Mengetahui,
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Kotawaringin Timur
TIM PENYUSUN
KURIKULUM MI JA’FAR SHODIQ
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
N JABATAN
NAMA UNSUR KET
O DALAM TIM
1 M. ZAINAL ASRORI, S.Log Kepala Madrasah Ketua
2 MURRIAH, S.Ag Guru Kelas Wakil Ketua
3 OKTAVIANDA RAHMAH, S.Pd Guru Kelas Sekretaris
4 RAMADHAN WAHYU S, S.T Guru Kelas Anggota
5 NILDA, S.Pd Guru Kelas Anggota
6 NURUL NADIFAH, S.Pd Guru Kelas Anggota
7 MOHAMMAD BASIR Guru Kelas Anggota
8 EDI SUSANTO Guru Mapel Anggota
9 HERU CAKRA Guru mapel Anggota
10 MISRAWATI Staf Anggota
11 RUKIDI Staf Anggota
12 HUSNAWATI Kepala TU Anggota
13 SULIKAH Administrasi/TU Anggota
14 MUYATI Bendahara Madrasah Anggota
15 MOHAMAD CHOLIL Ketua Yayasan Anggota
16 SUYITNO Ketua Komite Anggota
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Ja’far
Shodiq ini dapat terselesaikan dengan baik. Tim Pengembang Kurikulum ini terdiri
atas guru, dan Kepala Madrasah yang bertindak sebagai ketua merangkap anggota.
Dalam rangka meminta masukan dan pertimbangan dalam Kurikulum
ini, kami telah melibatkan Komite Madrasah, dan nara sumber, serta pihak lain yang
terkait.
Penyusunan dokumen Kurikulum MI Ja’far Shodiq ini dilakukan dengan
merujuk pada permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi, Permendiknas
nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan Menteri pendidikan nasional
nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan unutk satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, panduan penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan
menengah, yang dikeluarkan oleh BSNP tahun 2006, surat edaran Dirjen Pendidikan
Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 tentang pelaksanaan standar isi, serta
keputusan Menteri Agama nomor 207 tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah dan
mengacu pada kurikulum model K13.
Besar harapan kami bahwa Kurikulum ini dapat digunakan oleh guru-guru
Madrasah Ibtidaiyah Ja’far Shodiq dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
dimanfaatkan oleh Stakeholder lainnya dalam pembinaan penyelenggaraan
pendidikan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan
berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan
presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006
lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik
di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan
memerlukan strategi tertentu, dan salah satu strategi pembangunan pendidikan
nasional ini adalah pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.”
Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.”
Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yanga telah disepakati.” Pada hakikatnya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
B. Visi Sekolah
“Unggul dalam prestasi, cerdas, berakhlaqul karimah, dan berwawasan lingkungan”
C. Misi Sekolah
1. Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas dan bimbingan secara efektif,
sehingga murid berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki ;
2. Menumbuhkan semangat budaya baca secara intensif kepada seluruh warga
madrasah ;
3. Mendorong dan membantu setiap murid untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat dikembangkan secara optimal ;
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Agama Islam dan juga budaya
bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan bertanggung
jawab ;
5. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah
dan kelompok kepetingan yang terkait dengan madrasah (stakeholders) dalam
mewujudkan madrasah literasi ;
6. Meningkatkan pengolahan Madrasah yang disesuaikan dengan kemampuan warga
madrasah.
7. Membangun dan mengembangkan komitmen cinta kehidupan alam dan
lingkungan hidup.
D. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar,
tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
1. Tujuan Madrasah (Umum)
Dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu yang
telah ditetapkan, tujuan umum yang diharapkan tercapai oleh madrasah
adalah:
a. Mampu secara aktif melaksanakan ibadah yaumiyah dengan benar dan
tertib.
b. Meningkatkan prestasi siswa di bidang akademik dan nonakademik.
c. Berakhlak mulia (Akhlakul Karimah).
d. Paeserta hafal juz 30 (Juz Amma).
e. Mampu menumbuhkan budaya baca dan menulis bagi warga madrasah
f. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
g. Dapat bersaing dan tidak kalah dengan para siswa dari Madrasah yang lain
dalam bidang ilmu pengetahuan
h. Berkepribadian, berpola hidup sehat, serta peduli pada lingkungan.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Ja’far Shodiq, Desa Pelantaran, Kec. Cempaga Hulu.
Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated
curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar
mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I,
II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Ja’far Shodiq,
Desa Pelantaran, Kec. Cempaga Hulu menjadi lebih sederhana karena jumlah mata
pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah
juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah
sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga
gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta
didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan.
Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar
seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri
atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.
Tabel 1
Sturktur Kurikulum
Alokasi Waktu Belajar
Kelompok A
a. Al Qur’an Hadits 2 2 2 2 2 2
b. Aqidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2 2 2 2
d. SKI 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5 Matematika 5 6 6 6 6 6
3 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat
diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal
yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar
muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan
dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan
dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu
mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak
sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan
memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi
Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain,
diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah Ja’far
Shodiq, Desa Pelantaran, Kec. Cempaga Hulu antara lain Pramuka (Wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri
atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah Ja’far Shodiq, Desa
Pelantaran, Kec. Cempaga Hulu meliputi sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya
merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum
memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri
yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam
isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai
dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
kompetensi dasar dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri
khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan
pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri
dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua pendidikan.
a. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT;
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya
agama dalam komunitas sekolah.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti korupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa Negara.
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa. Menghargai dan membanggakan sastra
Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
d. Matematika
Tujuan:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak
kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri
dilakukan dengan cara :
1. Identifikasi
Daya dukung dan potensi
Bakat dan minat siswa.
2. Pemetaan
Jenis layanan pengembangan diri
Petugas yang melayani
Siswa yang dilayani
Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan
Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran,
Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
3. Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
4. Monitoring Pelaksanan
5. Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
6. Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid,
transparan dan akuntable)
7. Pelaporan
Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada siswanya.
Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
Memberi contoh penampilan sederhana
Menanamkan budaya membaca
Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
Memuji hasil kerja siswa yang baik
6. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di Madrasah Ibtidaiyah Ja’far Shodiq, Desa
Pelantaran, Kec. Cempaga Hulu kelas I, II, dan III masing-masing 36, 34, 40
sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 43 jam setiap minggu. Jam
belajar Madrasah Ibtidaiyah Ja’far Shodiq, Desa Pelantaran, Kec. Cempaga Hulu
adalah 35 menit. Kompetensi Dasar Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3 Dengan adanya
tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru
memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang
berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu
yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena
peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan
berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki
kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu,
mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di
lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam
belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
Madrasah Ibtidaiyah Ja’far Shodiq, Desa Pelantaran, Kec. Cempaga Hulu
Satu jam
Jumlah jam Waktu
pembelajaran Minggu Efektif
Kelas pembelajaran pembelajaran per
tatap per tahun ajaran
Per Minggu tahun
muka/menit
1292 jam
1 35 34 38 pembelajaran
(45220 menit)
1368 jam
2 35 36 38 pembelajaran
(47880 menit)
1520 jam
3 35 40 38 pembelajaran
(53200 menit)
1634 jam
4 35 43 38 pembelajaran
(57190 menit)
1634 jam
5 35 43 38 pembelajaran
(57190 menit)
1634 jam
6 35 43 38 pembelajaran
(57190 menit)
7. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
8. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d
100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah
75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah
secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan
kompleksitas, esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar Hasil
Belajar/SKBM Madrasah Ibtidaiyah Ja’far Shodiq, Desa Pelantaran, Kec.
Cempaga Hulu Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah sebagai berikut :
Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM
SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
Kelompok A
Kelompok B
2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar
(KD) Kompetensi Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olahraga
dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sekolah
BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik
yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus
menggambarkankualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi
Dasar. Organisasivertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten
Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya
sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik. Organisasi horizontal
adalah keterkaitan antara kontenKompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten
Kompetensi Dasar dari matapelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan
dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi
Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi
Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi
yangberkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak
langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Tabel 4 :
Kompetensi Ini Kelas I,II,III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS I DAN KELAS II KELAS III
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, tetangga, dan guru.
Tabel 5 :
Kompetensi Inti Kelas IV,V,VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS IV KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya . ajaran agama yang dianutnya.
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk
menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan
disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan
dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang
dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan
filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan
dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap
mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,
serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
BAB V
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU,
PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik
Sekolah Dasar kelas I, II, IV dan V pada Kurikulum 2013.
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS I KELAS II
1. Diriku 1. Hidup Rukun
2. Kegemaranku 2. Bermain di Lingkunganku
3. Kegiatanku 3. Tugasku Sehari-hari
4. Keluargaku 4. Aku dan Sekolahku
5. Pengalamanku 5. Hidup Bersih dan Sehat
6. Lingkungan Bersih dan Sehat 6. Air, Bumi, dan Matahari
7. Benda, Binatang dan Tanaman di Sekitar7. Merawat Hewan dan Tumbuhan
8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
KELAS III KELAS IV
1. Perkembangbiakan hewan dan Tumbuhan
1. Indahnya Kebersamaan
2. Perkembangan Teknologi 2. Selalu Berhemat Energi
3. Perubahan di Alam 3. Peduli Makhluk Hidup
4. Peduli lingkungan social 4. Berbagai Pekerjaan.
5. Permainan Tradisional 5. Pahlawanku
6. Indahnya persahabatan 6. Cita-Citaku
7. Energi dan perubahannya 7. Indahnya Keragaman di Negeriku
8. Bumi dan Alam semesta 8. Daerah Tempat Tinggalku
9. Kayanya Negeriku
KELAS V KELAS VI
1. Organ Gerak Hewan dan Manusia 1. Selamatkan mahluk hidup
2. Udara Bersih bagi Kesehatan 2. Persatuan dalam Perbedaan
3. Makanan Sehat 3. Tokoh dan Penemuan
4. Sehat itu Penting 4. Globalisasi
5. Ekosistem 5. Wira Usaha
6. Panas dan Perpindahannya 6. Menuju masyarakat Sehat
7. Peristiwa dalam kehidupan 7. Kepemimpinan
8. Lingkungan Sahabat Kita 8. Bumiku
9. Benda-Benda di Sekitar Kita 9. Menjelajah angkasa Luar
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 7:
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
informasi yang tidak dipahami dari kreativitas, rasa ingin
apa yang diamati atau pertanyaan tahu, kemampuan
untuk mendapatkan informasi merumuskan
tambahan tentang apa yang diamati pertanyaan untuk
membentuk pikiran
(dimulai dari pertanyaan faktual
kritis yang perlu
sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang
hayat
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan
informasi/ sikap teliti,
- membaca sumber lain selain buku
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
eksperimen teks jujur,sopan,
menghargai pendapat
- mengamati objek/ kejadian/
orang lain,
- aktivitas
kemampuan
- wawancara dengan narasumber berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang
hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan
dikumpulkan baik terbatas dari hasil sikap jujur, teliti,
mengolah informasi
kegiatan mengumpulkan/eksperimen disiplin, taat aturan,
mau pun hasil dari kegiatan kerja keras,
mengamati dan kegiatan kemampuan
mengumpulkan informasi. menerapkan prosedur
dan kemampuan
- Pengolahan informasi yang
berpikir induktif serta
dikumpulkan dari yang bersifat
deduktif dalam
menambah keluasan dan kedalaman
menyimpulkan .
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasika Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan
n kesimpulan berdasarkan hasil sikap jujur, teliti,
analisis secara lisan, tertulis, atau toleransi, kemampuan
media lainnya berpikir sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN
Tabel 8 :
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II
Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Juli 2020 4 2 2 2
Agustus 2020 5 0 5 5
I September 2020 4 0 4 4
Oktober 2020 4 1 3 3
November 2020 5 0 5 5
Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Desember 2020 4 3 1 1
Jumlah 26 6 20 20
Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Januari 2021 5 1 4 4
Februari 2021 4 0 4 4
Maret 2021 4 1 3 3
II April 2021 4 0 4 4
Mei 2021 5 2 3 3
Juni 2021 4 3 1 1
Juli 2021
Jumlah 26 7 19 19
BAB VII
PENUTUP