Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

RADIOGRAFI TEKNIK PEMERIKSAAN JANTUNG

Disusun Oleh :

 Putri Rahmawanti
 Tri Anjelina Angraini
 Safa Mualipati Rahman
 Putri Aprilia
 Rizky Kurniawan

D-III 1B TRO

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II


Jurusan Teknik Radiodiagnostik Dan Radioterapi
JAKARTA 2020
Kata Pengantar

Pertama-tama kami ingin memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya kami selaku penyusun makalah ini dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Radiografi Jantung” dengan tepat waktu dan lancar.
            Kami juga mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan dosen kami yang telah
membimbing kami.
      Makalah tentang “Radiografi Jantung” yang kami susun ini mungkin memang jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami selaku penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini. Kami juga berharap bahwa
apa yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam menambah wawasan
dan pemahaman yang lebih tentang “Radiografi Jantung”.

Jakarta,29 Februari 2020

                                                                                                                                   Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah


Pemeriksaan radiologi Jantung merupakan pemeriksaan yang sangat penting.
Indikasi pemeriksaan radiologi Jantung banyak sekali. Pada umumnya, para
penderita yang memerlukan pemeriksaan radiografi Jantung dapat dibagi dalam
tiga golongan:
(a) Mereka yang tergolong pemeriksaan massal dada secara rutin
(b) Mereka yang menunjukkan gejala-gejala yang mengarah kepada suatu
kelainan di dalam Jantung dan
(c) Mereka yang menunjukkan gejala-gejala konstitusionil umum, atau dengan
sesuatu penyakit dalam salah satu bagian lain dari tubuh, yang mungkin
disebabkan atau didapati bersamaan dengan sesuatu kelainan dalam pada Jantung.
Foto Jantung biasanya dilakukan untuk melihat kelainan pada jantung,
diafragma, dinding jantung dan pada bagian lainnya. Pada pemeriksaan jantung
tanpa pemeriksaan rontgen saat ini dapat dianggap tidak lengkap. Suatu penyakit
jantung belum dapat disingkirkan dengan pasti sebelum dilakukan pemeriksan
radiologik. Selain itu, berbagai kelainan dini dalam Jantung juga sudah dapat
dilihat dengan jelas pada foto roentgen sebelum timbul gejala-gejala klinis,
sehingga pemeriksaan secara rutin pada orang-orang yang tidak mempunyai
keluhan apa-apa sudah menjadi prosedur yang lazim dalam pemeriksaan kesehatan
masyarakat secara massal
Fokus yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang pemeriksaan
radiologis Jantung.Posisi pemeriksaan radiologi Jantung ada beberapa macam,
yaitu: PA (Postero Anterior), AP (Antero Posterior), lateral,RAO,LAO,RPO dan
LPO. Beberapa posisi pemeriksaan tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam
makalah ini.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana anatomi radiografi Jantung?
2.      Apa definisi pemeriksaan radiologik Jantung?
3.      Apa indikasi dan kontraindikasi untuk pemeriksaan radiologic Jantung?
4.      Apa saja posisi foto untuk pemeriksaan radiologik Jantung?
5. Apa Perbedaan Foto Thorax dengan Jantung ?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi pemeriksaan radiologik Jantung.
2.      Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi untuk pemeriksaan radiologik
Jantung.
3.      Untuk mengetahui posisi foto untuk pemeriksaan radiologik Jantung.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Radiografi Jantung

Anatomi jantung yang paling mudah dikenali adalah ruangan-ruangan


yang terdapat di dalamnya. Jantung manusia terdiri dari empat ruangan. Dua
ruangan di sebelah kiri dan dua ruangan di sebelah kanan, dengan pembagian
sebagai berikut:

• Serambi jantung

Serambi adalah anatomi jantung bagian atas. Bagian ini, merupakan


ruangan yang ada di jantung sebalah atas, baik sebelah kiri maupun kanan.
Serambi jantung sering juga disebut dengan atrium jantung. Secara umum,
atrium jantung berfungsi untuk membawa darah masuk ke jantung. Namun
secara khusus, atrium kanan dan atrium kiri jantung, juga memiliki fungsi
yang lebih spesifik.

Atrium kanan, berperan sebagai pintu masuk bagi darah hasil metabolisme
yang sudah tidak mengandung oksigen, untuk masuk kembali ke paru-paru.
Sedangkan atrium kiri, berfungsi sebagai "area penyimpanan" darah kaya
oksigen yang sudah diolah dari paru-paru.

Dari atrium kiri, darah tersebut akan dipompa menuju ke bilik kiri jantung.
Dari bilik jantung, barulah darah tersebut kemudian akan disebarkan ke
seluruh jaringan di tubuh. Dinding atrium kiri, sedikit lebih tebal dari dinding
atrium kanan.

• Bilik jantung

Anatomi jantung selanjutnya yang juga perlu dikenali adalah bilik


jantung. Bilik jantung adalah bagian bawah dari ruangan jantung, yang ada di
sebelah kiri dan kanan. Bagian ini dikenal sebagai ventrikel.

Bilik jantung kanan berfungsi untuk memompa darah yang tidak memiliki
kandungan oksigen ke paru-paru. Sedangkan, bilik jantung kiri berfungsi
untuk memompa darah keluar melalui katup aorta, menuju ke dalam
lengkungan aorta, lalu ke seluruh tubuh.

Di antara serambi dan bilik, terdapat katup jantung, yang merupakan pintu
masuk dan keluar bagi darah. Empat jenis katup jantung tersebut adalah:

 Katup trikuspid. Katup trikuspid membantu mengatur aliran darah


antara bilik kanan dan serambi kanan.
 Katup pulmonalis. Katup pulominalis membantu mengontrol aliran
darah dari bilik kanan ke pembuluh darah arteri pulmonal, yang
bertugas membawa darah ke paru-paru  untuk mengambil oksigen.
 Katup mitral. Katup mitral merupakan pintu masuk untuk darah kaya
oksigen, yang berasal dari paru-paru. Darah ini akan masuk ke serambi
kiri jantung lalu menuju ke bilik kiri jantung.
 Katup aorta. Katup aorta membuka jalan, agar darah kaya oksigen yang
berasal dari paru-paru bisa masuk dari bilik kiri ke aorta, yang
merupakan pembuluh darah terbesar di tubuh.

Pembuluh darah yang menjadi bagian dari anatomi jantung


Pembuluh darah  juga merupakan bagian dari anatomi jantung. Bagian ini
berfungsi sebagai jalur transportasi keluar masuknya darah, dari dan menuju
jantung. Ada tiga jenis pembuluh darah utama yaitu:

• Pembuluh darah ateri

Pembuluh darah arteri berfungsi untuk membawa darah yang kaya akan
kandungan oksigen, keluar dari jantung menuju ke seluruh tubuh. Diawali
dengan pembuluh darah besar yang disebut aorta, pembuluh darah arteri
kemudian akan terus bercabang, untuk bisa membawa darah ke seluruh
bagian terkecil tubuh.

• Pembuluh darah kapiler

Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah berukuran kecil dan tipis,
yang menghubungkan pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena.

Dindingnya yang tipis, membuat pembuluh darah kapiler mudah untuk


memberikan maupun mendapatkan oksigen, nutrisi, karbon dioksida, hingga
sisa produk metabolisme lain, dari sel-sel yang ada di organ tubuh.

• Pembuluh darah vena

Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa darah kembali ke jantung.


Darah yang dibawa, sudah tidak lagi kaya akan oksigen. Darah ini justru
mengandung banyak zat sisa metabolisme, yang siap untuk dikeluarkan dari
tubuh.

Semakin dekat dengan jantung, pembuluh darah vena akan semakin


membesar. Salah contohnya adalah pembuluh darah vena cava superior.
Pembuluh darah ini berfungsi membawa darah dari otak dan lengan, untuk
masuk kembali ke jantung.

Contoh lain dari pembuluh darah besar adalah pembuluh darah vena cava
inferior. Pembuluh darah ini berperan membawa darah dari area perut dan
kaki, kembali ke jantung.

Darah yang mengalir di pembuluh darah arteri, hanya mengalir satu arah.
Berbeda dengan pembuluh darah vena yang bisa saja mengalir dua arah.
Mengalir satu arah yang dimaksud adalah pembuluh darah arteri hanya
mengalir dari jantung menuju ke seluruh jaringan di tubuh.

Sedangkan darah yang mengalir di pembuluh darah vena, bisa saja mengalir
dua arah. Pasalnya, aliran darah di pembuluh darah vena, akan dialirkan
"naik" ke jantung. Sehingga, ada kemungkinan darah kembali mengalir turun,
akibat gaya gravitasi. Itulah kenapa, di pembuluh darah vena, terdapat katup
yang akan mencegah darah mengalir balik ke bawah.

Menilik cara kerja bagian anatomi jantung secara singkat

Detak jantung  setiap orang bisa berbeda-beda, karena dipengaruhi beberapa


faktor seperti gaya hidup dan riwayat penyakit yang pernah diderita. Pada
kondisi normal, jantung dapat berdetak 60-100 kali per menit.

Untuk membuat jantung tetap berdetak, bagian kiri dan kanan yang masuk
dalam anatomi jantung bekerja secara beriringan. Bagian kanan jantung
bertugas menerima darah yang sudah tidak mengandung oksigen.

Sementara itu, bagian kiri jantung bertugas menerima darah yang kaya akan
kandungan oksigen dari paru-paru, untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Bagian
bilik jantung dan serambi jantung, secara bergantian akan berkontraksi dan
membuat jantung berdetak berirama.

Detak jantung sendiri, dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistol dan
diastol.

 Diastol terjadi saat bilik dan serambi jantung tidak berkontraksi dan
berisi darah.
 Sistol muncul ketika serambi jantung berkontraksi dan mendorong
darah untuk masuk ke bilik jantung. Saat serambi mulai rileks, kini
giliran bilik jantung yang berkontraksi dan memompa darah ke luar
jantung.

Untuk bisa memompa darah ke seluruh tubuh, otot jantung harus memiliki
koordinasi yang baik. Jantung mesti bisa mengalirkan darah ke arah yang
tepat, di waktu yang pas, dan dengan tekanan yang sesuai pula. Aktivitas
jantung tersebut diatur oleh suatu impuls listrik.
2.3 Indikasi dan Kontrindikasi

1.      Indikasi
                        Indikasi pemeriksaan pada jantung adalah hal-hal yang dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan ini yaitu, Penyakit Jantung
Koroner,Aritmia,Kardiomiopati,Endokarditis,Tumor Jantung dll.
2.      Kontra indikasi
Sedangkan kontraindikasi pemeriksaan Jantung adalah hal-hal yang dilarang
untuk melakukan pemeriksaan ini yaitu, wanita yang sedang hamil. Karena
dikhawatirkan dapat menimbulkan kecacatan atau kelainan tertentu pada janinnya 
BAB III

KESIMPULAN

Rongga thorax terdiri dari berbagai macam organ salah satunya adalah
jantung. Foto thorax untuk melihat jantung biasa menggunakan proyeksi PA dan
lateral, alasannya karena tidak akan terjadi magnifikasi pada jantung dan agar
ukuran jantung mendekati ukuran sebenarnya. Pada pemeriksaan jantung PA
sering dilakukan untuk mengukur besar ukuran jantung yang disebut dengan CTR.
CTR ini dilakukan apabila pasien terduga cardiomegally.
Daftar Pustaka

http://azizahnur1997.blogspot.com/2017/01/cardio-thoracic-rasio-ctr.html

http://jurtro.blogspot.com/search/label/TEKNIK%20PEMERIKSAAN%20PADA
%20THORAX%20AP

http://dadang-saksono.blogspot.com/2010/07/teknik-pemeriksaan-radiografi-
thorax.html

https://drive.google.com/file/d/1SJeNe4cPvEyEz9m57OlZ_q3tz5Dn4FBf/view

https://books.google.co.id/books?
id=ojAxBgAAQBAJ&pg=PA508&lpg=PA508&dq=thorax+rpo&source=bl&ots=
Gyn3MI4pht&sig=ACfU3U3BL3fLCIusdIRlSK6XEQTHsgOLdA&hl=ban&sa=X
&ved=2ahUKEwjgtrPyovjnAhU58XMBHVZYAcIQ6AEwBnoECAkQAQ#v=one
page&q=thorax%20rpo&f=false

https://books.google.co.id/books?
id=1VhPAQAAQBAJ&pg=PA99&lpg=PA99&dq=thorax+rpo&source=bl&ots=G
bmX5Ea6LY&sig=ACfU3U01FLsI3q3rBvIbJT9eOAIXUk8eGA&hl=ban&sa=X
&ved=2ahUKEwiA-
M7dpfjnAhVIWysKHficBTgQ6AEwCHoECAoQAQ#v=onepage&q=thorax
%20rpo&f=false

Anda mungkin juga menyukai