Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS

DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

Disusun oleh :

Sella Silvianing Pamungkas

......................................................

NIM. 1810087

PRODI S-1 KEPERAWATAN

STIKES HANG TUAH SURABAYA

TA. 2020/2021
A. Definisi
Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien dengan
gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri terlihat dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri diantaranya mandi, makan, minum secara
mandiri, berhias secara mandiri, toileting (BAK/BAB) (Damayanti, 2012).
Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam : kebersihan diri,
berpakaian, berhias diri, makan sendiri, toileting (BAK/BAB)sendiri. (Keliat B. A, dkk,
2011).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, serta toileting) kegiatan itu harus bisa dilakukan
secara mandiri (Herdman, 2011).
B. Jenis – jenis DPD
Menurut (Damaiyanti, 2012) jenis perawatan diri terdiri dari :
1. Defisit perawatan diri mandi : Hambatan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan mandi/beraktivitas perawatan diri sendiri
2. Defisit perawatan diri berpakaian : Hambatan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
3. Defisit perawatan diri makan : Hambatan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas makan, minum sendiri
4. Defisit perawatan diri eliminasi : Hambatan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas eliminasi (BAK/BAB) sendiri
C. Tanda dan Gejala
Menurut Depkes (2000) tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah :
1. Fisik
a) Badan bau, pakaian kotor
b) Rambut dan kulit kotor
c) Kuku panjang dan kotor
d) Gigi kotor disertai mulut bau
e) Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a) Malas, tidak ada inisiatif
b) Menarik diri, isolasi diri
c) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
3. Social
a) Interaksi kurang
b) Kegiatan kurang
c) Tidak mampu berperilaku sesuai norma
d) Cara makan tidak teratur
e) BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu
mandiri
D. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010), penyebab kurang perawatan diri adalah
kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Menurut Depkes (2000), penyebab kurang
perawatan diri adalah :
1) Factor predisposisi
a. Perkembangan Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun, Klien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidak pedulian dirinya
dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
dari lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
2) Faktor presipitasi
Faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah / lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan
diri. Menurut Depkes Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah :
a. Body Image Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya, dengan adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
b. Praktik Sosial Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status Sosial Ekonomi Personal hygiene memerlukan alat dan bahan
seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita
diabetes mellitus dia harus menjaga kebersihan kakinya.
e. Budaya di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang, ada kebiasaan orang yang menggunakan produk
tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain
-lain
g. Kondisi fisik atau psikis pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk
merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya

E. Rentang Respon

Adaptif maladaptif
Pola Perawatan Diri Pola Perawatan Diri Tidak Melakukan
Seimbang Kadang Tidak Seimbang Perawatan Diri

Keterangan :
1. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stressor dan mampu untuk
berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien
masih melakukan perawatan diri.
2. Pola perawatan diri kadang tidak seimbang : saat pasien mendapatkan stressor
kadang-kadang pasien tidak menperhatikan perawatan dirinya.
3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak perduli dan tidak
bisa melakukan perawatan saat stress.

F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan nya dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Mekanisme Koping Adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan
mencapai tujuan. Kategorinya adalah klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan
diri secara mandiri.
2) Mekanisme Koping Mal Adaptif
Mekanisme koping yang menghambat, fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,
menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah
klien tidak mau merawat diri.

G. Pohon Masalah

Gangguan pemeliharaan
Kesehatan (BAB/BAK, Effect
Mandi, makan, minum)

Defisit Perawatan Diri Core Problem

Menurunnya motivasi dalam Causa


Perawatan diri

Isolasi Sosial : menarik diri

(Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri (Sumber : Keliat, 2006))


H. Masalah Keperawatan dan Data Yang Perlu dikaji
1. Defisit Perawatan Diri
a) Subjektif :
a. Mengungkapkan dirinya malas melakukan perawatan diri ( mandi,
dan berdandan)
b. Mengungkapkan dirinya tidak ingin makan
b) Objektif :
a. Tercium aroma tidak sedap dari tubuh klien
b. Pakaian terlihat kotor
c. Rambut dan kulit kotor
d. Kuku panjang dan kotor
e. Gigi kotor dan aroma mulut tidak sedap
f. Penampilan tidak rapi
g. Tidak bisa menggunakan alat mandi
I. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri
2. Isolasi Sosial
J. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Tindakan Keperawatan pada Pasien
a. Tujuan
a) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b) Pasien mampu melakukan berhias / berdandan secara baik
c) Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d) Pasien mampu melakukan BAK/BAB secara mandiri
b. Tindakan Keperawatan
1) Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri dengan cara :
a) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
b) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d) Melatih pasien mempraktikan cara menjaga kebersihan diri

2) Melatih pasien berdandan/berhias :


Latihan berhias pada laki-laki dan perempuan harus dibedakan. Pada
pasien laki-laki meliputi :
a) latihan berpakaian
b) menyisir rambut
c) bercukur
sedangkan pada pasien perempuan, latihan meliputi :
a) latihan berpakaian
b) menyisir rambut
c) berhias/ berdandan.

3) Melatih pasien makan secara mandiri dengan cara :


a) Menjelaskan cara mempersiapkan makanan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapikan peralatan makam setelah makan
d) Mempraktikan cara makan yang baik

4) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri dengan cara:


a) Menjelaskan tempat BAB / BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

2. Tindakan Keperawatan pada Keluarga


a. Tujuan
- Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
defisit perawatan diri
b. Tindakan Keperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan cara perawatan
diri yang baik, perawat harus melakukan tindakan agar keluarga dapat
meneruskan melatih dan mendukung pasien dalam perawatan diri
meningkat. Tindakan yang dapat perawat lakukan adalah sebagai berikut :
a. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga
dalam merawat pasien
b. Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma 
c. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien
d. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan
membantu mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadwal
yang telah disepakati)
e. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan
pasien dalam merawat diri
f. Latih keluarga cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

K. Rencana Tindakan Keperawatan :


Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri ( D.0109)
Luaran (L.11103)
a. Kemampuan mandi meningkat
b. Kemampuan makan meningkat
c. Kemampuan ke toilet (BAK/BAB) meningkat
d. Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri meningkat
e. Minat melakukan perawatan diri meningkat
f. Mempertahankan kebersihan diri meningkat
g. Mempertahankan kebersihan mulut meningkat
Intervensi (1.11348)
a. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
b. Monitor tingkat kemandirian
c. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan
makan)
d. Siapkan keperluan pribadi (mis. Parfum, sikat gigi, dan sabun mandi)
e. Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
f. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri
g. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
h. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti Mukhripah & Iskandar, (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT


Refika Aditama.
Herdman Ade. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Keliat, B. A., Akemat, Helena, N.C.D., dan Nurhaeni, H. 2007. Keperawatan Kesehatan
Jiwa Komunitas : CMHN (Basic Courese). Jakarta: EGC
Kelliat, B., A, dkk. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa : Edisi 2 Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN
(BasicCourse). Jakarta: EGC
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi
Keempat. Jakarta : Salemba Medika.
Yusuf, Ah dkk. 2015. BUKU AJAR KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA. Jakarta
Selatan:Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai