Anda di halaman 1dari 3

Estetika Visual Keris Mpo Gandring dari Jawa Timur

Oleh : Cindy Ayudia Putri

Secara umum estetika merupakan salah satu cabang filsafat yang didalamnya mengandung
nilai-nilai mengenai keindahan. Namun disetiap orang menilai terhadap sebuah keindahan
memiliki penilaian dan kriteria yang berbeda-beda dalam memaknai apa itu arti estetika.
Estetika telah melebur dibenak masyarakat dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam
memaknai estetika pada sebuah kebudayaan. Estetika merupakan sebuah kebudayaan yang
didalamnya mengandung nilai-nilai yang berkaitan dengan magis religious, yang biasanya
tergambarkan atau tersimbolkan dalam bentuk sakral, semi sakral maupun profan. Estetika
visual yang tergambarkan dalam bentuk sakral adalah suatu bentuk implementasi dan
manifestasi dari pemahaman yang berhubungan erat dengan sistem kepercayaan masyarakat.

Keberadaan estetika visual pada masyarakat yang mengangap seni sebagai bentuk sakral
terutama dalam praktik animisme adalah masyarakat yang percaya akan adanya kekuatan-
kekuatan pada bentuk-bentuk seni rupa yang mereka anggap sebagai simbol roh. Salah satu
benda sakral yang dipercaya oleh masyarakat di Indonesia adalah keris. Keberadaan keris
awalnya berkembang di pulau Jawa dan kemudian menyebar luas hampir di seluruh wilayah
Nusantara. Keberadaan keris sebagai budaya Indonesia sangat penting dalam kehidupan
masyarakat, baik dari sudut pandang kepercayaan maupun makna-makna simbolik di
dalamnya. Masyarakat Indonesia percaya bahwa umumnya keris merupakan benda sakral
yang memiliki kekuatan-kekuatan magis.

Keris yang terkenal dan melegenda akan kekuatan magisnya pada zaman Kerajaan Singhasari
tepatnya daerah Malang, Jawa Timur yaitu Keris Mpu Gandring yang sampai sekarang
masyarakatnya masih percaya bahwa keris tersebut memiliki kutukan yang berasal dari
pembuatnya sendiri yaitu Mpu Gandring. Masyarakat meyakini akan keris tersebut bahwa
keris tersebut terkenal kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari
termasuk pendiri dan pemakainya yaitu Ken Arok. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa,
keris tersebut terbuat dari batu langit atau meteroit yang memiliki ukiran tersendiri dan
memiliki makna-makna disetiap bagian-bagiannya. Mpu Gandring membuat keris tersebut
dalam waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan yang hampir mustahil dilakukan
oleh seorang pandai logam yang sangat sakti atau yang biasanya mendapat gelar “Mpu” pada
masa itu. Keris tersebut diselesaikan semampu Mpu Gandring dengan kekuatan gaib yang
dimilikinya bahkan kekuatan tersebut ditransfer kedalam keris buatannya untuk menambah
kemampuan dan kesaktian keris tersebut.

Jika dicermati kisah asal usul kekuatan Keris Mpu Gandring tersebut maka ada beberapa hal
yang dapat diambil hikmahnya yaitu seseorang yang asal usulnya bukan dari seorang yang
memiliki kepribadian pemimpin yang baik maka ketika ia masuk ke dalam lingkungan
kekuasaan dan diberi kepercayaan niscaya ia akan mengkhianati kepercayaan tersebut.
Sehingga keris tersebut menjadi salah satu keris yang kisahnya melekat menjadi warisan
Indonesia yang melegenda di masyarakat dan kisah ceritanya sudah menyebarluas
dimasyarakat secara turun-menurun. Tidak hanya sekedar cerita yang melegenda saja, namun
saat ini juga sudah banyak media yang mengangkat kisah cerita mengenai asal usul Keris
Mpu Gandring.

Selain kisahnya yang melekat dengan Keris Mpu Gandring tersebut, bentuk, motif atau
ukiran serta bagaian-bagiannya juga terdapat makna dan ciri khasnya tersendiri. Keris Mpu
Gandring memiliki bagian-bagian yang memiliki makna penting seperti makna kata ketika
kata itu berdiri sendiri dan makna bahasa yang dimiliki oleh masyarakat dalam hubungan
dengan budaya tertentu. Contohnya yaitu pada lekukan-lekukan keris yang membentuk
seperti tumbuhan-tumbuhan, alam, hewan, bahkan bentuk manusia. Selain itu terdapat juga
makna tersendiri disetiap motif ukirannya yang berhubungan dengan kehidupan. Sehingga
banyak para pekerja seni terutama para pengrajin atau pembuat keris nusantara mengetahui
kisah tersebut karena keunikannya dan terinspirasi untuk membuat keris sebagai koleksi.

Dengan adanya makna dari ukiran ataupun motif yang melekat pada Keris Mpu Gandring
tersebut masyarakat dapat melestarikannya dengan membuat sebuah karya yang terinspirasi
dengan keris tersebut. Ide ataupun konsep yang bisa diambil dari Keris Mpu Gandring dapat
dijadikan sebuah karya seni yang menarik seperti membuat ukiran-ukiran keris bagi para
pecinta ataupun kolektor keris. Selain dalam bentuk karya seni keris, masyarakat juga dapat
melestarikannya dengan membuat sebuah karya desain arsitektur bangunan yang mengadopsi
dari ukiran maupun motif-motif yang ada pada Keris Mpu Gandring yang memiliki makna
serta ciri khas tersendiri. Dengan adanya ide konsep desain tersebut masyarakat dapat
memperkenalkan kisah yang memiliki hikmah mengenai asal usul Keris Mpu Gandring
melalui ukiran maupun motif yang ada pada desain arsitektur bangunan modern namun tetap
diberi sentuhan tradisional. Selain itu ide desain yang bisa dikembangkan dari Keris Mpu
Gandring tersebut yaitu membuat sebuah motif batik yang motifnya terinspirasi dari bentuk
keris maupun kisah asal usul keris tersebut sehingga batik tersebut berisi mengenai Keris
Mpu Gandring

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa masyakarat khususnya masyarakat Jawa
masih mempercayai atau meyakini adanya kepercayaan Dinamisme dimana kekuatan magis
yang terdapat pada Keris Mpu Gandring tersebut memiliki kesaktian dan dikeramatkan oleh
masyarakat Jawa Timur. Nilai yang terdapat dalam kepercayaan Jawa tersebut menunjukkan
nilai sakral atau sesuatu yang dianggap magis oleh masyarakat Jawa Timur. Selain itu dari
kisah yang melekat dengan Keris Mpu Gadring tersebut diharapkan masyarakat tetap
melestarikan kebudayaan yang masih melegenda mengenai kisah Keris Mpu Gandring dan
dapat mengembangkan ide desain yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan
kebudayaan Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai