Anda di halaman 1dari 11

Nama : Argado Ompusunggu

Nim : PO.71.34.0.19.009.

Jurusan : Tlm ( Smt-5 )

Tugas : “Imuno-Hematologi”

(IMUNOHEMATOLOGI)

Cabang Ilmu Patologi Klinik yg mempelajari penggunaan teknik imunologik untuk


mendeteksi kelainan-kelainan hematologik, al :

1. Reaksi transfusi hemolitik


2. Reaksi hemolitik pd bayi yang baru lahir
3. (HDN=Hemolytic Disease of the Newborn)
4. Reaksi hemolitik pd AIHA
5. (Auto Immuno Hemolytic Anemia)

Pemeriksaan laboratorium yg sering dilakukan untuk kepentingan klinis adalah :

1. Deteksi Antigen (Ag) gol darah

ABO & Rhesus (Rh)

2. Tes pretransfusi : Cross matching test

reaksi silang Mayor & Minor

3. Deteksi antibodi (Ab) Coomb’s test (Test Anti Globulin)


Reaksi transfusi hemolitik

HDN AIHA

Coomb’s test
Gol drh ABO

Gol darah Rh Reaksi silang

Pendahuluan

Normal : mengalami hemolisis

Abnormal : hemolisis
 Jutaan eritrosit diproduksi tiap menit, umur 120 hari
 Eritrosit tua, ‘mati’: dibersihkan dan dihancurkan oleh SRE (limpa)
 Penyebab hemolisis : sebagian besar karna adanya antibody.
 Tipe hemolisis : destruksi/kerusakan imun.
 Terjadi pada reaksi transfusi, hemolytic disease of the newborn (HDN),
autoimmune hemolytic disease (AIHA).
 reaksi transfusi hemolitik disebabkan karna kerja antibodi (dalam serum
pasien) spesifik berinteraksi dengan antigen donor.
Dasar imunologi
 Eritrosit mengekspresikan antigen (Ag) (glikoprotein) di permukaan sel
eritrosit, Ag tersebut disebut Aglutinogen.
 Aglutinogen bersifat imunogenik.
 Antigen A : golongan darah A.
 Antigen B : golongan darah B.
 Tidak mengekspresikan Ag A & B : gol O.
 Normal seseorang membentuk aglutinin terhadap Antigen yang tidak
dimiliki “oleh eritrosit di dalam tubuhnya sendiri.
 Antibodi (Ab) dalam serum (Aglutinin) : anti A, Anti B.

Macam-macam antibodi (Ab)


1. Ab natural dan Ab imun
Ab natural :
Merupakan IgM, timbul sebagai akibat rangsangan bahwa alami yang
menyerupai Ag A/B (berasal dari bakteri/makanan atau produk bakteri)
yang masuk tubuh, terbentuk sesudah umur 6 bulan.

Ab imun (Allo Ab) :


Merupakan IgG terhadap Ag pada individu dengan genetik berbeda tetap
spesies sama, o.k masuknya Ag A dan / atau B ke dalam tubuh melalui
sirkulasi darah (transfusi, placenta) atau pemaparan terhadap produk
darah.

2. Complete Ab dan incomplete Ab


Complete Antibody :
Antibodi yang mampu menyebabkan aglutinasi langsung ( direk ) eritrosit-
eritrosit yang tersuspensi di dalam salin (IgM)
Incomplete Antibody :
Antibodi yang tidak mempunyai kemampuan untuk menyebabkan
aglutinasi secara langsung dari eritrosit-eritrosit tersebut tanpa
penambahan fase antiglobulin (IgG)

3. Ab tipe hangat ( Warm ) & Ab tipe dingin (cold)


Ab tipe Warm : bereaksi lebih cepat pada 37 o C (IgG)
Ab tipe cold : bereaksi lebih cepat pada 20 0C (IgM)

Golongan Darah

Sejarah

Tahun 1900 Landsteiner menemukan tiga dari Empat golongan darah yaitu : A, B, O
dengan cara memeriksa golongan darah teman sekerjanya.

Tahun 1901 Von Decastelio dan Sturli menemukan golongan darah ke empat yaitu
AB.

Selain itu pada tahun 1900 itu juga merupakan tahun Pengakuan “hukum Hereditas”.
Yang sebenarnya dikemukakan oleh gregor Mendel pada tahun 1865 artinya apa
diusullkan oleh Mendel dapat diaplikasikan secara penuh oleh Sistem golongan
Darah.
Tahun 1939 -1940 ditemukan faktor Rhesus terhadap penyakit HDN.
Dan setelah itu ditemukan golongan darah lainnya seperti : MN, Lewis. Duffi, Kidd,
Lutheran dll.
Tetapi secara klinis golongan darah dihubungkan dengan transfusi hanya 3
golongan darah :
1. Golongan Darah ABO
2. Golongan Darah Rhesus.
3. Golongan darah MN.
Dasar penemuan golongan darah :
1. Adanya antigen yang terdapat pada permukaan eritrosit.
2. Adanya zat anti (antibodi) yang terdapat dalam plasma / serum.

GOLONGAN-GOLONGAN DARAH ABO


Antigen pada sel Antigen dalam serum
Gol A A Anti-B
Gol B B Anti-A
Gol AB AB Tidak ada
Gol O Tidak Ada Anti-A & Anti-B

Antigen

 Ada 400 antigen diturunkan, menurut Hukum Mendel.


