METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekuder. Sementara itu
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data total ekuitas, jumlah tertimbang lembar saham yang beredar, dan
laba per lembar saham (net income per share / NIPS) diperoleh dari
2. Data deviden, harga saham harian, bulanan, awal tahun dan bid-ask
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Sementara itu sampel penelitian ini adalah perusahaan yang
memenuhi kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan dalam penelitian ini.
Berdasarkan alasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditentukan teknik
(2005 s/d 2011, dengan tahun 2008 sebagai cut off). Alasan
menjadikan tahun 2008 sebagai cut off adalah karena tahun 2008
selama periode penelitian (Chua et al., 2012). Hal ini didasarkan pada
akan direaksi secara tersendiri oleh investor. Oleh sebab itu harus
bias.
diperoleh total sampel sebanyak 366 observasi yang terdiri dari 183
34
observasi untuk periode 3 tahun sebelum dan 183 observasi untuk periode 3
Definisi dari relevansi nilai (value relevance) menurut Francis dan Schipper
(value relevance) yang digunakan dalam penelitian ini adalah proksi yang
digunakan dalam penelitian Barth et al. (2008) dan Chua et al. (2012).
Proksi dari relevansi nilai (value relevance) terdiri dari 2 buah persamaan.
………. (1)
Di mana:
P = harga saham selama 3 bulan setelah batas akhir tahun
fiskal (31 Desember).
P* = nilai residual dari hasil regresi P (harga) terhadap jenis
industri dan waktu (tahun).
BVEPS = nilai buku ekuitas per lembar sahamnya, dan
NIPS = laba bersih per lembar sahamnya.
Nilai BVEPS pada persamaan satu (price model) di atas atau dalam
Hartono (2012) disebut nilai buku per lembar saham, diperoleh dengan
Total Ekuitas
Nilai buku per lembar saham =
Jumlah saham beredar
………. (2)
Di mana:
NI / P = laba bersih per lembar saham dibagi harga saham awal
tahun fiskal.
[NI/ P]* = nilai residual dari hasil regresi NI / P terhadap jenis
industri dan waktu (tahun).
36
Nilai return pada persamaan kedua (return model) di atas diperoleh dengan
Di mana:
Pt = harga saham periode t
Pt-1 = harga saham periode t-1
Dt = deviden pada periode t
negatif).
dari hasil regresi kedua persamaan di atas) antara periode sebelum dengan
Healy et al., 1999, Leuz dan Verrecchia, 2000). Definisi dari bid-ask
persamaan berikut:
data bid-ask spread 5 bulan sebelum sampai 7 bulan setelah tahun fiskal
3. 5. Pengujian Asumsi
Menurut Atmaja (2009), penelitian yang menggunakan alat analisis regresi dan
dari kenyataan (bias). Asumsi-asumsi yang mendasari alat analisis regresi dan
interval. Variasi dari perbedaan antara aktual dan nilai prediksi harus
multikolinearitas.
3.5.1. Normalitas
Untuk menguji normalitas dari residual hasil regresi, dapat digunakan 2 cara,
Jika nilai probabilitas ρ dari statistik Jarque Bera (JB) besar atau dengan kata
lain jika nilai statistik dari JB ini tidak signifikan, maka kita menerima
3.5.2. Multikolinearitas
bentuk hubungan linear yang sempurna (perfect) dan hubungan yang kurang
Salah satu cara untuk mendeteksi masalah multikolinearitas ini adalah dengan
berikut:
1
𝑉𝐼𝐹 =
(1−𝑅𝑗2 )
Menurut Nachrowi dan Usman (2006), jika VIF > 5, maka terjadi
multikolinearitas. Artinya, jika VIF = 5, maka 𝑅𝑗2 = 0,8. Jadi korelasi yang
diperkenankan antar variabel bebasnya hanya sampai 0,8. Apabila nilai VIF
sudah lebih dari 5, maka korelasi antar variabel bebasnya sudah lebih dari 0,8,
masalah sampel, sehingga seringkali bisa diatasi dengan cara menambah data.
3.5.3. Autokorelasi
sebagai berikut:
residualnya.
tertentu tidak termasuk konstanta (k), kita cari nilai kritis dL dan dU
di statistik DW.
berikut ini:
3.5.4. Heteroskedastisitas
tidak lagi mempunyai varian yang minimum jika kita menggunakan metode
berikut:
cara, namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode White atau
dalam software Eviews dikenal dengan metode White no cross term. Metode
Pagan karena metode ini tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel
3. 6. Pengujian Hipotesis
3.6.1. Pengujian Hipotesis Pertama
Seperti yang telah diuraikan pada definisi operasional variabel di atas,
berikut:
……….. (1)
Di mana:
P = harga saham selama 3 bulan setelah batas akhir tahun
fiskal (31 Desember).
P* = nilai residual dari hasil regresi P (harga) terhadap jenis
industri dan waktu (tahun).
BVEPS = nilai buku ekuitas per lembar sahamnya, dan
NIPS = laba bersih per lembar sahamnya.
kedua berikut ini yang terdiri dari 2 model (untuk “bad news” dan “good
news”).
………………. (2)
Di mana:
NI / P = laba bersih per lembar saham dibagi harga saham awal tahun
fiskal.
[NI/ P]* = nilai residual dari hasil regresi NI / P terhadap jenis industri
dan waktu (tahun).
RETURN = total return tahunan pemegang saham dari 9 bulan sebelum
tahun fiskal berakhir sampai dengan 3 bulan setelah tahun
fiskal berakhir.
begitu pula sebaliknya. Persamaan untuk model “bad news” dan “good
news” tetap menggunakan persamaan (2), hanya berbeda pada nilai yang
dimasukkan saja.
berikut:
44
kedua sampel ini dapat dapat dianggap satu sampel yang sama.