Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA SCIENCE TECHNOLOGY PARK

UNIVERSITAS RIAU

Fatmadhita Arumsari1), Yohannes Firzal2), Mira Dharma Susilawati3)


1)
Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2) 3)
Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas
KM 12.5 Pekanbaru Kode Pos 28293
email: fatmadhitaarumsari@gmail.com

ABSTRACT

Advance Technologies exist everywhere these day. They can accommodate a number of
informative media about science and technology that are accessable for everyone, such as students
and public. In this paper, the Science Technology Park is developed in University of Riau as a facility
by using Bioclimatic Architecture approach in responding to the problem of energy efficiency and
environment. Application of Bioclimatic Architecture becomes a medium for learn about buildings
how they respons to local climate. From this, the concept of Hidden Sciemce is conveyed as
visualization of teaching and learning facilities that is not visible directly from outside the site.
Principles of Bioclimatic Architecture such as landscape, transition, opening, and orientation is
applied to the concept of Hidden Science.

Keywords: Techno & Science Park, Bioclimatic Architecture

1. PENDAHULUAN Universitas Riau adalah perguruan tinggi


A.1 Latar Belakang negeri yang berada di kota Pekanbaru.
Kemajuan teknologi akan berjalan seiring Universitas ini mempunyai misi yang menjadi
dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap pertimbangan utama dalam penentuan rencana
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat, pengembangan akademik maupun fisik, yaitu
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam pendidikan dan pengajaran yang bermutu
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam untuk menghasilkan lulusan dengan
bidang teknologi, masyarakat menikmati kompetensi tinggi, penelitian bermutu untuk
banyak manfaat inovasi-inovasi yang telah menyelesaikan masalah nasional dan daerah,
dihasilkan dalam dekade terakhir ini (Ngafifi, dan dan wadah untuk kegiatan-kegiatan
2014). kemahasiwaan. Maka dengan menyediakan
Dalam mencapai kemampuan akan fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan untuk
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengenalkan dan mengembangkan tentang
maka diperlukan banyak faktor penunjang. ilmu pengetahuan dan teknologi kepada
Kurangnya media yang benar-benar efektif khalayak umum merupakan salah satu bentuk
dalam penyaluran ide serta menjawab dari perwujudan misi universitas. Oleh karena
kehausan masyarakat akan ilmu pengetahuan itu, dikembangkanlah fasilitas Science
adalah salah satu permasalahan dalam Technology Park di lingkungan Universitas
pengembangan dan penguasaan ilmu Riau.
pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan. Science Technology Park atau Techno
Dibutuhkan media berupa fasilitas yang dapat Park adalah fasilitas untuk mengenalkan dan
menampung sejumlah kegiatan informatif mengembangkan ilmu pengetahuan dan
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang teknologi bagi masyarakat secara edukatif,
dapat diakses oleh semua kalangan. Salah satu rekreatif, informatif, dan kreatif yang
pihak yang dapat menyediakan adalah memadukan sistem sosial, sistem budaya dan
perguruan tinggi. sistem fisik (Marlina, 2008).

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 1


Techno Park Universitas Riau merupakan 1. Bagaimana menentukan fungsi dan fasilitas
kawasan yang akan menjadi suatu wadah bagi Science Technology Park yang dapat
civitas akademika maupun masyarakat umum mewadahi kegiatan pengenalan terhadap
untuk belajar dan terlibat dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi?
kegiatan baik berupa peragaan interaktif 2. Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pendekatan Arsitektur Bioklimatik pada
sehingga dapat memperkaya dan perancangan kawasan Science Technology
menumbuhkan apresiasi terhadap Park?
perkembangan ilmu pengetahuan dan 3. Bagaimana menerapkan konsep pada
teknologi, khususnya yang berhubungan perancangan kawasan Science Technology
dengan keilmuan yang ada di universitas. Park?
Selain itu, kawasan Techno Park ini juga
difungsikan untuk mewadahi berbagai bentuk Berdasarkan permasalahan tersebut
kegiatan lainnya seperti seminar, pelatihan, didapatlah tujuan sebagai berikut :
kursus, dan kegiatan ilmiah lainnya. 1. Menentukan fungsi dan fasilitas Science
Science Technology Park Universitas Technology Park yang dapat mewadahi
Riau sebagai tempat pembelajaran akan kegiatan pengenalan terhadap ilmu
menggunakan pendekatan yang menanggapi pengetahuan dan teknologi.
permasalahan tentang efisiensi energi dan 2. Menerapkan prinsip-prinsip pendekatan
lingkungan. Hal tersebut dikarenakan dampak Arsitektur Bioklimatik pada perancangan
negatif dari kemajuan teknologi itu sendiri. kawasan Science Technology Park.
Kemajuan teknologi memang bertujuan untuk 3. Menerapkan konsep pada perancangan
memberikan kemudahan dan memajukan kawasan Science Technology Park.
kehidupan manusia. Namun, dampak yang
ditimbulkan dari kemajuan tersebut 2. TINJAUAN TEMA RANCANGAN
menyebabkan meningkatnya konsumsi energi Bioklimatik adalah ilmu yang
dan kerusakan lingkungan, seperti polusi mempelajari hubungan antara iklim dan
udara, limbah, polusi suara dan lain-lain. kehidupan terutama efek dari iklim pada
Konsumsi energi tersebut kebanyakan kesehatan dan aktifitak sehari-hari. Bangunan
digunakan pada pencahayaan, pemanasan, dan bioklimatik adalah bangunan yang bentuk
pendinginan udara pada bangunan bangunannya disusun oleh desain penggunaan
(Tumimomor, 2011). teknik hemat energi yang berhubungan dengan
Arsitektur Bioklimatik diterapkan pada iklim setempat dan data meteorologi, hasilnya
bangunan yang sadar lingkungan dan hemat adalah bangunan yang berinteraksi dengan
energi. Arsitektur Bioklimatik merupakan lingkungan, dalam penjelmaan dan operasinya
pendekatan untuk mendapatkan penyelesaian serta penampilan berkualitas tinggi (Yeang,
desain dengan memperhatikan hubungan 1994).
antara arsitektur dengan lingkungan Arsitektur Bioklimatik merupakan
(Tumimomor, 2011). Sehingga penerapan suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek
Arsitektur Bioklimatik pada Science untuk mendapatkan penyelesaian desain
Technology Park Universitas Riau diharapkan dengan memperhatikan hubungan antara
tidak hanya dapat meningkatkan kenyamanan bentuk arsitektur dengan lingkungan iklim
dan efisiensi energi pada bangunannya saja, daerah tersebut (Tumimomor, 2011).
tetapi juga menjadi media pembelajaran Adapun prinsip bioklimatik yang
mengenai teknologi bangunan yang tanggap dikemukakan oleh Yeang yaitu:
terhadap iklim setempat. 1. Menentukan Orientasi
Orientasi pada bangunan bioklimatik
Berdasarkan penjabaran dari latar dioptimalkan pada sisi selatan dan utara yang
belakang diatas, maka dapat diidentifikasi memberikan keuntungan dalam penggunaan
masalah sebagai berikut: ventilasi itu sendiri. Untuk bangunan di daerah
tropis, Yeang menyebutkan bahwa orientasi

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 2


yang paling baik ialah diagonal kiri dari arah pembiasan sinar matahari pada dinding yang
utara-selatan. menghadap matahari secara langsung (pada
2. Bukaan Jendela daerah tropis berada disisi timur dan barat).
Umumnya bangunan menjauhkan radiasi 7. Open Plan
matahari yang didapat dari bukaan-bukaan Denah bangunan sebaiknya ditentukan
bangunan. Bukaan jendela sebaiknya juga dengan fungsi bangunan yang akan
menghadap utara atau selatan. Bila ditampung. Akan lebih baik terdapat ventilasi
memperhatikan alasan estetika penggunaan atau bukaan alami sebagai koneksi dari pintu
curtain wall dapat diterapkan pada fasad masuk ke luar bangunan. Selain itu dapat
bangunan yang tidak menghadap matahari. sebagai pergerakan udara dan cahaya yang
Pemakaian shading dapat menjadi suatu melewati bangunan.
pemecahan untuk mengantisipasi radiasi
matahari. 3. METODE PERANCANGAN
3. Hubungan dengan Lansekap A. Paradigma
Tumbuhan dan lansekap tidak hanya Fasilitas Science Technology Park
memenuhi faktor estetika namun juga sebagai Universitas Riau merupakan wadah bagi
ekologi bangunan. Ketika terjadi integrasi civitas akademika Universitas Riau maupun
antara elemen biotik (tanaman) dan elemen masyarakat umum untuk belajar dan terlibat
abiotik (bangunan) dapat memberikan efek dalam berbagai kegiatan baik berupa peragaan
dingin pada bangunan, membantu penyerapan interaktif tentang ilmu pengetahuan dan
O2 dan pelepasan CO2. teknologi sehingga dapat memperkaya dan
4. Desain Dinding menumbuhkan apresiasi terhadap
Desain dinding bisa berarti sebagai suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan
lapisan yang berfungsi sebagai kulit pelindung teknologi, khususnya yang memiliki
bangunan. Material bangunan merupakan keterkaitan dengan bidang keilmuan di
salah satu aspek dalam insolator panas. Universitas Riau.
Penggunaan material yang tepat dan karena Science Technology Park Universitas
bangunan ini merupakan bangunan yang Riau sebagai tempat pembelajaran mengenai
bersubsidi maka pemilihan material ini juga ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mengutamakan efesiensi. memberikan manfaat positif akan
5. Transisi menggunakan pendekatan yang menanggapi
Ruang transisi pada bangunan permasalahan tentang efisiensi energi dan
bioklimatik diartikan sebagai suatu zona di lingkungan. Hal tersebut dikarenakan dampak
antara interior dan eksterior bangunan. negatif dari kemajuan teknologi itu sendiri.
Perwujudan area transisi bisa berupa atrium Dampak yang ditimbulkan dari kemajuan
atau peletakan di tengah bangunan dan tersebut malah menyebabkan meningkatnya
sekeliling bangunan yang berfungsi sebagai konsumsi energi dan kerusakan lingkungan,
ruang udara. kisi–kisi pada atap bangunan seperti polusi udara, limbah, polusi suara dan
nantinya bisa mengarahkan angin dari atrium lain-lain. Konsumsi energi kebanyakan
ke ruangan-ruangan dalam. digunakan pada pencahayaan, pemanasan, dan
6. Pembayang Pasif pendinginan udara pada bangunan.
Pembayangan pasif berarti pembiasan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik sangat
sinar matahari pada dinding yang menghadap sesuai untuk diterapkan pada bangunan yang
matahari secara langsung sebagai pencahayaan sadar lingkungan dan hemat energi. Sehingga
alami sedangkan penghawaan alami dengan penerapan Arsitektur Bioklimatik pada
sirkulasi yang baik dapat memberikan Science Technology Park Universitas Riau
kenyamanan bangunan. Pembayangan pada diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan
desain dinding, membuat pembayangan dari dan efisiensi energi pada bangunannya secara
plat aluminium di beberapa bidang bangunan optimal.
untuk membayangi fasad bangunan.
Pembayangan sinar matahari adalah esensi

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 3


B. Strategi Perancangan beberapa prinsip desain terhadap perancangan
Strategi Perancangan Science Technology Science Technology Park Universitas Riau.
Park Universitas Riau dengan Pendekatan 7. Bentuk Massa
Arsitektur Bioklimatik ini adalah: Bentuk massa pada perancangan Science
1. Survei Technology Park ini dibentuk berdasarkan
Untuk tahap awal dari perancangan konsep desain yang akan dipadukan dengan
Science Technology Park Universitas Riau prinsip-prinsip Arsitektur Bioklimatik hingga
adalah melakukan survey terlebih dahulu menghasilkan suatu bentuk massa yang sesuai
terkait fungsi Science Technology Park dan dengan konsep dan tema perancangan.
lokasi perancangan yang telah ditentukan. 8. Tata Ruang Luar
2. Analisa Site Pengolangan ruang luar berupa vegetasi,
Analisa site merupakan analisa beberapa sirkulasi tapak, tata parkir. Dalam hal ini
karakter-karakter yang dimilki oleh lokasi menggunakan prinsip Arsitektur Bioklimatik.
terpilih untuk dijadikan lahan yang dimilki 9. Sistem Struktur
oleh lokasi terpilih untuk dijadikan lahan yang Setalah mendapatkan bentukan massa
tepat dalam perancangan Science Technology maka sistem struktur menjadi pertimbangan
Park. Analisa ini bertujuan untuk berikutnya. Pemilihan sistem struktur yang
memudahkan dalam menentukan pemilihan digunakan dalam perancangan Science
tapak, peletakan objek lapangan, analisa Technology Park akan berpengaruh pada
aktifitas kegiatan, kondisi dan pontensi lahan, penataan ruang yang akan ditetapkan untuk
peraturan, sarana, orientasi serta pemandagan mendapatkan efektifitas ruang terkait yang
dan sirkulasi pengguna untuk mendapatkan diakomodasikan oleh ruang tersebut.
tata guna lahan yang tepat untuk Science 10. Tata Ruang Dalam
Technology Park Universitas Riau ini. Dengan struktur yang telah terbentuk,
3. Analisa Fungsi maka direncanakan tata ruang dalam yang
Analisa fungsi bangunan dalam tahap sesuai dengan konsep struktur yang telah
langkah perancangan dilkakukan untuk dirancang, serta pola sirkulasi dan denah ruang
mengetahui kegiatan apa saja yag akan masing-masing fungsi.
diwadahi dalam perancangan. Dengan 11. Fasad
mengetahui bermacam kegiatan yang akan Setelah melakukan analisa tata ruang
dilakukan dalam Science Technology Park ini, dalam maka tahap selanjutnya ialah
kita dapat menentukan hal-hal apa saja yang menentukan bentuk fasad yang sesuai dengan
dibutuhkan dalam peracangan termasuk siapa konsep fasad dan tema yang diangkat. Prinsip
saja pengguna dalam Science Technology ini. Arsitektur Bioklimatik dan berbagai
4. Program Ruang pertimbangan fungsi dan kegiatan baik yang
Program ruang bertujuan untuk berlangsung didalam mapaun diluar ruangan
memudahkan dalam pengelompokan ruang menjadi beberapa hal yang harus
terkait kebutuhan ruang yang akan ditentukan dipertimbangkan dengan baik agar
untuk mengakomodasi berbagai kegiatan yang menghasilkan suatu fasad bangunan yang baik
terdapat di Science Technology Park ini. pada Science Technology Park Universitas
5. Penzoningan Riau ini.
Penzoningan dilakukan bertujuan untuk 12. Sistem Utilitas Bangunan
membedakan yang mana zona privat, semi Mengaplikasikan sistem utilitas pada
publik, publik, maupun servis. Penzoningan masing-masing fungsi terhadap bangunan
Science Technology Park ini dibagi menjadi 2 berupa sanitasi, sistem ME, sistem pencegahan
penzoningan, pertama penzoningan kawasan kebakaran, sistem penghawaan, dan sistem
dan kedua penzoningan ruangan. utilitas lainnya.
6. Konsep 13. Hasil Desain
Pada tahap perancangan Konsep Pada proses ini melengkapi dari
merupakan hal yang paling terpenting karena gambaran-gambaran yang dibutuhkan dalam
konsep merupakan dasar dari penerapan perancangan, dari proses penggambaran denah

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 4


hingga penggambaran detail-detail yang Lokasi perancangan berada di lingkungan
diperlukan. Universitas Riau gerbang 3 jalan utama
Universitas Riau (Jl. Naga Sakti). Kecamatan
C. Bagan Alur Tampan, Kota Pekanbaru. Lahan seluas ±
Strategi perancangan yang digunakan 30.000 m2 dengan Koefisien Dasar Bangunan
pada perancangan Science Technology Park: (KDB) sebesar 40 %, Koefisien Lantai
Bangunan (KLB) kurang dari 6 lantai,
ketinggian bangunan kurang dari 33 meter, dan
dengan kontur yang relatif datar. Kondisi lahan
saat ini adalah lahan kosong.
Batasan sebelah Timur berupa Area
Perkebunan Sawit, batasan sebelah Selatan
berupa Lahan Fakultas Teknik, batasan
sebelah Barat berupa Jalan Bangau Sakti, dan
sebelah Utara yaitu Jalan Naga Sakti.

Gambar 3 Bagan Alur Perancangan


Tabel 1 Total dari Analisa Besaran Kebutuhan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Ruang
Adapun hasil dan pembahasan
perancanganadalah sebagai berikut: Konsep yang diterapkan pada
perancangan Science Technology Park
Universitas Riau Universitas Riau ini adalah
“Hidden Science” yang artinya “Ilmu yang
tersembunyi”. Konsep ini nantinya akan
ditransformasikan pada bentukan massa dan
lansekap dari Science Technology Park
Universitas Riau.

Gambar 5 Konsep Perancangan

Konsep Hidden Science diwujudkan


dengan mengumpamakan fasilitas peraga dan
fasilitas belajar sebagai “ilmu” yang diletakkan
Gambar 4 Lokasi Perancangan “tersembunyi” dan tidak terlihat langsung dari

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 5


luar tapak, sehingga untuk lebih
mengetahuinya maka pengunjung harus
“menggali” dengan menelusuri kedalam
kawasan Science Technology Park.
Fasilitas lainnya seperti fasilitas
pengelola dan fasilitas penunjang akan
membantu “menyembunyikan” fasilitas
peraga dan belajar tersebut. Untuk
memperkuat konsep “tersembunyi”, maka
bangunan yang menghadap jalan terutama
jalan Naga Sakti akan didesain menyatu
dengan lansekap seperti dengan penggunaan
roof garden.
Perancangan Science Technology Park Gambar 7 Bentuk Massa
ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
fasilitas peraga, fasilitas belajar, fasilitas Science Technology Park Universitas
pengelola, dan fasilitas pendukung. Riau terdiri atas 3 massa bangunan, yaitu
Akses utama adalah dari arah timur yaitu bangunan fasilitas peraga, bangunan fasilitas
jalan milik Universitas Riau, sehingga parkir belajar, pengelola dan servis, serta bangunan
juga diletakkan di area timur tapak. Area fasilitas komersil dan penunjang.
publik seperti fasilitas pendukung diletakkan
disebelah utara tapak sehingga lebih mudah
ditemukan dan dicapai dari Jalan Garuda Sakti.
Antar fungsi bangunan memiliki transisi yang
akan menjadi penghubung antar bangunan.
Sedangkan fasilitas semi publik seperti
fasilitas peraga dan fasilitas belajar berada di
tengah-tengah tapak. Fasilitas privat seperti
fasilitas pengelola berada di sisi selatan tapak.
Hal tersebut untuk memudahkan pencapaian
oleh pengelola yang sebagian besar merupakan
civitas akademika Universitas Riau.

Gambar 6 Penzoningan

Bentukan bangunan didapat dari


kebutuhan ruang, fungsi perancangan, serta
tema perancangan yaitu Arsitektur
Bioklimatik. Gambar 9 Denah Lantai Dasar dan Lantai 2 Bangunan
Peraga

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 6


Pada bangunan utama yaitu fasilitas
peraga, terdapat berbagai macam alat-alat Lantai dasar bangunan terdapat area pengelola,
peraga edukatif yang telah dibagi dari area servis, serta Lobby area belajar. Lantai 2
beberapa zona dan ditata secara dan 3 bangunan merupakan area fasilitas
interaktif.Lantai dasar bangunan fasilitas belajar seperti Library, Creative Corner,
peraga terdapat area Lobby, tiketing, gallery, Science Exhibition, serta Science Cinema.
Zona Transportasi Darat, Zona Antariksa, dan Pada bangunan fasilitas Komersil dan
Zona Getaran Gelombang. Lantai 2 pada Penunjang terdapat 2 fungsi yang berbeda
bangunan fasilitas peraga terdapat Zona Gigi yaitu area Komersil dan area Penunjang
& Mulut, Zona Paru-Paru, dan Zona Otak. kebutuhan Utama. Lantai dasar bangunan
Lantai 3 pada bangunan fasilitas peraga merupakan perpaduan antara area penunjang
terdapat Zona Magnet & Listrik serta Zona dan komersil, seperti Lobby, Musalla,
Ilusi Optik. Lantai 4 pada bangunan fasilitas Cafetaria, Klinik, Atm Center, serta Souvenir
peraga terdapat Zona Genetika dan Zona Shop. Lantai 2 dan 3 bangunan terdapat area
Kupu-Kupu Komersil seperti Hall dan Area Eksibisi
Pada bangunan fasilitas Belajar, Terbuka.
Pengelola, dan Servis terdapat 3 fungsi yang
berbeda yaitu area Pengelola, area Servis, dan
area Belajar.

Gambar 11 Denah Lantai Dasar dan Lantai 2 Bangunan


Komersil dan Penunjang

Struktur dasar bangunan Science


Gambar 10 Denah Lantai Dasar dan Lantai 2 Bangunan Technology Park Universitas Riau yaitu sistem
Belajar, Pengelola, dan Servis

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 7


struktur rangka yang terdiri dari balok dan
kolom.
Sistem Utilitas yang digunakan pada
perancangan Science Technology Park
Universitas Riau ini menerapkan sistem
sanitasi, sistem penghawaan, sistem fire
protections, dan sistem elektrikal.
Fasad pada rancangan bangunan Science
Technology Park Universitas Riau ini akan
disesuaikan dengan tema perancangan yaitu
Bioklimatik, sehingga sangat memperhatikan
kondisi iklim serta arah angin dan matahari.

Gambar 13 Hasil Perancangan

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil perancangan Science
Technology Park Universitas Riau dengan
Pendekatan Arsitektur Bioklimatik, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Menentukan fungsi Science
Technology Park yang mewadahi kebutuhan
akan pengenalan mengenai ilmu pengetahuan
dan teknologi didapat dari kebutuhan
masyarakat dan perencanaan oleh pihak
Universitas Riau. Pengenalan mengenai ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut dibatasi
berdasarkan bidang keilmuan di Universitas
Riau, yaitu bidang keilmuan yang
Gambar 12 Fasad bangunan berhubungan dengan science dan teknologi
turunan dari science. Fasilitas Science
Hal tersebut diwujudkan dengan Technology Park yaitu fasilitas peraga indoor
penggunaan sun shading pada fasad bangunan. dan outdoor, fasilitas belajar, fasilitas
Shading berupa kisi-kisi vertikal ditempatkan pengelola, dan fasilitas penunjang didapat dari
pada beberapa tempat yang memiliki bukaan hasil studi banding yang sudah disesuaikan
dan yang menghadap ke arah timur-barat. dengan bidang keilmuan yang ada di
Bukaan terlebar pada bangunan juga Universitas Riau.
dimaksimalkan pada bagian yang menghadap 2. Pada rancangan Science Technology
utara selatan. Bukaan pada utara selatan Park Universitas Riau ini menerapkan prinsip-
divariasikan dengan penggunaan material kaca prinsip Arsitektur Bioklimatik munurut
dan bata roster sebagai bukaan utama. Kenneth Yeang (1996) yaitu orientasi, bukaan
pada jendela, lansekap, desain dinding,
Hasil desain Science Technology Park transisi, pembayangan pasif, dan open plan.
Universitas Riau dengan Pendekatan Prinsip-prinsip tersebut diterapkan pada
Arsitektur Bioklimatik. perancangan dengan menganalisa keadaan
tapak maupun fungsi perancangan
sebelumnya.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 8


3. Konsep yang diterapkan pada
perancangan Science Technology Park
Universitas Riau ini adalah “Hidden Science”
yang artinya “Ilmu yang Tersembunyi”.
Konsep ini ditransformasikan pada penataan
massa dan lansekap dari perancangan Science
Technology Park.

Adapun saran yang diperlukan terhadap


perancangan Science Technology Park
Universitas Riau ini adalah dengan adanya
analisa perancangan Science Technology Park
Universitas Riau ini diharapkan dapat menjadi
bahan masukan dalam usaha perwujudan
Science Technology Park Universitas Riau.

DAFTAR PUSTAKA

Marlina, Endy, 2008. Panduan Perancangan


Bangunan Komersial. Yogyakarta:
Penerbit ANDI
Ngafifi, Muhamad, 2014. Kemajuan Teknologi
dan Pola Hidup Manusia Dalam
Perspektif Sosial Budaya. Yogyakarta:
Jurnal Pembangunan Pendidikan, 34-35.
Tumimomor, Inggrid A.G, 2011. Arsitektur
Bioklimatik. Jurnal vol 8 No 1. Media
Matrasain, 104-113
Yeang, Ken. 1994. Bioclimatic Skyscrapers,
London: Artemis

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 9

Anda mungkin juga menyukai