Anda di halaman 1dari 1

Cermat, tekun, teliti adalah awal kecerdasan.

UNIVERSITAS WIDYA MATARAM


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
nDalem Mangkubumen KT III/237 Yogyakarta 55132

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


UJIAN TENGAH SEMESTER
TAHUN AKADEMIK GENAP 2020/2021

NAMA MHS : …………………… No Mhs : …………..


Mata Kuliah : Tekn. Pengolahan Buah dan Sayur Semester : genap
Kode Mata Kuliah : TPO5407 Sks : 2 Sks
Hari/Tanggal : Senin, 26 April 2021 Waktu :
Dosen : Ir. Kuntjahjawati SAR, MP Sifat Ujian : Take Home

1. Zat gizi adalah persediaan bahan-bahan atau makanan yang dibutuhkan organisme maupun
sel-sel untuk bertahan hidup. Komponen zat gizi antara lian karbohidrat, vitamin, protein dan
lainnya.
Zat anti gizi adalah suatu zat alami pada bahan pangan yang dapat menghambat penyerapan dari
zat gizi entah itumikro atau makro pada tubuh. Salah satu komponen zat anti gizi seperti tanin,
antitripsin dan tanin yang mana mengganggu penyerapan terhadap protein.
Zat non gizi adalah suatu zat yang tidak terlalu dibutuhkan atau bahkan memang tidak
dibutuuhkan oleh tubuh. Komponenn yang ada seperti antitripsin.

2. A. Beberapan organ yang membantu proses pencernaan antara lain:


1. Mulut, berfungsi untuk memperkecil ukuran dari makanan yang masuk nantinya ke
dalam mencernaan.
2. Lidah, membantu proses kimiawi serta menempatkan makanan supaya mudah diporses
mekanik
3. Lambung, memproses bahan makanan yang masuk dengan larutan HCL
4. Usus halus, menyerap sari - sari makanan
B. Karbohidrat digunakan oleh tubuh dengan mengubahnya menjadi kandung gula sebagai
bahan energi dalam tubuh. Kadar karbohidrat dalam tubuh diatur sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan oleh tubuh orang tersebut. Semakin banyak bergerak maka karbohidrat yang
digunakan juga banyak.
C.

3. Saat kantung empedu di angkat, maka proses pencernaan terhadap lemak akan mengalami
sedikit kendala. Alhasil, bisa memicu terjadi masalah kesehatan (penyakit). Walaupun begitu,
kita harus tetap mengonsumsi lemak sesuai atau mengurangi ukurannya.

4. Alergi makanan tertentu bisa terpicu pada keseringan mengonsumsi bahan makanan terbut.
Alergi protein (ayam) contohnya bisa terjadi kepada anak - anak maupun orang dewasa. Untuk
mengatasi alergi terhadap makanan, maka bisa dilakukan pengurangan terhadap jumlah yang
dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai