UNTUK KESEHATAN
Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang mudah untuk mencegah penyebaran penyakit.
Tanpa disadari, tangan Anda justru sering kali menjadi perantara dari berbagai bakteri untuk
masuk ke dalam tubuh. Sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui manfaat mencuci
tangan dengan air mengalir dan sabun.
Artikel kali ini akan memaparkan apa saja dampak positif dari mencuci tangan pada kehidupan
Anda secara langsung sehingga Anda tidak lagi melupakan kebiasaan penting yang satu ini.
Tak semua orang menyadari bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan baik dan benar
memberikan banyak keuntungan untuk kehidupan sehari-hari.
Beberapa studi menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk cuci tangan masih
tergolong rendah.
Sebuah studi dari Minnesota Department of Health meneliti berapa banyak orang yang mencuci
tangan sehabis menggunakan toilet umum.
Hasilnya, 64-75 persen wanita mencuci tangannya, sementara 30-50 persen pria melakukannya.
Padahal, tangan merupakan inang yang sempurna bagi bakteri dan virus untuk menyebabkan
penyakit menular.
Oleh karena itu, mencuci tangan secara teratur adalah salah satu faktor terpenting untuk menjaga
kebersihan diri serta melindungi kesehatan tubuh.
Masih belum yakin? Ini dia manfaat-manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan rajin mencuci
tangan:
Proses berpindahnya kuman bisa berlangsung dengan cepat, baik dari orang ke orang lainnya
atau memang dari benda yang sudah terkontaminasi.
Jika sudah masuk ke bagian dalam tubuh, ada kemungkinan mereka akan mengganggu sistem
imun atau kekebalan tubuh.
Hal ini biasanya akan membuat Anda sakit atas reaksi adanya infeksi di dalam tubuh oleh
bakteri, kuman, atau virus.
Kebiasaan mencuci tangan dengan baik dan benar akan membawa manfaat berupa pencegahan
penularan penyakit secara efektif.
Bagaimanapun, tangan memang sering digunakan untuk menyentuh bagian-bagian tubuh lain.
Tanpa terasa Anda akan menyentuh pipi, mulut, hidung, atau mata. Jika tangan Anda kotor,
kuman bisa sangat cepat tersebar.
Jika teknik cuci tangan sudah sesuai, Anda bisa membersihkan kuman dan mencegahnya untuk
semakin tersebar.
Beberapa penyakit yang dapat Anda cegah dengan rajin mencuci tangan adalah:
Sifat dari bakteri, kuman, dan virus memang mikroskopik. Itu artinya, Anda tidak bisa melihat
mikroorganisme ini dengan mata telanjang.
Perlu alat tersendiri untuk memastikannya. Meski tak tertangkap mata, bukan berarti mereka
tidak ada di permukaan tangan dan benda-benda di sekitar Anda.
Justru, mikroorganisme ini tersebar di mana-mana, termasuk dalam benda-benda terdekat Anda
yang kemungkinan besar sudah terkontaminasi. Hal ini meliputi telepon genggam, laptop, meja,
sepatu, atau pun tas.
Kuman dan mikroorganisme lain juga terdapat di berbagai aktivitas yang Anda lakukan. Entah
itu dengan bersin, batuk, atau terlibat kontak dengan hewan.
Untuk itu penting untuk Anda selalu cuci tangan setelah beraktivitas, karena kuman tersebar di
mana-mana meskipun Anda tidak melihatnya.
Pada masa-masa genting dan tak terduga seperti munculnya pandemi suatu penyakit, kebiasaan
mencuci tangan bisa jadi suatu hal yang menyelamatkan banyak orang.
Mencuci tangan tak hanya mencegah diri Anda dari penularan penyakit, namun juga membawa
manfaat berupa perlindungan pada orang-orang di sekitar Anda.
Selain itu, kunci keberhasilan suatu masyarakat dalam menghadapi pandemi adalah ketika orang-
orang di dalamnya kompak menjaga kebersihan, termasuk menerapkan kebiasaan cuci tangan.
Tindakan yang dilakukan satu orang akan berpengaruh secara signifikan pada suatu kelompok
sosial. Anda bisa membawa perubahan besar dengan cara memulai dari diri sendiri.
Oleh karena itu, pastikan Anda tidak pernah melewatkan kebiasaan cuci tangan, dan selalu
ingatkan orang-orang di sekitar Anda untuk memulai kebiasaan ini.
Penyakit yang ditularkan dari tangan yang tidak bersih memiliki tingkat keparahan yang
beragam, mulai dari yang bersifat ringan hingga berat.
Berapa biaya yang Anda habiskan saat Anda berkunjung ke rumah sakit untuk berobat? Pasti
tidaklah murah.
Semakin berat penyakit yang Anda derita, tentu semakin besar pula biaya yang harus Anda
gelontorkan untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Nah, dengan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat seperti rajin mencuci tangan, Anda
tentunya akan mendapat manfaat berupa menghemat pengeluaran karena lebih jarang berobat ke
rumah sakit.
Dibanding dengan pengeluaran yang ekstra saat sedang sakit, mencuci tangan hanya
membutuhkan ‘modal’ berupa kesadaran, sabun, dan air.
Cobalah untuk mencoba disiplin untuk mencuci tangan agar Anda tetap sehat. Ini cara paling
mudah dan murah untuk mencegah Anda dari penyakit.
Tahukah Anda bahwa pemberian antibiotik di berbagai fasilitas kesehatan sudah mencapai angka
yang berlebihan?
Kebanyakan penyakit yang berkaitan dengan infeksi seperti diare dan influenza sebenarnya bisa
sembuh tanpa antibiotik.
Sayangnya, menurut situs CDC, antibiotik banyak diresepkan untuk penyakit atau kondisi
kesehatan yang tidak terlalu membutuhkannya.
Penggunaan antibiotik berlebihan berisiko meningkatkan resistensi antibiotik. Ini menyebabkan
antibiotik tidak lagi bekerja secara maksimal dalam membunuh kuman.
Dengan mencegah penularan penyakit yang membutuhkan antibiotik, Anda bisa turut serta
mengurangi risiko resistensi antibiotik di daerah Anda. Hal ini bisa dimulai dengan menerapkan
kebiasaan mencuci tangan.
Setelah tahu apa saja tujuan dan manfaat mencuci tangan, Anda mungkin bertanya-tanya kapan
saja waktu yang tepat untuk menerapkan kebiasaan ini.
Berikut adalah momen-momen yang dianjurkan untuk segera mencuci tangan Anda:
Sebelum makan
Sebelum menyiapkan makanan
Setelah memegang daging mentah
Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit
Sesudah menggunakan toilet atau kamar mandi
Setelah batuk atau bersin atau membuang ingus
Setelah mengganti popok atau pembalut
Sebelum dan setelah mengobati luka
Setelah membersihkan atau membuang sampah
Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan
Dengan memahami apa tujuan serta manfaat cuci tangan, Anda akan memiliki kesadaran lebih
tinggi mengenai pentingnya menjalankan kebiasaan ini.
Pastikan Anda selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Apabila sulit menemukan
air dan sabun, Anda bisa memakai hand sanitizer sebagai pengganti.
Namun, perlu diketahui bahwa hand sanitizer bukanlah pilihan utama dalam membersihkan
tangan. Satu-satunya cara paling efektif dalam membasmi kuman adalah cuci tangan dengan air
dan sabun.
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Anda memerlukan air untuk
bermacam-macam keperluan. Salah satunya untuk memenuhi kebutuhan cairan. Berikut cara
mudah untuk memastikan air aman untuk dikonsumsi.
1. Tidak Berwarna
Pertama, air yang aman dikonsumsi akan terlihat tidak berwarna dan jernih. Apabila warnanya
tidak wajar –seperti keruh atau kecokelatan, sebaiknya jangan dikonsumsi.
Kemudian kandungan proton hilang dalam proses inidan membentuk bikarbonat dan karbonat
yang menyebabkan penurunan pH air, dan mengubah air tersebut menjadi sedikit asam dan
mengubah rasanya. Namun jika air minum Anda dibiarkan tanpa ditutup lebih dari sehari, maka
ada kemungkinan ganggang dapat tumbuh dan menjadi lokasi bagi larva nyamuk, yang bisa
membuat Anda sakit. Bisa juga karena debu yang berterbangan dan jatuh di minuman Anda
sehingga menimbulkan penyakit.
3. Air Tidak Memiliki Bau
Air minum yang baik itu tidak memiliki aroma apapun. Apabila air yang Anda konsumsi
memiliki aroma apalagi hingga berbau tidak sedap, lebih baik tidak Anda konsumsi. Karena
kemungkinan besar, air minum tersebut telah tercampur dengan bakteri atau juga H2S atau
Hidrogen Sulfida yang merupakan gas tidak berwarna namun beracun dan malah dapat terbakar.
4. Bebas Bakteri
Berbeda dengan pengecekan secara manual di poin sebelumnya, untuk poin satu ini perlu
penelitian yang lebih khusus. Bakteri yang buruk dari kasus air mineral adalah pathogen yaitu
jenis mikroba yang berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit.
Salah satu bakteri yang kerap membuat pencemaran di air adalah Escherichia Coli. Berbagai
macam bakteri bisa menumpuk di dalam tubuh kamu secara tidak sadar, maka pastikan air yang
kamu minum berasal dari sumber air yang terjamin.
Penguapan akan membuat suhu air yang tidak stabil dan merubah komposisi rasa. Sebaiknya
minum air yang memiliki suhu normal direntang 10° C - 25° C.
1. Syarat fisik
Syarat ini berkaitan dengan kondisi fisik air yang dapat dikenali oleh pancaindra manusia. Air
yang sehat dan layak konsumsi haruslah bening atau jernih, tidak meninggalkan endapan, tidak
berbau, tidak berasa (tawar), dan memiliki suhu di bawah suhu udara luar atau suhu ruang, yakni
antara 10-25 derajat Celcius.
2. Syarat kimiawi
Syarat ini berkaitan dengan derajat keasaman, kandungan mineral, dan bahan-bahan kimia lain di
dalam air minum. Air minum yang sehat harus masih mengandung mineral-mineral penting yang
dibutuhkan tubuh, di antaranya Zn (seng), Fe (zat besi), Cu (tembaga), Mn (mangan), dan Cl
(klorida), dalam kadar yang ditentukan. Air minum yang sehat tidak boleh mengandung logam
berat beracun seperti Hg (merkuri atau air raksa), Pb (timbal), As (arsen), Cd (kadmium), dan Cr
(kromium).
Di samping itu, air yang layak konsumsi harus memiliki pH yang netral, yakni sekitar 7 dan
mengandung cukup yodium.
Ada atau tidaknya kandungan bahan kimia beracun di dalam air sekilas bisa dilihat dari ciri
fisiknya. Air yang beracun atau mengandung logam berat akan berbau menyengat dan berwarna.
3. Syarat mikrobiologi
Karena digunakan untuk minum, air harus bebas dari segala macam kuman atau bakteri
penyebab penyakit. Utamanya adalah bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp, yang kerap
menimbulkan sakit perut dan diare. Ada atau tidaknya kuman di dalam air minum tidak bisa
dikenali dari ciri fisiknya dan hanya bisa diketahui melalui uji laboratorium.
Melakukan diet sehat melalui pola makan yang sehat dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Biasanya, terdapat ciri-ciri yang khas untuk membedakan antara makanan yang sehat dan
makanan tidak sehat.
Lalu, apakah kriteria dari makanan yang sehat? Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
untuk memenuhi unsur kebutuhan makanan sehat seperti:
1. Tinggi Serat
Sebuah makanan bisa dikatakan sehat jika makanan tersebut kaya akan serat. Seperti yang
diketahui serat adalah zat yang sangat berguna bagi tubuh karena dapat membantu melancarkan
pencernaan dan juga menjaga tubuh agar tetap kenyang.
Tidak hanya itu, serat juga bisa menurunkan kadar kolesterol juga mengontrol kadar gula darah.
Jadi, makanan yang mengandung antioksidan tinggi bisa disebut makanan yang sehat. Makanan
tinggi antioksidan banyak dimiliki oleh buah-buahan dari golongan beri seperti stroberi, kubis
ungu, anggur, blueberry, dan masih banyak lagi.
Selain antioksidan, makanan yang sehat juga harus mengandung lemak baik. Tidak seperti pada
lemak biasanya, lemak baik justru bermanfaat bagi kesehatan karena bisa menurunkan kadar
kolesterol jahat atau LDL, sehingga tekanan darah bisa lebih dikontrol. Makanan yang banyak
mengandung lemak baik ini adalah alpukat, telur, ikan, dan minyak zaitun.
Apalagi jika minyak tersebut merupakan minyak bekas yang telah digoreng berulang kali.
Minyak tersebut telah berubah menjadi minyak jelantah yang bisa menyebabkan kanker. Selain
itu, menggoreng makanan di minyak bisa menyebabkan zat-zat yang terkandung dalam makanan
menjadi rusak.
Agar kebutuhan tubuh terhadap zat gizi tersebut bisa terpenuhi, maka makanan yang dikonsumsi
pun harus mengandung zat yang dibutuhkan.
6. Higienis
Agar makanan aman dan sehat untuk dikonsumsi makanan tersebut harus diolah dalam keadaan
bersih dan disajikan secara higienis. Makanan yang tidak bersih dapat mengakibatkan berbagai
penyakit, seperti diare, tifus hingga salmonellosis. Sebaliknya, apabila makanan diolah secara
higienis dan bersih, maka kemungkinan besar makanan tersebut bebas dari kuman dan bakteri
berbahaya.
Selain itu, makanan yang melalui proses pengolahan yang panjang seringkali mengandung
terlalu banyak gula, dan lemak jahat yang buruk bagi kesehatan.
Oleh karena itu, pemilihan makanan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Makanan yang
seharusnya dikonsumsi adalah makanan yang sehat.