Anda di halaman 1dari 8

https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.

php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905


Volume 12, Nomor 2, Desember 2020

HIJP : HEALTH INFORMATION JURNAL PENELITIAN

Cemaran Bakteri pada Makanan Pempek Produksi Rumah Tangga dan Pabrik Pengo-
lah Makanan

Joko Sapto Pramono1*, Mustaming2, Dewi Samara Putri3


1,2,3
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kalmit, Indonesia: jokosp2005@yahoo.com
*(Korespondensi e-mail: jokosp2005@yahoo.com)

ABSTRAK
Pempek merupakan makanan tradisional yang berasal dari Palembang. Makanan ini
diproduksi oleh industri rumah tangga maupun pabrik pengolah makanan. Olahan ikan ini
beresiko dicemari oleh bakteri Escherichia coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran bakteri pada pempek yang dijual di
pasaran kota Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian laboratorium.
Teknik sampling yang digunakan yaitu random sampling. Jumlah sampel yang diperoleh
sebanyak 20 sampel pempek, 10 sampel produksi industri rumah tangga dan 10 sampel
produksi pabrik. Sampel kemudian dibawa ke laboratorium dan dilakukan pemeriksaan
jumlah koloni dengan menggunakan colony counter. Hasil penghitungan Angka Lempeng
Total (ALT) pada media Plate Count Agar (PCA) menunjukkan bahwa sebanyak 18
sampel (90%) yang terdiri dari 10 sampel pempek produksi pabrik dan 8 sampel pempek
produksi rumahan mengandung cemaran mikroba yang tinggi (> 5x 104). Masyarakat
disarankan memasak pempek hingga matang sebelum mengkonsumsi baik pempek
produksi pabrik maupun produksi rumahan agar terhindar dari resiko cemaran bakteri
patogen.
Kata kunci: Bakteri, Cemaran, Pempek

Abstract
Pempek is a traditional Palembang dish. The food is processed by home and food
processing industries. The bacteria Escherichia coli, Salmonella, and Staphylococcus
aureus are at risk for infection of these processed fish. The purpose of this research is to
determine the bacterial contamination of products sold on the public market of
Samarinda. This type of study was descriptive analysis with a cross-sectional design.
Random sampling is the sampling method used. 20 samples were collected, 10
homemade manufacturing samples, and 10 factory manufacturing samples. The samples
then taken to the laboratory and a colony counter is used to monitor the number of
colonies. The outcome of the Total Plate Count measurement on Plate Count Agar (PCA)
media has demonstrated that 18 samples (90%) consisting of 10 samples of factory-
produced performance and 8 homemade performance samples contain high contamination
microbial levels (>5x104). Pempek should be cooked until it is fully mature to avoid the
possibility of infection by pathogenic bacteria before eating both factory-produced and
homemade products.
Keywords: Bacteria, Contamination, Pempek

193
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020

PENDAHULUAN Tavakoli et al (2012) melakukan


penelitian mengenai isolasi bakteri patogen
Pempek adalah makanan tradisional
pada ikan mengatakan bahwa bakteri yang
sekaligus ciri khas Palembang. Pempek
lebih dominan untuk mengkontaminasi
memiliki nilai gizi yang tinggi seperti
produk olahan daging ikan adalah bakteri
protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan
Staphylococcus aureus (Tavakoli et al.,
mineral. Selain itu, pempek telah dikenal
2012). Kontaminasi terjadi selama proses
masyarakat secara luas di seluruh Indonesia
pengolahan dan pengemasan karena adanya
termasuk di kota Samarinda. Pempek ini
kontak produk dengan udara, debu,
dapat dibuat dengan mudah bahkan dapat
peralatan dan tangan yang terinfeksi S.
dikerjakan sendiri di rumah. Faktor utama
Aureus (Tavakoli et al., 2012).
yang menentukan dalam pembuatan
pempek adalah kualitas ikan yang Penelitian lain yang dilakukan di
digunakan dan ketelitian dalam proses Pulau Sapeken, Sumenep, Jawa Timur
pembuatan. Pempek memiliki cita rasa khas melaporkan bahwa pempek-pempek pada
sehingga banyak disukai masyarakat jajanan anak sekolah dasar tidak
(Efrianto et al., 2014; Fajri, 2017). mengandung cemaran bakteri patogen
Escherichia coli, Bacillussp.,
Proses produksi pempek telah diatur
Staphylococcus sp., Salmonella, dan Total
oleh Badan Sandarisasi Nasional (BSN)
Plate Count (TPC) (Dayanara et al., 2019).
meliputi pemilihan bahan baku,
penyimpanan, penyiagaan, pencucian, Ningsih melakukan penelitian
penggilingan, pencampuran, pembentukan, mengenai penyuluhan hygiene sanitasi
pemasakan, penirisan, pengemasan, makanan dan minuman, serta kualitas
pembekuan, penyimpanan produk dan makanan yang dijajakan pedagang di
pelabelan. Semua proses dilakukan harus lingkungan SDN Kota Samarinda
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal mengatakan bahwa pada hasil pemeriksaan
ini dimaksudkan agar keamanan pempek laboratorium ditemukan bakteri E. coli
dapat terus terjaga, misalnya mengurangi sebanyak 4,17% (Ningsih, 2014).
resiko kontaminasi. Kontaminasi pangan Uraian di atas menggambarkan bahwa
seperti pada pempek dapat berasal dari pempek sudah menjadi bagian panganan
kontaminasi langsung seperti kontak fisik yang dikonsumsi sehari-hari di Kota
antara penjamah makanan dengan bahan Samarinda, sehingga perlu diteliti untuk
makanan. Selain itu, kontaminasi juga bisa mengetahui cemaran bakteri pada pempek
terjadi akibat kontak dengan benda-benda yang dijual di pasaran Kota Samarinda.
di sekitarnya (Badan Standarisasi Nasional
RI, 2019; Sakriani, 2017). METODE
Standar Nasional Indonesia (SNI) Jenis Penelitian
7661. 1:2013 menyebutkan bahwa syarat Jenis penelitian ini adalah penelitian
mutu batas maksimum cemaran mikroba laboratorium.
untuk Angka Lempeng Total (ALT) pada
pempek rebus adalah 5 x 104 koloni/ gram. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel
BPOM menetapkan standar kontaminasi Penelitian ini dilaksanakan pada
mikroba pada pempek yaitu untuk angka bulan Januari-Maret 2020 di laboratorium
kuman Escherichia coli sebesar < 3 cfu/g, bakteriologi jurusan teknologi labratorium
angka kuman Salmonella adalah negatif/ 25 medik politeknik kesehatan kemenkes
g dan angka kuman Staphylococcus aureus Kalimantan Timur.
sebesar 1 x 103 cfu/g (Badan Pengawasan
Obat dan Makanan, 2012; Badan Populasi pada penelitian ini adalah
Standarisasi Nasional RI, 2019). pempek yang dijual di kota Samarinda
sebanyak 68 penjual berdasarkan data dari

194
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020

Google Maps. Pengambilan sampel pempek kemudian dihomogenkan dan


secara acak terhadap 10 penjual dengan diambil 1 mL.
sumber produksi rumah tangga dan 10 6. Pengujian ALT menggunakan
produksi pabrik pengolah makanan. medium PCA.
Pengumpulan, Pengujian dan Analisa 7. Sebanyak 1 mL sampel dari
Data pengenceran 10-1 dituang ke cawan
1. Pengambilan sampel pempek dari petri, ditambahkan PCA cair dengan
masing-masing produksi rumahan suhu 45 - 50˚C sebanyak ± 15 – 20
dan produksi pabrik. mL kemudian dihomogenkan.
Perlakuan yang sama untuk
2. Sampel berupa Pempek rebus
pengenceran 10-2 hingga
diambil secara aseptik kemudian -4
pengenceran 10 .
dimasukkan dalam cool box,
selanjutnya dibawa ke Laboratorium 8. Membuat kontrol yaitu
untuk pengujian lebih lanjut. menambahkan aquadest steril
sebanyak 1 mL ke dalam petridish.
3. Proses pengujian dilakukan secara
Tuangkan PCA cair dengan suhu
aseptik, begitupun dengan wadah
45 - 50˚C sebanyak ± 15 – 20 ml ke
yang digunakan.
petridish kontrol kemudian
4. Sampel yang digunakan dibuat homogenkan.
pengenceran terlebih dahulu.
9. Setelah padat, kemudian diinkubasi
5. Pengenceran dilakukan dengan cara pada suhu 37˚C selama 24 jam
menimbang sampel sebanyak 10 dalam posisi terbalik.
gram, kemudian ditambahkan
10. Perhitungan jumlah koloni
dengan 100 mL aquadest steril lalu
dilakukan menggunakan colony
dihomogenkan (pengenceran 10-1).
counter.
Membuat pengenceran 10-2 dengan
cara mengambil 1 mL dari 11. Jumlah koloni pada tiap petridish
pengenceran 10-1 kemudian yang dihitung berkisar antara 30-
dimasukkan ke dalam tabung reaksi 300 CFU (colony form unit)
yang berisi 9 mL aquadest steril. 12. Koloni besar, kecil, menjalar,
Membuat pengenceran 10-3 dengan dianggap berasal dari 1 koloni.
cara mengambil 1 mL dari
pengenceran 10-2 kemudian 13. Jumlah biakan per gram atau per
dimasukkan ke dalam tabung reaksi mL didapatkan dengan cara
yang berisi 9 mL aquadest steril. mengalikan pengenceran per sampel
Membuat pengenceran 10-4 dengan yang diperiksa.
cara mengambil 1 mL dari 14. Pemeriksaan dianggap baik jika
pengenceran 10-3 kemudian jumlah koloni yang tumbuh kurang
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dari 5 x 104 koloni/ gram.
yang berisi 9 mL aquadest steril

195
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020

Data hasil perhitungan pada colony 90% tidak memenuhi syarat yaitu di atas 5
counter ditabulasi untuk uji statistik x 104 koloni/gram.
persentase sampel. Tabel 3. Pengkategorian sampel berdasarkan
HASIL tempat produksi
Kategori N %
Tabel 1. Hasil pemeriksaan angka lempeng Produk rumah tangga 2 10
total produk pabrik (P) dan produk rumah Produk pabrik pengolah makanan 18 90
tangga (R)
Sumber data: hasil uji statistik data penelitian
Sampel P10-2 P10-3 P10-4
P1 593 443 214 2,14 x 106 Tabel 3 memperlihatkan asal sampel
P2 765 651 153 1,53 x 106 pempek yang tidak memenuhi syarat sesuai
P3 325 127 45 2,89 x 105 SNI 7661.1:2013 terbanyak berasal dari
P4 1067 532 235 2,35 x 106 olahan pabrik pengolah makanan.
P5 912 672 412 4,12 x 106
P6 1203 962 613 6,13 x 106 PEMBAHASAN
P7 765 501 317 3,17 x 106 Hasil penelitian ini (Tabel 1)
P8 415 171 63 2,51 x 105 merupakan data yang diambil dari
P9 821 613 223 2,23 x 106
pemeriksaan angka lempeng total bakteri
P10 307 97 34 2,19 x 105
R1 915 432 132 1,32 x 106 yang tumbuh pada media sampel pempek.
R2 427 349 236 2,36 x 106 Hasil analisis data secara univariat angka
R3 751 563 250 2,5 x 106 lempeng total bakteri pada sampel pempek
R4 1522 1125 873 8,73 x 106 adalah 18 sampel (90%) tidak memenui
R5 141 73 21 4,36 x 104 syarat SNI (Tabel 2) dan terbanyak berasal
R6 937 753 235 2,35 x 106 dari sampel produksi pabrik pengolah
R7 1007 512 317 3,17 x 106 makanan (Tabel 3). Hal ini dapat
R8 983 452 373 3,73 x 106 menimbulkan gangguan kesehatan bagi
R9 403 300 125 7,75 x 105 konsumen jika dikonsumsi tanpa proses
R10 136 72 23 4,28 x 104 yang tepat.
Sumber data: hasil uji statistik data penelitian
Makanan yang terkontaminasi bakteri
Bahwa dari 20 sampel yang telah pathogen seperti Escherichia coli,
diuji (Tabel 1), sebagian besar sampel Salmonella, dan Staphylococcus aureus
masih memperlihatkan cemaran mikroba dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
yang tinggi yaitu sebanyak 18 sampel yang Bakteri escherichia coli dapat
terdiri dari 8 sampel produk rumahan menyebabkan diare dan merupakan
memperlihatkan cemaran mikroba berada di penyebab terbanyak kedua (Abdel-Monem
atas 5x104 koloni/gram, begitu juga dengan et al., 2014).
produk pabrik yaitu 10 sampel
memperlihatkan cemaran mikroba berada di Cemaran atau kontaminasi pada
atas 5x104 koloni/ gram. pangan dapat terjadi karena adanya bahan-
bahan yang tidak dikehendaki yang berasal
Tabel 2. Pengkategorian sampel yang
dari lingkungan berupa bahan biologis,
memenuhi standar mutu SNI 7661.1:2013
Kategori N % kimia dan benda asing. Cemaran bakteri
Memenuhi syarat 2 10 adalah bentuk cemaran biologis yang dapat
Tidak memenuhi syarat 18 90 merugikan dan membahayakan kesehatan
Sumber data: hasil uji statistik data penelitian manusia. Cemaran ini dapat berasal dari
prosedur dalam proses produksi makanan
Hasil pengkategorian berdasarkan yang tidak hygiene, penanganan makanan
total ALT terhadap 20 sampel pempek yang tidak tepatserta alat pengolahan yang
produk rumah tangga dan pabrik pengolah tidak bersih (Badan Pengawasan Obat dan
makanan (Tabel 2) memperlihatkan bahwa Makanan, 2012; Riana & Sumarmi, 2018).

196
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020

Cemaran pada bahan pangan dapat kontaminasi mikroba pada beberapa unit
berupa bakteri pada saat pemilihan bahan pengolahan ikan asap Pinekuhe di
baku yang mempengaruhi jumlah mikroba Kabupaten Sangihe menemukan dua dari
sehingga cemaran akan meningkat hingga empat sampel tidak memenuhi standar SNI.
produk olahan dipasarkan. Cara mencegah Hal ini berarti masih banyak pangan yang
berkembangnya mikroorganisme yaitu beredar di Indonesia yang memiliki
dengan mencuci dan mengeringkan tangan higienitas yang buru karena ditemukan
sebelum menyiapkan makanan apapun, beberapa sampel pangan yang
area dapur, penyiapan makanan, peralatan terkontaminasi oleh bakteri patogen.
harus dibersihkan, dan makanan harus Namun demikian tidak semua
terlindung dari serangga,dan kotoran makanan tradisional olahan rumah tangga
(Saadia & Easa, 2010; Sukmawati & maupun pabrik pengolah makanan tidak
Hardianti, 2018). memenuhi syarat standar mutu SNI.
Secara mikrobiologi indikator yang Beberapa penelitian tentang cemaran pada
digunakan untuk melihat kualitas makanan makanan yang memenuhi syarat sesuai
yaitu adanya kandungan Escherichia coli. standar SNI antara lain oleh penelitian yang
Angka lempeng total merupakan salah satu dilakukan oleh Nurmila dan Kusdiyantini
indikator proses hygiene sanitasi produk. (2018) tentang analisis cemaran
Analisis mikroba lingkungan pada produk Escherichia coli, Staphylococcus aureus
merupakan indikator pengawasan dan dan Salmonella sp. pada makanan ringan.
sebagai dasar kecurigaan dapat atau tidak Hasil penelitian tersebut menunjukkan
diterimanya suatu produk berdasarkan bahwa seluruh makanan ringan produk
kualitas mikrobiologinya (Badan pabrik bermerek menunjukkan hasil uji
Pengawasan Obat dan Makanan, 2012; aman untuk dikonsumsi. Ananchaipattana
(Hanum et al., 2018). et al. (2016) dalam penelitiannya tentang
kontaminasi makanan siap saji menemukan
Penelitian serupa menunjukkan masih
20% Staphylococcus aureus dan 4%
tingginya cemaran bakteri pada makanan
Salmonella spp. sehingga tidak layak
tradisional olahan antara lain dilakukan
dikonsumsi.
oleh Lasmini, et al. (2016), tentang uji
cemaran Salmonella sp dan Staphylococcus Penelitian yang dilakukan oleh
aureus pada kebab yang dijual dijalan Rusmianur (2019) tentang total bakteri dan
durian pekanbaru. Hasil penelitian tersebut identifikasi Escherichia coli pada jajanan
menunjukkan bahwa empat dari lima siomay ikan yang dijajakan di beberapa SD
sampel tidak memenuhi syarat. Hasil Negeri Kota Kendari menyatakan bahwa
penelitian Dwiyanti & Lutpiatina (2016), mayoritas (80%) total koloni bakteri masih
pada saus tomat pentol di Banjarbaru memenuhi syarat yang ditetapkan SNI
memperlihatkan bahwa dari 10 sampel yang siomay ikan sehingga layak dikonsumsi.
diuji, terdapat 60% cemaran Coliform dan Hasil penelitian Sidoretno dan Herli (2017)
80% Staphylococcus aureus. pada lempuk durian khas Pekanbaru
menunjukkan 80% sampel memenuhi
Penelitian Safrida (2019) tentang uji
standar SNI. Penelitian tentang analisis
cemaran mikroba dalam susu kedelai tanpa
kuantitatif mikrobiologi pada makanan
merek di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda
penerbangan (Aerofood ACS) Garuda
Aceh menunjukkan bahwa dari enam
Indonesia berdasarkan TPC oleh Yunita et
sampel yang diteliti, dinyatakan tidak
al. (2015) menyatakan bahwa 36 sampel
memenuhi standar SNI sehingga tidak layak
makanan penerbangan seluruhnya aman
dikonsumsi.
untuk dikonsumsi. Hal ini dapat terjadi
Penelitian yang dilakukan oleh karena proses yang baik seperti
Karimela (2019) tentang tingkat

197
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020

mempertahatikan hygiene sanitasi sehingga https://doi.org/10.4265/bio.21.225


makanan terhindar dari bakteri. Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
(2012). Pedoman Kriteria Cemaran
Terdapatnya bakteri pada makanan
pada Pangan Siap Saji dan Pangan
dapat terjadi karena distribusi,
Industri Rumah Tangga.
penyimpanan, cara penyajian dan masa
Badan Standarisasi Nasional RI. (2019).
kadaluarsa yang kurang perhatian sehingga
Peraturan Badan Standardisasi
menyebabkan kontaminasi seperti halnya
Nasional Republik Indonesia Nomor 6
produk pempek.
Tahun 2019 Tentang Skema Penilaian
KESIMPULAN DAN SARAN Kesesuaian Terhadap Standar
18 sampel pempek yang terdiri dari Nasional Indonesia Sektor Pangan.
10 produksi pabrik dan 8 produksi rumah Badan Standarisasi Nasional RI.
tangga tidak memenuhi syarat standar mutu Dayanara, I., Kawuri, R., & Yulihastuti, D.
berdasarkan SNI 7661.1: 2013. Masyarakat A. (2019). Keberadaan bakteri patogen
disarankan memasak pempek terlebih pada sampel pangan jajanan anak
dahulu dengan pemanasan lebih dari 100 ℃ sekolah dasar di Pulau Sapeken,
selama 15-20 menit. Sumenep, Jawa Timur. Jurnal Biologi
Udayana, 23(2), 68.
Pihak terkait perlu lebih intensif https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2
melakukan pengawasan terhadap 019.v23.i02.p04
beredarnya pempek baik produksi rumah Dwiyanti, R. D., & Lutpiatina, L. (2016).
tangga maupun pabrik pengolah makanan. Mutu Bakteriologis Saus Tomat Pentol
Kekurangan Penelitian di Banjarbaru. Medical Laboratory
Technology Journal, 2(1), 1.
Pada umumnya pempek olahan pabrik https://doi.org/10.31964/mltj.v2i1.31
disimpan dalam kondisi beku (penulis tidak Easa, S. M. H. (2010). The Microbial
meneliti pempek yang tersimpan sebelum Quality of Fast Food and Traditional
disajikan sehingga belum diketahui apakah Fast Food. Nature and Science, 8(10),
kontaminasi berasal dari pabrik, proses 117–133.
distribusi atau saat penyajian). https://scholar.google.com/scholar?
DAFTAR PUSTAKA hl=id&as_sdt=0%2C5&q=The+Micro
bial+Quality+of+Fast+Food+and+Tra
Abdel-Monem, M. O., Mohamed, E. A.,
ditional+Fast+Food&btnG=
Awad, E. T., Ramadan, A.-H. M., &
Efrianto, Zubir, Z., & Maryetti. (2014).
Mahmoud, H. A. (2014). Multiplex
Pempek Palembang. Balai Pelestarian
PCR as emerging technique for
Nilai Budaya Padang.
diagnosis of enterotoxigenic E. coli
Fajri, M., & Dasir. (2017). Studi Tenggang
isolates from pediatric watery diarrhea.
Waktu Penggunaan Daging Ikan
Journal of American Science, 10(10),
Gabus Pada Pembuatan Pempek
157–164.
Lenjer. Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-
https://scholar.google.com/scholar?
Ilmu Teknologi Pangan, 6(1).
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Multiplex+
Hanum, G. A., Kurniawati, A., &
PCR+as+emerging+technique+for+dia
Normaliska, R. (2018). Analysis Total
gnosis+of+enterotoxigenic+E.
Plate Count (TPC) Escherichia coli
+coli+isolates+from+pediatric+watery
and Salmonella sp. on Frozen Beef
+diarrhea&btnG=
Imported through Tanjung Priok Port.
ANANCHAIPATTANA, C., BARI, M. L.,
Proc. of the 20th FAVA Congress &
& INATSU, Y. (2016). Bacterial
The 15th KIVNAS PDHI, 376–378.
Contamination into Ready-to-Eat
Karimela, E. J., & Mandeno, J. A. (2020).
Foods Sold in Middle Thailand.
TINGKAT KONTAMINASI
Biocontrol Science, 21(4), 225–230.

198
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020

MIKROBA PADA BEBERAPA Aceh Secara Total Plate Count (TPC).


UNIT PENGOLAHAN IKAN ASAP Jurnal Serambi Engineering, 4(1),
PINEKUHE DI KABUPATEN 364.
SANGIHE. Jurnal Teknologi https://doi.org/10.32672/jse.v4i1.845
Perikanan Dan Kelautan, 10(1), 61– Sakriani, S. (2017). Hygiene Practice And
68. Sanitation On Microbiological Quality
https://doi.org/10.24319/jtpk.10.61-68 Of Smoked Fish In Smoking Places In
Margi Sidoretno, W., & Herli, M. A. Ternate 2017. PROMOTIF: Jurnal
(2017). ANALISIS CEMARAN Kesehatan Masyarakat, 7(2), 167–174.
MIKROBA PADA LEMPUK https://doi.org/10.31934/promotif.v7i2
DURIAN SEBAGAI OLEH-OLEH .542
KHAS PEKANBARU. JOPS (Journal Sukmawati, S., & Hardianti, F. (2018).
Of Pharmacy and Science), 1(1), 22– Analisis Total Plate Count (TPC)
32. Mikroba pada Ikan Asin Kakap di
https://doi.org/10.36341/jops.v1i1.373 Kota Sorong Papua Barat. Jurnal
Ningsih, R. (2014). Penyuluhan Hygiene Biodjati, 3(1), 72.
Sanitasi Makanan Dan Minuman, https://doi.org/10.15575/biodjati.v3i1.
Serta Kualitas Makanan Yang 2368
Dijajakan Pedagang Di Lingkungan Tavakoli, H., Soltani, M., & Bahonar, A.
Sdn Kota Samarinda. Jurnal (2012). Isolation of some human
Kesehatan Masyarakat, 10(1), 64–72. pathogens from fresh and smoked shad
http://garuda.ristekbrin.go.id/document (Alosa kessleri) and silver carp
s/detail/261792 (Hypophthalmichthys molitrix).
Nurmila, I. O., & Kusdiyantini, E. (2018). Iranian Journal of Fisheries Sciences,
Analisis Cemaran Escherichia coli, 11(2), 424–429.
Staphylococcus aureus dan Salmonella https://scholar.google.com/scholar?
sp. pada Makanan Ringan. Berkala hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Isolation+of
Bioteknologi, 1(1). +some+human+pathogens+from+fresh
http://garuda.ristekbrin.go.id/document +and+smoked+shad+
s/detail/777645 %28Alosa+kessleri
Riana, A., & Sumarmi, S. (2018). %29+and+silver+carp+
Hubungan Kontaminasi Coliform Dan %28Hypophthalmichthys+molitrix
Skor Perilaku Higiene Sanitasi Pada %29&btnG=
Pedagang Jajanan Di Kantin Sekolah Yunita, M., Hendrawan, Y., &
Dan Pedagang Keliling. Media Gizi Yulianingsih, R. (2015). Analisis
Indonesia, 13(1), 27–32. Kuantitatif Mikrobiologi Pada
http://garuda.ristekbrin.go.id/document Makanan Penerbangan ( Aerofood
s/detail/717483 ACS ) Garuda Indonesia Berdasarkan
Rusmianur, W. O., Asnaini, & TPC ( Total Plate Count ) Dengan
Suwarjoyowirayatno. (2019). Total Metode Pour Plate Quantitative
Bakteri Dan Identifikasi Escherichia Analysis of Food Microbiology In
Coli Pada Jajanan Siomay Ikan di Flight ( Aerofood ACS ) Garuda
Kota Kendari. Jurnal Fish Protech, Indonesia Based on the. Jurnal
2(2), 196–201. Keteknikan Pertanian Tropis Dan
http://garuda.ristekbrin.go.id/document Biosistem, 3(3), 237–248.
s/detail/1229838 http://garuda.ristekbrin.go.id/document
Safrida, Y. D., Raihanaton, R., & Ananda, s/detail/325101
A. (2019). Uji Cemaran Mikroba
Dalam Susu Kedelai Tanpa Merek Di
Kecamatan Jaya Baru Kota Banda

199
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 2, Desember 2020

UCAPAN TERIMA KASIH


Tim penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pengelola klinik bekam Assyifa Kota Kendari
dan kepada Poltekkes Kemenkes Kendari atas pendanaan yang diberikan.
INFORMASI TAMBAHAN
Lisensi
Hakcipta © Rosyanti dkk. Artikel akses terbuka ini dapat disebarkan seluas-luasnya sesuai aturan
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License dengan catatan tetap
menyebutkan penulis dan penerbit sebagaimana mestinya.
Catatan Penerbit
Poltekkes Kemenkes Kendari menyatakan tetap netral sehubungan dengan klaim dari perspektif atau
buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun.
Pendanaan
Kajian terlaksana atas pembiayaan sukarela peneliti.
Konflik Kepentingan
Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.
Kontribusi Penulis
Para penulis tidak mendeklarasikan setiap kontribusinya.
DOI
https://doi.org/10.36990/hijp.v12i2.207
Berbagi Data
Permohonan berbagi data kepada peneliti dapat melalui e-mail korespondensi.

200

Anda mungkin juga menyukai