Anda di halaman 1dari 23

47

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan di analisis. Penelitian ini

lebih menekankan pada objek penelitian variabel bebas yang terdiri dari jumlah

Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka yang hasilnya akan digabungkan

menjadi nilai Loan to Deposit Ratio dimana variabel bebas tersebut akan

dilakukan perhitungan untuk melihat pengaruhnya dengan nilai pada tingkat Non

Performing Loan penyaluran kredit. Objek penelitian ini dilakukan terhadap

Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional mulai dari

Desember tahun 2003 sampai dengan Desember tahun 2008.

3.1.1. Unit Penelitian

Setiap analisis mempunyai tujuan atau kegunaan yang menentukan

perbedaan penekanan yang sesuai dengan tujuan tersebut. Serangkaian rasio yang

dipilih tergantung dari alasan penulis melakukan analisis rasio keuangan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, objek yang diteliti yaitu

tingkat Loan to Deposit Ratio dan Non Performing Loan. Dengan unit penelitian

laporan keuangan perusahaan Bank BTPN periode tahun 2003 sampai dengan

tahun 2008.
48

3.1.2. Populasi Penelitian

Populasi sasaran adalah populasi yang akan diambil untuk menjadi sasaran

penelitian.

Menurut Sugiyono dalam buku “Metodelogi penelitian bisnis” (2007:72)

yaitu:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek


atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan pada uraian yang dimaksud diatas, yang menjadi populasi

sasarannya adalah perusahaan perbankan yang telah berdiri pada tahun 1958

bergerak pada bisnis pensiunan, yaitu Laporan Keuangan Bank BTPN yang telah

berusia 51 tahun, dimana jumlah Laporan Keuangan tersebut telah berjumlah 51

laporan keuangan.

3.1.3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono dalam buku “Metode penelitian bisnis” (2007:73)

menyatakan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut”

Pada dasarnya ukuran sampel adalah merupakan langkah untuk

menentukan besarnya ukuran sampel yang akan diambil dalam melaksanakan

penelitian suatu objek, kemudian besarnya sampel tersebut bisa dilakukan dengan

menggunakan cara statistik ataupun besarnya estimasi penelitian. Selain itu perlu
49

diperhatikan juga bahwa sampel yang dipilih harus refresentatif, artinya segala

karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang dipilih.

Sampel yang diambil untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu

sebanyak 1 perusahaan perbankan, dengan lamanya tahun yang diambil adalah

sebanyak 6 tahun, yang dimulai dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2008. Dasar

pengambilan umur tahun yaitu :

• Untuk melihat seberapa besar ketercapaian target perusahaan dalam

menjalankan operasionalisasi perusahaan, dimana pada tahun tersebut

terdapat masa transisi bahwa semua bank dilarang untuk melakukan

penyaluran kredit.

• Untuk melihat masa sebelum dan sesudah bank tersebut diambil alih

saham tebesar oleh perusahaan Texas Pacific Group. Sehingga penyaluran

dana atau modal lebih diperbesar atau diperkecil.

3.1.4. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2005:73) menyatakan bahwa:

“Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”

Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan keputusan sampel

adalah sampel tidak acak (Non Probability Sampling) karena dengan

menggunakan teknik ini akan mengurangi peluang yang sama bagi setiap

informasi, unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Sehingga

dalam penggunaan non probability sampling, fakta, pengetahuan, kepercayaan


50

dan pengalaman seseorang seringkali dijadikan pertimbangan untuk menentukan

anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel.

Pada penelitian ini penulis menggunakan purposive sampling yaitu

merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga data

yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang

kompeten dibandingkan dalam teknik non purposive sampling, dari 51 populasi

penelitian dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan terdapat 6 sampel yang

memenuhi kriteria. Pada penelitian ini ditetapkan dengan kriteria:

• Untuk melihat seberapa besar ketercapaian target perusahaan dalam

menjalankan operasionalisasi perusahaan, dimana pada tahun tersebut

terdapat masa transisi bahwa semua bank dilarang untuk melakukan

penyaluran kredit. Pada masa tahun tersebut, Bank Indonesia menjalankan

peraturan mengenai pelarangan sementara bank-bank yang ada di

Indonesia untuk melakukan penyaluran kredit. Tetapi dalam hal ini, bank

BTPN tetap menyalurkan kredit pensiun dengan anggapan tingkat

pengembalian dari kredit akan dilakukan secara aman. Oleh karena itu,

bank BTPN tetap menjalankan target bisnis penerimaan dana pihak ketiga

serta tetap konsisten dalam menyalurkan kredit kepasda para pensiun.

3.1.5. Prosedur Pemilihan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah “rasio-rasio

keuangan yang dalam pengarunya antara rasio LDR dengan NPL untuk melihat
51

tingkat kesehatan suatu bank”. Dimana prosedur yang dilakukan penulis dalam

memilih objek penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penulis melakukan studi kepustakaan guna mendapatkan pemahaman

serta gambaran mengenai teori-teori yang berhubungan dengan objek

yang diteliti.

2. Penulis melakukan pengamatan langsung di lokasi untuk memperoleh

objek-objek apa saja yang dapat diteliti.

3. Penulis mengajukan usulan mengenai objek tersebut kepada program

studi akuntansi universitas pasundan, pada akhirnya penulis

mendapatkan persetujuan mengenai objek yang akan diteliti.

4. Penulis melakukan survey kembali dalam memenuhi objek-objek yang

akan diteliti pada lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang

tersedia mengenai objek penelitian.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif adalah metode dalam meneliti sekelompok manusia,

suatu objek, kondisi, sistem pengertian ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang melalui pencarian fakta dan interpretasi yang tepat waktu dengan

membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi

komparatif.
52

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Menurut Sugiyono (2004:11)

“penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk


mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan
dengan variabel yang lain”.

Menurut Husein Umar (2003:55) dalam bukunya Riset Akuntansi, yang

dimaksud dengan metode penelitian deskriptif serta tujuannya adalah :

Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek


suatu kondisi, serta suatu sistem yang terjadi pada masa sekarang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran,
atau lukisan secara sistematis, fluktual, dan kaurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

analisis kuantitatif dengan metode statistik untuk menguji hipotesis.

3.2.2. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2005:13) mengatakan bahwa:

“Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas /Variabel X

Variabel bebas adalah suatu variabel yang keadaannya tidak dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain. Sebaliknya keberadaannya variabel ini merupakan faktor


53

penyebab yang akan dipengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel bebas

dalam penelitian ini adalah nilai Loan to Deposit Ratio.

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara

membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga.

Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likiditas bank yang

bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan

semakin besar. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain

sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka,

sertifikat deposito. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI No. 3/30

DPNP tgl 14 Desember 2001):

Total Kredit
LDR = x 100%
Total dana pihak ketiga

2. Variabel Terikat/Variabel Y

Variabel terikat atau variabel tidak bebas adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan.

Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam

mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi

rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan

jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang
54

disalurkan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit

bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14

Desember 2001):

Kredit Bermasalah
NPL = x 100%
Total Kredit

3.2.3. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Independen (X)

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


Loan to Deposit Mengukur kemampuan Besarnya kredit
Ratio perusahaan dalam yang disalurkan Rasio
(X1) pemenuhan penyaluran dibagi besarnya
kredit berdasarkan penerimaan dana
penerimaan dana pihak pihak ketiga
ketiga.
(Sumber : Sofyan Syafri Harahap, 2001:301)

Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel dependen (Y)

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


Tingkat Non Menggambarkan kesehatan Jumlah kredit yang Rasio
Performing Loan kredit yang disalurkan bermasalah dibagi
(Y) jumlah kredit yang
disalurkan
(Sumber: Astri Endah Pratiwi, 2006)
55

3.2.4. Model Penelitian

Pada sebuah penelitian, model penelitian merupakan abstraksi dan

fenomena-fenomena yang diteliti, maka untuk menggambarkan hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat penulis memberikan model penelitian yang

dapat dinyatakan dalam gambar fungsi sbb:

Loan to Deposit Ratio Non Performing Loan


(X1) (Y1)

Gambar 3.1
Model Penelitian

Bila digambarkan secara sistematis hubungan variabel diatas adalah :

Y1 = f (X1)

X1 = Loan to Deposit Ratio

Y1 = Non Performing Loan

F = fungsi

3.2.5. Sumber Data Penelitian

Sebagian besar tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data yang

relevan, dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam penyusunan

skripsi ini penulis menggunakan jenis data sekunder yang bersifat kuantitatif yaitu

data diolah, disajikan, dan dianalisa untuk melihat kekuatan peranan rasio tingkat

LDR pengaruhnya terhadap tingkat NPL. Data sekunder umumnya berupa bukti,
56

catatan, laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan

tidak dipublikasikan. Adapun data sekunder yang akan diambil adalah laporan

keuangan (Neraca dan laporan laba-rugi), yang dapat diperoleh di Bank BTPN

kantor Cabang Bandung periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.

3.2.6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendukung keperluan penganalisaan data penelitian ini, penulis

memerlukan sejumlah data pendukung yang besar dari dalam maupun luar

perusahaan. Adapun cara-cara untuk memperoleh data dan informasi dalam

skripsi ini, penulis melakukan pengumpulan data dan dilengkapi oleh berbagai

keterangan melalui:

1. Penelitian lapangan (Field research)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder. Dalam

memperoleh data sekunder tersebut cara yang digunakan adalah

dokumentasi (Dokumentation) yaitu pengumpulan data yang diperoleh

dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang

berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan

informasi dan gambaran yang jelas. Data sekunder tersebut diperoleh

melalui laporan keuangan kantor cabang Bandung untuk memperoleh

dokumen-dokumen yang memuat data yang berhubungan dengan penelitian

ini.

2. Penelitian kepustakaan (Library research)


57

Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi

dari pengetahuan yang dapat dijadikan pegangan dalam penelitian yaitu

dengan mempelajari berbagai literatur akuntansi, analisis laporan keuangan,

metode statistik dan lain-lain yang mempunyai kaitan dengan masalah yang

diteliti.

3.2.7. Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

3.2.7.1. Analisis Data

Setelah data itu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengolahan

data, maka kemudian data tersebut dianalisis. Analisis data yang digunakan oleh

penulis dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memjawab pertanyaan-

pertanyaan yang tercantum dalam rumusan masalah yaitu berapa pengaruh nilai

rasio Loan to Deposit Ratio terhadap nilai Non Performing , yang mana dalam hal

ini perusahaan perbankan yaitu Bank BTPN.

Skala yang digunakan untuk mengukur kedua variabel diatas adalah skala

rasio yaitu skala yang mempunyai data yang jaraknya sama dan nilainya mutlak.

Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan prediksi rasio-rasio keuangan

CAMEL penentuan pengaruh LDR terhadap nilai NPL digunakan langkah-

langkah analisis sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Yaitu analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Dalam

analisis ini dilakukan pembahasan dengan rumusan masalah sebagai berikut:

a) Menghitung rasio X1 LDR (Loan to Deposit Ratio)


58

Untuk menghitung X1 LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah sebagai

berikut:

Total Kredit
LDR = x 100%
Total dana pihak ketiga

(Sumber : SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001)

b) Menghitung rasio Y1 NPL (Non Performing Loan)

Untuk menghitung Y1 NPL (Non Performing Loan) adalah sebagai

berikut:

Kredit Bermasalah
NPL = x 100%
Total Kredit

(Sumber : SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001)

2. Analisis Statistik

Pengujian dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik untuk

mengetahui kekuatan prediksi rasio-rasio tingkat LDR pengaruhnya terhadap

tingkat NPL :

a) Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini penganalis akan melakukan uji statistik regresi dalam

mempelajari kekuatan antara variabel-variabel sehingga dari hubungan tersebut

dapat ditaksir nilai variabel tidak bebas jika variabel bebasnya diketahui, atau

sebaliknya.
59

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam metode regresi

variabel-variabelnya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas data yang digunakan adalah one sample kolmogorov-Smirnov Test

dengan probabilitas sebesar 5%. Data dinyatakan memiliki distribusi normal

apabila hasil pengujian menghasilkan nilai lebih besar dari probabilitas yang

digunakan. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui alat analisis yang akan

digunakan untuk melakukan uji beda (parametic atau non parametic). Jika datanya

normal maka digunakan independensi T-test, sebaliknya apabila berdistribusi

tidak normal maka menggunakan uji Man Whitney U. Pada tabel berikut ini

merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan One Sample Kolmogrof

Smirnov Test.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu

periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Secara sederhana adalah bahwa

analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data

observasi sebelumnya. Sebagai contoh adalah pengaruh antara tingkat inflasi

bulanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar. Data tingkat inflasi pada bulan

tertentu, katakanlah bulan Februari, akan dipengaruhi oleh tingkat inflasi bulan

Januari. Berarti terdapat gangguan autokorelasi pada model tersebut. Contoh lain,

pengeluaran rutin dalam suatu rumah tangga. Ketika pada bulan Januari suatu
60

keluarga mengeluarkan belanja bulanan yang relatif tinggi, maka tanpa ada

pengaruh dari apapun, pengeluaran pada bulan Februari akan rendah.

Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan

tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner di mana

pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan.

Model regresi pada penelitian di Bursa Efek Indonesia di mana periodenya lebih

dari satu tahun biasanya memerlukan uji autokorelasi. Beberapa uji statistik yang

sering dipergunakan adalah uji Durbin-Watson, uji dengan Run Test dan jika data

observasi di atas 100 data sebaiknya menggunakan uji Lagrange Multiplier.

Beberapa cara untuk menanggulangi masalah autokorelasi adalah dengan

mentransformasikan data atau bisa juga dengan mengubah model regresi ke dalam

bentuk persamaan beda umum (generalized difference equation). Selain itu juga

dapat dilakukan dengan memasukkan variabel lag dari variabel terikatnya menjadi

salah satu variabel bebas, sehingga data observasi menjadi berkurang 1.

Berikut ini adalah pedoman untuk memberilakan interpretasi terhadap uji

Durbin Watson sebagai berikut:

Tabel 3.3
Pedoman untuk memberi interpretasi terhadap uji Durbin Watson

Durbin Watson Kesimpulan


<1,10 Ada auto korelasi
1,1 – 1,54 Tidak dapat disimpulkan
1,55 – 2,46 Tidak ada auto korelasi
2,47 – 2,90 Tidak dapat disimpulkan
>2,91 Ada auto korelasi
Sumber: Wahid Sulaiman (2003:139)

b) Analisis Regresi Linear Sederhana


61

Analisis regresi ini digunakan untuk memprediksi seberapa jauh nilai

variabel terikat (y) bila variabel bebas (x) diubah.

Menurut Sudjana (2001:200)

“analisis regresi adalah analisis yang mempelajari hubungan yang


ada diantara variabel-variabel sehingga dari hubungan yang di
peroleh kita dapat menaksir variabel yang satu apabila variabel yang
lain di ketahui”.

Rumus yang digunakan untuk regresi (Sudjana,2001:204) adalah sebagai berikut:

Y = a + bx

Besar a dapat diketahui dengan rumus :

( y)( x2 ) − ( x)( xy)


a=
n( x )−(
2
x2 )

Sedangkan b dapat diketahui dengan rumus :

n( xy) − ( x)( y)
b=
n( x )−(
2
x) 2

Keterangan:

y = Variabel terikat (Non Performing Loan )

x = Variabel bebas (Loan To Deposit Ratio )

a = Bilangan konstan

b = Koefisien arah garis regresi

n = Lamanya periode (tahun)

c) Analisis Korelasi
62

Teknik analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui erat atau tidaknya

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus koefisien korelasi

Pearson’s (r), digunakan pada analisis korelasi sederhana untuk variabel

interval/rasio dengan variabel interval/rasio. Koefisien pearson dirumuskan

sebagai berikut :

n XY – ( X)( Y)
r =
[n X2-( X2)][n Y2-( Y2)]

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi Pearson’s

X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

Koefisien korelasi adalah indeks atau bilangan yang digunakan untuk

mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan bentuk/arah hubungan.

Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan +1.

Untuk bentuk /arah hubungan, nilai koefisien korelasinya dinyatakan dalam

positif (+) dan negatif (-), atau (-1 KK +1), dengan asumsi :

• Jika koefien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi

positif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnya

juga naik/turun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke +1, semakin kuat

korelasi positifnya.
63

• Jika koefien korelasi bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi

negatif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka variabel yang lainnya

juga naik/turun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke -1, semakin kuat

korelasi negatifnya.

• Jika koefisien korelasi bernilai (0) nol maka variabel tidak menunjukan

korelasi.

• Jika koefisien korelasi berniali +1 atau -1 maka variabel-variabel

menunjukkan korelasi positif atau negatif sempurna.

Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antar variabel tersebut berikut ini

diberikan nilai-nilai dari KK sebagai patokan.

Catatan :

Interval nilai KK dapat bernilai positif atau negatif

Nilai KK positif berarti korelasi positif

Nilai KK negatif berarti korelasi negatif

Tabel 3.4
Pedoman untuk memberi interpretasi terhadap uji Korelasi

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1. KK = 0,00 Tidak ada

2. 0,00 < KK 0,20 Sangat rendah atau lemah sekali

3. 0,20 < KK 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti

4. 0,40 < KK 0,70 Cukup berarti atau sedang

5. 0,70 < KK 0,90 Tinggi atau kuat


64

6. 0,90 < KK 1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan

7. KK = 1,00 Sempurna

Proses untuk memperoleh koefisien korelasi ini disebut sebagai ukuran

asosiasi. Jenis ukuran asosiasi harus sesuai dengan jenis data atau variabel

berdasarkan skala pengukurannya. Teknik statistic yang digunakan dalam analsisi

hubungan yang melibatkan dua variabel adalah koefisien korelasi sederhana,

koefisien penentu atau koefisien detreminasi dan analisis regresi linier sederhana.

d) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen.

Menurut Nugroho (2003:73) mengatakan bahwa:

“Pengujian ini dilakukan untuk menjelaskan prosentase total variabel

dependen yang disebabkan oleh perubahan-perubahan variabel

independen”.

Kd = r2 X 100%

(Sumber: Ridwan & Akdon, 2007:125)

Dimana:

Kd = Koefisien determinasi

r2 = Nilai koefisien korelasi


65

e) Uji t

Untuk menguji pengaruh X terhadap Y secara parsial terhadap titik bebasnya,

maka digunakan uji t yang merupakan uji kebarartian dengan membandingkan t

statistik dengan t tabel pada selang keyakinan t tertentu.

(Sumber: Subana, 2001:174)

Dimana:

t = nilai uji t

r = Koefisien Korelasi

r2 = Koefisien determinasi

n = Banyaknya sampel yang diobservasi

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 diterima jika t statistik < t tabel

Ha ditolak jika t statistik > t tabel

Apabila H0 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat suatu pengaruh

atau hubungan yang tidak signifikan, sedangkan H0 ditolak, maka pengaruh

variabel independen terhadap variabel devenden adalah signifikan

3.2.7.2.Rancangan Pengujian Hipotesis

Analisis dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan

menggunakan teknik analisis regresi linier untuk melihat bentuk hubungan antara
66

variabel X( X 1 , X 2, X 3 dan X 4 ) dan variabel Y. untuk menentukan erat atau

tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan analisis korelasi.

Variabel-variabel dalam pengujian ini merupakan data kuantitatif. Tahap

analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Penetapan hipotesis

• Mendapatkan data yang diperlukan dari laporan keuangan perusahaan

yang diteliti.

• Menghitung perputaran modal kerja dan tingkat likuiditas perusahaan.

• menghubungkan hasil dari pengujian statistik dengan hipotesis.

• Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengujian.

Hipotesis merupakan pernyataan-pernyataan yang menggambarkan suatu

hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan

merupakan anggapan sementara yang perlu diuji benar atau tidak benar tentang

dugaan dalam suatu penelitian, dan memiliki manfaat bagi proses penelitian agar

efektif dan efisien. Sugiyono (2005:70) berpendapat bahwa hipotesis adalah :

“Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, dikatakan

sementara karena jawaban yang diberikan harus didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data.”
67

Langkah awal yang dilakukan dalam melakukan pengujian terhadap

hipotesis adalah menentukan hipotesis nol {Ho} dan hipotesis Alternatif {Ha}.

Dalam penelitian ini, hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya adalah :

Ho = : Rasio pada tingkat LDR tidak ada pengaruhnya dengan tingkat NPL

Ha : Rasio pada tingkat LDR ada pengaruhnya dengan tingkat NPL

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara uji t. pengujian tersebut

dilakukan untuk mengetahui variabel independent terhadap variabel dependen.

Dengan kata lain hipotesis tersebut berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh

yang positif dari variabel indevenden terhadap variabel dependen.

Hipotesis nol dan hipotesis alternatif tersebut akan diuji untuk melihat

pengaruhnya dengan menggunakan pengujian statistik. Untuk pengujian hipotesis

yang diajukan penulis menggunakan uji t.

Uji t ini digunakan untuk menentukan apakah hipotesis yang diajukan

diterima atau ditolak. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan model keputusan dengan menggunakan statistik uji t, asumsi

pengujian adalah sebagai berikut :

• Interval keyakinan (level of significant) 95%, α =0.05

• Derajat kebebasan (degree or freedom)= n-2

• Kaidah keputusan :

o Tolak Ho (terima Ha), juka t hitung > t table

o Terima Ho (tolak ha),jika t hitung < t table


68

b. menentukan t hitung dengan menggunakan statisrik uji t, dengan rumus

statistik:

r n−2
t=
1− r 2

c. membandingkan t hitung dengan t table

Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan Software

SPSS For Window release 16.00.

3.2.7.3.Penetapan Tingkat Signifikasi

Tingkat signifikasi yang dipilih dalam penelitian ini sebesar 0,05 karena

dinilai cukup ketat dalam menguji hubungan antara variabel-variabel yang diuji

atau menunjukan hubungan korelasi antara dua variabel cukup nyata. Angka ini

merupakan tingkat signifikasi yang umum dipakai dan di nilai tepat untuk

penelitian ilmu-ilmu sosial, dan dinilai cukup kuat mewakili hubungan antar

variabel-variabel yang diteliti. Tingkat signifikasi 0,05 artinya kemungkinan besar

hasil dari penarikan kesimpulan yang mempunyai probabilitas 95% atau toleransi

5%.

3.3 Proses penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan

secara terus menerus. Terencana dan sistematis dengan maksud untuk

mendapatkan pemecahan masalah. Oleh karena itu langkah-langkah yang diambil


69

dalam penelitian ini haruslah tepat dan saling mendukung antara komponen yang

satu dengan komponen yang lainnya.

Menetapkan Topik
Penelitian

Latar belakang
Penelitian

Identifikasi Menetapkan
masalah Topik
Penelitian

Metode Penelitian

Pembahasan
Penelitian

Kesimpulan dan
saran

Gambar 3.2
Proses Penelitian

Anda mungkin juga menyukai

  • KOPMA
    KOPMA
    Dokumen20 halaman
    KOPMA
    bobi
    Belum ada peringkat
  • SMK Pasundan
    SMK Pasundan
    Dokumen31 halaman
    SMK Pasundan
    bobi
    Belum ada peringkat
  • Kuali Nona
    Kuali Nona
    Dokumen6 halaman
    Kuali Nona
    bobi
    Belum ada peringkat
  • Sman Tomo
    Sman Tomo
    Dokumen19 halaman
    Sman Tomo
    bobi
    Belum ada peringkat
  • Kredit Macet
    Kredit Macet
    Dokumen23 halaman
    Kredit Macet
    bobi
    Belum ada peringkat
  • Chingu Cafe
    Chingu Cafe
    Dokumen32 halaman
    Chingu Cafe
    bobi
    Belum ada peringkat
  • Kematian Bayi
    Kematian Bayi
    Dokumen75 halaman
    Kematian Bayi
    bobi
    Belum ada peringkat
  • Riba
    Riba
    Dokumen11 halaman
    Riba
    bobi
    Belum ada peringkat