Anda di halaman 1dari 21

Dosen Pembimbing : BP. TITIS ROSOWULAN, M.

Hum

Kelompok 2 :
1. M. ROBBI MAULIDI
2. RYAN ELIGA FERARI
3. WAFIQ AZIZAH
4. WAHYU AULIA SAPUTRI
PEMBAHASAN
• Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
• hubungan ilmu kalam dengan tasawuf
• hubungan ilmu kalam dengan Al Quran
• hubungan ilmu kalam dengan ilmu ushuluddin
• hubungan ilmu kalam dengan ilmu tauhid
• hubungan ilmu kalam dengan fiqih dan ushul
fiqih
• hubungan ilmu kalam dengan syari’at
1. Hubungan Ilmu Kalam
dengan Filsafat Islam
Hubungan Ilmu Kalam dengan
Filsafat Islam
Banyak para ahli yang berpendapat bahwa ilmu kalam dan filsafat Islam
memiliki hubungan karena pada dasarnya ilmu kalam adalah ilmu ketuhanan
dan keagamaan. Sedangkan filsafat Islam adalah pembuktian intelektual.

Seperti halnya Dr. Fuad Al-Ahwani dalam bukunya filsafat Islam tidak setuju
kalau sama dengan ilmu kalam. Karena ilmu kalam dasarnya adalah
keagamaan atau ilmu agama. Sedangkan filsafat merupakan pembuktian
intelektual. Obyek pembahasannya bagi ilmu kalam berdasar pada Allah swt.
Dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan alam dan manusia yang berada
di bawah syari’at-Nya. Obyek filsafat adalah alam dan manusia serta
pemikiran tentang prinsip wujud dan sebab-sebabnya. Seperti filosuf
Aristoteles yang dapat membuktikan tentang sebab pertama yaitu Allah.
Tetapi ada juga yang mengingkari adanya wujud Allah swt. Sebagaimana
aliran materialisme.
Hubungan Ilmu Kalam dengan
Filsafat Islam

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya


ilmu kalam dan filsafat tidak memiliki hubungan
karena obyek kajiannya berbeda. Kalam obyek
kajiannya lebih mendasar pada ketuhanan
sedangkan filsafat Islam objek kajiannya tentang
alam manusia yang berada pada syari’atnya.
2. Hubungan Ilmu
Kalam dengan
Tasawuf
Hubungan Ilmu Kalam dengan Tasawuf

Ilmu kalam adalah disiplin ilmu keIslaman yang


banyak mengedepankan pembicaraan tentang
persoalan-persoalan kalam Tuhan.

Argumentasi yang dimaksudkan adalah landasan pemahaman


yang cenderung menggunakan metode berpikir filosofis,
sedangkan argumentasi naqliyah biasanya bertendensi pada
argumentasi berupa dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits.

Pembicaraan materi-materi yang tercakup dalam ilmu kalam


terkesan tidak menyentuh rasa rohaniah.

Sebagai contoh, ilmu kalam menerangkan bahwa Allah bersifat


Sama’, Bashar, Kalam, Iradah, Qudrah, Hayat, dan sebagainya.
Hubungan Ilmu Kalam dengan Tasawuf
Namun, ilmu kalam tidak menjelaskan bagaimana seorang
hamba dapat merasakan langsung bahwa Allah mendengar dan
melihatnya, bagaimana pula perasaan hati seseorang ketika
membaca Al-Qur’an, ‘bagaimana seseorang merasa bahwa
segala sesuatu yang tercipta merupakan pengaruh dari
kekuasaan Allah ?’ Pernyataan-pernyataan tersebut sulit
terjawab hanya dengan berlandaskan pada ilmu kalam.
Biasanya, yang membicarakan penghayatan sampai pada
penanaman kejiwaan manusia adalah ilmu Tasawuf.
Hubungan Ilmu Kalam dengan Tasawuf

Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu Tasawuf


mempunyai fungsi sebagai berikut :

Sebagai pemberi
wawasan spiritual
dalam pemahaman
kalam.

Berfungsi sebagai pemberi


kesadaran rohaniah dalam
perdebatan- perdebatan
kalam
3. Hubungan Ilmu
Kalam dengan
Al-Qu’ran
Hubungan Ilmu Kalam dengan Al-Qu’ran

Sebagai sumber ilmu kalam, Al-Qur’an banyak


menyinggung hal yang berkaitan dengan
masalah ketuhanan, diantaranya QS. Al-Ikhlas
(112): 3-4, Ayat ini menunjukkan bahwa :”
“Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan
serta tidak ada sesuatupun di dunia ini yang
tampak sejajar dengan-Nya”

Ayat di atas berkaitan dengan dzat dan hal-hal


lain yang berkaitan dengan eksistensi Tuhan.
Hanya saja, penjelasan rincinya tidak ditemukan.
Oleh sebab itu, para ahli berbeda pendapat
dalam menginterprestasikan rinciannya.
Pembicaraan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan ketuhanan itu di sistematisasikan
yang pada gilirannya menjadi sebuah ilmu yang
dikenal dengan istilah ilmu kalam.
Hubungan Ilmu Kalam dengan Al-Qu’ran

Dengan demikian, ilmu kalam dengan Al-Qur’an adalah


ilmu yang saling berketerkaitan yang tidak bisa dipisahkan,
karena sumber dari ilmu kalam adalah Al-Qur’an dan
hadits. Al-Qur’an sendiri di dalam isinya banyak membahas
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan baik berupa
dzat, sifat, asma, perbuatan dan tuntunan sedangkan ilmu
kalam juga membahas keesaan Allah swt.
4. Hubungan Ilmu
Kalam dengan
Ilmu Ushuluddin
Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu
Ushuluddin
Ilmu kalam dapat dipahami sebagai
satu kajian ilmiah yang berupaya untuk
Ilmu Ushuludin adalah ilmu yang
memahami keyakinan-keyakinan
membahas pokok-pokok (dasar)
keagamaan dengan didasarkan pada
agama, yaitu akidah, tauhid dan I’tikad
argumentasi yang kokoh.Ilmu ini dapat
(keyakinan) tentang rukun Iman yang
berguna untuk mempertahankan atau
enam. Sebutan lain bagi Ilmu Ushuludin
menguatkan penjelasan tentang akidah
adalah ilmu Theologi (ketuhanan),
dan pemahaman keagamaan islam dari
karena membahas tentang ke tauhid-an
serangan lawan-lawannya melalui
(ke-Esa an) Allah, sifat dan asma’
penalaran rasional
(nama) Allah.

Kedua ilmu ini sangat berhubungan karena


sama – sama mempelajari kayakinan,
ketaatan, dan katauhidan pada Allah.
5. Hubungan Ilmu Kalam
dengan Ilmu Tauhid
Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu
Tauhid
Tauhid ialah percaya kepada
Ilmu Kalam adalah ilmu yang
Tuhan Yang Maha Esa
membahas tentang Tuhan
(mengesakan Tuhan), tidak ada
dengan mendasarkan pada
sekutu bagiNya. Mengesakan
argument logika atau rasio
Allah pada sesuatu yang
sebagai pembuktian terhadap
menjadi kekhususanNya, baik
argument naqli atau teks.
Rububiyah, Uluhiyah, atau
Asma serta sifat-sifatNya.

Ilmu Kalam dan Tauhid sama-sama


membahas tentang Ketuhanan.
6. Hubungan Ilmu
Kalam dengan Fiqih
dan Ushul Fiqih
Hubungan Ilmu Kalam dengan Fiqih dan Ushul Fiqih
Menurut Abu Hanifah hokum islam (Fikih)
terbagi kedalam dua yaitu Fiqih Al-akbar dan
Fiqih Al-Asghar, Fiqih al-Akbar merupakan
keyakinan, pokok agama, ketauhidan Ilmu kalam membahas
sedangkan fiqih al-Asghar adalah cabang soal-soal dasar dan
agama berupa cara-cara beribadah seperti pokok, pandangan lebih
muamalah. Dari pendapat Abu Hanifah luas, tinjauan dapat
bahwa adanya hubungan antara ilmu kalam memberi sikap toleran,
dengan fiqih. member keyakinan yang
mendalam berdasarkan
pada landasan yang kuat
sedangkan Fiqh
membahas soa furu’ atau
cabang dan ranting,
pandangannyapun lebih
detai dan rinci.
7. Hubungan Ilmu
Kalam dengan syariat
Hubungan Ilmu Kalam dengan syariat
Dalam bentuk (struktur) Islam, ilmu kalam itu dasar diatasnya
dibangun syari’at. Dalam Islam tanpa kalam sebagaimana
syari’at tidak bisa subur dan berkembang kalau tidak di bawah
lindungan akidah. Maka syari’at tanpa ilmu kalam tak ubahnya
bagai bangunan yang tergantung di awang-awang tiada
mempunyai sandaran kekuatan moral, yang memberikan ilham
supaya syari’at dihormati, dipatuhi dan dijalankan semestinya
tanpa memerlukan bantuan kekuatan manapun selain dari
perintah jiwa sendiri.

Maka teranglah akidah dan syari’at memerlukan hubungan dan


jalinan yang erat, sehingga antara keduanya tidak dapat
dipisahkan.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai