Medikal Askep Pylonefritis Cronik
Medikal Askep Pylonefritis Cronik
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn “S”
Umur : 53 Tahun
Spironolakton 25 mg
Adala oros 30 mg
Clonidin 0,15 mg
Farsorbid 10 mg
RiwayatPenyakit
Keluarga : Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
GCS : Eye :4
Verbal :5
Motorik : 6
Total :15
Tanda vital : TD : 180/96 mmHg
Nadi : 90 x/m
Suhu : 36,6 0C
RR : 27 x/menit
B1- breathing (pernapasan)
Thoraks : Simetris
Pola napas : Reguler
bunyi nafas : vesikuler
sesak napas : ada
Alat bantu napas : tidak ada
Batuk : tidak
Produksi sputum : tidak
Pergerakan dada : normal
Terpasang WSD : tidak ada
B2 – Blood (Kardiovaskuler)
Irama jantung : reguler
S1 / S2 : normal
Nyeri dada : tidak ada
Suara jantung : normal
CRT : <2 detik
Akral : hangat
Distensi vena jigularis : tidak ada
Cyanosis : tidak ada
Refleks fisiologis :tidak dikaji
Refleks patologis :tidak dikaji
Keluhan pusing : pasien tidak merasakan pusing
Penglihatan (mata)
Bentuk Mata : simetris
Pupil : Isokor
Reflex cahaya kanan : Normal
Kiri
Sklera :tidak ikterik
Konjungtiva : an anemis
Pendengaran (Telinga)
Bentuk telinga : simetris
Kebersihan : bersih
Tinitus : tidak ada
Otitis Media : tidak ada
Gangguan pendengaran : tidak ada
Menggnakan alat bantu dengar : tidak
Penciuman (hidung)
Bentuk : Normal
Membau : tidak bermasalah
Sekret : tidak ada
Polip : tidak ada
Gangguan penciuman : tidak bermasalah
Pola tidur : baik
Istirahat/tidur : 6-7 jam/hari
Pengkajian Nyeri
Pencetus Penyebab nyeri Kualitas Lokasi Skala Durasi
bertambah/
nyeri yang
berkurang
dirasakan
Bledder (perkemihan)
Kebersihan : bersih
Urine : jumlah urin 1000 cc/ hari
Kandung kemih : tidak ada
Distensi kandung kemih : tidak ada
Gangguan : tidak ada
Intake cairan : 2600 cc/hari
Frekuensi kemih : 4-5 x sehari
Bowel (Pencernaan)
Nafsu makan : baik
Vomiting Nausea : tidak ada
Diet saat ini : tidak ada
Mulut dan tenggorokan : bersih
Mukosa : kering
Tenggorokan : tidak ada masalah
Abdomen
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri
Auskultsi : bising usus, 3 x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Pembesaran hepar :tidak dikaji
Pembesaran limpa : tidak dikaji
Kemampuan pergerakan sendi : Normal
Muckuluskeletal
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi
No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Interprestasi
Rujukan
1 WBC 6.99 [10^3/uL] 4,00-10,0 Normal
2 PLT 185 [10^3/uL] 150-400 Meningkat
3 PCT 0,18 0.15-0.50 Normal
4 HCT 22,1 37,0-48,0 Menurun
No Kimia darah
Jenis pemeriksaan Hasil Normal Interpretasi
1 Ureum 89 mg/dl 10-50 mg/dl Meningkat
2 Creatini 8.78 mg/dl L(<1.3);P(<1.1)mg/dl Meningkat
3 GDS 104 mg/dl 140 mg/dl Menurun
4 Hb 7,4 < 33 U/L Menurun
5 Albumin 4.1 gr/dl 3,5 – 5,0 gr/dl Normal
Radiologi :
USG Abdomen :
- PNC bilateral
- Hidronefrosil dextra
Terapi
1 obat-obatan
IVFD Nefrosteril 250 cc/24 jam/drips
Furosemid 40 mg/ 12 jam intravena
Spirenolakt 25 mg /24 jam/oral
Adalat oros 30 mg/24 jam/oral
Micardis 80 mg/24 jam/oral
Farsorbid 10 mg/8 jam/oral
ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 DS : Agen cedera Nyeri akut
Klien mengatakan lemas biologis
Klien mengatakan nyeri
timbul saat klien
melakukan aktifitas berat
P : Agen cedera biologis
Q : Nyeri terasa tertusuk-
tusuk
R : Nyeri pada daerah
bagian atas perut
S : Skala nyeri 2 NRS
T : Nyeri 3-5 menit hilang
timbul
DO: Keadaan umum sedang.
