Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

Disusun Oleh
Kelompok 2
1.Amrik Maya 201702002
2.Endah Sri 201702012
3.Gading Ramanesa 201702016
4.Kristina Vera 201702024
5.Novianti 201702033
6.Seftin Diana 201702039
7.Triana Anwari 201702046
8.Ana Deka 201602042

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat
serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Discharge
Planning”. Makalah ini disusun sebagai pertanggung jawaban dalam menyelesaikan tugas
mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Kami meyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar penyusunan makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Ngawi, 08 Oktober 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Discharge Planning .........................................................................................
2.2 Tujuan Discharge Planning ...........................................................................................
2.3 Jenis Discharge Planning ..............................................................................................
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning .............................................
2.5 Prinsip Discharge Planning ...........................................................................................
2.6 Komponen/Unsusr Discharge Planning ........................................................................
2.7 Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses Keperawatan ........................................
2.8 Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien ................................................................
2.9 Alur Kepulangan Pasien ...............................................................................................
BAB III ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING .......................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
4.2 Saran .............................................................................................................................
Daftar Pustaka ........................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah hubungan yang
terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan
keperawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Keperawatan di rumah sakit akan
bermakna jika dilanjutkan dengan ners dirumah. Namun sampai dengan saat ini,
perencaan pulang bagi pasien yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan,
dimana peran keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu hanya berupa
informasi kontrol ulang. Pasien yang memerlukan keperawatan kesehatan dirumah,
konseling kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu
dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke ruang
kedaruratan dengan masalah minor, seringkali diterima kembali dalam waktu 24jam
sampai 48jam, dan kemudian pulang kembali.
Discharge planning keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan rentang
keners. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan keperawatan berkelanjutan
yang artinya keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien dimanapun pasien berada.
Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan perencanaan pulang akan
beresiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam
perencaan pulang diperlukan komunikasi yang baik terarah, sehingga aoa yang
disampaikan dapat mengerti dan berguna untuk keperawatan dirumah.

4
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah Definisi dari Discharge Planning?
b. Apakah Tujuan dari Discharge Planning?
c. Apa Saja Jenis Discharge Planning?
d. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning?
e. Apakah Prinsip Discharge Planning?
f. Apakah Komponen/Unsusr Discharge Planning?
g.Bagaimana Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses Keperawatan?
h. Bagaimana Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien?
i. Bagaimana Alur Kepulangan Pasien?
1.3 Tujuan
a. Dapat Mengetahui dan Memahami Definisi dari Discharge Planning.
b. Dapat Mengetahui dan Memahami Tujuan dari Discharge Planning.
c. Dapat Mengetahui dan Memahami Jenis Discharge Planning.
d. Dapat Mengetahui dan Memahami Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge
Planning.
e. Dapat Mengetahui dan Memahami Prinsip Discharge Planning.
f. Dapat Mengetahui dan Memahami Komponen/Unsusr Discharge Planning.
g.Dapat Mengetahui dan Memahami Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses
Keperawatan.
h. Dapat Mengetahui dan Memahami Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien.
i. Dapat Mengetahui dan Memahami Alur Kepulangan Pasien.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Discharge Planning


Discharge planning (perencanaan pulang) adalah serangkaian keputusan dan aktivitas
aktivitasnya yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinu dan
terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari lembaga pelayanan kesehatan.
Discharge planning didefenisikan sebagai proses mempersiapkan pasien untuk
meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau di luar suatu agen
pelayanan kesehatan umum.
2.2 Tujuan Discharge Planning
Tujuan dilakukannya discharge planning adalah:
a. Untuk mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di
transfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui.
b. Menyediakan informasi tertulis dan verbal kepada pasien dan pelayanan kesehatan
untuk mempertemukan kebutuhan mereka dalam proses pemulangan.
c. Memfasilitasi proses perpindahan yang nyaman dengan memastikan semua fasilitas
pelayanan kesehatan yang diperlukan telah dipersiapkan untuk menerima pasien.
d. Mempromosikan tahap kemandirian yang tertinggi kepada pasien dan keluarga dengan
menyediakan serta
2.3 Jenis Discharge Planning
Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Pulang sementara atau cuti (conditioning discharge). Keadaaan pulang ini dilakukan
apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat komplikasi. Klien untuk sementara
dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas
terdekat.
b. Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan akhir dari
hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu dirawat kembali, maka
prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
c. Pulang paksa (judicial discharge). Kondisi ini klien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau
dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.

6
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning
Faktor yang berasal dari perawat yang mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian
pendidikan kesehatan adalah sikap, emosi, pengetahuan dan pengalaman masa lalu, yakni:
a. Sikap yang baik yang dimiliki perawat akan mempengaruhi penyampaian informasi
kepada pasien, sehingga informasi akan lebih jelas untuk dapat dimengerti pasien.
b. Pengendalian emosi yang dimiliki perawat merupakan faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan pendidikan kesehatan. Pengendalian emosi yang baik akan mengarahkan
perawat untuk lebih bersikap sabar, hati-hati dan telaten. Dengan demikian informasi
yang disampaikan lebih mudah diterima pasien.
c. Pengetahuan adalah kunci keberhasilan dalam pendidikan kesehatan. Perawat harus
memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan pendidikan kesehatan.
Pengetahuan yang baik juga akan mengarahkan perawat pada kegiatan pembelajaran
pasien. Pasien akan semakin banyak menerima informasi dan informasi tersebut sesuai
dengan kebutuhan pasien.
d. Pengalaman masa lalu perawat berpengaruh terhadap gaya perawat dalam memberikan
informasi sehingga informasi yang diberikan akan lebih terarah sesuai dengan
kebutuhan pasien. Perawat juga lebih dapat membaca situasi pasien berdasarkan
pengalaman yang mereka miliki.
Sedangkan faktor yang berasal dari pasien yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pemberian pendidikan kesehatan:
a. Motivasi adalah faktor batin yang menimbulkan, mendasari dan mengarahkan pasien
untuk belajar. Bila motivasi pasien tinggi, maka pasien akan giat untuk mendapatkan
informasi tentang kondisinya serta tindakan yang perlu dilakukan untuk melanjutkan
pengobatan dan meningkatkan kesehatannya.
b. Sikap positif pasien terhadap diagnosa penyakit dan perawatan akan memudahkan
pasien untuk menerima informasi ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
c. Emosi yang stabil memudahkan pasien menerima informasi, sedangkan perasaan
cemas akan mengurangi kemampuan untuk menerima informasi.
d. Kesehatan fisik pasien yang kurang baik akan menyebabkan penerimaan informasi
terganggu.
e. Tahap perkembangan berhubungan dengan usia. Semakin dewasa usia kemampuan
menerima informasi semakin baik dan didukung pula pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya.

7
f. Kemampuan dalam belajar yang baik akan memudahkan pasien untuk menerima dan
memproses informasi yang diberikan ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
Kemampuan belajar seringkali berhubungan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang umumnya kemampuan belajarnya juga
semakin tinggi.
2.5 Prinsip Discharge Planning
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan
dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang
mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang
mungkin timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaa pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang merupakan
pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada. Tindakan
atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan pengetahuan
dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap pasien
masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan.
2.6 Komponen/Unsusr Discharge Planning
1. Identifikasi dan kaji apa yang kebutuhan pasien yang harus dibantu pada discharge
planning
2. Kolaborasikan bersama pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya untuk
memfasilitasi dilakukannya discharge planning
3. Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan agar tidak
terjadi kekambuhan atau komplikasi
4. Rekomendasikan beberapa pelayanan rawat jalan atau rehabilitasi pada pasien dengan
penyakit kronis
5. Komunikasi dan koordinasikan dengan tim kesehatan lainnya tentang langkah atau
rencana dari discharge planning yang akan dilakukan.
2.7 Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses Keperawatan
Proses discharge planning memiliki kesaman dengan proses keperawatan. Kesamaan
tersebut bisa dilihat dari adanya pengkajian pada saat pasien mulai di rawat sampai dengan
adanya evaluasi serta dokumentasi dari kondisi pasien selama mendapatkan perawatan di
rumah sakit. Pelaksanaan discharge planning secara lebih lengkap dapat di urut sebagai

