Anda di halaman 1dari 5

TINDAKAN ANESTESI SPINAL MELALUI

RS GRAHA HUSADA MIDLINE APROACH


BANDAR LAMPUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/5
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RS Graha Husada
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Is Yulianto Sp.OG

PENGERTIAN Suatu tehnik regional anestesi dengan melakukan blockade neuroaksial


melalui penyuntikan obat anestesi ke dalam ruang sub arahnoid melalui
midline approach
TUJUAN Sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan anestesi pada pasien yang
akan dilakukan anestesi spinal melalui midline approach
KEBIJAKAN tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di RS
Graha Husada Bandar Lampung
PROSEDUR Persiapan Alat dan Obat :
 Sumber oksigen
 Peralatan manajemen Jalan Nafas (lihat SPO persiapan pra-bedah)
 Obat-obatan emergensi / resusitasi, monitor tekanan darah, pulse
oximetry, EKG
 Regional set steril, bethadine, alcohol
 Jarum spinal no. 25/27/29
 Spuite 3 cc / 5 cc
 Obat anestesi lokal untuk spinal (hiperbarik atau isobaric)
Persiapan Pasien
 Pada prosedur pembedahan elektif pasien tetap harus dipuasakan 6-8
jam sebelumnya
 Dilakukan informed consent tentang prosedur tindakan yang
dilakukan, keuntungan, dan kerugiannya
 Sebaiknya diberikan sedasi untuk memfasilitasi kooperasi pasien
pada tingkatan sedasi yang membuat pasien nyaman tetapi tetap
kooperatif dan komunikatif
TINDAKAN ANESTESI SPINAL MELALUI
MIDLINE APROACH
RS GRAHA HUSADA
BANDAR LAMPUNG No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/5
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RS Graha Husada
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Is Yulianto Sp.OG

Teknik Pelaksanaan :
 Pasang monitor standar pada pasien dan amati tanda vital pasien
 Pemasangan jalur intravena dengan kateter vena no. 18
 Preloading cairan RL sebanyak 10-20 cc/kgbb 15 menit sebelum
penyuntikan spinal
 Posisi pasien
Lateral decubitus
Pasien diposisikan tidur miring ke salah satu sisi badan dengan
punggung yang pararel dengan meja operasi. Sendi panggul dan lutut
di-fleksikan maksimal sehingga lutut pasien berada dekat dengan
abdomen dan dada bagian bawah. Leher berada pada posisi fleksi.
Bahu dan panggul harus berada dalam satu garis lurus sehingga tidak
terjadi rotasi pada tulang punggung. Posisi kelengkungan pada
tulang belakang harus dipertahankan oleh seorang asisten.
Posisi duduk :
Pasien diposisikan duduk dengan tungkai menggantung di sisi meja
operasi dan kaki di topang dengan kursi/footrest. Bantal diletakkan
dipangkuan pasien dengan kedua lengan atas berada pada posisi
merangkul bantal. Kemudian pasien diperintahkan untuk menunduk
dan melekungkan ke depan tulang belakangnya sambil memeluk
bantal. Posisi dan kelengkungan tulang belakang ini harus
dipertahankan oleh seorang asisten.
 Dilakukan identifikasi ruang intervertebral L2-3, L3-4, L4-5 dengan
panduan Tuffier Line
 Untuk mengurangi resiko infeksi maka dokter anestesi ataupu dokter
lain yang berkompeten (PPDS) harus mencuci tangan terlebih dahulu
dengan prosedur cuci tangan yang telah ditetapkan. Kemudian
mengenakan sarung tangan steril.
TINDAKAN ANESTESI SPINAL MELALUI
MIDLINE APROACH
RS GRAHA HUSADA
BANDAR LAMPUNG No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/5
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RS Graha Husada
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Is Yulianto Sp.OG

 Dilakukan tindakan desinfeksi kulit pada daerah tusukan dengan


menggunakan povidon iodine dan biarkan mengering. Kemudian
dibersihkan dengan kassa sehingga daerah tusukan bersih dari zat
antiseptic
 Daerah tusukan ditutupi dengan kain/ handuk bolong steril

Penusukan Jarum Spinal:


o Jarum spinal ditusukkan pada garis tengan celah
intervertabtebral yang telah ditentukan dengan arah angulasi
sedikit sefalad dan sumbu jarum searah dengan sumbu tulang
belakang pasien.
o Jarum spinal akan menembus kulit, sub kutis, ligamentum
supra spinosus, ligamentum interspinosus, dan ligamentum
flavum.
o Bila tusukan berada pada arah yan tepat, maka kita akan
merasakan dua perubahan tahanan.
o Tahanan pertama terjadi saat kita menembus ligamentum
flavum dan tahanan kedua saat menembus permukaan
membrane dura-arachnoid.
o Setelah tahanan yang kedua (terasa seperti loss of resistance
atau “pop”, tusukan jarum dihentikan. Pada saat ini ujung
telah berada di ruang sub arachnoid.
o Tarik stylet dari jarum spinal sehingga LCS mengalir bebas.
Apalagi LCS tidak keluar maka dicoba untuk mendorong
jarum spinal.
o Urutan tindakan di atas diulangi sampai didapatkan LCS
o Sambungkan jarum dengan spuit berisi obat anestesi lokal
yang sudah dipersiapkan. Aspirasi sedikit liquor, bila lancar
suntikan obat anestesi lokal secara perlahan, lakukan aspirasi
ulang untuk memastikan ujung jarum tetap pada posisi yang
tepat dan suntikan kembali obat.
TINDAKAN ANESTESI SPINAL MELALUI
MIDLINE APROACH
RS GRAHA HUSADA No. Dokumen No. Revisi Halaman
BANDAR LAMPUNG 4/5
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RS Graha Husada
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Is Yulianto Sp.OG

Tabel Dosis dan Kerja Obat Anestesi Spinal Yang sering Digunakan

Dosis (mg)
Obat Perineum, Abdomen Abdomen
(hiperbarik) Lower Limbs Bawah Atas
Procaine 75 125 200
Bupivacaine 4-10 12-14 12-18
Tetracaine 4-8 10-12 10-16
Lidocaine 25-50 50-75 75-100
Ropivacaine 8-12 12-16 16-18

 Posisikan pasien sesuai dengan kebutuhan prosedural operasi


yang akan dilakukan

Monitoring Selama Intra Operatif


 Pengukuran tekanan darah dan laju nadi sesegera mungkin
dilakukan setelah obat disuntikan. Pengukuran dilakukan tiap
menit pada 15 menit pertama kemudian tipa 3 menit setelahnya.
 Bila terjadi hipotensi berikan vasopresor (efedrin 5-10mg)
dan/cairan
 Sensasi suhu diperiksa dengan menggunakan kapas alkohol, dan
distribusi blok sensoris dinilai dengan tes pinrick
 Selama operasi berikan suplemen oksigen dengan nasal kanul 2-3
L/menit
 Monitor ABC dan ketinggian blok
 Mengamati perubahan fisiologis yang terjadi, pencegahan dan
penatalaksanaannya
 Komplikasi yang terjadi, pancegahan dan penatalaksanaannya
 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat
TINDAKAN ANESTESI SPINAL MELALUI
MIDLINE APROACH
RS GRAHA HUSADA No. Dokumen No. Revisi Halaman
BANDAR LAMPUNG 5/5
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RS Graha Husada
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Is Yulianto Sp.OG

Post Operatif
 Monitor ABC di ruang pemulihan
 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaan
 Pasien dikembalikan ke ruang rawat
DOKUMEN TERKAIT 1. SPO Tindakan Aseptik Antisepsis
2. SPO Premedikasi
3. SPO Informed Concern

Anda mungkin juga menyukai