Anda di halaman 1dari 2

Kalimat Tanya

Yang dimaksud dengan kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung suatu permintaan agar
kita diberitahu sesuatu karena kita tidak mengetahui sesuatu hal.

Bila kita membandingkan kalimat tanya dengan kalimat berita maka terdapat beberapa ciri yang
dengan tegas membedakannya dengan kalimat berita.

Ciri-ciri tersebut adalah:

a. Intonasi yang digunakan adalah intonasi tanya.

b. Sering mempergunakan kata tanya.

c. Dapat pula mempergunakan partikel tanya –kah.

Kata-kata tanya yang biasa digunakan dalam sebuah kalimat tanya, dapat digolongkan
berdasarkan sifat dan maksud pertanyaan:

1. Yang menanyakan tentang benda atau hal: apa, dari apa, untuk apa, dan sebagainya.

2. Yang menanyakan tentang manusia: siapa, dari siapa, dan lain-lain.

3. Yang menanyakan tentang jumlah: berapa.

4. Yang menanyakan tentang pilihan atas beberapa hal atau barang: mana.

5. Yang menanyakan tentang tempat: di mana, ke mana, dari mana.

6. Yang menanyakan tentang waktu: bila, bilamana, kapan, apabila.

7. Yang menanyakan tentang keadaan atau situasi: bagaimana, betapa.

8. Yang menanyakan tentang sebab: mengapa, apa sebab, dan sebagainya.

Pada umumnya semua kalimat tanya mengehendaki suatu jawaban atas isi pertanyaan tersebut.
Tetapi ada pula pertanyaan yang sama sekali tidak menghendaki jawaban, dan dipakai sebagai
suatu cara dalam gaya bahasa; pertanyaan semacam ini disebut petanyaan retoris.

Pertanyaan retoris biasa dipakai dalam pidato-pidato atau percakapan-percakapan lain di mana
pendengar sudah mengetahui atau dianggap sudah mengetahui jawabannya. Ada pula semacam
pertanyaan lain yang sebenarnya sama nilainya dengan perintah, di mana si penanya sudah
mengetahui jawabannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sekurang-kurangnya ada 3 macam kalimat tanya:


a. Pertanyaan biasa.

b. Petanyaan retoris.

c. Pertanyaan yang senilai dengan perintah.

Di samping pembagian di atas, kalimat tanya dapat dibagi lagi menurut cakupan terhadap isi
pertanyaan tersebut. Kita dapat menekan seluruh rangkaian pertanyaan itu, yang berarti tidak ada
bagian yang lebih dipentingkan, atau kita hanya mementingkan salah satu bagian yang menjadi
pokok pertanyaan kita. Hasil jawabannya pun akan berbeda dengan kedua macam pertanyaan
tersebut.

Macam kalimat pertama akan menghasilkan jawaban ya atau tidak sedangkan pertanyaan macam
yang kedua menghasilkan jawaban sesuai dengan bagian yang dipentingkan.

Jadi berdasarkan penekanan atau cakupan isi pertanyaan, kalimat tanya dapat dibagi atas:

a. Pertanyaan total: Engkau mengatakan hal itu? Ya. Tidak.

                              Engkau belajar bersama dia? Ya. Tidak.

b. Pertanyaan parsial: Siapa yang mengatakan hal itu? Ali.

                                 Di mana kau belajar? Di sekolah.

Ada satu hal yang perlu diperhatikan tentang kalimat tanya. Di atas telah dikatakan bahwa ciri
dari kalimat tanya adalah intonasi tanya. Tetapi dalam percakapan sehari-hari, sering terjadi
bahwa dalam kalimat tanya yang memakai kata tanya tidak terdengar intonasi tanya, sedangkan
kalimat tanya yang tidak memakai kata tanya selalu memakai intonasi tanya. Jadi ciri intonasi
tanya dan kata tanya merupakan ciri yang amat penting bagi kalimat tanya. Tetapi bila kalimat
tanya mengandung kata tanya kita boleh memilih antara: mempergunakan intonasi tanya, atau
boleh juga mempergunakan intonasi berita (biasa).

Anda mungkin juga menyukai