TUGAS MANDIRI KE-11

Buatlah summary/rangkuman hasil diskusi dari KTI/makalah yang telah dipresentasikan

pada pertemuan saat ini!
Jawaban diunggah pada elearning/Aula 1-2 halaman.

Nama : Adeline Ikofani Sabrina

NIM : 042011333229
Prodi/Kelas : Akuntansi/M

 Hasil diskusi kelompok 2

1. Apakah ancaman perpecahan akibat primordialisme lebih berbahaya (kemungkinan
terjadinya lebih besar) dripada ancaman perpecahan dari eksternal? tolong jelaskan
alasannya?
Pernyataan ancaman perpecahan akibat primordialisme lebih berbahaya daripada
ancaman perpecahan eksternal adalah benar, sebab jika kita melihat dari sejarah, banyak dari
kelompok, kerajaan, maupun negara yang rubuh sebab terjadi perpecahan di dalamnnya. Pada
dasarnya suatu “kelompok” atau “kumpulan individu” tersebut dapat terbentuk jika kumpulan
individu tersebut dapat bekerja sama dan berusaha mencapai tujuan yang sama. Jika ada satu
maupun beberapa individu dalam suatu kelompok tersebut memiliki visi dan misi yang
berbeda pasti akan menjadikan kelompok tersebut lemah dan pada akhirnya akan berujung
perpecahan. Dalam contoh ancaman Organisasi Aceh Merdeka dan Organisai Papua
Merdeka, ancaman dari mereka sulit ditebak dan kapan saja dapat membahayakan integritas
Indonesia. Namun dari segala hal diatas, perlu dicatat bahwa bukan berarti ancaman dari luar
tidak dapat mengancam kesatuan.
2. Menurut pendapat kelompok kalian, bagaimana salah satu contoh kebijakan yang
menguntungkan kedua belah pihak terkait permsalahan kedua suku tesebut?
Pada akhirnya, penyelesaian konflik Sampit dapat terjadi berkat tindakan pemerintah
dengan cara mengevakuasi warga, terus meningkatkan keamanan, mengadakan rehabilitasi
mental, dan menangkap para provokator yang menjadi sumber penyebab konflik. Rehabilitasi
mental dianggap perlu diterapkan karena dampak dari Perang Sampit ini mampu
memunculkan trauma yang mendalam, khususnya bagi orang-orang Suku Madura yang
kerabatnya menjadi korban pemenggalan dari Suku Dayak
 Hasil diskusi kelompok 5
1. Bagaimana peran pemerintah dalam mencegah radikalisme?
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada delapan peran yang dapat
dilakukan pemerintah dalam mencegah tindakan radikalisme melalui penerapan pendidikan
multicultural, yaitu:
 1) Menawarkan berbagai kurikulum yang diterima dari masukan berbagai kalangan
2) Menyediakan berbagai fasiltas agar peserta didik mengetahui berbagai budaya
3) Memberikan pemahaman mengenai berbagai budaya
4) Menyeleksi materi pembejaran yang menyebabkan munculnya tindakan
radikalisme
5) Menimalisir kesejangan social
6) Menjaga kesatuan dan persatuan
7) Mendukkung aksi perdamaian
8) Ikut bersosialisasi dalam mencegah tindakan radikalisme.
9) Menggiatkan aktivitas keagaman di mana-mana
10) Melakukan sosialisasi pencegahan radikalisme
11) Mengadakan peningkatan kemakmuran & kesejahteraan rakyat
12) Pemerintah berusaha untuk tidak melakukan pelanggaran hukum sekecil apapun
13) Meningkatkan kinerja kemiliteran dan kepolisian

2. Bagaimana kita sebagai mahasiswa baru menyikapi radikalisme yang kerap terjadi di
perguruan tinggi?
Mahasiswa harus mewaspadai kelompok radikal yang terus menyasar perguruan
tinggi. Untuk itu, mahasiswa yang merupakan agen perubahan, harus bisa berpikir kritis agar
tidak mudah terpapar paham yang bertentangan dengan nilai Pancasila. "Krisis semangat
kebangsaan dan jati diri bangsa merupakan pintu masuk bagi berkembangnya ideologi yang
dapat merusak bangsa. Mahasiwa harus kritis menyikapi hal ini agar tidak mudah
dipengaruhi,"