pusat, yaitu, ke otak dan sumsum tulang belakang. Otak pada gilirannya,
memproses rangsangan tersebut dan mengirimkannya kembali ke bagian lain dari tubuh, memberitahu
mereka bagaimana bereaksi terhadap jenis tertentu dari stimulus. Motor neuron bertanggung jawab
untuk menerima sinyal dari saraf otak dan tulang belakang, dan mengirim mereka ke bagian lain dari
tubuh.

Di sisi lain, interneuron berkepentingan dengan membaca impuls, yang diterima dari neuron sensorik
dan memutuskan respon yang akan dihasilkan. Mereka terutama ditemukan di otak dan sumsum tulang
belakang. Selain neuron, sistem saraf juga mengandung sel-sel glial, yang mendukung dan memelihara
neuron. Neuron menggunakan sinyal elektrokimia, atau neurotransmitter untuk transmisi impuls dari
satu neuron yang lain (Pearce, 2009).

Patologi organ

Untuk membedakan jenis stroke iskemik dengan stroke perdarahan dilakukan pemeriksaan radiologi CT-
Scan kepala. Pada stroke hemoragik akan terlihat adanya gambaran hiperdens, sedangkan pada stroke
iskemik akan terlihat adanya gambaran hipodens (Misbach, 1999).

Patofisiologi organ
Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi di mana saja di dalam arteri-arteri yang membentuk
Sirkulus Willisi: arteria karotis interna dan sistem vertebrobasilar atau semua cabang-cabangnya. Secara
umum, apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama 15 sampai 20 menit, akan terjadi infark
atau kematian jaringan. Perlu diingat bahwa oklusi di suatu arteri tidak selalu menyebabkan infark di
daerah otak yang diperdarahi oleh arteri tersebut. Alasannya adalah bahwa mungkin terdapat sirkulasi
kolateral yang memadai ke daerah tersebut. Proses patologik yang mendasari mungkin salah satu dari
berbagai proses yang terjadi di dalam pembuluh darah yang memperdarahi otak. Patologinya dapat
berupa (1) keadaan penyakit pada pembuluh itu sendiri, seperti pada aterosklerosis dan trombosis,
robeknya dinding pembuluh, atau peradangan; (2) berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran
darah, misalnya syok atau hiperviskositas darah; (3) gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus
infeksi yang berasal dari jantung atau pembuluh ekstrakranium; atau (4) ruptur vaskular di dalam
jaringan otak atau ruang subaraknoid (Price et al, 2006).

Kenapa organ itu disfungsi

Stroke adalah kematian sel-sel otak disertai fungsinya karena terganggunya aliran darah di otak.
Penyakit ini seringkali disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang menyebabkan pecahnya pembuluh
darah di otak. Selain itu, atheroskeosis juga dapat menyebabkan penyumabatan pembuluh darah di
otak. Gejala penyakit ini bervariasi bergantung pada hebatnya stoke dan daerah otak yang terkena,
misalnya pusing-pusing, sulit bicara, tidak melihat, pingsan, lumpuh sebelah, bahkan kematian (Pearce,
2009).

Bagaimana cara mengembalikan fungsi biar normal

Dengan pemberian obat oabatan dan operasi bedah (Pearce, 2009).

Daftar Pustaka

Pearce, E. C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Anda mungkin juga menyukai