Anda di halaman 1dari 10

5 ALASAN KENAPA CUCI TANGAN ADALAH KUNCI PENTING

UNTUK KESEHATAN

Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang mudah untuk mencegah penyebaran penyakit.
Tanpa disadari, tangan Anda justru sering kali menjadi perantara dari berbagai bakteri untuk
masuk ke dalam tubuh. Sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui manfaat mencuci
tangan dengan air mengalir dan sabun.

Artikel kali ini akan memaparkan apa saja dampak positif dari mencuci tangan pada kehidupan
Anda secara langsung sehingga Anda tidak lagi melupakan kebiasaan penting yang satu ini.

Apa saja manfaat mencuci tangan?

Tak semua orang menyadari bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan baik dan benar
memberikan banyak keuntungan untuk kehidupan sehari-hari.

Beberapa studi menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk cuci tangan masih
tergolong rendah.

Sebuah studi dari Minnesota Department of Health meneliti berapa banyak orang yang mencuci
tangan sehabis menggunakan toilet umum.

Hasilnya, 64-75 persen wanita mencuci tangannya, sementara 30-50 persen pria melakukannya.
Padahal, tangan merupakan inang yang sempurna bagi bakteri dan virus untuk menyebabkan
penyakit menular.

Oleh karena itu, mencuci tangan secara teratur adalah salah satu faktor terpenting untuk menjaga
kebersihan diri serta melindungi kesehatan tubuh.

Masih belum yakin? Ini dia manfaat-manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan rajin mencuci
tangan:

1. Mencegah berbagai macam penyakit

Proses berpindahnya kuman bisa berlangsung dengan cepat, baik dari orang ke orang lainnya
atau memang dari benda yang sudah terkontaminasi.

Jika sudah masuk ke bagian dalam tubuh, ada kemungkinan mereka akan mengganggu sistem
imun atau kekebalan tubuh.

Hal ini biasanya akan membuat Anda sakit atas reaksi adanya infeksi di dalam tubuh oleh
bakteri, kuman, atau virus.

Kebiasaan mencuci tangan dengan baik dan benar akan membawa manfaat berupa pencegahan
penularan penyakit secara efektif.

Bagaimanapun, tangan memang sering digunakan untuk menyentuh bagian-bagian tubuh lain.
Tanpa terasa Anda akan menyentuh pipi, mulut, hidung, atau mata. Jika tangan Anda kotor,
kuman bisa sangat cepat tersebar.

Jika teknik cuci tangan sudah sesuai, Anda bisa membersihkan kuman dan mencegahnya untuk
semakin tersebar.

Beberapa penyakit yang dapat Anda cegah dengan rajin mencuci tangan adalah:

 Penyakit pencernaan (diare, keracunan makanan, dan hepatitis A)


 Gangguan pernapasan (pneumonia dan flu)
 Infeksi lainnya (infeksi saluran kencing, meningitis, dan MRSA)
2. Membunuh kuman dan mikroorganisme berbahaya lainnya

Manfaat selanjutnya dari menerapkan kebiasaan mencuci tangan adalah membasmi


mikroorganisme yang tak terlihat di tangan Anda.

Sifat dari bakteri, kuman, dan virus memang mikroskopik. Itu artinya, Anda tidak bisa melihat
mikroorganisme ini dengan mata telanjang.

Perlu alat tersendiri untuk memastikannya. Meski tak tertangkap mata, bukan berarti mereka
tidak ada di permukaan tangan dan benda-benda di sekitar Anda.

Justru, mikroorganisme ini tersebar di mana-mana, termasuk dalam benda-benda terdekat Anda
yang kemungkinan besar sudah terkontaminasi. Hal ini meliputi telepon genggam, laptop, meja,
sepatu, atau pun tas.

Kuman dan mikroorganisme lain juga terdapat di berbagai aktivitas yang Anda lakukan. Entah
itu dengan bersin, batuk, atau terlibat kontak dengan hewan.

Untuk itu penting untuk Anda selalu cuci tangan setelah beraktivitas, karena kuman tersebar di
mana-mana meskipun Anda tidak melihatnya.

3. Memutus rantai penyebaran penyakit di masa pandemi

Pada masa-masa genting dan tak terduga seperti munculnya pandemi suatu penyakit, kebiasaan
mencuci tangan bisa jadi suatu hal yang menyelamatkan banyak orang.

Mencuci tangan tak hanya mencegah diri Anda dari penularan penyakit, namun juga membawa
manfaat berupa perlindungan pada orang-orang di sekitar Anda.

Selain itu, kunci keberhasilan suatu masyarakat dalam menghadapi pandemi adalah ketika orang-
orang di dalamnya kompak menjaga kebersihan, termasuk menerapkan kebiasaan cuci tangan.

Tindakan yang dilakukan satu orang akan berpengaruh secara signifikan pada suatu kelompok
sosial. Anda bisa membawa perubahan besar dengan cara memulai dari diri sendiri.
Oleh karena itu, pastikan Anda tidak pernah melewatkan kebiasaan cuci tangan, dan selalu
ingatkan orang-orang di sekitar Anda untuk memulai kebiasaan ini.

4. Menghemat pengeluaran Anda

Penyakit yang ditularkan dari tangan yang tidak bersih memiliki tingkat keparahan yang
beragam, mulai dari yang bersifat ringan hingga berat.

Berapa biaya yang Anda habiskan saat Anda berkunjung ke rumah sakit untuk berobat? Pasti
tidaklah murah.

Semakin berat penyakit yang Anda derita, tentu semakin besar pula biaya yang harus Anda
gelontorkan untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Nah, dengan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat seperti rajin mencuci tangan, Anda
tentunya akan mendapat manfaat berupa menghemat pengeluaran karena lebih jarang berobat ke
rumah sakit.

Dibanding dengan pengeluaran yang ekstra saat sedang sakit, mencuci tangan hanya
membutuhkan ‘modal’ berupa kesadaran, sabun, dan air.

Cobalah untuk mencoba disiplin untuk mencuci tangan agar Anda tetap sehat. Ini cara paling
mudah dan murah untuk mencegah Anda dari penyakit.

5. Mencegah resistensi antibiotik

Tahukah Anda bahwa pemberian antibiotik di berbagai fasilitas kesehatan sudah mencapai angka
yang berlebihan?

Kebanyakan penyakit yang berkaitan dengan infeksi seperti diare dan influenza sebenarnya bisa
sembuh tanpa antibiotik.

Sayangnya, menurut situs CDC, antibiotik banyak diresepkan untuk penyakit atau kondisi
kesehatan yang tidak terlalu membutuhkannya.
Penggunaan antibiotik berlebihan berisiko meningkatkan resistensi antibiotik. Ini menyebabkan
antibiotik tidak lagi bekerja secara maksimal dalam membunuh kuman.

Dengan mencegah penularan penyakit yang membutuhkan antibiotik, Anda bisa turut serta
mengurangi risiko resistensi antibiotik di daerah Anda. Hal ini bisa dimulai dengan menerapkan
kebiasaan mencuci tangan.

Kapan saja kita perlu mencuci tangan?

Setelah tahu apa saja tujuan dan manfaat mencuci tangan, Anda mungkin bertanya-tanya kapan
saja waktu yang tepat untuk menerapkan kebiasaan ini.

Berikut adalah momen-momen yang dianjurkan untuk segera mencuci tangan Anda:

 Sebelum makan
 Sebelum menyiapkan makanan
 Setelah memegang daging mentah
 Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit
 Sesudah menggunakan toilet atau kamar mandi
 Setelah batuk atau bersin atau membuang ingus
 Setelah mengganti popok atau pembalut
 Sebelum dan setelah mengobati luka
 Setelah membersihkan atau membuang sampah
 Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan
Dengan memahami apa tujuan serta manfaat cuci tangan, Anda akan memiliki kesadaran lebih
tinggi mengenai pentingnya menjalankan kebiasaan ini.

Pastikan Anda selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Apabila sulit menemukan
air dan sabun, Anda bisa memakai hand sanitizer sebagai pengganti.

Namun, perlu diketahui bahwa hand sanitizer bukanlah pilihan utama dalam membersihkan
tangan. Satu-satunya cara paling efektif dalam membasmi kuman adalah cuci tangan dengan air
dan sabun.

Ciri-Ciri Air yang Aman Dikonsumsi


Menemukan mata air yang terlihat menyegarkan saat sedang hiking di gunung dan merasa
kehausan tentu akan melegakan Anda. Eits, tunggu dulu! Anda yakin air tersebut aman
dikonsumsi? Bagaimana cara memastikannya?

Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Anda memerlukan air untuk
bermacam-macam keperluan. Salah satunya untuk memenuhi kebutuhan cairan. Berikut cara
mudah untuk memastikan air aman untuk dikonsumsi.

1. Tidak Berwarna
Pertama, air yang aman dikonsumsi akan terlihat tidak berwarna dan jernih. Apabila warnanya
tidak wajar –seperti keruh atau kecokelatan, sebaiknya jangan dikonsumsi.

2. Memiliki rasa tawar ketika diminum


Ciri air bersih lainnya adalah tidak adanya rasa. Banyak yang mengatakan air minum biasanya
memiliki rasa setelah didiamkan lebih dari semalam. Namun, air minum yang memiliki rasa
tidak semua tidak layak konsumsi. Seperti air minum di dalam kemasan yang berubah rasanya,
dikarenakan air tersebut tidak mengandung gula serta protein, sehingga mikroba pun tidak dapat
tumbuh di dalamnya lalu menyebabkan pembusukan. Air tersebut memiliki sedikit rasa karena
air menyerap CO2 atau karbondioksida, lalu mengubahnya menjadi asam karbonat hanya sekitar
0.13 persen saja.

Kemudian kandungan proton hilang dalam proses inidan membentuk bikarbonat dan karbonat
yang menyebabkan penurunan pH air, dan mengubah air tersebut menjadi sedikit asam dan
mengubah rasanya. Namun jika air minum Anda dibiarkan tanpa ditutup lebih dari sehari, maka
ada kemungkinan ganggang dapat tumbuh dan menjadi lokasi bagi larva nyamuk, yang bisa
membuat Anda sakit. Bisa juga karena debu yang berterbangan dan jatuh di minuman Anda
sehingga menimbulkan penyakit.
3. Air Tidak Memiliki Bau
Air minum yang baik itu tidak memiliki aroma apapun. Apabila air yang Anda konsumsi
memiliki aroma apalagi hingga berbau tidak sedap, lebih baik tidak Anda konsumsi. Karena
kemungkinan besar, air minum tersebut telah tercampur dengan bakteri atau juga H2S atau
Hidrogen Sulfida yang merupakan gas tidak berwarna namun beracun dan malah dapat terbakar.

4. Bebas Bakteri
Berbeda dengan pengecekan secara manual di poin sebelumnya, untuk poin satu ini perlu
penelitian yang lebih khusus. Bakteri yang buruk dari kasus air mineral adalah pathogen yaitu
jenis mikroba yang berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit.

Salah satu bakteri yang kerap membuat pencemaran di air adalah Escherichia Coli. Berbagai
macam bakteri bisa menumpuk di dalam tubuh kamu secara tidak sadar, maka pastikan air yang
kamu minum berasal dari sumber air yang terjamin.

5. Memiliki Suhu Normal


Air mineral yang baik tidak boleh terpapar suhu panas atau dingin secara ekstrim. Hal ini
menyumbang beberapa indikasi yang membuat kualitas air berkurang seperti penguapan dan
pembekuan.

Penguapan akan membuat suhu air yang tidak stabil dan merubah komposisi rasa. Sebaiknya
minum air yang memiliki suhu normal direntang 10° C - 25° C.

Syarat Air Minum Layak Konsumsi


Berdasarkan aturan tersebut, air minum layak konsumsi harus memenuhi ketiga syarat berikut:

1. Syarat fisik

Syarat ini berkaitan dengan kondisi fisik air yang dapat dikenali oleh pancaindra manusia. Air
yang sehat dan layak konsumsi haruslah bening atau jernih, tidak meninggalkan endapan, tidak
berbau, tidak berasa (tawar), dan memiliki suhu di bawah suhu udara luar atau suhu ruang, yakni
antara 10-25 derajat Celcius.

2. Syarat kimiawi

Syarat ini berkaitan dengan derajat keasaman, kandungan mineral, dan bahan-bahan kimia lain di
dalam air minum. Air minum yang sehat harus masih mengandung mineral-mineral penting yang
dibutuhkan tubuh, di antaranya Zn (seng), Fe (zat besi), Cu (tembaga), Mn (mangan), dan Cl
(klorida), dalam kadar yang ditentukan. Air minum yang sehat tidak boleh mengandung logam
berat beracun seperti Hg (merkuri atau air raksa), Pb (timbal), As (arsen), Cd (kadmium), dan Cr
(kromium).

Di samping itu, air yang layak konsumsi harus memiliki pH yang netral, yakni sekitar 7 dan
mengandung cukup yodium.

Ada atau tidaknya kandungan bahan kimia beracun di dalam air sekilas bisa dilihat dari ciri
fisiknya. Air yang beracun atau mengandung logam berat akan berbau menyengat dan berwarna.

3. Syarat mikrobiologi

Karena digunakan untuk minum, air harus bebas dari segala macam kuman atau bakteri
penyebab penyakit. Utamanya adalah bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp, yang kerap
menimbulkan sakit perut dan diare. Ada atau tidaknya kuman di dalam air minum tidak bisa
dikenali dari ciri fisiknya dan hanya bisa diketahui melalui uji laboratorium.

7 Ciri-Ciri Makanan Sehat yang Harus


Diketahui
Apa pengertian makanan sehat? Yang dimaksud dengan makanan sehat adalah makanan yang
mengandung berbagai kandungan nutrisi dan mineral yang baik bagi kesehatan tubuh dan bisa
didapatkan melalui makanan 4 sehat 5 sempurna.

Melakukan diet sehat melalui pola makan yang sehat dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Biasanya, terdapat ciri-ciri yang khas untuk membedakan antara makanan yang sehat dan
makanan tidak sehat.

Lalu, apakah kriteria dari makanan yang sehat? Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
untuk memenuhi unsur kebutuhan makanan sehat seperti:

1. Tinggi Serat
Sebuah makanan bisa dikatakan sehat jika makanan tersebut kaya akan serat. Seperti yang
diketahui serat adalah zat yang sangat berguna bagi tubuh karena dapat membantu melancarkan
pencernaan dan juga menjaga tubuh agar tetap kenyang.

Tidak hanya itu, serat juga bisa menurunkan kadar kolesterol juga mengontrol kadar gula darah.

2. Tidak Mengandung MSG


Ciri makanan sehat selanjutnya adalah sedikit atau bahkan tidak mengandung MSG atau bahan
penyedap lain. Bila terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, dapat
menyebabkan gangguan pencernaan, meningkat resiko terkena obesitas, jantung berdetak lebih
cepat, hingga merasa sakit kepala. Hal ini dikarenakan konsumsi natrium atau garam berlebih
bisa menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

3. Mengandung Antioksidan yang Tinggi


Antioksidan merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat ini berfungsi untuk
menangkal radikal bebas yang berperan dalam munculnya kanker. Selain itu antioksidan juga
berperan dalam menjaga daya tahan tubuh.

Jadi, makanan yang mengandung antioksidan tinggi bisa disebut makanan yang sehat. Makanan
tinggi antioksidan banyak dimiliki oleh buah-buahan dari golongan beri seperti stroberi, kubis
ungu, anggur, blueberry, dan masih banyak lagi.

Selain antioksidan, makanan yang sehat juga harus mengandung lemak baik. Tidak seperti pada
lemak biasanya, lemak baik justru bermanfaat bagi kesehatan karena bisa menurunkan kadar
kolesterol jahat atau LDL, sehingga tekanan darah bisa lebih dikontrol. Makanan yang banyak
mengandung lemak baik ini adalah alpukat, telur, ikan, dan minyak zaitun.

4. Hindari Menggunakan Minyak Jelantah


Bukan hal dapat dipungkiri bahwa makanan yang digoreng jauh lebih enak dibanding makanan
lainnya. Sayangnya, makanan yang digoreng apalagi dengan minyak dalam jumlah banyak tidak
memiliki dampak yang baik bagi tubuh.

Apalagi jika minyak tersebut merupakan minyak bekas yang telah digoreng berulang kali.
Minyak tersebut telah berubah menjadi minyak jelantah yang bisa menyebabkan kanker. Selain
itu, menggoreng makanan di minyak bisa menyebabkan zat-zat yang terkandung dalam makanan
menjadi rusak.

5. Memiliki Komposisi yang Seimbang dan Beragam


Tubuh membutuhkan berbagai zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Namun, zat gizi tersebut tidak bisa ditemukan hanya pada satu jenis makanan saja.

Agar kebutuhan tubuh terhadap zat gizi tersebut bisa terpenuhi, maka makanan yang dikonsumsi
pun harus mengandung zat yang dibutuhkan.

6. Higienis
Agar makanan aman dan sehat untuk dikonsumsi makanan tersebut harus diolah dalam keadaan
bersih dan disajikan secara higienis. Makanan yang tidak bersih dapat mengakibatkan berbagai
penyakit, seperti diare, tifus hingga salmonellosis. Sebaliknya, apabila makanan diolah secara
higienis dan bersih, maka kemungkinan besar makanan tersebut bebas dari kuman dan bakteri
berbahaya.

7. Tidak Banyak Melalui Proses Pengolahan


Semakin sedikit proses tahapan pengolahan makanan, maka semakin baik pula kualitas makanan
tersebut. Hal ini dikarenakan proses pengolahan yang terlalu panjang akan membuat kandungan
dalam makanan berkurang atau bahkan menghilang.

Selain itu, makanan yang melalui proses pengolahan yang panjang seringkali mengandung
terlalu banyak gula, dan lemak jahat yang buruk bagi kesehatan.

Oleh karena itu, pemilihan makanan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Makanan yang
seharusnya dikonsumsi adalah makanan yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai