Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi Bisnis

Nama : Cindy Ayudia Putri


NPM : 201946500669
Kelas : R5D

Tugas 13

1. Jelaskan definisi konflik dari sudut pandang KOMUNIKASI BISNIS

Definisi konflik dalam sudut pandang komunikasi bisnis yaitu munculnya


pertentangan karena adanya perbedaan pendapat atau persepsi untuk mencapai tujuan
dalam menjalankan sebuah bisnis disuatu perusahaan atau instansi, dimana individu
atau kelompok sama-sama mempertahankan pendapat masing-masing.

2. Jelaskan masing-masing tipe konflik yang ada

a) Konflik dalam diri individu


Konflik ini dialami oleh seseorang dengan dirinya sendiri karena adanya tekanan
peran dan ekspektasi di luar berbeda dengan keinginan atau harapannya.

b) Konflik antar individu


Konflik yang terjadi antar individu dalam suatu kelompok atau antar individu
pada kelompok yang berbeda.

c) Konflik antar individu dan kelompok


Berhubungan dengan individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang
dipaksakan oleh kelompok.

d) Konflik antar kelompok dalam organsasi yang sama


Terjadi karena pertentangan antar kelompok.

e) Konflik antar organisasi


Timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dan sistem perekonomian
suatu negara.

3. Konflik memberikan dampak negatif dan positif. Berikan argumen Anda


mengenai hal ini

Dampak positif konflik

1) Meningkatnya ketertiban dan kedispilinan dalam menggunakan waktu pada


sebuah organisasi atau kelompok maupun sebuah instansi perusahaan.
2) Meningkatkan hubungan kerjasama yang produktif. Dapat terlihat dari cara
pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-
masing.

3) Meningkatnya motivasi dalam berkontribusi melakukan kompetisi secara sehat


antar pribadi maupun antar kelompok organisasi.

4) Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik dalam sebuah kelompok


maupun instansi yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja
semakin meningkat.

5) Dapat mengurangi ketergantungan antar individu maupun antar kelompok.

6) Membantu menghidupkan kembali norma-norma atau peraturan lama bahkan


mampu menciptakan norma-norma peraturan yang baru.

7) Sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antar individu dalam sebuah


kelompok maupun instansi perusahaan.

Dampak negatif konflik

1) Kemungkinan munculnya individu atau kelompok yang mengeluh karena sikap


atau perilaku rekan satu kelompok atau instansinya kurang adil dalam membagi
suatu tugas dan tanggung jawab.

2) Meningkatnya jumlah absensi anggota atau karyawan dan seringnya terjadi


anggota atau karyawan yang mangkir dalam mengerjakan tanggung jawabnya.

3) Meningkatnya kecenderungan anggota atau karyawan yang keluar dari sebuah


kelompok atau instansi perusahaan.

4) Munculnya kepribadian negative pada diri individu.

5) Menculnya dominasi kelompok karena adanya perbedaan pendapat di dalam


kelompok itu sendiri.

6) Hancur atau retanya kesatuan kelompok atau instansi itu sendiri.


4. Konflik yang bersifat positif, sangat dibutuhkan perusahaan. Sebutkan alasan
dari perusahaan membutuhkan tipe konflik seperti itu

Adanya konflik yang bersifat positif tersebut yaitu akan membawa dampak yang baik
di dalam sebuah perusahaan, dampak yang terjadi yaitu dapat memotivasi untuk
kembali kepada tujuan atau visi misi dalam sebuah perusahaan tersebut. Mendisplikan
kembali individu atau kelompok yang terlibat dalam sebuah konflik untuk kembali
bertanggung jawab atas peran dan tugasnya dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya
konflik dalam sebuah perusahaan dapat menjadi pelajaran sebagai alat untuk
mendeteksi kemungkinan terjadinya masalah itu muncul kembali bahkan dapat
memotivasi semangat kerja dalam menghadapi kemungkinan masalah besar di masa
yang akan datang. Konflik yang telah dialami juga dapat pula menjadi sebuah
pengaman jika sering terjadi konflik dalam sebuah perusahaan.

5. Dalam perspektif komunikasi bisnis, bagaimana konflik bisa diselesaikan (baca


teori lobi dan negosiasi)

Dalam mengendalikan sebuah konflik yang terjadi pada sebuah perusahaan atau
instansi lainnya untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut dapat diatasi sesuai
dengan tipe-tipe konflik yang sedang terjadi yaitu:

a) Konflik dalam diri individu


Bila terjadi konflik ini yaitu strategi yang dapat dilakukan adalah menciptakan
kontak atau membina hubungan baik dengan sesame anggota atau rekan
kerjanya. Selain itu dapat menumbuhkan kemampuan atau kekuatan dalam diri
sendiri. Menumbuhkan rasa percaya dan menerima. Mencari beberapa
alternative. Menentukan tujuan, dan melaksanakan perencanaan jalan keluar
sebuah konflik yang terjadi dalam diri sendiri.

b) Konflik antar individu


Strategi yang dapat dilakukan jika terjadi konflik ini yaitu melakukan orientasi
strategi kalan-kalah (lose-lose strategy), dimana strategi ini biasanya pihak-
pihak yang bertikai akan mengambil jalan tengah. Dapat melibatkan orang lain
bila mengalami jalan buntu dalam pertikaian atau konflik tersebut. Bisa berupa
arbitrasi dimana pihak ketiga sebagai hakim atau penengah dan mediasi dimana
pihak ketiga hanya mempertemukan atau memfasilitasi pihak yang bertikai.

Selain itu ada strategi menang-kalah (win lose strategy) dimana strategi ini
menekankan pada salah satu pihak yang sedang bertikai akan mengalami
kekalahan namun pihak lainnya memperoleh kemenangan. Strategi ini biasanya
berupa penarikan diri, taktik penghalusan dan damai, bujukan, paksaan dan
penekanan, dan juga taktik yangberorientasi pada negosiasi atau tawar-
menawar.

Dan strategi terakhir pada penyelesaian konflik ini yaitu dapat melakukan
strategi menang-menang (win-win strategy). Pada strategi penyelesaian konflik
ini dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan
keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat
pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai,
menciptakan suasana kondusif dan memperoleh kesempatan untuk
mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian konflik.

c) Konflik antar organisasi


Strategi dalam menyelesaikan konflik ini yaitu dengan pendekatan birokratis
yang bertujuan mengantisipasi konflik vertikal (hirarkie) didekati dengan cara
menggunakan hirarki struktural (structural hierarchical). Selain itu ada
reorganisasi structural (Stctural Reorganization) yaitu mengubah tatanan
struktural dalam sebuah organisasi guna meluruskan perbedaan kepentingan dan
tujuan yang hendak dicapai oleh kedua pihak yang bertikai, seperti membentuk
wadah baru dalam organisasi untuk menghindari adanya konflik yang berlarut-
larut.

Anda mungkin juga menyukai