Kesadaran compos mentis
- Konjungtiva pucat
- Terpasang Nefrosteril 250
cc/24 jam
- Vital Sign :
TD : 180/100 mmHg
Nadi : 89 x/mnt
Suhu : 36,6 oC
Pernapasan : 27 x/mnt
DO :
- Keadaan umum sedang
- Terpasang Nasal Kanule 3
liter/menit
- Vital Sign :
TD : 180/100 mmHg
Nadi : 89 x/mnt
Suhu : 36,6 oC
Pernapasan : 27 x/mnt
5 5
. ADL : di bantu
sebagian
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
3.
Intoleran aktivitas Setelah dilakukan tindakan Bantu klien untuk
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 mengidentifikasi
curah jantung yang jam,di harapkan aktivitas yang
rendah, Pasien mampu beraktivitas mampu dilakukan
ketidakmampuan dengan sendiri dengan Bantu untuk
memenuhi metabolisme Kriteria memilih aktivitas
otot rangka,dan respon Hasil : konsisten yang
nyeri. Berpartisipasi dalam sesuai dengan
Di tandai dengan : aktivitas fisik tanpa kemampuan fisik,
DS : disertai peningkatan psikologi dan sosial
Klien tekanan darah, nadi dan Monitor vital sign
Mengatakan RR Monitor respon
Lemas Mampu melakukan fisik, emosi, sosial
Klien aktivitas sehari hari dan spiritual
mengatakan (ADLs) secara mandiri Bantu untuk
aktivitas di Keseimbangan aktivitas mengidentifikasi
bantu sebagian dan istirahat aktivitas yang
DO : Keadaan umum disukai
lemah Kolaborasi dalam
Kesadaran terapi aktifitas
composmentis
Tampak Lemas
Tonus otot
5 5
5 5
. ADL : di bantu
sebagian
2
11.00 1. Memposisikan pasien 11.20 S : - Klien mengatakan
untuk memaksimalkan sesak nafasnya
ventilasi suda berkurang
2. Mengatur intake untuk dari sebelumnya
cairan mengoptimalkan 11.30 O : - Klien tampak tenang
keseimbangan. -. Vital Sign
3. Memonitor respirasi dan TD : 160/100 mmHg
status O2 Nadi : 86 x/m
0
4. Monitor vital sign Suhu : 36,6 C
5. Menginformasikan pada RR : 25 x/menit
pasien dan keluarga tentang 12.00 A :Masalah ketidakefektifan
tehnik relaksasi untuk pola napas belum
memperbaiki pola nafas. teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
2. Monitor vital sign
3. Informasikan pada
pasien dan keluarga
tentang tehnik
relaksasi untuk
memperbaiki pola
nafas.
3
12.30 1. Mengobservasi adanya 13.00 S:
pembatasan klien dalam Klien Mengatakan
melakukan aktivitas Lemas
Hasil : Klien mengatakan
Klien terlihat bisa aktivitas di bantu
beraktivitas walau butuh sebagian
sedikit bantuan O : Keadaan umum lemah
2. Mengobservasi adanya Kesadaran
faktor yang menyebabkan composmentis
kelelahan Tampak Lemas
Hasil : Tonus otot
Klien cepat lelah apabila
5 5
beraktivitas yang berat
3. Mengobservasi nutrisi dan
5 5
sumber energi yang adekuat
Hasil : . ADL : di bantu sebagian
DAFTAR PUSTAKA
Perry, A.G & Potter, P.A ( 2016 ). Nursing Skills & Procedures. St
Louis: Mosby Elsevier.
Longmore, Muray, Wilkinson, Ian B., Davidson, Edward H., Foulkes,
Alexander,& Mafi, Ahmad R. (2013). Kedokteran Klinis : Buku Saku
Oxford. Jakarta:EGC.
Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017
Edisi 10 editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.
Wijayaningsih, Kartika Sari. 2013. Standar Asuhan Keperawatan.
Jakarta : Trans Info Medika.
Nanda Internasional 2015, Diagnosis Keperawatan devenisi dan
klasifikasi 2015-2017. Edisi 10 editor The Heater Headman. Jakarta EGC.
SDKI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat.