Anda di halaman 1dari 4

Imunisasi Campak

Definisi

Campak (Rubeola) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan
demam, batuk, konjungtivitis, dan ruam kulit. Campak merupakan penyebab kematian bayi umur
kurang 12 bulan dan anak usia 1-4 tahun. Diperkirakan 30.000 per tahun anak Indonesia
meninggal akibat komplikasi campak.

Penyabab dan cara penyebaran

Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh paramiksovirus, genus morbili. Virus campak
dapat hidup dan berkembang biak pada selaput lendir tenggorok, hidung, dan saluran
pernapasan. Penularan penyakit campak berlangsunng cepat melalui udara atau semburan ludah
(droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut. Penularan terjadi padda masa fase kedua hingga
1-2 hari setelah bercak merah timbul.

Gejala dan tanda

1. Fase pertama/ masa inkubasi berlangsung sekitar 10-12 hari, pada fase ini anak yang sakit
belum memperlihatkan gejala dan tanda sakit.

2. fase kedua baru timbul gejala mirip penyakit flu, seperti batuk, pilek, dan demam tinggi dapat
mencapai 38⁰-40⁰ C, mata merah berair, mulut muncul bintik putih dan kadang disertai mencret

3. fase ketiga ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam tinggi yang terjadi.
Namun bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh, melainkan bertahap dan merambat.
Bermula dari belakang telinga, leher, dada, muka, tangan, dan kaki. Biasanya bercak memenuhi
seluruh tubuh dalam waktu sekitar satu minggu dan jika berccak merahnya sudah keluar, demam
akan turun dengan sendirinya.

Komplikasi

Komplikasi sering terjadi pada anak-anak dibawh usia 5 tahun dan anak-anak dengan gizi buruk.
Komplikasi dapat berupa radang telinga tengah, radang paru (pneumonia) atau radang otak
(ensefalitis). Kematian pada penyakit campak bukan karena penyakitnya sendiri, melainkan
karena komplikasinya (radang otak/paru)

Pengobatan

Tidak ada obat spesifik untuk mengobati penyakit campak. Obat yang diberikan hanya untuk
mengurangi keluhan pasien. Pada hakikatnya penyakit campak akan sembuh dengan sendirinya.
Vitamin A dengan dosis tertentu sesuai dengan usia anak dapat diberikan untuk meringankan
penyakit campak (agar tidak terlalu parah). Jika anak menderita radang paru dan otak sebagai
komplikasi dari campak, maka anak harus segera dirawat di rumah sakit.
Vaksinasi campak

Vaksin campak merupakan bagian dari immunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/
mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Jika hanya mengandung
campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada
usia 12-15 bulan, kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.

Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif, dan kekebalan pasif pada
seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang
yang rentan terhadap campak adalah bayi berumur lebih dari 1 tahun, bayi yang tidak
mendapatkan imunisasi dan rremaja serta dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi
kedua sehingga merekalah yang menjadi target utama pemberian imunisasi campak.

Vaksinasi campak di Indonesia termasuk dalam imunisasi rutin, diberikan pada beyi umur 9
bulan. Kadar antibodi campak tidak dapat dipertahankan sampai anak menjadi dewasa. Pada usia
5-7 tahun, sebanyak 29,3% anak pernah menderita campak walaupun pernah diimunisasi.
Sedangkan kelompok 10-12 tahun hanya 50% diantaranya yang mempunyai titer antibodi di atas
ambang pencegahan. Berarti anak usia sekolah separuhnya rentan terhadap campak dan
imunisasi campak satu kali saat bayi berumur 9 bulan tidak dapat memberi perlindungan jangka
panjang.

Efek samping/ KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) MMR berupa:

1. demam lebih dari 39,5º C yang terjadi pada 5%-15% kasus, demam dijumpai pada hari ke-5
sampak ke-6 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2 hari.

2. kejang demam

3. ruam timbul pada hari ke-7 sampai ke-10 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2-4 hari

4. memar karena berkurangnya trombosit

5. infeksi virus campak pada imunodefisiensi (penyakit dengan daya tahan tubuh yang sangat
rendah, seperti penderita HIV)

6. reaksi KIPI berat dapat menyerang sistem saraf, yang reaksinya diperkirakan muncul pada hari
ke-30 sesudah imunisasi

Cahyono, J.B. Suharjo B. dr. Sp.PD, dkk. 2010. Vaksinasi (Cara Ampuh Cegah Penyakit
Infeksi). Yogyakarta: Kanisius Hal 81-84
Imunisasi Campak

Imunisasi campak adalah tindakan memberikan vaksin campak pada anak yang bertujuan
membentuk kekebalan terhadap penyakit campak yang dapat diberikan pada usia 9 bulan secara
subkutan, kemudian dapat diulang dalam interval waktu 6 bulan lebih setelah suntikan pertama

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak. Jakarta: EGC hal 15-
16

Anda mungkin juga menyukai