REVISI Salinan
REVISI Salinan
i
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
MUHAMMAD AMRUL SETIAWAN
1114160495
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Farhandika Putra, S.Kep., Ns., M.Kep Bayu Purama A, S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN : 1102019002 NIDN : 1107068701
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Fenomena kenakalan remaja yang sering dilansir media massa baik surat
kabar maupun televise tanah air merupakan bukti telah terjadi kecendrungan
film porno, pergaulan bebas dan tindakan penyimpangan amoral lainya. Potret
tersebut tentu menjadi bagian dari keprihatinan bersama, terutama oleh para
dewasa ini pada praktiknya pendidkan masih berorientasi kepada ratio atau
Dewasa ini para remaja khususnya, gaya pacaranya sudah melanggar norma
agama, moral, etika, dan nilai budaya, mereka melakukan hubungan seksual di
sistem operasi untuk masyarakat luas, fungsinya tidak hanya untuk SMS dan
kata lain, telepon cerdas merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas
1
sebuah telepon. Samartphone merupakan salah satu alat komunikasi yang sering
dipakai saat ini, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.
kebutuhan pokok bagi individu, kelompok, maupun organisasi. Pada saat ini,
purwati,2017).
sangat yang di tandai dengan kemajuan pada bidang informasi dan teknologi.
Salah satunya yaitu perkembangan gadget yang semakin meluas, hampir semua
individu baik anak-anak hingga orang dewasa kini sudah memiliki handphone
informasi dan berbagai macam fitur-fitur menarik yang ditawarkan oleh jasa
cepat akrab dengannya. Pada usia anak di bawah 5-7 tahun, boleh saja diberikan
mengguakan tapi hanya setengah jam dan hanya pada saat senggang, kenalkan
gadget seminggu sekali. Misalnya hari Sabtu atau Minggu. Lewat dari itu, ia
harus tetap berinteraksi dengan orang lain. Karena jika penggunan smartphone
lebih dari 2 jam setiap hari akan mempengaruhi psikologis anak (Feliana, 2016).
2
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam
perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek
ini dalam kehidupan sehari-hari. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar
dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Angka kejadian masalah
Stephens, 2016).
Di Indonesia pada tahun 2016 menduduki peringkat 111 dari 176 negara
perkembangan anak pada tahun 2016 dilaporkan bahwa dari jumlah anak
3
kemampuan sosial dan kemandirian yang baik, akan tetapi cukupan tersebut
kelompok umur termasuk anak-anak usia 5-7 tahun, ada sekitar 15,3 persen anak
di Indonesia berusia 5-17 tahun pernah mengakses internet dalam tiga bulan
terakhir. Hampir separuh (44,66%) anak berusia 16-17 tahun pernah mengakses
internet dalam 3 bulan terakhir. Proposi terkecil adalah pada kelompok umur 5-6
Banjarmasin ditemukan bahwa 98% anak tahu tentang internet dan 79.5%
mencapai 43.53% dan pada tahun 2017 mencapai 49,05% hingga dengan
sampai tahun 2018 mencapai 49.53%, pada tahun 2019 di targetkan untuk
Smartphone bukan hanya sebagai wahana atau alat komunikasi, akan tetapi
4
menjadikan sebuah ajang bergengsi yang menuntut semua pelajar untuk selalu
mengikuti barang yang diminati banyak orang, serta menjadikan gaya hidup (life
bahkan games pun menjadi sebuah daya tarik untuk menggunakan smarphone.
pada pemilik modal. Suatu totalitas, ide, perilaku, citra dan fenomena lainnya
yang dipilih dan diadopsi sebagai sebuah budaya, masuk menyentuh kebutuhan
dalam lingkup libido, hasrat, dan ambisi. Budaya yang menuntun masyarakat
lebih konsumtif, materialis dan cenderung bertingkah hedonis. Hal ini cenderung
yang sangat rentan terpengaruh. Pola pikir remaja yang cenderung terbuka lebih
merusak atau berdampak bagi perilaku pelajar itu sendiri. Hal ini bisa
berbagai macam perubahan sikap dan perilaku di kalangan remaja itu sendiri.
5
memprihatinkan karena ditinjau dari usia sekolah, di usia yang masih labil
Perilaku sosial atau tindakan sosial Max Weber adalah tindakan individu
sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan
diarahkan kepada tindakan orang lain (Ritzer, 2010). Sebagai makhluk sosial,
tujuannya.
terhadap pola pikir dan perilaku anak dalam kehidupan kesehariannya, anak-
tergantung dan menjadi kegiatan yang rutin dalam aktivitas sehari-hari, dalam
hal ini sering kali anak-anak lebih memilih menggunakan smartphone dan
kelainan mental, kecanduan, jadi pelupa, dan paling buruk adalah terkena nya
6
sinar radiasi dari smartphone dapat berpengaruh baik fisik maupun mental anak
sebagai bahan dasar pembelajaran pada anak akan berdampak positif seperti
meningkatkan kreativitas dan daya pikir anak. Hal tersebut dapat muncul apabila
orang tua pandai mengontrol dan mengarahkan anak, serta tegas dalam
Begitupun sebaliknya, apabila pengawasan orang tua kurang serta tidak ada
upaya tegas dalam memberikan batasan waktu bermain gadget pada anak, dapat
perbanyak aktivitas diluar atau dalam rumah, dan bersikap tegas pada anak
(Iswidharmanjaya, 2014).
remaja smp kelas 1 di SMP Bangun Benua Kec. Simpang Empat tahun 2019.
terhadap tingkat perkembangan sosial remaja kelas 1di SMP Bangun Benua
Kecamatan Simpang .
7
1.3 Tujuan Penelitian
Empat.
Kec.Simpang Empat.
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengetahuan lebih
nantinya dapat memberikan pengarahan atau cara penanganan yang sesuai agar
8
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan secara teorotis bagi teori kebidanan
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sistem operasi untuk masyarakat luas, fungsinya tidak hanya untuk SMS dan
kata lain, telepon cerdas merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas
sebuah telepon. Samartphone merupakan salah satu alat komunikasi yang sering
dipakai saat ini, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.
kebutuhan pokok bagi individu, kelompok, maupun organisasi. Pada saat ini,
purwati,2017).
tahun 1973, ia tercatat sebagai Motorola, sehingga tak salah bila banyak yang
menyebut kalau handphone adalah hasil karya tim Motorola. Tapi ide pembuatan
10
Smartphone berasal dari Cooper yang mengharapkan ada alat komunikasi yang
a. Mempermudah komunikasi
Tidak bisa dipungkiri jika komunikasi saat ini sangat dipermudah dengan
mana komunikasi antara guru – pelajar – orang tua dapat berjalan dengan
lebih mudah dan dapat dilakukan secara massal melalui grup yang tersedia
di aplikasi komunikasi, seperti whatsapp, line atau telegram. Hal ini dapat
misalnya tidak adanya pulsa, atau ada yang tidak menerima pesan karena
mengerjakan tugas juga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan
bantuan smartphone, dan hal ini bisa sangat membantu dalam proses belajar.
Misalnya dalam tugas kelompok, ada anak yang tidak bisa datang, dia tetap
11
b. Media hiburan
Smartphone memiliki banyak fitur hiburan dan ini dapat menjadi media
untuk membantu para pelajar atau guru untuk beristirahat sejenak dari
kejenuhan mereka. Banyak aplikasi hiburan yang bisa menjadi sarana untuk
berhitung.
c. Meningkatkan pengetahuan
pendidikan. Selain itu, dengan bantuan mesin pencari seperti google, murid-
informasi yang telah mereka kumpulkan. Hal ini sangat membantu mereka
akademik mereka.
Banyak pelajar atau guru yang merasa lebih nyaman dengan penggunaan
12
banyak waktu dengan satu kali klik saja di dalam kamar mereka dan dapat
proses belajar bagi para murid sebelum ujian, atau saat mengerjakan tugas
waktu mereka. Banyak aplikasi yang dapat membantu mereka untuk lebih
13
seperti notes, stopwatch, kalender, alarm, perekam, google drive, office dan
lebih tepat waktu dalam belajar dan mengatur skala prioritas dalam
a. Lebih banyak waktu yang digunakan untuk bermain gadget. Hal ini biasanya
belajar.
b. Aplikasi yang ada didalam gadget membuat remaja lebih mementingkan diri
menggunakan gadget hanya untuk bermain game. Akan tetapi remaja lama-
diakses. Berbagai hal yang marak diakses remaja adalah bermacam bentuk
14
e. Media sosial yang ada didalam gadget sering menimbulkan berbagai kasus.
dengan sesama teman sebaya di media sosial yang ada didalam gadget. g.
(2011) berpendapat bahwa seorang anak hanya boleh berada didepan layar < 1
asosiasi dokter anak Amerika dan Canada, mengemukakan bahwa anak usia 0-2
tahun alangkah lebih baik apabila tidak terpapar oleh smartphone, sedangkan
anak usia 3-5 tahun diberikan batasan durasi bermain Smartphone sekitar 1 jam
perhari, dan 2 jam perhari untuk anak usia 6-18 tahun. Akan tetapi, faktanya di
terlalu lama dapat berdampak bagi kesehatan anak, selain radiasinya yang
15
berbahaya, penggunaan Smartphone yang terlalu lama dapat mempengaruhi
tingkat agresif pada anak. Anak akan cenderung malas bergerak dan lebih
memilih duduk atau terbaring sambil menikmati cemilan yang nantinya dapat
Selain itu, anak menjadi tidak peka terhadap disekelilingnya. Anak terlalu asik
dengan orang sekitar maupun keluarga dan itu akan berdampak sangat buruk
2.2.1 Definisi
Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescence yang berarti to
psikologis individu, sedangkan pubertas mengarah pada saat dimana telah ada
16
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan adanya
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni usia 10 -19 tahun, adalah
periode pematangan organ repsoduksi manusia, dan sering disebut sebagai masa
pubertas (Wisyastuti,2009).
remaja secara konseptual yaitu dari tiga kriteria yaitu biologis yang ditandai
budaya terjadi peralihan dari ketergantungan penuh kepada keadaan yang relatif
lebih mandiri.
dari masa kanak-kanan dan masa dewasa yang memiliki kriteria biologis,
1) Masa Pra-Pubertas (12-13 tahun) Masa ini disebut juga masa pueral, yaitu
masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja. Pada anak perempuan, masa ini
remaja.
2) Masa Pubertas (14-16 tahun) Masa ini disebut juga dengan masa remaja
menunjukkan bahwa memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi
17
remaja menjadi sengat labil akibat dari perkembangan hormon-hormon
seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksualnya juga semakin kuat pada
3) Masa Akhir Pubertas (17-18 tahun) Pada masa ini,remaja yang mampu
baik sebagai wanita ataupun sebagi laki-laki. Mereka juga bangga karena
ditandai dengan pertambahan tingi dan berat badan, pertumbuhan tulang dan
otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja
mulai berubah dari tubuh kanakkanak menjadi tubuh orang dewasa yang
18
ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudutpandang orang lain. Cara
remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hokum alam
1). Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif Pada periode pra
remaja, anak tumbuh demikian cepat yang mengarah pada bentuk orang
dewasa, diiringi dengan perkembangan sikap dan citra tubuh. Remaja dapat
2). Menerima peranan sosial sebagai pria atau wanita Remaja menerima kedaan
diri sebagai pria atau wanita sesuai dengan kodratnya dengan sifat dan
19
masyarakat dan memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah laku
dirinya.
4). Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
5). Belajar bergaul dengan kelompok wanita dan laki-laki Ketika konflik dan
7). Memiliki perilaku beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
menciptakan suatu kehidupan. Tugas ini sangat penting bagi remaja pria,
9). Memiliki wawasan dan persiapan karir Tugas perkembangan ini menuntut
dengan ekonomi. Hal ini berkaitan dengan ketrampilan fisik yang dimiliki.
20
10).Mengembangkan keterampilan intelektual Remaja sudah memiliki
individu lain.
21
5).Coping, merupakan bentuk penyesuaian diri manusia untuk mengatasi
masalah. Bentuk penyesuaian ini ada yang bersifat positif namun ada
Terdapat beberapa perubahan atau ciri-ciri yang terjadi selama masa remaja
yaitu:
kematangan seksual.
3) Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan
orang lain.
4) Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
yang terjadi.
Masa ini disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-
kanak ke remaja. Pada anak perempuan, masa ini lebih singkat dibandingkan
dengan anak laki-laki. Pada masa ini, terjadi perubahan yang besar pada
22
remaja, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai berkembangnya
terjadi pada fase ini. Akibatnya, remaja-remaja ini cenderung bersikap suka
“hero” atau pujaannya. Perilaku ini akan diikuti dengan meniru segala yang
dilakukan oleh pujaannya, seperti model rambut, gaya bicara, sampai dengan
Selain itu, pada masa ini remaja juga cenderung lebih berani
sering ditanggapi oleh orang tua sebagai pembangkangan. Remaja tidak ingin
diperlakukan sebagai anak kecil lagi. Mereka lebih senang bergaul dengan
menurut mereka tidak beralasan, seperti tidak boleh mampir ke tempat lain
selepas sekolah, dan sebagainya. Mereka akan semakin kehilangan minat untuk
23
tempat teman karibnya daripada bersama keluarga berkunjung ke rumah
saudara.
Tapi, pada saat yang sama, mereka juga butuh pertolongan dan bantuan
yang selalu siap sedia dari orang tuanya, jika mereka tidak mampu
menjelmakan keinginannya. Pada saat ini adalah saat yang kritis. Jika orang tua
terjadi saat itu, remaja akan mencarinya dari orang lain. Orang tua harus ingat,
bahwa masalah yang dihadapi remaja, meskipun bagi orang tua itu merupakan
masalah sepele, tetapi bagi remaja itu adalah masalah yang sangat-sangat berat.
Masa ini disebut juga masa remaja awal, dimana perkembangan fisik
bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil
basah yang pertama. Remaja akan merasa bingung dan malu akan hal ini,
yang baik dan benar tentang seksualitas. Jika hal ini gagal ditangani dengan
24
diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-kasus gay dan lesbi
melamun, di lain waktu dia begitu ceria. Perasaan sosial remaja di masa ini
dengan baik, akan dapat menerima kodratnya, baik sebagai laki-laki maupun
menentukan harga diri mereka. Masa ini berlangsung sangat singkat. Pada
remaja putri, masa ini berlangsung lebih singkat daripada remaja pria,
sepenuhnya.
25
suatu idealisme yang didapat dari pikiran mereka. Mereka mulai menyadari
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung
2. Sikap Apatis
saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini
masyarakatnya.
Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak
26
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir
uang.
cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijazah
keras, obat-obatan dan seks pada mulanya berawal dan hanya mencoba-
terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola
tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang
27
Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan
seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan
sosial merupakan kegiatan manusia sejak lahir, dewasa, sampai akhir hidupnya
progresif. Seorang individu yang lebih besar tidak bersifat statis dalam
interaksi yang dibangun oleh seseorang dengan orang lain. Perkembangan sosial
ini berupa jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua,
adalah proses belajar mengenal normal dan peraturan dalam sebuah komunitas.
adalah mutlak bagi setiap orang untuk di pelajari, beradaptasi dan menyesuaikan
diri.
28
1. Keluarga
menetapkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan.
2. Kematangan
kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial
yang utuh dalam keluarga anak itu,”ia anak siapa”. Secara tidak langsung
norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri,
ditanamkan oleh keluarganya. Sehingga anak akan menjaga status soisal dan
ekonomi keluarganya.
4. Pendidikan
proses pengoperasian ilmu yang normative. Pendidikan dalam arti luas harus
29
diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan
keluarga, masyarakat, dan agama.
saling bereaksi dan terjadi pada dua orang induvidu atau lebih. Sedangkan sosial
adalah berkenaan dengan masyarakat (Novitasari, 2010). Oleh karena itu, secara
umum interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan yang terjadi dalam
maupun melakukan tindakan sosial. Interaksi sosial merupakan pula salah satu
30
bertindak atau berperilaku sosial, seorang individu hendaknya memperhitungkan
keberadaan individu lain yang ada dalam lingkungannya. Hal tersebut penting
hubungan atau interaksi sosial. Dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah
hubungan atau komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
tujuan untuk saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya untuk mencapai
tujuan tertentu, dalam hal ini dapat diartikan bahwa dalam interaksi sosial
yang dilakukan oleh manusia untuk bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna
2.4.2 Ciri Ciri Interaksi Sosial Dalam interaksi sosial terdapat beberapa ciri ciri yang
bahwa ciri ciri interaksi sosial adalah adanya hubungan; adanya individu; adanya
tujuan; dan adanya hubungan dengan struktur dan fungsi sosial”. Secara rinci
31
4. Adanya Hubungan dengan struktur dan fungsi sosial. Interaksi sosial yang
ada hubungan dengan struktur dan fungsi kelompok ini terjadi karena
adalah :
berdasarkan pada faktor imitasi saja. Hal tersebut misalnya pada anak yang
mengulang bunyi kata kata, melatih fungsi lidah, dan mulut untuk berbicara.
belajar bahasa tanpa mengimitasi orang lain, tidak hanya berbahasa saja,
tetapi tingkah laku tertentu, cara memberi hormat, cara berterima kasih, cara
memberi isyarat.
pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang
lain, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada
penglihatan, atau pedoman pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik
terlebih dahulu.
32
3. Faktor Identifikasi Berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan
Proses identifikasi ini mula mula berlangsung secara tidak sadar (secara
rasional, dan yang ketiga identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma
norma, cita cita, dan pedoman pedoman tingkah laku orang yang
orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar
proses identifikasi. Bahkan orang dapat tiba tiba merasa tertarik kepada orang
lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara cara bertingkah laku menarik
baginya. Proses simpati dapat pula berjalan secara perlahan lahan secara sadar
dan cukup nyata dalam hubungan dua atau lebih orang. Simpati hanya akan
berlangsung dan berkembang dalam relasi kerja sama antara dua orang atau
Ada dua syarat pokok terjadinya interaksi sosial (Dayakisni dan Hudaniah,
2009) yaitu:
1. Kontak sosial. Kontak sosial dapat terjadi antara individu dengan individu,
33
langsung seperti : tatap muka, saling senyum, berjabat tangan, dan lain lain.
dalam kontak primer maupun kontak sekunder terjadi hubungan timbal balik
sosial dapat berjalan dengan baik, harus ada rasa saling pengertian dan
untuk dapat menafsirkan atau memahami pikiran atau perasaan orang lain.
ini terlihat dalam bentuk komunikasi lisan atau gerak tubuh, seperti berjabat
2. Interaksi Antara Individu dengan Kelompok, bentuk interaksi ini terjadi antara
34
dengan individuatau siswa di sekolah. Bentuk interaksi semacam ini juga
kepentingan kelompok.
1. Percakapan
2. Saling pengertian
3. Bekerjasama
4. Keterbukaan
5. Empati
7. Rasa positif
sebagai berikut:
1. Interaksi Antar status, adalah hubungan antara dua pihak dalam individu yang
35
2. Interaksi Antar kepentingan, interaksi antara kepentingan merupakan
yang terjadi antar pihak yang mempunyai hubungan darah. Pada hubungan
Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi
sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Anak mulai memiliki kesanggupan
dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang
1. Pada masa remaja, anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma
36
tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan
memahami orang lain. Ramaja memahami orang lain sebagi individu yang
3. Menurut “Erick Erison” Bahwa masa remaja terjadi masa krisis, masa
pencarian jati diri. Dia berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang
atau keinginan orang lain (teman sebaya). Apabila kelompok teman sebaya
yang diikuti menampilkan sikap dan perilaku yang secara moral dan agama
tersebut.
37
6. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok – kelompok,
baik kelompok besar maupun klelompok kecil Selama masa dewasa, dunia
sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks
individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku
sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda.
Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif yang
membutuhkan pikiran. Hal ini dilakukan agar peserta didik belajar tentang
sikap dan kebiasaan dalam bekerja sama, saling menghormati dan betanggung
jawab.
1) Egosentris
2) Bekerja sama
3) Sosiosentris
38
2. Karakteristik Penyesuaian Sosial Remaja
1) Di Lingkungan Keluarga
saudara)
orang tua)
2) Di Lingkungan Sekolah
3) Di Lingkungan Masyarakat
kebijakan masyarakat
39
2.5.1 Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Tingkat Perkembangan
kesehatan manusia karena efek radiasi dari tekhnologi sangat berbahaya bagi
siswa nya. smartphone juga dapat mempengaruhi perilaku anak, tanpa di sadari
anak makin hari makin lemah dalam hal kesabaran serta konsentrasi dan cepat
kasar dan motorik halus akan mengalami keterlambatan sesuai dengan usia
nya.
Penelitian ini sesuai juga dengan hasil penelitian Novitasari, (2016) dan
40
pada anak dapat mempengaruhi perkembangan anak, penggunaan smartphone
mudah marah ketika dinasehati, tidak mau mendengarkan nasehat dan tidak
41
BAB 3
tentang konsep teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan
( Notoatmodjo, 2010). Kerangka teori penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut :
Cara Penanganan:
42
3.2 Kerangka Konsep
Faktor yg mempengaruhi
perkembangan sosial
1 .Keluarga
2. Kematangan Anak
3. Status Sosial ekonomi
4. Pendidikan
5.Kapasitas mental,emosi dan integensi
Keterangan :
: Tidak Diteliti
: Diteliti
43
3.3 Hipotesis Penelitian
Simpang Empat.
Simpang Empat.
44
BAB 4
METODELOGI PENELITIAN
Waktu penelitian pengambilan data awal dilakukan pada tgl 10 bulan maret
tahun 2020
Adapun yang menjadi alasan peneliti mengambil lokasi peneliti SMP Bangun
45
smartphone terhadap tingkat perkembangan social remaja di SMP kelas 1
4.3.1 Populasi
Nursalam, (2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas 1 Siswa/i
4.3.2 Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i di SMP
tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa representatif.
a. Kriteria Inklusi
penelitian adalah :
1) Siswa/i kelas 1
46
Populasi : Seluruh Kelas 1 SDN 10 Kampung Baru Kec. Simpang Empat
Selama Bulan Juli Sebanyak 45 orang
Sampel : Siswa/i kelas 1 usia 6-7 tahun sebanyak 25
b. Kriteria Ekslusi
penelitian ini adalah yang tidak ada termasuk dalam kriteria inklusi:
Adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri sifat atau ukuran yang
konsep tertentu.
yang diteliti, cara ukur, alat ukur, skala ukur. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat
47
Tabel 4.1 Definisi Operasional
48
2. Instrumen Tingkat Perkembangan sosial
Jumlah 10
mengambil data primer dan data sekunder. Sedangkan untuk variabel tingkat
4.8.1 Editing
49
Pada tahap ini tiap lembar kuesioner diteliti apakah sama item sudah
4.8.2 Coding
yang terdiri atas dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pemberian kode dan artinyadalam satu buku (code book) untuk memudahkan
kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Hidayat,2010)
Terlambat = ≤ 50%
Pada tahap ini dilakukan data yang telah diubah menjadi kode kedalam
data ke paket program komputer yang sesuai dengan paket program data ke
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
50
kode dan ketidak lengkapaan, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
4.8.5 Tabulating
(Arikunto, 2007).
Keterangan:
F
P : Presentase P= x 100%
N
F : Frekuensi
N : Jumlah Responden
1. 100% = Seluruhnya
51
4. 50% = Setengahnya
7. 0% = Tidak satupun
remaja umur 12-14 tahun di SMP Bangun Banua Kec. Simpang Empat
artinya antara variabel independen dengan variabel dependen yaitu tidak ada
remaja usia 12-14 thun di SMP Bangun Banua Kec. Simpang Empat.
Simpang Empat
52
Etika penelitian mencakup norma untuk berprilaku, memisahkan apa
a. Kejujuran
b. Objektivitas
c. Integritas
Selalu tepat janji dan perjanjian, lakukan penelitian dengan tulis, upayakan
d. Ketelitian
e. Keterbukaan
Secara terbuka saling berbagi data, hasil ide, alat dan sumber daya
penelitian,
f. Tanggung jawab
g. Kompetisi
53
h. Tidak Melakukan Diskriminatif
Hindari melakukan perbedaan perlakuan pada rekan atau siswa/I dalam hal
apapun.
i. Legalitas
DAFTAR PUSTAKA
54
Ahmadi A& Sholeh M (2010) .Psikologi perkembangan.Jakarta: Rineka
UMM Press.
Desember 2016.
Brauner C.B. & Stephens B.C. (2016). Estimating the prevalence of early
recommendations.
Feliana, Maria. (2016). Anak dan Gadget Yang Penting Aturan Main. Di
dangadgetyang-penting-aturan-main?page=2.
55
Iswidharmanjaya D & Agency B. Panduan bagi orang tua untuk memahami
keperawatan.
Rineka Cipta.
Rineka Cipta
56
Publikasi Skripsi Program Studi Pskologi Fakultas Psikologi
http:/agsasman3yk.files.wordpress.com/2009/08/interaksi-sosial-
Erlangga.
Rosdakarya. 2012.
(Jakarta:Kencana, 2017)
Remaja Rosdakarya;
Medika.
57