8
berikut:
a. Sejak waktu penerimaan pasien, lakkukan pengkajian tentang kebutuhan pelayanan
kesehatan untuk pasien pulang, dengan menggunakan riwayat keperawatan, rencana
perawatan dan pengkajian kemampuan fisik dan fungsi kognitif yang dilakukan secara
terus menerus.
b. Kaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga yang berhubungan
dengan terapi di rumah, hal-hal yang harus dihindarkan akibat dari gangguan kesehatan
yang dialami, dan komplikasi yang mungkiin terjadi.
c. Bersama pasien dan keluarga, kaji faktor-faktor lingkungan di rumah yang dapat
mengganggu perawatan diri (contoh: ukuran kamar, lebar jalan, langkah, fasilitas kamar
mandi). (Perawat yang melakukan perawatan di rumah hadir pada saat rujukan
dilakukan, untuk membantu pengkajian).
d. Berkolaborasi dngan dokter dan disiplin ilmu yang lain dalam mengkaji perlunya
rujukan untuk mendapat perawatan di rumah atau di tempat pelayanan yang lainnya.
e. Kaji penerimaan terhadap masalah kesehatan dan larangan yang berhubungan dengan
masalah kesehatan tersebut.
f. Konsultasi dengan anggota tim kesehatan lain tentang berbagai kebutuhan klien setelah
pulang.
g. Tetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, lakukan implementasi rencana
keperawatan. Evaluasi kemajuan secara terus menerus. Tentukan tujuan pulang yang
relevan, yaitu sebagai berikut:
1) Pasien akan memahami masalah kesehatan dan implikasinya.
2) Pasien akan mampu memenuhi kebutuhan individualnya.
3) Lingkungan rumah akan menjadi aman
4) Tersedia sumber perawatan kesehatan di rumah
2.8 Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien
a. Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga kebutuhan
pasien dapat terpenuhi.
b. Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di masyarakat kepada
pasien dan keluarga.
c. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin setelah pasien di
rawat di rumah sakit (contoh: tanda dan gejala, komplikasi, informasi tentang obat-
obatan yang diberikan, penggunaan perawatan medis dalam perawatan lanjutan, diet,

9
latihan, hal-hal yang harus dihindari sehubungan dengan penyakit atau oprasi yang
dijalani). Pasien mungkin dapat diberikan pamflet atau buku
2.9 Alur Kepulangan Pasien
Alur Discharge Planning Menurut Nursalam 2008

Perawat PP dibantu Perawat PP dibantu


Perawat Asociate Perawat Asociate

Keadaan Pasien

1.Klinis dan Pemeriksaan Penunjang lain


2.Tingkat Ketergantungan Klien

Perencanaan Pulang

Penyelesaian Lain
Administrasi -Lain

Program Health Education


1.Control dan Obat /Perawatan
2.Nutrisi
3.Aktivitas dan Istirahat
4.Perawatan Diri

Monitor sebagai Program


safety savety oleh Keluarga
dan Perawat

10
BAB III
SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

Role :

Dokter : Gading Ramanesa (201702016)


Kepala Ruangan : Amrik Maya (201702002)
Ketua Tim : Kristina Vera (201702024)
Perawat P1 : Triana Anwari (201702046)
Perawat P2 : Novianti (201702033)
Pasien : Seftin Diana (201702039)
Keluarga Pasien : Endah Sri (201702012)
Narator :Ana deka (201602042)

Pada tanggal 12 agustus An.S umur 17 tahun di rawat di Rs dengan diagnosa medis DHF.Ia
mengeluhkan pusing dan mimisan dan panas yang naik turun dan panas tinggi di malam hari dan
tidak mau makan karena merasakan mual dan muntah.Dan setelah di kaji terdapat bintik bintik merah
di bagian tubuhnya seperti di bagian lengannya.hasil laboratorium didapatkan hasil trombosit 64.000
sel/mm.Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7 hari An.S sudah mulai membaik dan sudah
tidak panas,tidak pusing dan mimisan lagi serta sudah nafsu makan dan sudah tidak mual muntah
lagi.Dan untuk trombositnya sudah naik menjadi 450.000 sel/ mm.
Perawat Triana sedang berjaga di Nurse station kemudian Dr.Gading visit dan menanyakan
Perkembangan An.S .
Dokter Gading :"Pagi sus"
Perawat Triana :"Pagi dok"
Dokter Gading :"Bagaimana Perkembangan An.S dengan diagnosa DHF sus yang sudah 7 hari ini
dirawat apakah sudah membaik dari sebelumya?"
Perawat Triana : (Membuka cacatan perkembangan An.S kemudian membacakan hasil
perkembangannya) Begini dok untuk keadaannya pasien sudah membaik nafsu
makannya pun sudah membaik dan sudah tidak mengeluh panas dan pusing serta
mimisan lagi.Untuk panasnya tadi di cek sudah normal 36,5 c dan Tdnya 100/80
mmHg dan untuk laboratorium nya trombositnya sudah naik menjadi 450.000 sel/
mm.
Dokter Gading :Baik sus terimakasih mari ke ruangan pasien sus untuk memastikan pasien.

11
Kemudian dokter dan perawat Triana menuju ruangan An.S disana terlihat ada ibu dan an.S.
Dokter Gading :Selamat pagi, Dek merasakan panas dan mimisan atau masih tidak nafsu makan?
Ibu An.S :Pagi dok, Dek gimana rasannya itu ditanya sama dokternya kok diam aja
An.S :Sudah tidak pusing dan mimisan dok dan badan ku sudah enakan sudah bisa makan
banyak .
Dokter Gading :Baik kalau begitu karena adek sudah merasakan enakan dan sudah tidak ada keluhan
serta dari hasil laboratorium juga sudah membaik maka adek boleh pulang.
Ibu An.s :Alhamdulilah kalau begitu dok
Dokter Gading:Tapi untuk kepulangannya tunggu dulu akan di koordinasikan dengan perawat dulu
dan akan dipersiapkan untuk perencannaan pulangnya dan Nanti akan di pandu oleh
perawat Triana.
Ibu An.s :Baik dok
Dokter Gading :Baik kalau begitu saya permisi dulu buk
Ibu An.s :Baik dok terima kasih
Kemudian dokter dan perawat meninggalkan ruangan.Kemudian Perawat Triana menuju
Nurse Station untuk mendiskusikan tentang Discharge planing yang terdapat kepala
ruang,karu dan perawat lainnya.
Perawat Triana :Permisi buk tadi dokter sudah visit dan an.s sudah bisa dipulangkan.Bagaimana
kalau kita berdiskusi untuk Discharge planning?
Kepala Ruang :Baik untuk catatan perkembangan bagaimana?dan sudah tidak ada keluhan?
Perawat Triana : (Membuka cacatan perkembangan An.S kemudian membacakan hasil
perkembangannya) pasien an .S umur 15 tahun ruang aggrek untuk keadaannya
pasien sudah membaik nafsu makannya pun sudah membaik dan sudah tidak
mengeluh panas dan pusing serta mimisan lagi.Untuk panasnya tadi di cek sudah
normal 36,5 c dan untuk TD 100/80 mmHg . dan untuk laboratorium nya
trombositnya sudah naik menjadi 450.000 sel/ mm.
Karu :Baiklah kalau begitu,Untuk persiapan discange planningnya bagaimana apakah
sudah siap?
Perawat Triana :Baik buk akan disiapkan,Baik kalau begitu Perawat Novianti silahkan untuk
membuat format untuk Discharge planning.
Perawat Novi : Baik sus.
Perawat Novianti pun bergegas untuk mempersiapkan format Discharge planning.Kemudian
Perawat Novianti pun menuju ruangan dan memberitahukan bahwa format discange planning
sudah siap.
Perawat Novi : Buk ini sudah siap untuk format Discharge planning coba di cek dulu buk?
Kepala Ruang :Baik ini sudah siap,bagaimana kalau kita laksanakan sekarang saja?Dan untuk yang
memberikan penyuluhan untuk KATIM bagaimana?

12
KATIM :Baik buk sekarang tidak apa-apa.Dan nanti mohon bantuan nya ya Ns.Novianti nanti
silahkan jelaskan tentang obat dan surat kontrolnya.Mohon maaf buk tapi perawat
Novi akan ke ruangan An.S dulu untuk memberitahukan pengurus masalah
administrasi dulu nanti baru kita lakukan discange planning.
Kepala Novi :Baik buk
Perawat Novianti bergegas menuju ruang anggrek Ruang An.S memberitahukan untuk
segera menyelesaikan administrasi RS.
Perawat Novi :Assalamualaikum selamat pagi buk saya perawat Novi buk begini karena anak ibu
sudah diperbolehkan pulang maka sekarang bisa ke ruang administrasi ya buk untuk
menyelesaikan administrasi RS.
Ibu An.S :Baik sus terim kasih
Perawat Novi :Dan nanti setelah ibu menyelesaikan semua administrasi RS maka akan ada perawat
yang akan melakukan pengarahan dan penyuluhan terkait apa saja yang harus di
perhatikan selama di Rumah.Apakah ibu sudah paham?atau ada yang kurang jelas
dari penjelasan saya tadi buk?
Ibu An.S :Baik sus terim kasih,saya sudah jelas sus
Perawat Novi :Baik buk kalau begitu saya permisi dulu silahkan ibu ke ruang administrasi nanti
kalau sudah menyelasaikan administrasi silahkan ke ruang perawat ya bu.
Ibu An.S :Baik sus terim kasih,saya sudah jelas sus
Kemudian Perawat Novi bergegas meninggalkan ruang An.s dan Ibu An.s bergegas menuju
ruang administrasi untuk menyelesaikan administrasi RS .Selang beberapa menit Kemudian
Ibu An.S menuju ruang perawat untuk menandatangi dokumen discarge planning.
Ibu An.S :Permisi sus
Perawat Novi :Iya buk,Ibu dari An.S ya
Ibu An.S :iya sus
Perawat Novi :Baik buk,ini silahkan mendatangi surat perencanaan pulangnya sebelah sini ya buk.
Ibu An.S :iya sus
Kemudian Ibu An.s kembali keruangan.setelah beberapa saat Karu,Katim serta Perawat
Triana dan Novianti menuju ruang anggrek yaitu ruangan An.S.
Kepala Ruang :Selamat pagi adek,Bagaimana dek badannya udah enakan?atau masih merasakan
keluhan lain?
Ibu An.S :Selamat pagi sus,sudah tidak ada keluhan sus,tadi dokter kesini juga sudah
memperbolehkan untuk pulang sus
Kepala Ruang :Baik buk
Karu :Begini buk karena anak ibu sudah diperbolehkan pulang maka perawat akan
menjelaskan mengenai hal hal yang harus diperhatikan selama pemulihan dirumah.

13
silahkan di untuk KATIM untuk memulainya.
KATIM :Baik buk,sekarang kita mulai saja ya.
Ibu An.S :Baik sus
KATIM :Baik buk,untuk hal -hal yang perlu diperhatikan untuk terhindar dari gigitan nyamuk.
1. Perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M
(menguras, menutup, mengubur).
2. Jangan menggantung pakaian terlalu lama karena dapat menjadi sarang nyamuk
3.Bersihkan tempat penampungan air
4.Gunakan Lotion anti nyamuk
5.Gunakan atau pasang kelambu agar menghindari gigitan nyamuk
6.Melakukan pengasapan atau fogging
Jadi itu buk hal-hal yang harus di perhatikan selama masa pemulihan di rumah.
Untuk makan juga harus diperhatikan seperti perbanyak makan sayuran seperti
sayuran yang mengandung kaya akan zat besi seperti bayam,kangkung , sawi hijau
dan memperbanyak konsumsi buah buahan terutama buah naga dan jambu merah.Dan
juga perbanyak minum air putih buk dan juga mengkonsumsi obat secara teratur
sesuai dengan diresepkan dokter.Istirahat yang cukup dan jika mandi silahkan pakai
air yang hangat ya buk.
Ibu An.s :Baik sus
KATIM :Baik sekarang coba ibu jelaskan kembali apa saja yang masih ibu ingat dan paham
dari penjelasan saya tadi.
Ibu An.S :Untuk yang pertama hal hal untuk menghindari gigitan nyamuk mengunakan lotion
anti nyamuk menggunakan kelambu saat tidur,melakukan fogging.Untuk makanan
yang di konsumsi memperbanyak makan sayuran seperti sawi hijau dan bayam dan
juga makan buah buahan seperti buah jambu merah dan buah naga serta
memperbanyak minum air putih serta istirahat yang cukup dan mandi menggunakan
air hangat.
KATIM :Baik ibu ,ibu sudah paham dan ibu masih ingat dengan yang saya jelaskan tadi
Baik selanjutnya silahkan perawat Novianti .
Ibu An.S :Baik sus terima kasih atas penjelasaanya
KATIM :Sama sama buk
Perawat Novi :Baik begini buk ini tadi juga sudah di jelaskan tentang hal hal yang perlu
diperhatikan nah sekarang saya akan bertanya untuk kendaraan pulang sudah
disiapkan atau belum dan menggunakan ambulans atau mobil pribadi buk?
Ibu An.S :Gini sus,tadi saya sudar koordinasi dengan keluarga pakai mobil pribadi aja sus.

14
Perawat Novi :Dan ini untuk obatnya buk ada 2 macam yang kemasan warna putih di berikan 3 x
sehari habis makan.untuk pagi diminum jam 07.00 WIB , siang jam 14.00 WIB dan
malam di minum jam 20.00 WIB Dan untuk yang kemasan pink ini di minum 2 x
sehari habis makan. Untuk pada pagi jam 07.00 WIB dan siang jam 14.00 WIB.
apakah ibu sudah paham untuk penjelasan dari saya tentang obat buk?
Ibu An.S :Baik sus sudah jelas
Perawat Novi :Baik kalau begitu karena sudah selesai semuanya dan ibu sudah melakukan
pembayaran administrasi Rs maka boleh pulang sekarang buk dan ini untuk surat
kontrolnya buk nanti kontrolnya sesuai hari dan tanggalnya nya yaitu hari
kamis,tanggal 19 agustus jam 10.00 wib. Sekarang sudah bisa langsung pulang dan
akan diantar perawat sampai depan menggunakan kursi roda ya buk.
Apakah sudah jelas buk?
Ibu An.S :Baik sus saya sudah jelas terima kasih
Kepala ruang :Baik kalau begitu kami permisi dulu ya bu
Ibu An.S :Baik sus terima kasih .

15
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa
siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa proses
formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan
sekelompok orang kekelompok lainnya.
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge
planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang
berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan potensial, menentukan tujuan
dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan
dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi
pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya tugas ini, penyusun mengetahui bahwa masih banyak
kekurangan dalam menyusun tugas mata kuliah manajemen keperawatan yang berjudul
“Discharge Planning”. Untuk itu, penyusun berharap mendapatkan kritik dan saran yang
membangun agar dalam penyusunan tugas yang akan datang bisa lebih baik dari yang saat
ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

A Potter & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

17
Lampiran Lembar discange planning

No Regis : Diagnosa Medis :

Ruang Rawat :
Tanggal MRS :
Nama :

Umur : Tanggal KRS :

Alamat :
Diagnosa KRS :
Diagnosa Keperawatan :

Aturan Diet :

Obat - Obat yang masih di minum :

Aktivitas dan Istirahat :

Tanggal / Tempat Kontrol :

Dokumen yang dibawa pulang( Hasil Lab , Foto ,EKG , dll) :

Di pulangkan dengan Keadaan

Sembuh Pulang Paksa

Meneruskan dengan Berobat Jalan Meninggal

Pindah ke RS lain Lain - Lain

Lain - Lain : surat keterangan istirahat :

Madiun,2020
Pasien/Keluarga Perawat

( ) ( )

Kepala Ruang

( )

18
19

Anda mungkin juga menyukai