Anda di halaman 1dari 2

F1 (masalah) : Stroke

1. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 terdapat peningkatan prevalensi stroke pada usia
di atas 15 tahun dari 7% pada tahun 2013 menjadi 10,9% pada tahun 2018.
2. Insiden stroke meningkat seiring dengan peningkatan usia seseorang, bahkan insiden
akan semakin bertambah bila mempunyai salah satu faktor risiko seperti hipertensi,
diabetes mellitus, dislipidemia, dan penyakit jantung.( Kemenkes RI. Hasil Riskesdas
2018.)
3. Definisi stroke menurut WHO adalah tanda-tanda klini yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama
24 jam atau lebih, dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain
vaskuler. (Arisetijono dan Munir, 2012 dalam Diana Natasha, 2020)
4. Di atas usia 45 tahun, stroke paling banyak disebabkan oleh ateroskerosis atau
mengerasnya pembuluh darah. Pengerasan pembuluh darah ini akibat menebalnya dan
menurunnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah arteri, sedangkan
kelompok usia muda, stroke sering disebabkan oleh cacat pembuluh darah bawaan.
(franzvanko, 2020)
5. Kecacatan fisik yang diakibatkan oleh stroke akan mempengaruhi kondisi emosional
pasien. Pasien seringkali merasa tidak percaya diri, tidak berguna, tidak dapat menerima
kenyataan, mudah tersinggung, mudah bersedih, dan cepat marah. (Musuka TD, 2015
dalam Diana Natasha, 2020)

F2 (solusi/pemecahan masalah)

1. Gaya hidup dan perawatan di rumah yang dapat membantu mengatasi penyakit stroke
yaitu Berhenti merokok, Minum obat-obatan yang diberikan oleh dokter, Olahraga,
Makan makanan yang mengandung sedikit lemak dan kurangi minum minuman
beralkohol Kendalikan tekanan darah, tingkat kolesterol dan diabetes. (franzvanko ,
2020)
2. Penggunaan antiplatelet juga direkomendasikan oleh The American Heart
Association/American Stroke Association tahun 2018. Pemberian aspirin diberikan 24-48
jam setelah onset. Pada pasien yang mendapat r-tPA, pemberian aspirin dilakukan setelah
24 jam. European Stroke Organization juga melaporkan bahwa pemberian aspirin pada
stroke akut (<48 jam) mengurangi angka kematian dan kejadian stroke. Dosis yang dapat
diberikan adalah 160-325mg. Terdapat juga studi yang menemukan pemberian
antiplatelet kombinasi aspirin dan clopidogrel hingga hari ke-21 lebih efektif
dibandingkan pemberian antiplatelet saja, tetapi hal ini masih memerlukan penelitian
lebih lanjut. (European Stroke Organisation (ESO) 2018.)
3. Kontrol tekanan darah dengan cara menurunkan tekanan darah 15-20% bila tekanan
darah >180/>120 mmHg, MAP >130 mmHg, dan bertambahnya volume darah di
intrakranial. Kontrol tekanan darah ini pada kondisi akut (24 jam pertama) sebaiknya
dilakukan secara bertahap. Penurunan tekanan darah sistolik <140 mmHG ditemukan
tidak memiliki manfaat dan bahkan menunjukkan tanda-tanda kerugian. (Kernan, 2018)

Anda mungkin juga menyukai