Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD APRI YAHYA

NIM : 30301609687
MATA KULIAH : HAN/C
DOSEN : S.RODHIYAH DWI ISTINAH, SH, MH.
Ujian MID semester GENAP 2019/2020

JAWABAN :

1. dasar-dasar teoritis pengembangan mata kuliah Hukum Administrasi Negara yaitu:


1. Negara Hukum dan Demokrasi
 Mengakui dan melindungi HAM
 Adanya pemisahan kekuasaan
 Pemerintahan berdasarkan UU (wetmatig bestuur)/Adanya asas legalitas
 Pengadilan administrasi negara
2. Demokrasi
Prinsip demokrasi berkaitan dengan prosedur tindakan pemerintahan. Artinya,
prosedur tindakan pemerintahan yg terkait dg pelaksanaan kewenangan yg mencerminkan
prinsip-2 demokrasi.
3. Prinsip instrumental:Prinsip instrumental berkaitan dengan pencapaian tujuan
pemerintahan.
Bagaimana caranya pemerintah menggunakan instrumen yang dimilikinya untuk
mencapai tujuan pemerintahan.
Tujuan pemerintahan hanya dapat dicapai apabila instrumen pemerintahan
digunakan secara efektif dan efisien. Karena itu, dalam prinsip ini terkandung dua
asas yaitu asas efektivitas dan asas efisensi.

2. A. 1. H.D. Van Wijk & Willem Konijnenbelt:

HA adalah instrumen yuridis bagi pemerintah utk secara aktif terlibat dalam
masyarakat; danpada sisi lain HA merupakan hukum yg dpt digunakan oleh anggota
masyarakat utk mempengaruhi dan memperoleh perlindungan dari pemerintah.
2. Peter de Haan
HA adalah berkenaan dgn organisasi dan fungsionalisasi pemerintahan umum dlm
hubungannya dgn masyarakat.
3. R. Kranenburg dan J.H.A. Logemann tidak memisahkan HAN dan HTN secara
tegas. Keduanya memandang HAN sebagai segi khusus dari HTN.

B. Ruang Lingkup HAN


Philipus M. Hadjon: Ruang Lingkup HA mencakup:
1. Instrumen bagi penguasa utk mengatur, menyeimbangkan, dan mengendalikan
berbagai kepentingan masyarakat;
2. Mengatur cara-cara warga masyarakat berpartisipasi dlm proses penyusunan dan
pengendalian tsb;
3. Perlindungan hukum bagi warga masyarakat;
4. Menyusun dasar-dasar bagi perlaksanaan tata pemerintahan yg baik.

C. Hubungan HTN dan HAN


1. Badan Pemerintah tanpa aturan hukum negara(HTN) akan lumpuh (vleugellam),
oleh karena badan ini tidak mempunyai wewenang apapun atau wewenangnya tidak
berketentuan.
2.Badan pemerintah tanpa hukum administrasi (HAN) akan bebas sepenuhnya
(vleugelvry), oleh karena badan ini dapat menjalankan wewenangnya menurut
kehendaknya sendiri.

3. sumber HAN formil meliputi:

1. Undang-undang (HAN tertulis);


peraturan tertulis yg memuat norma hukum yg mengikat sec. umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yg berwenang
melalui prosedur yg ditetapkan dalam peraturan perUUan
2. Praktek penyelenggaraan pemerintahan (HAN kebiasaan/HAN tidak tertulis);
Tindakan AN akan melahirkan hk tdk tertulis, jika dilakukan sec. teratur dan tanpa
keberatan atau banding dari warga masy. HAN tidak tertulis ini dikenal dengan nama
asas-asas umum pemerintahan yg baik (algemene beginselen van behoorlijk
bestuur), yg dapat menjadi sumber hk dalam arti formal dalam rangka pembuatan
peraturan perUUan dalam bidang HAN.
3. Jurisprudensi;
Sec. umum yurisprudensi adlh suatu putusan hakim atau suatu keputusan badan
peradilan yg mempunyai kekuatan hk yg tetap dan diikuti secara berulang-ulang
dalam kasus yg sama oleh para hakim lainnya, sehingga dapat disebut
sebagai “rechtersrecht” (hk ciptaan hakim/Peradilan). Demikian pula
yurisprudensi juga diartikan sebagai himpunan putusan-putusan pengadilan yg
disusun secara sistematis.
4. Doktrin/pendapat ahli HAN.
Doktrin adalah pendapat seorang atau beberapa orang sarjana hukum yang
terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan hukum.

4. Dalam menjalankan aktivitasnya pemerintah disamping melaksanakan kegiatannya


dalam bidang hk publik, juga sering terlibat dalam lapangan hk keperdataan.
Dalam pergaulan hukum, pemerintah sering tampil dengan dua kepala, sebagai:
1. Wakil dari jabatan (ambt) yang tunduk pd hk publik dan
2. Wakil dari badan hk (rechtspersoon) yang tunduk pd hk privat/perdata.

5 1.aspek negatif: menentukan bhw tindakan pemerth tdk boleh bertentangan dengan
UU.Tindakan pemrth adlh tidak sah jika bertentangan dgn peraturan perUU yang lebih tinggi;
2. aspek formal positif (het formeel-positieve aspect): menentukan bhw pemrth hanya
memiliki kewenangan tertentu sepanjang diberikan atau berdasarkan UU;
3.aspek materiil positif: menentukan bhw UU memuat aturan umum yg mengikat
tindakan pemrthan.

6. -kewenangan atribusi:
Pengertian atribusi dalam Pasal 1 angka (22) UU No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan
Atribusi adalah pemberian kewenangan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan oleh
Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 atau Undang-Undang

-Kewenangan delegasi:
Pengertian Delegasi dalam Pasal 1 angka 23 UU No 30 Tahun 2014
Delegasi adalah pelimpahan kewenangan dari Badan/atau Pejabat Pemrthn yg lebih
tinggi kepada Badan / atau Pejabat Pemrthn yang lebih rendah dg tanggung jawab
dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi (delegataris)

-Kewenangan mandat:
Pasal 1 angka 24 UU No. 30 Tahun 2014
Mandat adalah pelimpahan kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih rendah dengan
tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada pada pemberi mandat.(mandant}

7. Indroharto mengatakan bahwa


1) wewenang pemrinthan yg bersifat terikat, terjadi apabila peraturan dasarnya menentukan
ttg isi dari keputs yg akan diambil sec terinci, mk wewenang pemerintahan
semacam itu merupakan wewenang yang terikat;
2) wewenang fakultatif, Badan atau Pejabat TUN yang bersangkutan tidak wajib
menerapkan wewenangnya atau masih ada pilihan, sekalipun pilihan itu hanya
dilakukan menurut ketentuan dlm peraturan dasarnya;
3) wewenang bebas, yakni terjadi ketika pertr dasarnya memberi kebebasan
kepada badan atau pejabat TUN utk menentukan sendiri isi dari keputs yg
akan dikeluarkannya, perat. dasarnya memberikan ruang lingkup kebebasan kepada
Pejabat TUN yang bersangkutan.

8. Perbuatan Hukum: apabila perbuatan pemerintah tersebut sejak semula


dimaksudkan untuk melahirkan akibat hukum
Sebagai contoh adalah keputusan pemecatan pegawai, pemberian izin, dan pencabutan
subsidi.
Perbuatan nyata (feitelijk handeling): apabila perbuatan pemerintah sejak semula tidak
dimaksudkan untuk melahirkan akibat hukum.
Contoh: ketika pemerintah membersihkan saluran irigasi, pemasangan papan nama jalan,
pemasangan rambu-rambu dsb.

Anda mungkin juga menyukai