Anda di halaman 1dari 1

Seorang pasien laki laki berusia 40 tahun dibawa ke IGD karena sesak napas setelah digigit ular ketika

beraktifitas di sawah.

Ttv didapatkan

Td 90/60mmhg

Rr 28x/mnt

S 36,6c

N 120x/mnt

Saat dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan pasien tampak sesak dengan irama pernapasan tidak
teratur, napas dalam dan cepat disertai retraksi dada. Suara napas vesikular, tidak ada ronkhi atau
wheezing, tidak mengeluh batuk. Pada pemeriksaan fisik mata didapatkan adanya ptosis di kedua
mata, pasien juga mengeluh pandangannya menjagi ganda saat melihat obyek/benda, konjungtiva
anemis, reflek pupi menurun, sclera putih. Tampak ada beks luka gigitan di area punggung kaki
disertai peradrahan yang tidak kunjung berhenti. Area luka mengalami bengkak, daerah distal luka
teraba dingin dan crt 3 detik.

Riwayat penyakit sekarang: pasien sedang membajak sawah kemudian digigit ular di kakinya, sempat
diberi pertolongan pertama menggunakan tali seadanya, pasien juga mengeluh nyeri di area luka
dengan skala 7, dirasakan terus menerus, nyeri tajam, dan bertambah saat mengerakkan kaki.

Hasil pemeriksaan lab

Hb 7,8mg/dL (14-16)

Rbc 3,20 10*3/uL (3,8-5,2)

Wbc 10.6 10*3?uL (4,1-10.9)

Bun 16 mg/dL (8-20)

Cr 1.3 mg/dL (0.6-1.2)

Saat ini pasien mendapatkan terapi oksigen 8lpm, infus NaCl 100ml drip 2 vial SABU dengan
kecepatan 60 tpm, injeksi sulfas atropine, dan paracetamol per oral. Pasien juga terpasang DC akan
tetapi produksinya sangat sedikit dan urin berwarna kecoklatan

Anda mungkin juga menyukai