PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi
berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan
Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi
terus meningkat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pemanasan global atau yang sering juga disebut global warming adalah
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh
beberapa faktor penyebab. kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca
Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya
curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi.
Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang
berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.
1) Boros Listrik
Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia
bijak. Semua orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap
individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan
yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang
pemanasan global terjadi. Himbaun atau kampanye hemat listrik (save energy)
sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam
pemakaian listrik.
3
ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi rumah di perkotaan yang
lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan hijau. Kalau
setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka pemanasan global
itu terjadi.
4
di hasilkan. Kita ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada
pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ketahun terus meningkat
penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah. Sementara
sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau tetap di biarkan
beredar.
5
7) Usia Bumi Yang sudah tua
Planet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab
juga. Artinya sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak
penyakit yang mudah menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita bumi
hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta banyak lagi yang lain.
6
yang berdampak kepada pemanasan global terjadi, kemacetan pun selalu
menghiasi jalan.
7
mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang
merupakan penyerap karbon yang rendah.
1) Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris
menemukan bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar
dalam 100 tahun ke depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup
setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity Index
(PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering telah meningkat
sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja akan memicu
kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.
2) Wabah
Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah
penyakit. Berbagai virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang tadinya
hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah
lain. Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa
“Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6
persen dalam penyebaran penyakit.
8
3) Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan
dengan logika.Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan
pola cuaca di seluruh dunia.Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat
fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan dunia. Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi banjir
bandang akan meningkat dalam abad ini.
4) Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah
Antartika (Kutub Selatan). Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai
tiga kali lipat. Es di kutub memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan
lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut
akan terancam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai dan negara kepulauan
Maladewa adalah beberapa tempat yang akan terpapar risiko tertinggi dalam
skenario seperti itu.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan
tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di kutub,
terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan
di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan
bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan
sangat berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan
separuh rawa-rawa pantai.
9
mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi
kehidupan.
6) Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk
memastikan apakah pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan
intensitas kebakaran hutan.Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem
dan infrastruktur. Akibat kebakaran hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida
yang merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat yang pada akhirnya
memperparah pemanasan global (global warming)
10
8) Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari
efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah
baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan
manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke
utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
11
2) Jadilah vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air.
Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana
saat mereka mencerna makanan mereka.1 Food and Agriculture Organization
(FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global,
lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih
lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”,2 2006 dipaparkan
bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat
dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2).
Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku
panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk
setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per
orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2.3 Saat ini, jumlah penduduk dunia
sekitar 6,7 miliar orang. Bila 5 miliar orang di antaranya adalah pemakan daging,
coba Anda hitung berapa CO2 yang dihasilkan setiap tahunnya? Luar biasa,
bukan? Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan
Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra
Pachauri, menganjurkan orang untuk berhenti makan daging untuk mengerem
pemanasan global.
12
yang kita naiki. Dengan menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa
menghemat polusi dan juga bisa meminimalisir kemacetan.
Tapi jika Anda punya kantor atau sekolah yang bisa di tempuh dengan
berjalan kaki, maka itu lebih baik di lakukan dengan jalan kaki, jangan malah
menaiki mobil. Sama – sama kita ketahui bahwa sebab pemanasan global karena
CO2 yang di keluarkan dari bahan bakar kendaraan bermotor. Cobalah untuk
berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama
dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan
bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin
mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu,
Anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan
pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.
5) Hemat Listrik
Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian
alangkah bijaknya untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika
siang hari mematikan alat listrik yang tidak digunakan lagi.
13
Memang harus massal di lakukan, bukan hanya oleh peorangan saja.
Sangat disayangkan masih ditemukan banyaknya lampu jalan yang menyala di
siang hari. Dalam hal ini pemerintah belum menjadi contoh bagi masyarakat. Tapi
tidak salah jika kita mulai dari diri kita sendiri, keluarga, tetangga dan seterusnya.
Mudah- mudahan generasi masa depan bisa cerdas dan hemat dalam penggunaaan
listrik.
14
8) Cara lain yang digunakan adalah
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan
utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan
manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi
pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil
untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita
bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap
kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan
terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah
menimpa bumi ini.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan
global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di
atmosfer bumi. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek
umpan balik karena efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk
hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan Perserikatan Bangsa
Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006
mengungkapkan bahwa, “industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah
kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah
kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). ” Hampir seperlima (20 persen)
dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi
gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.
16
B. Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup
ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa
dekadelah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua
dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong
royong untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang
sempurna ini. Stop global warming. Kami menerima saran dari pembaca untuk
kami perbaiki dan kami sempurnakan.
17