 Antigen yang terpenting pada transfusi Darah.
 Contoh : antigen A dan B pada sistem golongan darah ABO.
Antigen Rhesus pada faktor Rhesus disebut sebagai aglutinogen.

Antibodi / zat anti

 Merupakan protein yang dihasilkan oleh tubuh, baik secara alamiah ataupun
sebagai reaksi terhadap masuknya antigen.
 Merupakan protein yang mempunyai struktur molekul imunoglobulin.
 Contoh : anti A, anti B dan anti AB paa sistem ABO disebut sebagai aglutinin
Menurut cara pembentukannya :

1. Zat anti alamiah (natural antibodi)


 Terdapat dalam tubuh secara alamiah tanpa adanya stimulus dari
antigen asing yang masuk kedalam tubuh.
 Terbentuk bukan karena reaksi imunologik.
 Biasanya merupakan IgM (antibodi lengkap)
 Sudah ada sejak lahir.
 Contoh : anti A, anti B dan merupakan zat anti terpenting pada
transfusi darah.
2. Zat anti didapat= antibodi imun ( Acquired antibodi)
 Terbentuk akibat masuknya antigen asing ke dalam tubuh (setelah
transfusi, kehamilan)
 Biasanya merupakan IgG ( Antibodi tak lengkap )
 Contoh : anti Rhesus (anti D)

Menurut keadaan reaksi

1. Antibodi lengkap
Merupakan antibodi yang dapat mengaglutinasi sel dalam lingkungan salin.
2. Antibodi tak lengkap
Merupakan antibodi yang hanya dapat mengaglutinasi sel dalam lingkungan
tinggi protein (high protein), misalnya dengan uji Combs
Antibodi ini ditemukan pertama kali dalam sistem Rhesus misal bayi yang
baru lahir mengalami “Jaundice”.

Golongan Darah ABO

 Penemuan Karl Landsteiner tentang golongan darah ABO ;

Faktor yang terdapat di permukaan eritrosit (antigen) ; zat yang dapat


menghancurkan antigen yang menjadi lawannya.
 Macam-macam golongan darah berdasarkan hasil penelitian :

No Sistem Antigen Tahun No Sistem Antigen Tahun


Golongan Penelitia Golongan Penelitian
Darah n Darah
1 ABO A,B,O 1900 12 diego Di 1955
2 MNSs M,N,Ss 1927 13 I I, i 1956
3 P P1, P2 1927 14 Yt Yt a, Yt b 1956
4 Rhesus C,D,E,c & 1940 15 Sulter Js a, Js b 1958
e
5 Lutheran Lu a, Le 1945 16 Gerbich Ge 1960
b
6 Keli K. k 1946 17 Auberger Au a 1961
7 Lawis Le a, Le 1946 18 Lan Lan 1961
b
8 Duffy Fy a, Fy 1950 19 Xg Xg a 1962
b
9 Kidd Jk d, Jk b 1951

10 Vel Dl 1952

11 wright Wr.a 1953


GOLONGAN DARAH RHESUS

 Ditemukan oleh ; Lansdsteiner dan Weiner


 Faktor disingkat Rh
 Antigen rhesus ini berasal dari kera dinamakan Macaca Rhesus, caranya jika
seekor kelinci disuntikan dari darah kera, maka kelinci akan membentuk
antibodi, kemudian antibodi yang terbentuk digunakan untuk melakukan tes
rhesus pada manusia.
 Kira-kira 85% ditemukan orang kulit putih di Amerika Serikat bersifat Rh-
(neg) dan kulit hitam di negara yang sama lebih 91%.
 Frekuensi terdapatnya faktor rhesus tidak sama untuk berbagai bangsa/suku,
namun nampaknya dimana-mana Rh+ (pos), menunjukkan presentase lebih
tinggi dari pada Rh negatif
 Pada transfusi darah penting dikenali faktor rhesus pada pasien dan donor.

Antigen Rhesus ada 5 macam ;

Antigen Rh Zat anti Rh


D Anti D
C Anti C
c Anti c
E Anti E
e Anti e

 Dalam keadaan normal , serum atau plasma orang tidak mengandung anti Rh
akan tetapi orang dapat distimuler (dipacu) untuk membentuk antibodi
rhesus , yaitu dengan jalan;

1. Transfusi
Misal ; jika seseorang perempuan Rh neg karena sesuatu hal harus
ditolong dengan tranfusi dan kebetulan darah yang diterimanya berasal
dari donor Rh pos sehingga perempuan tersebut distimuler untuk
membentuk anti Rh. Akibatnya serum darah perempuan yang semula
bersih dari anti Rh, sekarang mengandung anti Rh. Lebih-lebih jika
transufi dilakukan lebih dari sekali, maka banyak anti Rh akan bertambah.

2. perkawinan
COOMBS TEST

ANTIGLOBULIN TEST ( COOMBS TEST)


Definisi :
Test untuk mendeteksi adanya antibodi tidak sempurna ( incomplete antibody)
yang di absorbsi oleh eritrosit dengan eritrosit yang sudah tersensifitasi
terjadi hemaglutinasi

Serum Coombs :

Serum kelinci yang telah diimunisasi dengan fraksi globulin / Ig G manusia,sehingga


disebut juga serum Anti Globulin.

Anda mungkin juga menyukai