BAHASA INDONESIA
KELUARGA SEJAHTERA
Taon 2021
1
PENGANTAR
2
dengan urutan secara logis yang saling berkaitan pertemuan
yang satu dengan yang berikutnya.
Mohon setiap pemandu sungguh-sungguh mempersiapkan
dengan baik bahan yang akan dibawakan. Adalah amat baik
jika ada dua atau tiga orang membawakan pendalaman ini.
Pemandu juga kita harapkan jangan memposisikan diri sebagai
pengkotbah, tetapi memfasilitasi kelompok pertemuan, dan
mengarahkan semua peserta aktif seluruhnya.
3
Pertemuan pertama:
KEBUTUHAN DASAR UNTUK HIDUP SEJAHTERA
GAGASAN DASAR
(Sebagai pedoman bagi Pemandu, bukan untuk dibacakan kepada Umat)
PROSES PERTEMUAN
2. Kata Pengantar
Pemandu memberi kata pengantar singkat untuk pertemuan ini disertai
dengan informasi singkat tentang pertemuan-pertemuan berikutnya.
Saudara-saudari terkasih.
Sebagai Umat Allah, kita berkumpul lagi untuk berdoa dan
memperdalam iman kita pada masa Prapaska ini. Pada masa
Prapaska ini, kita mengenang sengsara dan wafat Tuhan kita,
5
Yesus Kristus. Lewat permenungan pada masa Prapaska ini,
Gereja mengajak kita bertobat, dan nanti kita akan bersukacita
dalam Paska, kebangkitan Tuhan.
Oleh karena situasi pandemik virus’19, Bapak Uskup Agung
Medan menganjurkan agar bahan tahun 2020 dilanjutkan ke
tahun 2021. Tahun 2017 kita mendalami “Keluarga Berdoa”,
tahun 2018 kita mendalami “Keluarga Rukun”, dan tahun
2019 kita mendalami “Keluarga Memasyarakat” . Tahun
2020 kita telah mendalami “Keluarga Sejahtera”, namun
pembahasan sedikit terganggu karena situasi virus corona.
Maka tahun 2021 ini kita mengulangi permenungan dari
tahun 2020 yang lalu, yakni “Keluarga Sejahtera”. Kita
akan mendalami lima subtema yakni:
(1) Kebutuhan Dasar Untuk Hidup Sejahtera
(2) Keluarga Katolik Membangun Etos Kerja Kristiani
(3) Mengelola Keuangan Dengan Bijak
(4) Tertib Administrasi Negara Dan Sipil
(5) Keluarga Katolik Menjadi Berkat Bagi Sesama
Untuk pendalaman sub tema yang pertama ini, kita diajak
untuk memahami arti hidup sejahtera, dan menyadari
kebutuhan-kebutuhan dasar hidup manusia untuk membangun
hidup sejahtera. Dengan demikian, setiap keluarga terdorong
untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya secara wajar dan
pantas.
Semoga kita mengarahkan hati dan pikiran untuk topik kita ini,
sehingga kita dapat memetik buahnya bagi keluarga atau
komunitas kita masing-masing.
3. Doa Pembuka
Allah Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu karena telah
mengumpulkan kami di tempat ini untuk mengadakan
pendalaman iman pada masa Prapaskah ini.
6
Tuntunlah kami dengan Roh KudusMu, agar mampu
menyadari akan kebutuhan-kebutuhan dasar hidup manusia
dalam membangun hidup sejahtera. Dengan demikian, setiap
keluarga terdorong untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya
secara wajar dan pantas.
Semoga melalui pertemuan-pertemuan kami selama masa
Prapaska ini, iman kami semakin mendalam kepada Yesus
Kristus Putra-Mu, sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami,
sepanjang segala masa. Amin.
7
2) Sebutkan kebutuhan-kebutuhan dasar hidup jasmani
manusia yang terkandung dalam perikop tadi?
(rejeki yang secukupnya; rejeki yang secukupnya tidak
hanya sebatas makanan dan minuman tetapi semua
kebutuhan hidup jasmaniah yang secukupnya, tidak
berlebihan)
3) Sebutkan kebutuhan-kebutuhan dasar hidup psikologi
manusia yang terkandung dalam perikop tadi?
(Rekonsiliasi dan perdamaian)
4) Sebutkan kebutuhan-kebutuhan dasar hidup Sosial
manusia yang terkandung dalam perikop tadi?
(Relasi, rekonsiliasi)
5) Apa usaha-usaha yang harus kita lakukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar agar sampai pada tahap
hidup sejahtera?
(Mewujudkan keempat aspek kebutuhan dasar hidup
manusia secara seimbang: berdoa, bersyukur,
beribadah, merayakan sakramen dan perayaan iman,
membangun kerukunan dan kedamaian dalam
keluarga, membangun relasi dan komunikasi dalam
keluarga, tetangga, masyarakat luas, berpartisipasi
dalam masyarakat, gotong royong, bekerja keras,
menjaga kesehatan, menghargai sesama, saling peduli,
dsb.)
6. Rangkuman
Berdasarkan jawaban para peserta, pemandu membuat rangkuman
pendalaman bacaan Kitab Suci tadi, misalnya sebagai berikut:
8
Dalam doa Bapa Kami yang sudah kita dalami dalam
perikop Matius tadi, kita bisa menemukan aspek penting
sebagai pegangan untuk mencapai hidup sejahtera.
didalamnya terdapat empat aspek dasar yang harus
seimbang agar hidup sejahtera dapat terwujud yakni aspek
jasmani, psikologi, spiritual dan sosial.
Doa Bapa Kami sebagai doa sempurna yang diajarkan
Tuhan Yesus sendiri memuat empat aspek. Aspek spiritual
yang terdapat dalam kalimat “dimuliakanlah namaMu,
datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakmu diatas bumi
seperti di dalam surga”mengingatkan kita bahwa kita
membutuhkan Tuhan dalam mencapai hidup sejahtera.
Maka perlu mendekatkan diri kepada Tuhan dalam doa dan
syukur, memuliakan dan menguduskan nama Tuhan dalam
ibadah dan aksi nyata. Menghadirkan kerajaan Tuhan
secara nyata di dunia lewat aksi nyata, bukan konsep
semata dengan tindakan kita yang terarah kepada kebaikan
yang dikehendaki Tuhan.
Dalam kalimat “berilah kami rejeki pada hari ini” terdapat
aspek jasmaniah yakni rejeki. Rejeki yang diminta
bukanlah rejeki yang berkelimpahan, melainkan
secukupnya; tidak kurang tidak lebih.
9
6:9-13). Dalam doa itu kita diajak untuk semakin
menyadarai kebutuhan dasar kita yang wajar dan pantas.
7. Doa Permohonan
Doa permohonan disampaikan secara spontan, kemudian
diakhiri dengan bersama berdoa Bapa Kami.
Kami mohon……………..
Bapa Kami………………..
9. Doa Penutup
10
Pertemuan kedua:
KELUARGA KATOLIK MEMBANGUN ETOS KERJA
KRISTIANI
GAGASAN DASAR
(Sebagai pedoman bagi Pemandu, bukan untuk dibacakan kepada Umat)
12
kerja, yakni fungsi reproduksi material, artinya dengan bekerja,
manusia bisa memenuhi kebutuhannya. Fungsi integrasi sosial,
artinya dengan bekerja, manusia mendapatkan status di
masyarakat. Fungsi pengembangan diri, artinya dengan
bekerja, manusia mampu secara kreatif menciptakan dan
mengembangkan dirinya sehingga dipandang sebagai warga
yang bermanfaat dan bermartabat (Laborem Exercens).
PROSES PERTEMUAN
2. Kata Pengantar
Pemandu memberi kata pengantar singkat untuk pertemuan ini disertai
dengan informasi singkat tentang pertemuan-pertemuan berikutnya.
3. Doa Pembuka
Ya, Bapa yang baik, kami bersyukur karena karena rahmat
yang berlimpah atas hidup kami. KasihMu selalu beserta
kami hingga dapat berkumpul kembali pada kesempatan ini
13
merenung bersama dan bersharing tentang etos kerja yang
harus dipahami umatMu dalam bekerja. Hadirlah Tuhan di
tengah-tengah kami agar apa yang kami dalam di dalam
pertemuan ini menumbuhkan iman kami kepadaMu. Demi
Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan
meraja bersama dengan Dikau, dalam kesatuan dengan Roh
Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
14
2. Menurut Paulus dalam perikop tadi, apa yang
harus dihindari dan apa yang harus dilakukan
Jemaat?
(Yang harus dihindari: menjauhkan diri dari setiap
saudara yang tidak melakukan pekerjaannya, dan
yang tidak menurut ajaran yang telah diterima. tidak
tertib hidupnya dan tidak bekerja, sibuk dengan hal-
hal yang tidak berguna.
Yang harus dilakukan: harus mengikuti teladan
Paulus yang tidak lalai bekerja, tidak makan roti
orang dengan percuma, berusaha dan berjerih payah
siang malam, jangan menjadi beban bagi siapa pun.
“Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia
makan”. Janganlah jemu-jemu berbuat apa yang
baik.
3. Mengapa orang harus bekerja?
(untuk mengaktualisasikan diri, mencari nafkah,
memenuhi kebutuhan hidup, memenuhi panggilan
Allah menguasai dan menaklukkan bumi dengan
cara mengolah dan melestarikannya)
4. Sebagai seorang Kristiani/Katolik, bagaimana
sikap kita dalam melakukan kerja?
(Bekerja dilandasi oleh karakter seperti: Kejujuran,
ketekunan, kesetiaan, cinta kasih, kerendahan hati,
persaudaraan, tepat waktu, bekerja sama, kecepatan
dalam mengubah sebuah kesempatan, kesediaan diri
memandang jauh situasi ke depan, kesediaan untuk
mengubah diri, percaya diri, sederhana, kerajinan,
mengikuti rasio pikiran untuk mengambil sebuah
keputusan serta tindakan, efisien dalam segala hal)
15
6. Rangkuman
Berdasarkan jawaban para peserta, pemandu membuat rangkuman
pendalaman bacaan Kitab Suci tadi, misalnya sebagai berikut:
7. Doa Permohonan
Doa permohonan disampaikan secara spontan, kemudian
diakhiri dengan bersama berdoa Bapa Kami.
GAGASAN DASAR
(Sebagai pedoman bagi Pemandu, bukan untuk dibacakan kepada Umat)
19
satu hal yang sangat perlu ditekankan dalam memperjuangkan
hidup sejahtera adalah tata kelola keuangan keluarga yang
bijak. Melalui kemampuan tata kelola tersebut keluarga akan
lebih mudah untuk menghidupi prinsip “tidak lebih besar pasak
daripada tiang”. Melalui tata kelola keuangan yang bijak
keluarga juga dapat menentukan skala prioritas mereka dan
meminimalisir hal-hal yang kurang perlu.
3. Doa Pembuka
21
Allah Bapa yang mahabaik, Pengasih dan Penyayang, kami
bersyukur kepadaMu atas berkat dan kasih karunia yang
senantiasa kami alami dalam perjalanan hidup kami. Engkau
telah menuntun dan mempertemukan kami di tempat ini, untuk
bersama mendalami APP yang ketiga ini tentang “Tata kelola
keuangan yang bijak”. Kami mohon utuslah Roh KudusMu
bagi kami, agar pertemuan ini dapat berdaya guna bagi kami.
Semoga kami semakin berusaha untuk menatata dan mengelola
keuangan keluarga dengan bijak, sehingga kami dapat
mengusahakan hidup sejahtera. Ini kami sampaikan kepadaMu
dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
7. Rangkuman
Berdasarkan jawaban para peserta, pemandu membuat rangkuman
pendalaman bacaan Kitab Suci tadi, misalnya sebagai berikut:
8. Doa Permohonan
RahmatMu berlimpah bagi kami ya Tuhan, dan
kepadaMU kami sampaikan permohonan ini:
1) Bagi Pemimpin Gereja
Kami berdoa bagi para pemimpin Gereja, Ya Bapa, semoga
mereka Engkau berikan kesehatan dalam menjalankan tugas
pelayan mereka dan semakin bijaksana dalam mengelola dan
memimpin umatMu, sehingga umatMu melihat panutan iman
yang baik. Kami mohon……………..
24
2) Bagi Pemimpin pemerintahan
Kami berdoa bagi para pemimpin pemerintahan, Ya Bapa,
semoga mereka tetap berjuang menjaga keharmonisan antar
umat beragama, antar suku dan budaya. Semoga para
pemimpin pemerintahan mampu menghindari diskriminasi dan
berani mengikis segala bentuk kecurangan di negeri ini,
sehingga semakin tercipta kedamaian dan kesejahteraan
bersama. Kami mohon……………..
3) Bagi umat Katolik
Kami berdoa bagi umat Katolik, khususnya kami yang ada
dilingkungan/stasi /kategorial. Ya Bapa, semoga lewat
pendalaman materi ini kami semakin menghidupi tata kelola
keuangan yang bijak, menghidupi budaya hemat, dan semakin
berjuang memperoleh rejeki, sehingga keluarga kami mampu
menabung demi masa depan untuk menuju keluarga yang
sejahtera. Kami mohon……………..
4) Wujud dari tuan rumah
Kami mohon……………..
Bapa Kami………………..
9. Lagu Kolekte: “Betapa Hatiku Bahagia” (PS. 1030)
25
yang ketiga ini. Semoga dengan pendalaman ini kami semakin
bijak dalam mengelola keuangan, giat bekerja, berhemat, dan
menabung dalam hidup kami, untuk menuju hidup yang lebih
sejahtera. Ke dalam tanganMu kami serahkan hidup kami,
rencana kami, dan keluarga kami, agar selalu damai dan
selamat. Ini kami sampaikan kepadaMu dengan pengantaraan
Kristus Tuhan kami. Amin.
26
Pertemuan keempat:
TERTIB ADMINISTRASI GEREJA DAN SIPIL
GAGASAN DASAR
(Sebagai pedoman bagi Pemandu, bukan untuk dibacakan kepada Umat)
27
Ketika ada masalah terjadi karena tidak tertib administrasi
tidak jarang keluarga-keluarga merasa dibebani dan malah
menuduh Gereja sudah berubah serta kurang berbelaskasih,
serta bisa juga merasa Negara tidak berpihak kepadanya.
Salah satu contoh akibat karena ketidaktertiban akan
administrasi Gereja, karena belum menerima Sakramen
Krisma, kemudian mengalami kesulitan dalam pelayanan
Sakramen Perkawinan. Ketidaktertiban dalam administrasi
Negara misalnya karena tidak memiliki Kaartu Keluarga
akhirnya tidak terdaftar sebagai penerima Raskin. Dan juga,
bila tidak memiliki akte perkawinan kemudian anak-anak yang
lahir dalam perkawinannya tidak bisa mendapatkan akta
kelahiran, bila tidak ada akta kelahiran, maka tidak bisa
mengurus BPJS, tidak bisa masuk sekolah dan lain sebagainya.
Sebagai keluarga beriman katolik, kita dituntut untuk selalu
tertib administrasi baik administrasi Gereja maupun
administrasi Sipil. Kita juga perlu jeli dalam mengisi maupun
menerima data-data kependudukan agar terdata jelas sebagai
Katolik bukan sebagai seorang Kristen.
PROSES PERTEMUAN
2. Kata Pengantar
(Pemandu memberi kata pengantar singkat untuk pertemuan ini disertai
dengan informasi singkat tentang pertemuan-pertemuan berikutnya)
28
Saudara dan saudari yang dikasihi oleh Tuhan. Kini kita
bertemu lagi dalam pertemuan ke empat, untuk melanjutkan
pendalaman tema Aksi Puasa kita pada Masa Prapaskah ini.
Pada pertemuan yang lalu, kita mendalami tentang “Mengelola
Keuangan Dengan Bijak”.
3. Doa Pembuka
29
dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Amin.
30
3) Apa yang harus kita lakukan untuk menunjukkan
bentuk KEPATUHAN terhadap lembaga Gereja dan
Pemerintah Sipil?
(Mengurus surat-surat yang diwajibkan/diperlukan
seperti: Surat Baptis, Surat Nikah, Surat Tanda
Krisma, Akte Lahir, Akte Nikah, SIM, Surat Tanda
Komuni Pertama, Kartu Keluarga Gereja, Kartu
Damang, Tanda Masuk dalam BIDUK, KTP, BPJS,
KK, Sertifikat tanah, dll)
7. Rangkuman
Berdasarkan jawaban para peserta, pemandu membuat rangkuman
pendalaman bacaan Kitab Suci tadi, misalnya sebagai berikut:
8. Doa Permohonan
32
Doa permohonan disampaikan secara spontan, kemudian
diakhiri dengan bersama berdoa Bapa Kami.
Kami mohon……………..
Bapa Kami…………
33
Pertemuan kelima:
KELUARGA KATOLIK MENJADI BERKAT BAGI
SESAMA
GAGASAN DASAR
(Sebagai pedoman bagi Pemandu, bukan untuk dibacakan kepada Umat)
35
berkat ini dapat diupayakan dengan pemenuhan kebutuhan
dasar hidup baik secara jasmani maupun rohani, membangun
etos kerja Kristiani yakni kejujuran dan keadilan, mampu
mengelola keuangan secara bijak dan terencana, dan juga
melengkapi administrasi Gereja dan sipil, dan membangun
keluarga yang berelasi dengan baik.
PROSES PERTEMUAN
2. Kata Pengantar
(Pemandu menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran peserta.
Kemudian, sekilas disampaikan garis besar isi pertemuan pertama sampai
dengan pertemuan ke-4; dan menghantar peserta ke pertemuan ke-5 ini).
36
diharapkan Gereja Keuskupan Agung Medan yaitu keluarga
Katolik sejahtera.
3. Doa Pembuka
37
Satu demi satu pertanyaan lisan ini disampaikan kepada peserta (tidak
dibagikan teks pertanyaan). Pemandu meneguhkan jawaban peserta atau
(kalau perlu) meminta peserta lain melengkapinya.
38
Pemandu merangkum jawaban peserta atas pendalaman isi poster
tadi berdasarkan jawaban yang diberikan oleh peserta, misalnya
sebagai berikut:
(Sangat dianjurkan teks Kitab Suci dibacakan dari Alkitab, bukan dari
lembaran berikut. Teks di bawah ini sebagai bantuan dalam
pendalaman. Pemandu atau salah seorang dari peserta membaca Teks
Kitab Suci Yohanes 4:5-15.27-30.39-42 dengan terang. Bila dipandang
perlu, pembacaan dapat diulangi sekali lagi).
40
kegiatan misalnya dalam hubungan ekonomi, bisnis,
dan kegiatan lainnya)
5) Apakah kerugian kita bila tidak membangun relasi yang
baik dengan semua orang?
(Kita merasa khawatir, terkucilkan dan gelisah ketika
bertemu dengan orang lain. Muncul saling curiga. Kita
juga terhalang dalam melakukan berbagai urusan dan
kegiatan yang menguntungkan satu sama lain misalnya
dalam bidang ekonomi, bisnis dan kegiatan lainnya)
7. Rangkuman
(Berdasarkan jawaban para peserta, pemandu membuat rangkuman
pendalaman bacaan Kitab Suci tadi, misalnya sebagai berikut)
41
sesungguhnya Yesus dan Perempuan Samaria itu saling
memperoleh kebaikan satu sama lain. Kebaikan yang
diterima Yesus adalah bahwa perempuan dan banyak orang
Samaria menjadi percaya kepadanya. Sedangkan bagi
perempuan dan banyak orang Samaria itu, kebaikan yang
mereka terima adalah mereka menerima warta keselamatan
yang mereka rindukan selama ini dari Yesus Kristus, Sang
Air Hidup.
Sesungguhnya kita harus membangun relasi yang baik
dengan siapa saja. Relasi yang baik akan menghantar setiap
keluarga menuju keluarga sejahtera baik secara jasmani dan
rohani. Ketika kita membangun relasi yang baik dengan
orang lain maka kita akan merasa damai, nyaman dan
bergembira ketika berjumpa dengan mereka yang beda
agama, suku atau budaya. Sebaliknya ketika kita tidak
membangun relasi yang baik dengan orang yang beda
agama, suku dan budaya, maka kita akan menjadi khawatir,
curiga dan gelisah saat bertemu dengan mereka yang
berbeda agama, suku atau budaya. Di samping itu relasi
yang baik membantu keluarga semakin sejahtera secara
ekonomi. Karena ketika kita memiliki relasi yang baik
dengan mereka yang beda agama, suku atau budaya kita
bisa mengadakan berbagai bentuk kerjasama dalam bidang
ekonomi, bisnis dan kepentingan lainnya.
Pertemuan Paus Fransiskus dengan Pemimpin Muslim di
Arab pada Februari 2019 yang lalu menjadi motivasi bagi
kita untuk membangun relasi yang baik dengan orang yang
beda agama. Ternyata meskipun menjadi seorang Katolik
42
yang sejati, Paus tetap bisa menjadi saudara bagi umat
agama lain. Sebaliknya pemimpin muslim yang sungguh
mengimani Islam dengan benar ternyata juga bisa menjadi
saudara bagi Paus yang berbeda agama dengan dirinya.
Lima topik pendalaman yang telah kita bahas selama masa
Prapaska ini, mengarahkan setiap keluarga kepada hidup
yang sejahtera. Dengan menjadi keluarga yang sejahtera
sesungguhnya kita menjadi berkat bagi semua orang.
Bentuk kehadiran keluarga sebagai berkat sesungguhnya
otomatis terbentuk ketika ia menjadi keluarga yang
sejahtera dengan kelima aspek yang telah kita bahas.
8. Doa Permohonan
Doa permohonan disampaikan secara spontan, kemudian
diakhiri dengan bersama berdoa Bapa Kami.
Kami mohon……………..
Bapa Kami………………..
44