Anda di halaman 1dari 16

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Peta konsep dibawah

Judul Modul Sel, Organ, dan Kelangsungan Hidup


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Struktur dan Fungsi Sel
2. Sistem Organ
3. Reproduksi Sel dan Hereditas
4. Teori Asal Usul Kehidupan dan Evolusi

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep KB 1
(istilah dan definisi) di Struktur dan Fungsi Sel
modul ini
1. Mikroskop : Suatu alat yang digunakan untuk meneliti objek-
objek yang ukurannya sangat kecil (mikroskopis), contohnya
sel.
2. Mikroskop cahaya : Mikroskop yang memanfaatkan cahaya
sebagai sumber energi.
3. Mikroskop elektron : Mikroskop yang memanfaatkan elektron
sebagai sumber energi dan menggunakan magnet sebagai
pengganti lensa.
4. Mikroskop elektron skaning (SEM : Scanning Electron
Microscope) adalah mikroskop untuk mengamati secara detail
permukaan sel.
5. Mikroskop elektron transmisi (TEM : Transmission Electron
Microscope) adalah mikroskop untuk mengamati struktur
internal sel.
6. Sel : Unit struktural dan fungsional terkecil penyusun
makhluk hidup.
7. Membran sel : Selaput yang letaknya paling luar yang
terbentuk dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan protein
dan lemak) dengan perbandingan 50:50
8. Dinding Sel : Struktur yang letaknya diluar selaput plasma
(Khusus pada sel tumbuhan)
9. Sitoplasma: Cairan didalam sel yang terdiri atas air dan zat-zat
terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.
10. Nukleus: Inti sel yang berfungsi mengatur semua aktivitas sel,
karena di dalam nukleus terdapat kromosom yang berisikan
DNA yang mengatur sintesis protein.
11. Sitoskeleton: Jaringan filamen yang saling berhubungan dan
mikrotubulus di sitoplasma.
12. Retikulum endoplasma (RE) : Organel yang berupa sistem
membran berlipat-lipat menghubungkan membran sel dengan
membran inti, berbentuk seperti benang-benang jala. berperan
dalam proses transpor zat intra sel. Ada 2 macam RE yaitu:
a. RE Kasar beperan sebagai transpor sintesis protein
b. RE Halus berperan sebagai transpor sistesis lemak dan
steroit, tempat menyimpan fospolipid, glikolipid, dan
steroid, melaksanakan detoksifikasi drug dan racun.
13. Ribosom : Organel terkecil dalam sel yang berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya sintensis protein
14. Mitokondria (The Power House) : Berfungsi sebagai tempat
respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi
sel.
15. Lisosom : Kantong-kantong kecil yang menghasilkan enzim-
enzim hidrolitik seperti fosfatase, lipase, dan proteolitik.
Berfungsi sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan
seluler
16. Badan Golgi : Kumpulan vesikel pipih berkelok-kelok yang
membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
17. Diktiosom : Badan golgi yang ada di dalam sel tumbuhan.
18. Sentrosom (Sentriol): Organel sel yang berfungsi untuk
pembelahan sel (Meiosis maupun Mitosis) yang hanya bisa
ditemukan pada sel hewan
19. Plastida : Organel sel yang berisi pigmen. Terdiri dari:
a. Kloroplas mengandung pigmen klorofil,
b. Kromoplas mengandung pigmen fikoeritrin, xantofil,
karoten, fikodanin, fikosantin dll,
c. Leukoplas tidak mempunyai pigmen (tidak berwarna).
20. Mikrotubulus : Berbentuk benang silindris, kaku dan
mempunyai fungsi untuk membentuk silia, flagela, sentriol dan
benang-benang spindel, serta mempertahankan bentuk sel dan
sebagai rangka sel.
21. Mikrofilamen : Mirip seperti mikrotubulus tetapi mempunyai
diameter yang lebih kecil. Bahan pembentuk mikrofilamen
adalah miosin dan aktin. berfungsi dalam proses pergerakan
sel, eksositosis, dan endositosis.
22. Peroksisom : Badan mikro yang berperan dalam
mengurangikan peroksida (H2O2) hasil sisa metabolisme yang
bersifat toksik menjadi oksigen dan air.
23. Gliosisom : Badan mikro pada tumbuhan berfungsi dalam
proses pengubahan senyawa lemak menjadi sukrosa.
24. Transfor pasif : Perpindahan molekul, senyawa, ion, melewati
membran tanpa energi.
25. Difusi : Perpindahan molekul suatu zat dari bagian yang
berkonsentrasi tinggi menuju bagian yang berkonsentrasi
rendah.
26. Osmosis : Pergerakan molekul air dari konsentrasi air yang
tinggi menuju konsentrasi air yang rendah melalui membran
selektif permeabel (semipermeabel).
27. Transpor aktif : Pemindahan zat-zat melewati membran sel
dengan menggunakan energi.
28. Eksositosis : Mekanisme transpor molekul keluar dari sel
dengan cara membentuk vesikula.
29. Endositosis : Mekanisme masuknya molekul ke dalam sel
dengan bantuan vesikula.
KB 2
Sistem Organ

1. Organ : Struktur tubuh yang terdiri dari beberapa jaringan


berbeda yang membentuk unit struktural dan fungsional.
2. Sistem organ : Sekelompok organ yang berfungsi bersama
untuk melakukan kegiatan utama tubuh.
3. Rangka hidrostatik : Rangka yang terdiri dari rongga berisi
cairan yang dikelilingi oleh otot.
4. Eksoskeleton : Rangka luar yang mengelilingi tubuh sebagai
pembungkus keras yang kaku.
5. Endoskleton : Kerangka internal yang kaku yang melekat pada
otot.
6. Kelainan pada Tulang Belakang pada umumnya yaitu:
a. Lordosis: kondisi saat tulang belakang melengkung ke
depan secara berlebihan.
b. Kifosis: kondisi saat lengkungan pada punggung atas lebih
dari 50 derajat.
c. Skoliosis: kondisi saat lengkungan tulang belakang justru
menyamping, terkadang berbentuk seperti huruf S atau C.
7. Fibrous Dysplasia : Kelainan tulang langka di mana jaringan
seperti luka tumbuh pada tulang yang normal.
8. Osteogenesis Imperfecta : Penyakit akibat kelainan genetik
yang menyebabkan seseorang terlahir dengan tulang yang
rapuh dan tidak terbentuk dengan baik.
9. Sirkulasi terbuka : Peredarah darah tidak selalu melewati
pembuluh darah.
10. Sirkulasi tertutup adalah sirkulasi cairan atau darah selalu
tertutup di dalam pembuluh darah.
11. Anginia : Kondisi kurangnya pasokan darah atau suplai
oksigen ke otot jantung.
12. Cardiomyopathy : penyakit yang terjadi karena otot jantung
melemah
13. Hormon: Zat kimia pengatur yang dikeluarkan ke dalam darah
oleh kelenjar endokrin atau organ tubuh yang menunjukkan
fungsi endokrin
14. Kelenjar – kelenjar sistem endokrin:
a. Kelenjar Tiroid : Produksi hormon tiroksin dan
triiodotironin (mengendalikan tingkat pembakaran energi
dari makanan)
b. Kelenjar Paratioroid : produksi hormon paratiroid
(mengatur kadar kalsium dalam darah)
c. Kelenjar Pituitari (hifofisis): mengatur berbagai
kelenjar endokrin lainnya
d. Kelenjar Adrenal : produksi hormon kortikostreroid
(mengatur keseimbangan cairan dan kadar garam dalam
tubuh )dan hormon epinefrin( meningkatkan tekanan darah
dan detak jantung).
e. Kelenjar pankreas : produksi hormon glukagon dan insulin
f. Kelenjar reproduksi : produksi hormon tetosteron, estrogen
dan progesteron
15. Sistem syaraf : Bertugas mengoordinasikan setiap tindakan
bagian tubuh dengan mengirimkan sinyal ke dan dari berbagai
bagian tubuhnya.
16. Sistem Saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang,
17. Sistem Saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom.
18. Sistem saraf somatik : berfungsi mengambil informasi sensorik
atau sensasi dari organ perifer seperti kulit, dan nantinya
dibawa ke sistem saraf pusat.
19. Sistem saraf otonom : Sistem saraf tidak sadar, terdiri dari:
a. Sistem simpatik berfungsi mempercepat kerja organ
b. Sistem parasimpatik berfungsi memperlambat kerja organ
20. Sistem imunitas adalah Sistem Pertahanan tubuh terhadap
bakteri, virus, dan patogen berbahaya. Terdiri dari kelenjar
getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk sel B
dan sel T), timus, dan leukosit, yang merupakan sel darah
putih.
21. Imunitas aktif alami : Terjadi jika setelah seseorang terpapar
penyakit, sistem imunitas memproduksi antibodi dan limfosit
khusus.
22. Imunitas pasif alami : Terjadi melalui pemberian ASI kepada
bayi dan saat antibodi IgG (inunoglobulin G) milik ibu masuk
ke plasenta.
23. Sistem pencernaan : sekelompok organ yang bekerja untuk
menerima makanan, mengubah dan memproses makanan
menjadi energi, menyerap zat gizi yang terdapat pada makanan
ke aliran darah, serta membuang sisa makanan yang tersisa
atau tidak dapat dicerna oleh tubuh.
24. Sistem ekskresi yaitu sistem pengeluaran zat sisa metabolisme
yang tidak dibutuhkan tubuh lagi dari dalam tubuh keluar
tubuh.
25. Proses Pembentukan urine yaitu :
a. Filtrasi (penyaringan),
b. Reabsorpsi (penyerapan kembali), dan
c. Augmentasi (pengumpulan) atau sekresi.
26. Jenis-Jenis Otot yaitu Otot rangka yang terhubung dengan
tulang, Otot polos yang ditemukan di dalam organ pencernaan,
dan Otot jantung yang ditemukan di jantung.
27. Sistem integumen : Suatu sistem organ membedakan,
memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan atau
manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Meliputi kulit,
rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
seperti keringat atau lendir.
28. Sistem reproduksi : sistem yang berperan dalam menghasilkan
keturunan.
KB 3
Reproduksi Sel dan Hereditas

1. Amitosis: Pembelahan Sel secara Langsung atau pembelahan


biner.
2. Pembelahan mitosis :tipe pembelahan sel yang menghasilkan
dua sel anakan. Sel anakan ini mempunyai karakter identik
secara genetik dengan sel induk.
3. Kromosom diploid:ialah sebutan untuk sel atau individu yang
memiliki sel dengan dua set genom.
4. Profase:Pada permulaan profase, di dalam nukleus mulai
terbentuk kromosom, yaitu benang-benang rapat dan padat
yang terbentuk akibat menggulungnya kromatin.
5. Metafase: Tahap awal metafase (prometafase) ditandai dengan
semakin memadatnya kromosom (kromosom ini terdiri dari 2
kromatid) dan terpecahnya membran inti (membran nukleus).
6. Anafase : Tahap anafase ditandai dengan berpisahnya kromatid
saudara pada bagian sentromer kromosom. Gerak kromatid ini
disebabkan tarikan benang mikrotubulus yang berasal dari
sentriol pada kutub sel.
7. Telofase :adalah pembelahan sel dimana inti sel anakan
terbentuk kembali dari fragmen-fragmen nukleus.
8. Hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua)
kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang
pewarisan sifat ini disebut genetika.
9. Anemia sel sabit: Penyakit ini terkait dengan fungsi sel darah
merah yang tidak bekerja atau mengalami keabnormalan.
10. Fibrosis kistik: Penyakit keturunan ini disebabkan oleh tidak
adanya protein yang membantu transport ion klorida melalui
membran plasma.
11. Galaktosemia : Penyakit ini disebabkan tidak
dapat menggunakan galaktosa (berupa laktosa dari ASI)karena
tidak dihasilkannya ezim pemecah laktosa.
12. Albino : Kelainan ini berupa kulit yang tidak Berpigmen
13. Fenilketonuria : Penyakit keturunan yang Disebabkan oleh
kerja metabolism yang tidak optimal, di mana penderita tidak
mampumemetabolisme fenilalanin (salah satu jenis asam
amino) dengan normal.
14. Thalasemia: Penyakit ini ditandai dengan berkurangnya atau
tidak memiliki sintesa rantai hemoglobin, sehingga
kemampuan hemoglobindalam mengikat oksigen yang kurang.
15. Akondroplasia: Penyakit ini disebabkan fungsi langka manusia
yang tidak berkembang dengan baik berupa tidak terbentuknya
komponen tulang rawanpada kerangka tubuh secara benar.
16. Brakindatil : Penyakit kelainan yang dicirikan dengan jari
tangan atau kaki memendek, hal ini terjadi karena
memendeknya ruas ruas tulang jari.

17. Huntington : Penyakit keturunan ini terjadi karena adanya


degenerasi sistem saraf yang cepat dan tidak dapat kembali.
18. Polidaktil : Penyakit kelainan yag juga dikenal sebagai
Hyperdaktil. Ciri cirinya berupa terdapatnya jari tambahan
pada satu atau kedua tangan atau kaki.
19. Hemofilia : Penyakit berupa gangguan koagulasi herediter
yang disebabkan oleh mutasi gen faktor VIII atau faktor IX
sehingga dapat dikelompokkan menjadi hemofilia A dan
hemofilia B.
20. Buta warna : Penderita memilik gejala tidak dapat
membedakan warna terutama warna hijau dan merah atau
semua warna.
21. Distrofi Otot : Kelainan ini memiliki tanda dengan makin
melemahnya otot otot dan hilangnya koordinasi.
22. Sindrom fragile X : Kelainan berupa keterbelakangan mental
yang umum terjadi. Hal ini karenabagian kromoson X yang
mengalamipelekukan di bagian ujung lengan kromosom.
23. Sindrom Lesch-Nyhan :Kelainan ini muncul akibat adanya
pembentukan purin yang berlebih. Sehingga memperlihatakan
perilaku yang abnormal, seperti kejang otak saat
menggerakkankaki dan atau jari jari tangan, ketebelakangan
mental, sering menggigit jari jari tangan dan jaringan bibir.
24. Hipertrikosis :Kelainan berupa tumbuhnya rambut pada bagian
bagian seperti di tepi daun telinga.
25. Weebed Toes : Kelainan yang disebabkan gen resesif wt,
ditandai dengan tumbuh kulit di antara tanagan dan kaki, mirip
dengan kaki katak dan bebek.
26. Histrizgravier :Kelainan yang disebabkan gen resesif hg,
menyebabkan folikel rambut menjadi abnormal di mana ciri
cirinya berupa pertumbuhan rambut yang panjang dan kaku di
seluruhpermukaan tubuh dan tampak seperi hewan landak.
27. Sindrom Jacobs : Penderita mempunyai 44 Autosom dan
3 kromosom seks (XYY). Kelainan ini mengakibatkan
penderita memiliki ciri ciri bertubuh normal, berperawakan
tinggi, antisosial, perilaku kasar dan agresif, wajah
menakutkan, berwatak kriminal, IQ dibawah normal.
28. Sindrom Down : Penderita mengalami kelebihan satu autosom
pada kromosom nomor 21 dan dapat terjadi pada pria maupun
wanita. Kelainan ini memiliki ciri ciri wajah yang khas, di
mana wajah lebar, mata sipit miring ke sampping, gigi kecil
dan jarang, bibir tebal, lidah besar dan cenderung menjulur,
liur selalu menetes, kemudian jari pendek dan gemuk terutama
kelingking, telapak tangan tebal, IQ rendah dan umumnya
steril

29. Sindrom Klinefelter: Penderita memiliki 44 autosom dan 3


kromosom seks (XXY). Penderita pada pria dengan ciri ciri
bersifat kewanitaan, dada sempit, pinggul lebar, rambut badan
tidak tumbuh, tubuhnya cenderung tinggi, alat reproduksi pria
yang tidak berkembang, mental terbelakang.
30. Sindrom Turner : Penderita memiliki 44 autosom dan hanya
satu kromosom kelamin yaitu X. Penderita ini dialami oleh
wanita dengan ciri ciri alat reproduksi wanita yang tidak
berkembang, kedua puting payudara berjarak jauh, payudara
tidak berkembang, badan cenderung pendek, leher pendek,
dada lebar, memiliki gelambir pada leher dan mengalami
ketebelakangan mental.
31. Sindrom edward : Penderita mengalami trisomi atau kelebihan
satu autosom nomor 18. Penderita memiliki ciri ciri kelainan
pada telinga dan rahang bawah yang kedudukannya lebih
rendah, mulut kecil, tulang dada pendek, mental terbelakang
dan biasanya hanya mencapai umur 6 bulan saja.
32. Sindrom Patau : Penderita memiliki 45 autosom, sehingga bisa
disebut trisomi. Trisomi ini terjadi pada kromosom nomor 13,
14 atau 15. Ciri ciri penderita yaitu kepala kecil, mata kecil,
sumbing celah langit, tuli, polidaktil, mengalami kelainan otak,
ginjal dan jantung,
dan memiliki keterbelakangan mental.
33. Sindrom Cri du chat : Penderita mengalami kehilangan
kromosom pada nomor 5, hal ini mengakibatkan penderita
memiliki kepala kecil, dengan penampakan wajah yang tidak
biasa, dan memiliki tangisan yang khas seperti suara kucing.
KB 4
Teori Asal usul Kehidupan dan Evolusi

1. Teori Abiogenesis : Teori asal usul yang berpendapat bahwa


mahluk hidup diciptakan berasal dari mahluk tak hidup.
2. Generation spontanea: memiliki arti bahwa mahluk hidup
diciptakan secara spontan dari benda tak hidup.
3. Teori Biogenesis : Pandangan teori biogenesis menyatakan
bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup sebelumnya.
4. Teori evolusi biokimia : dikemukakan oleh Alexander Oparin
seorang ahli evolusi berkebangsaan Rusia. Teori ini mencoba
menggali informasi asal usul makhluk hidup dari sisi biokimia.
Dalam bukunya berjudul The Origin of Life (1936) Oparin
menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan
dengan evolusi terbentuknya bumibeserta atmosfernya.

5. sinar kosmis : radiasi dari partikel bermuatan berenergi tinggi


yang berasal dari luar atmosfer Bumi
6. Lamarckisme: pemahaman bentuk teori evolusi
kehidupan, yang kemudian dikemukakan oleh Lamarck.
7. Masa geologik : Masa prasejarah pembentukan Bumi.
8. Penampakan fenotip : “sifat yang tampak” pada suatu individu
dan dapat diamati dengan panca indra, misalnya warna bunga
merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa manis, dan
sebagainya.
9. Evolusi :sebagai perubahan komposisi genetik pada suatu
populasi dari generasi ke generasi.
10. Isolasi geografis : terisolasinya atau terpisahnya suatu spesies
yang sama karena keadaan geografis seperti danau, gunung,
laut, dan lain lain sehingga spesies tersebut terbagi atas
beberapa kelompok yang nantinya dapat menimbulkan spesies
baru.
11. Homologi organ : Organ-organ berbagai makhluk hidup yang
mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur
sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog.
12. Fase morulla:Tahap suatu bentukan sel sperti bola (bulat)
akibat pembelahan sel terus menerus.
13. fase blastula : Tahap ke dua setelah morulla di mana bentukan
lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan.
Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel
dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam
blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel.
Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
14. Fasegastrula : Tahap setelah Brastula bentukan lanjutan dari
blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan
mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat
rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah
lapisan dinding tubuh embrionya. Triploblastik yaitu hewan
yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm, mesoderm dan endoderm.
15. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
organisme, terutama hewan dan tumbuhan yang mencakup
bagian-bagiannya.

2 Daftar materi yang sulit 1. Teori Endosimbiosis


dipahami di modul ini 2. Sistem saraf
3. Sistem ekskresi pada invertebrata
4. Klasifikasi kelainan kromosom
3 Daftar materi yang sering 1. Perbedaan vakuola kontraktil dengan vakuola non
mengalami miskonsepsi kontraktil
2. Struktur Mikrotubul dengan mikrofilamen.
3. Perbedaan Osmosis Dengan Difusi
4. Penyakit pada sistem peredaran darah yaitu
arteriosklerosis dengan arterosklerosis.
5. Hubungan antara sistem endokrin dengan sistem saraf.
6. Pemahaman sindrom yang bermacam2 namun biasanya
digeneralisasikan menjadi Sindrom Down
KB 2
Rangka
Reproduks Transportas
i i

Integumen Endokrin

Sistem Organ
dan Gangguan
Otot yang terjadi Saraf

Respiras
Ekskresi i

Pencernaa Imunita
n s

KB 3
Profase
Interfase

Reproduksi
Metafase
Mitosis Kariokinesis

Sel
Anafase
Sitokinesis
Telofase
Meiosis I
Meiosis
Meiosis II

Amitosis
Autosom
Kromosom
Gonosom

Genotipe

Gen Fenotipe alel resif


autosom
Hukum Mendel alel dominan
Hereditas

autosom
Kelainan
Genetik resesif tertaut
kromosom x
resesif tertaut
kromosom Y
Aplikasi hereditas pada
pemuliaan makhluk hidup Abrasi
Kromosom
KB 4

Anda mungkin juga menyukai