Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering


dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini akan
membahas gambaran umum pemanasan global, aktivitas manusia dan peranannya
dalam pemanasan global beserta akibat dari pemanasan global itu sendiri.
Kami juga menyertakan beberapa usaha yang dilakukan manusia untuk
mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu
permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal
berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global
cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang
terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu
pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu
saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan,
sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan
perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang
mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung,
bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan
membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan
Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan
Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh
adanya Pemanasan Global

1
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi
berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan
Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi
terus meningkat 

B. Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian Pemanasan global?


2) Apakah penyebab pemanasan global?
3) Apakah dampak dari pemanasan global?
4) Apakah solusi utnuk mengurangi pemanasan global?

C. Tujuan

1) Untuk mengetahui arti dari pemanasan global.


2) Untuk mengetahui penyebab pemanasan global.
3) Untuk mengetahui dampak dari pemanasan global.
4) Untuk mengetahui solusi utnuk mengurangi pemanasan global.
5) Untuk memenuhi tugas fisika smt.2 tentang pemanasan global.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau yang sering juga disebut global warming adalah
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh
beberapa faktor penyebab. kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca
Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya
curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi.
Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang
berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

B. Penyebab Pemanasan Global

1) Boros Listrik
Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia
bijak. Semua orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap
individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan
yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang
pemanasan global terjadi. Himbaun atau kampanye hemat listrik (save energy)
sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam
pemakaian listrik.

2) Halaman Rumah tanpa pepohonan


Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan
menetralkan suhu udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa
mengatasi suhu panas yang tinggi. Jika memang benar demikian, maka
selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di pekarangan rumahnya. Tapi hal

3
ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi rumah di perkotaan yang
lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan hijau. Kalau
setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka pemanasan global
itu terjadi.

3) Efek rumah kaca


Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra
merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud
radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas
tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca
antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan
di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi
gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah atau
gedung dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca memantulkan
cahaya ke udara, bukan menyerap sinar matahari. Jika satu atau dua rumah saja
maka tidak terlalu berdampak. Namun yang terjadi bukan saja rumah, gedung
-gedung pencakar langit pun memakai konsep bangunan kaca. Jika yang terjadi
demikian, maka pemanasan global adalah “prestasi” yang di hasilkan dari banyak
rumah dan gedung yang bermodelkan  kaca.

4) Bahan Bakan Kenderaan


Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia,
juga bisa memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang

4
di hasilkan. Kita ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada
pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ketahun terus meningkat
penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah. Sementara
sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau tetap di biarkan
beredar.

5) Polusi asap dari industri Pabrik


Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka
banyak pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan
untuk mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan
bekerja.
Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya
mendapatkan rasa panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri.
Ini memang dilema, di satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain
mengorbankan eksistensi bumi.

6) Pembakaran Hutan dan ilegal loging


Apakah Anda tahun berapa hektar jumlah hutan Indonesia? Dan sudah
berapa berkurang akibat pembakaran hutan dan ilegal loging? Sumber
mangatakan bahwa sekitar 50 % pemanasan global disebabkan oleh CO2, dimana
emisi CO2 disebabkan oleh penggunaan bahan bakarfosil dan
kerusakan/pembakaran hutan.
Hutan banyak fungsi, di samping bisa mencegah terjadinya banjir, hutan juga
bisa mereduksi suhu panas bumi yang cendrung meningkat. Tapi apa yang terjadi
jika hutan sebagai warisan nenek moyang di bakar dan di tebang oleh oknum yang
tidak bertanggung jawab?
Dalam mencegah pembakaran hutan dan ilegal loging, peran pemerintah
harus serius dalam menanganinya , karena sudah banyak terjadi dan terus terjadi
beberapa bulan lalu di provinsi Riau.

5
7) Usia Bumi Yang sudah tua
Planet bumi yang sudah  mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab
juga. Artinya sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak
penyakit yang mudah menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita bumi
hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta banyak lagi yang lain.

8) Bocornya lapisan ozon


Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi,
karena ada laipsan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika
memang lapisan ozon memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah
lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang sudah bocor.
Sebuah sumber mengatakan bahwa: “Berdasarkan pemantauan
menggunakan instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada satelit
Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini telah menimbulkan sebuah lubang yang
dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub

9) Minimnya ruang terbuka hijau


Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang
terbuka hijau. Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya. Walau
sekarang ada beberapa kota seperti Bandung dan Surabaya yang sedang
menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan contoh bagi kota-kota lain.

10) Jumlah kendaraan terus bertambah


Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari
pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal
dengan keluarnya kendaraan terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa di cabut
atau di daur ulang atau apalah. Yang penting jumlah kendaraan bermotor bisa
berkurang, bukan malah bertambah.
Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun
tidak di barengi dengan infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara

6
yang berdampak kepada pemanasan global terjadi, kemacetan pun selalu
menghiasi jalan.

11) Efek Umpan Balik


Proses umpan balik yang terjadi mempengaruhi penyebab pemanasan
global. Sebagai contoh adalah pada proses penguapan air. Pada kasus pemansan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pada awalnya pemanasan
akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap
air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini
meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir
konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan
balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang
panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan
cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di
dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan
melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi
es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya
tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap
pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga
menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia
menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona

7
mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang
merupakan penyerap karbon yang rendah.

12) Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan


Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia
dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan
nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap
panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang
meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum kita.

C. Dampak Pemanasan Global

1) Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris
menemukan bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar
dalam 100 tahun ke depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup
setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity Index
(PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering telah meningkat
sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja akan memicu
kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.

2) Wabah
Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah
penyakit. Berbagai virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang tadinya
hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah
lain. Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa
“Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6
persen dalam penyebaran penyakit.

8
3) Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan
dengan logika.Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan
pola cuaca di seluruh dunia.Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat
fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan dunia. Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi banjir
bandang akan meningkat dalam abad ini.

4) Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah
Antartika (Kutub Selatan). Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai
tiga kali lipat. Es di kutub memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan
lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut
akan terancam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai dan negara kepulauan
Maladewa adalah beberapa tempat yang akan terpapar risiko tertinggi dalam
skenario seperti itu.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan
tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di kutub,
terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan
di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan
bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan
sangat berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan
separuh rawa-rawa pantai.

5) Kabut asap (smog)


Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi
kabut asap di atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada
akhirnya akan menyebabkan penyakit dan kematian. Kabut asap juga

9
mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi
kehidupan.

6) Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk
memastikan apakah pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan
intensitas kebakaran hutan.Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem
dan infrastruktur. Akibat kebakaran hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida
yang merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat yang pada akhirnya
memperparah pemanasan global (global warming)

7) Iklim Mulai Tidak Stabil


Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan
Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini
berakibat akan mencairnya gunung-gunung es dan daratan akan mengecil. Akan
lebih sedikit es yang terapung di perairan tersebut. . Daerah-daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan,
secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai
akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin
akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai
(hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih
besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat
dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih
ekstrim.

10
8) Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari
efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah
baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan
manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke
utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

D. Solusi Mengurangi Pemanasan Global

1) Program menanam pohon


Apakah selama ini gerakan menanam pohon sudah di lakukan? Saya pikir
sudah, kampanye pun sudah di lakukan oleh pemerintah pusat dan daerah,
perusahaan besar pun sudah mengalokasikan dana Corporate Social
Responsibiliy (CSR)-nya untuk menanam pohon. Tidak sampai di situ saja,
banyak gerakan organisasi masyarakat yang gemar menggalakan menaman pohon,
bahkan ada yang dengan suka rela membagi pohon gratis untuk di tanam setiap
rumah.Tapi saya tetap sepakat bahwa menanam pohon adalah satu cara untuk
mencegah pemanasan global. Hanya saja, perlu lebih baik lagi dalam perencanaan
dan pelaksanaannya.
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per
tahunnya.1 Jadi, dalam waktu 40 tahun, pohon dapat menyerap 240 kg CO2.
United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan
hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca.3 Seperti kita ketahui, pohon
menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar,
karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali
ke atmosfer.

11
2) Jadilah vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air.
Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana
saat mereka mencerna makanan mereka.1 Food and Agriculture Organization
(FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global,
lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih
lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”,2 2006 dipaparkan
bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat
dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2).
Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku
panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk
setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per
orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2.3 Saat ini, jumlah penduduk dunia
sekitar 6,7 miliar orang. Bila 5 miliar orang di antaranya adalah pemakan daging,
coba Anda hitung berapa CO2 yang dihasilkan setiap tahunnya? Luar biasa,
bukan? Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan
Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra
Pachauri, menganjurkan orang untuk berhenti makan daging untuk mengerem
pemanasan global.

3) Cerdas dalam berkendara


Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara
dengan cerdas sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir khusus
sepeda yang di tata dengan rapi. Ya, banyak negara maju menggunakan sepeda
untuk berpergian, seperti ke kantor atau ke sekolah. Sebenarnya, hal tersebut di
Indonesia sudah mulai ada geliatnya, tapi belum mendapat respon yang baik dari
pemerintah. Seharunya pemereintah membuat jalan khusus penaik sepeda, tapi
tidak.
Selain itu, transportasi massal juga sebagai berkendara dengan cerdas, hal
ini bisa mengurangi pemanasan global yang timbul karena kendaraan bermotor

12
yang kita naiki. Dengan menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa
menghemat polusi dan juga bisa meminimalisir kemacetan.
Tapi jika Anda punya kantor atau sekolah yang bisa di tempuh dengan
berjalan kaki, maka itu lebih baik di lakukan dengan jalan kaki, jangan malah
menaiki mobil. Sama – sama kita ketahui bahwa sebab pemanasan global karena
CO2 yang di keluarkan dari bahan bakar kendaraan bermotor. Cobalah untuk
berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama
dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan
bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin
mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu,
Anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan
pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.

4) Kurangi Bangunan Rumah Kaca


Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat
beberapa derajat celcius. Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan
pemerintah yang tegas tentang pembangunan gedung-gedung yang mencoba
mencakar langit (walau tida bisa).
Lalu apakah sudah ada kebijakan pemerintah tentang pengurangan
pembangunan gedung atau rumah kaca? Untuk hal in saya tidak ada mendapatkan,
kalau pun ada seperti Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) hanya formalitas
saja. Ini terbukti dengan terus dan terus tumbuh gedung-gedung di bangun.
Aspirasi ini harus terus di sampaikan, kalau bisa pemerintah memberikan
denda kepada pengembang properti (developer) yang membangun rumah tanpa
menganalisa tentang dampak lingkungan dalam proyek mereka.

5) Hemat Listrik
Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian
alangkah bijaknya untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika
siang hari mematikan alat listrik yang tidak digunakan lagi.

13
Memang harus massal di lakukan, bukan hanya oleh peorangan saja.
Sangat disayangkan masih ditemukan banyaknya lampu jalan yang menyala di
siang hari. Dalam hal ini pemerintah belum menjadi contoh bagi masyarakat. Tapi
tidak salah jika kita mulai dari diri kita sendiri, keluarga, tetangga dan seterusnya.
Mudah- mudahan generasi masa depan bisa cerdas dan hemat dalam penggunaaan
listrik.

6) Saluran Ventilasi rumah  yang cukup


Jika Anda mau mencegah pemansan global masuk kerumah, maka yang
Anda lakukan selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di
rumah. Supaya angin bisa masuk kedalam rumah dan memberikan kesejukan. Dan
supaya angin tetap banyak masuk kerumah Anda, maka jangan lupa Anda
menanam pohon di pekarangan rumah Anda.

7) Jangan tebang pohon sembarangan (ilegal loging)


Ini yang masih sulit untuk di lakukan oleh masyarakat kita. Bisa kita lihat
setiap tahun berapa hektar lahan hutan yang terbakar, sehingga menjadi lahan
yang tandus. Tidak terhitung lagi kerugian negara karena hutan yang habis di
bakar oleh oknum tidak bertanggung jawab. Anda bisa bayangkan butuh berapa
lama untuk menunggu pohon untuk tinggi? Ya, butuh bertahun – tahun, bahkan
puluhan tahun.
Yang anehnya, tindakan ilegal loging tersebut juga di dukung oleh oknum
aparat negara. Jadi para perlaku dengan bebas bertindak perbuatan tidak bermoral
itu.Bagi pohon yang di jalanan banyak hidup segan mati tak mau, karena tidak di
rawat dengan baik, apatah lagi di musim pemilu, banyak pohon yang di paku
dengan sembarangan. Kampanye tentang menolak dan menentang ilegal
loging atau menolak penebangan pohon sembaranga harus terus di galakkan. Ini
demi kemaslahatan bersama, jangan hanya karena kepentingan seelompok orang,
membuat masalah bagi bangsa dan negara.

14
8) Cara lain yang digunakan adalah

1. Pisahkan sampah kertas, plastik, kalenga agar dapat didaur ulang


2. Daur ulang sampah organik.
3. Jemur pakaian anda di bawah sinar matahari.
4. Gunakan kipas angin.
5. Beli makanan yang mengandung unsur organik.
6. Kurangi belanja dan penggunaan pelastik.

15
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan
utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan
manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi
pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil
untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita
bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap
kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan
terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah
menimpa bumi ini.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan
global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di
atmosfer bumi. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek
umpan balik karena efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk
hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan Perserikatan Bangsa
Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006
mengungkapkan bahwa, “industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah
kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah
kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). ” Hampir seperlima (20 persen)
dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi
gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.

16
B.     Saran

Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup
ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa
dekadelah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua
dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong
royong untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang
sempurna ini. Stop global warming. Kami menerima saran dari pembaca untuk
kami perbaiki dan kami sempurnakan.

17

Anda mungkin juga menyukai