Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK BERCERITA DENGAN ALAT

“BERCERITA DENGAN BONEKA PUPPET”

Dosen Pengampu:
Dra. Hayatun Mardiah,MA

Disusun Oleh :
1. Aida Ningsih (0308182110)
2. Emma Azdiahudaya Hsb (03082098)
3. Tri Apriana (0308182116)
4. Widya Sukma Irawan (0308183149)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala nikmat yang telah di berikan Allah swt. Dzat
yang mengetahui segala ilmu yang tidak diketahui oleh mahkluknya baik dilangit
maupun dibumi serta segala puji hanya milik Allah atas limpahan rahmat dan
curahan nikmat termaksud kesempatan yangtelah diberikannya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat berangkaikan salam semoga
tetap terlimpahkan kepangkuan baginda Rasulullah Saw. Sebagai tauladan dan
idola ulama semoga kita, orang tua kita dan keluarga kita termasuk umatnya
yang mendapat syafaat beliau di hari akhirat kelak. Aamin Ya Rabbal’Alamin.
Berkat rahmat, taufik dan hidayah Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Tekhnik bercerita dengan alat ‘bercerita dengan
boneka puppet”.Atas nama dosen Pengampu Dra, Hayatun Mardiah,MAMudah-mudahan
makalah ini dapat berkontribusi dalam menambah wawasan pembaca.
Terima kasih diucapkan kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi
dalam mensukseskan penyajian makalah ini. Mohon maaf atas segala kesalahan,
kekhilafan, dan kekurangan yang terdapat didalam makalah ini untuk itu,
masukan dan perbaikan dari pembaca akan di terima dengan senang hati dan
terima kasih. Semoga kita menjadi orang-orang. Yang sukses di dunia dan
akhirat serta apa yang di cita-citakan dapat tercapai.

Medan, Mei 2021

Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ..................................................2
2. Rumusan Masalah..................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian bercerita dengan boneka puppet........................4
B. Langkah-langkah bercerita dengan boneka puppet...................5
C. Manfaat bercerita dengan menggunakan boneka puppet...............6
D. Kelemahan dan kelebihan bercerita dengan boneka puppet...........7
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan.......................................................8
2. Saran............................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek pengembangan yang ada di PAUD adalah pengembangan
kemampuan bahasa di mana bahasa sangatlah penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak dimana didalam setiap aktivitas anak sehari-hari akan
menggunakan bahasa, melalui metode bercerita di sini anak akan memperoleh
aspirasi untuk berimajinasi, bereksplorasi, menemukan hal-hal yang baru,
mengekspresikan perasaan dan berkreasi yang bisa memberikan rasa senang
terhadap anak. Bahasa dapat dimaknai sebagai sistem benda baik lisan maupun
tulisan dan merupakan sitem komunikasi antar manusia, sehingga bahasa juga
merupakan sarana penting dalam kehidupan manusia. Di samping itu bahasa juga
merupakan alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain.
Mengingat besarnya peranan pengembangan bahasa bagi kehidupan anak, maka perlu
dikembangkan pada anak didik sejak usia dini. Upaya harus dilakukan melalui
kegiatan bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Kemampuan bahasa
anak dapat dikembangkan melalui metode bercerita.
Bercerita bagi anak merupakan kegiatan yang disukai dan disenangi.
Kegiatan semacam ini sejak dulu dilakukan oleh orang tua mereka untuk
mengantar tidur siang atau malam hari. Kebiasaan ini berjalan terus hingga
saat ini bercerita masih dilakukan oleh orang tua yang ingin membina dan
membentuk perkembangan pribadi anak.Banyak orang tidak menyadari betapa besar
pengaruh cerita terhadap perilaku manusia, bahkan sampai membentuk budaya.
Cerita binatang dalam legenda-legenda pun ikut mencetak nilai-nilai. Demikian
pula cerita rakyat atau kisah keluarga telah mendukung seseorang menjadi
dirinya sendiri yang berbeda dengan orang lain. Bukti lain menunjukkan bahwa
selama berpuluh tahun para psikolog telah mengemukakan pengaruh positif dari
membacakan cerita dan bercerita kepada anak-anak. Hal ini merupakan cara yang
sangat baik untuk mengajari anak berpikir realitis. Pengaruh cerita, membaca
cerita dan bercerita yang demikian besar menjadi salah satu alasan bagaimana
sebuah cerita yang baik perlu diciptakan dan dikembangkan. Cerita tersebut
harus mengembangkan berbagai aspek pada diri anak agar pengaruh negatif dari
cerita dapat dihindari dan agar cerita dapat memberikan peran edukatif dan
psikologis secara optimal menghasilkan bahasa yang benar dan bermakna. Bahasa
yang dihasilkan anak prasekolah masih terbatas pada ekspresi secara verbal
berupa ucapan dan bukan tulisan. Oleh karena itu kemampuan berbahasa erat
hubungannya dengan kemampuan anak, maka pemilihan metode harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran bahasa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bercerita dengan boneka puppet?
2. Apa saja langkah langkah bercerita dengan boneka puppet?
3. Apa manfaat dari bercerita dengan boneka puppet?
4. Apa saja kelemahan dan kelebihan bercerita dengan boneka puppet?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian bercerita dengan Boneka puppet


Bercerita dengan boneka atau biasa dikenal dengan sebutan hand puppet, menjadi salah satu alat
peraga edukatif yang efektif untuk mendidik anak.

Sebab, boneka merupakan mainan yang universal. Baik anak perempuan atau anak laki-laki,
secara alami akan tertarik pada boneka. Boneka bayi, boneka binatang hingga boneka manusia.

Bercerita dengan memanfaatkan boneka sebagai alat peraga masih menjadi pilihan para
guru hingga saat ini. Dalam berbagai kegiatan bercerita boneka menjadi alat peraga utama bagi
pendidik paud, dengan bantuan media boneka maka kegiatan bercerita akan dianggap mendekati
naturalitasi bercerita.

Bermain dengan boneka bukan hanya aktivitas mengisi waktu bermain anak atau untuk
bersenang-senang. Tetapi dengan bermain boneka, anak distimulasi untuk melatih dan mengembangkan
kemampuan kerja otak.

Anak diperkenalkan dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari melalui alat peraga
boneka,bermain boneka secara tidak langsung menumbuhkan sikap empati dan empati kepada orang lain. 

Permainan peran dengan boneka mampu mengasah daya imajinasi anak. Misalny ketika anak
bermain dokter dengan boneka. Anak menjadi dokter, boneka sebagai pasien. Di saat itulah, anak belajar
tentang pekerjaan dokter dan mempraktikkannya.

Boneka akan menjadi sarana yang efektif untuk mendidik anak. Ajeng Raviando, Psi, psikolog
dari Teman Hati Konseling, di boneka mampu menarik perhatian anak. Itulah alasan mengapa kegiatan
mendongeng banyak menggunakan boneka. 

Bercerita dengan boneka dianggap bisa mempengaruhi perilaku anak melalui cerita yang
disampaikan. Boneka dijadikan media untuk menyampaikan sesuatu kepada pendengarnyapengertian
diatas bisa disimpulkan, boneka tangan adalah suatu media tiruan binatang atau manusia yang digerakkan
dari bawah oleh seseorang yang tangannya dimasukkan ke bawah pakaina boneka tersebut. 1

B. Langkah-Langkah Bercerita Dengan Boneka Puppet


1) Anak memperhatikan guru pada saat menyiapkan alat peraga
/boneka yang diperlukan.
2) Anak mengatur posisi tempat duduknya.
3) Anak berada dibalik panggung boneka tidak kelihatan anak didik.
4) Anak memperhatikan panggung yang dibuka layarnya oleh guru dari balik panggung.
5) Anak mendengarkan guru ketika memberikan prolog atau pendahuluan sekaligus
menyebutkan judul cerita.
6) Anak memperhatikan boneka yang diperlihatkan guru yang telah disiapkan dan menyebutkan
nama dan tokoh-tokoh dalam cerita.
7) Anakmendengarkangurumelaksanakandialog/dialogantarboneka,
di antara dialog diberikan musik pengiring, dan memperhatikan
boneka dalam panggung boneka.
8) Apabila menggunakan satu boneka maka dialog dilakukan antara
guru, dan boneka itu saja.2

C. Manfaat Bercerita Dengan Menggunakan Boneka Puppet

Bagi anak usia dini mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan lingkungannya merupakan
kegiatan yang mengasyikkan. Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanmkan kejujuran,
keberanian, kesetiaan, keramahan, ketulusan, dan sikap-sikap positif yang lain dalam kehidupan
lingkungan keluarga, sekolah, dan luar sekolah.Seperti yang dipaparkan Madyawati, pemilihan cerita
dengan boneka akan tergantung pada usia dan pengalaman anak. boneka yang digunakan akan mewakili
tokoh cerita yang disampaikan. Tokoh yang diwakili oleh boneka tersebut biasanya merupakan anggota
keluarga, seperti ayah, ibu, anak laki- laki, anak perempuan, kakek, dan nenek. Selain itu juga, boneka

1
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPAUD/article/viewFile/6032/4288

2
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paud-teratai/article/view/22769/20877
bisa mewakili tokoh satwa dalam seb sebuah fabel, seperti kancil, buaya, monyet, dan kura- kura.Boneka
tangan (boneka puppet) dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi anak, karena
sangat efektif untuk membantu anak belajar berbahasa. Manfaat boneka tangan menurut Salsabila
1. Membantu anak membangun keterampilan sosial.
2. Melatih kemampuan menyimak (ketika mendengarkan teman salingbercerita).
3. Melatih bersabar dan menanti giliran.
4. Meningkatkan kerja sama.
5. Meningkatkan daya imajinasi anak.
6. Memotivasi anak agar mau tampil.
7. Meningkatkan keaktifan anak.
8. Menambah suasana gembira dalam kegiatan pembelajaran.
9. Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi yang memainkannya.
10. Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya, dan persiapan yang rumit.
Memproleh banyak pembaharuan kat-kata baru serta bisa belajar bagaimana mereka menyusun kalimat
dengan benar. Dengan begitu, hal tersebut akan semakin merangsang perkembangan bahasa anak semakin
baik.Sehingga dari paparan menurut para ahli di atas, jelas menyatakan bahwa metode bercerita dengan
boneka tangan berpengaruh dalam perkembangan bahasa anak usia dini.
Untuk mengembangkan aspek bahasa anak usia dini, para orang tua maupun guru bisa menggunakan
media cerita.

D. Kelebihan dan Kelemahan Bercerita Dengan Boneka Puppet

Media boneka tangan memiliki kelebihan dan kelemahan, menurut Dhieni (2011: 6.53)
kelebihan media boneka tangan adalah
1) boneka dibuat sesuai dengan tokoh cerita, menarik bagi anak dan mudah dimainkan oleh anak
dan guru,
2) boneka mudah dimainkan, saat memainkan memasukannya kedalam tangan sehingga tidak
perlu keahlian khusus untuk memainkannya,
3) tidak memerlukan tempat dan persiapan terlalu rumit,
kelemahan media boneka tangan adalah
1) hendaknyahafal cerita,
2) bisa membedakan suara antara boneka satu dan yang lainnya, Dhieni (2011: 6.53). Dari
paparan diatas dapat disimpulkan bahwa kelemahan media boneka tangan adalah guru harus
menghafal cerita dan guru sebaiknya mampu untuk membedakan suara boneka satu dengan
boneka yang lainnya.3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media merupakan suatu
alat yang digunakan untuk merangsang anak dalam belajar baik secara visual atau verbal serta
alat untuk menyampaikan pesan atau suatu informasi kepada seseorang. Bagi anak usia dini
mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang
mengasyikkan. Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanmkan kejujuran, keberanian,
kesetiaan, keramahan, ketulusan, dan sikap-sikap positif yang lain dalam kehidupan lingkungan keluarga,
sekolah, dan luar sekolah.Seperti yang dipaparkan Madyawati, pemilihan cerita dengan boneka akan
tergantung pada usia dan pengalaman anak. boneka yang digunakan akan mewakili tokoh cerita yang
disampaikan. Bercerita bagi anak merupakan kegiatan yang disukai dan disenangi.
Kegiatan semacam ini sejak dulu dilakukan oleh orang tua mereka untuk
mengantar tidur siang atau malam hari. Kebiasaan ini berjalan terus hingga
saat ini bercerita masih dilakukan oleh orang tua yang ingin membina dan
membentuk perkembangan pribadi anak.Banyak orang tidak menyadari betapa besar
pengaruh cerita terhadap perilaku manusia, bahkan sampai membentuk budaya.
Cerita binatang dalam legenda-legenda pun ikut mencetak nilai-nilai. Demikian
pula cerita rakyat atau kisah keluarga telah mendukung seseorang menjadi
dirinya sendiri yang berbeda dengan orang lain. Bukti lain menunjukkan bahwa
selama berpuluh tahun para psikolog telah mengemukakan pengaruh positif dari
membacakan cerita dan bercerita kepada anak-anak. Hal ini merupakan cara yang
sangat baik untuk mengajari anak berpikir realitis.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari banyak kesalahan dalam penulisan dan
penyampaian materi kepada para pembaca dan pendengar. Oleh karena itu, kami sebagai penulis
3
dex.php/jp/article/download/419/402http://jurnal.ut.ac.id/in
makalah ini bisa berharap kepada para pembaca dan pendengar agar kiranya memberi kritik dan
sarannya, bukan maksud hal yang lain melainkan agar makalah kami ini bisa menjadi lebih baik
lagi dalam penulisan ataupun penyampaiannya.

DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPAUD/article/viewFile/6032/4288

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paud-teratai/article/view/22769/20877

dex.php/jp/article/download/419/402http://jurnal.ut.ac.id/in

Anda mungkin juga menyukai