Anda di halaman 1dari 12

SUMMITMAS I LANTAI 3, JL. JEND.

SUDIRMAN KAV. 61-62, JAKARTA 12190


TEL. 021-5201266, FAX 021-5251750.
e-mail : pkj@jpf.or.id Vol. 13/No. 1 - Januari 2011 ISSN 1411-335X

Dari Redaksi
“JF STANDARD FOR JAPANESE-LANGUAGE EDUCATION 2010”

Segenap Redaksi Newsletter EGAO


mengucapkan
“Selamat Tahun Baru 2011”
Semoga tahun yang baru ini
lebih baik lagi bagi kita semua. Sejak didirikan pada tahun 1972, the Japan
Kami juga menghaturkan terima kasih Foundation (yang selanjutnya disingkat “JF”)
yang sebesar-besarnya atas dukungan dan mulai mempromosikan pendidikan bahasa
partisipasi dari seluruh Pembaca setia Jepang ke seluruh dunia. Seiring dengan
EGAO selama ini. banyaknya kebutuhan dan metode pendidikan
Kami berharap kiranya
dukungan dan bahasa Jepang yang mulai beraneka ragam,
partisipasi ini dapat sejak tahun 2005 JF mulai mengembangkan
terus berlanjut “JF Standard for Japanese-Language
di tahun ini dan Education” (yang selanjutnya disebut “JF
seterusnya. Standard”), dan pada bulan Maret 2010 “JF
Standard for Japanese-Language Education
2010” mulai dirilis.
Website Standar Pendidikan Bahasa Jepang JF/ http://jfstandard.jp/cando

isi edisi ini


hal
Website Minna no “Can-do”/ http://jfstandard.jp/cando

Dalam upaya menumbuhkan saling memikirkan tentang perlunya kemampuan


pengertian antar bangsa di dunia melalui seseorang yang dapat dilakukan dengan
bahasa Jepang, The Japan Foundation bersambung ke hal. 2
EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011 1
sambungan dari hal. 1
Seminar Internasional
menggunakan bahasa Jepang (kemampuan
dalam mengerjakan tugas), dan kemampuan
“PENELITIAN PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA”
Oleh: Agus S. Suryadimulya, M.A., Ph.D., Ketua ASPBJI Pusat
memahami, menghormati, dan membuka
wawasan tentang keanekaragaman budaya Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang
lain (kemampuan memahami beragam Indonesia (ASPBJI) Pusat bekerjasama de-
keunikan budaya). ngan The Japan Foundation Jakarta dan
Guna mewujudkan “Bahasa Jepang Universitas Widyatama, kembali menyeleng-
sebagai penjalin saling pengertian” perlu garakan acara berkala Seminar Internasional
dipikirkan metode evaluasi tentang cara ini dengan tema “Penelitian Pemerolehan
mengajar dan belajar bahasa Jepang serta Bahasa Kedua” (SLA).
hasil pembelajaran. Untuk itu, The Japan Selama ini telah banyak seminar yang
Foundation menyusun “JF Standard” sebagai mengangkat tema pendidikan bahasa dan
alat bantu evaluasi. budaya Jepang dengan menghadirkan para
“JF Standard for Japanese- Language pemakalah yang telah memberikan buah
Education” ini menjelaskan bahwa kemampu- pikiran, gagasan dan hasil penelitiannya.
Namun seminar yang membahas “Penelitian
an berbahasa Jepang dapat dideskripsikan
Pemerolehan Bahasa Kedua” masih sangat
dengan sebuah frase “can do” atau “apa yang
terbatas dan masih dianggap sesuatu yang
bisa dilakukan” pembelajar dengan bahasa
belum begitu akrab terutama di kalangan
Jepang. Semua berdasarkan pada tingkat pengajar, pemerhati, peminat dan pembelajar
kemampuan bahasa yang spesifik, yaitu bahasa asing di Indonesia.
CEFR (Common European Framework of Pemilihan tema pada seminar internasio-
Reference for Languages: Learning, Teaching, nal ini dilatarbelakangi oleh pertimbangan
and Assessment), dan menyokong hal terse- bahwa dewasa ini terdapat kecenderungan
but dengan website “Minna no ‘Can-do’ Site”. kuat ke arah perubahan stigma metode penga- dari Universitas Pendidikan Indonesia,
Melihat kondisi perbedaan pendidikan bahasa jaran bahasa asing, yaitu dengan lebih mem- Bandung yang diundang sebagai “guest
Jepang di dunia yang beraneka ragam, para perhatikan proses pemerolehan bahasa kedua. lecture”, telah memaparkan buah pikirannya
pembelajar dan para pengajar bahasa Jepang Dalam seminar internasional, ini dua orang dengan judul “Penguasaan Kompetensi
di seluruh dunia dapat melihat sampai sejauh pakar SLA dari Jepang dan seorang pakar dalam Bahasa Asing dan Pengajarannya”.
mana tingkat mereka belajar atau mengajar linguistik Indonesia telah memberikan Inti dari materi yang diberikannya adalah
dengan membangun kerangka yang sama wawasan dan pengetahuan tentang apa yang bahwa pengajaran dan pembelajaran bahasa
untuk menunjukkan kemampuan bahasa di disebut dengan SLA dan konsep-konsep dasar asing selayaknya diposisikan sebagai bagian
mana pun mereka berada di dunia. penelitian pemerolehan bahasa sekaligus dari proses humanisasi bukan sekadar transfer
Untuk informasi lengkap tentang “JF memperkenalkan metode penelitiannya. ilmu pengetahuaan apalagi penuangan
Standard for Japanese-Language Education Selanjutnya, 11 orang pemakalah dari informasi. Pendidikan bahasa bertugas
2010”, silahkan kunjungi website ini: dalam negeri telah mempresentasikan hasil mentransfer nilai-nilai luhur sebagai proses
http://jfstandard.jp telaahannya berupa gagasan, persoalan serta pembudayaan yang memenuhi segenap daya
Dari website ini, Anda bisa mengunduh langkah-langkah yang bersifat akademis guna berpikir atau daya kreativitas manusia.
mengantisipasi perubahan stigma metode Selanjutnya, pada sesi presentasi
file PDF “JF Standard for Japanese-
pengajaran bahasa asing di Indonesia. makalah, 5 orang pemakalah terpilih telah
Language Education 2010” dan “Pedoman
Hasil dari urun rembug, pertemuan ilmiah menyampaikan hasil penelitiannya masing-
Penggunaan JF Standard for Japanese-
ini diharapkan memiliki tingkat kontribusi yang masing selama 15 menit dan diakhiri dengan
Language Education 2010”. sesi tanya jawab secara serentak. Adapun
signifikan terhadap perkembangan pendidikan
bahasa Jepang di Indonesia. judul dan materi makalah yang disampaikan
KABAR GEMBIRA !!! Seminar internasional kali ini diselengga- adalah sebagai berikut :
Program Bahasa & Budaya Jepang rakan di kampus Universitas Widyatama
1. Pemerolehan Bahasa Kedua melalui
selama dua hari pada tanggal 20 sampai 21
Konteks Linguistik dan Konteks
“ERIN'S CHALLENGE! Oktober 2010 dan dihadiri oleh sekitar 200
Situasional: Studi Kasus pada Program
I Can Speak Japanese” peserta pada hari pertama dan 150 peserta
Jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu
pada hari kedua.
(Produksi kerjasama The Japan Budaya Universitas Bung Hatta
Pada hari pertama, Rabu, 20 Oktober
Foundation dengan NHK Jepang / (Anwar Nasihin - Universitas Bung Hatta,
2010 yang dihadiri juga oleh para pejabat
terdiri dari 25 episode) Padang, Sumatera Barat)
tinggi dari Universitas Widyatama, Prof.
Kini sudah dapat diakses dan Fujiwara Masanori, seorang guru besar dari Inti Materi :
ditonton lewat Website Kinjo Gakuin University sebagai pemakalah Pemerolehan bahasa kedua pada orang
The Japan Foundation. kunci telah mempresentasikan makalah kunci dewasa (pasca anak-anak) dapat dilakukan
Program dalam bentuk audio yang dikemas dalam bentuk karya ilmiah dengan dua pendekatan, yaitu: dengan
visual ini dapat dimanfaatkan berjudul : cara terlebih dahulu mengenal unsur
sebagai materi pengajaran linguistik (konteks linguistik) baru kemudian
bahasa & budaya Jepang bagi Dalam penyampaian materinya beliau mengenai unsur ekstra-linguistik (konteks
pembelajar bahasa Jepang. memberikan arahan penelitian pemerolehan situasional).
Ayo, segera klik : bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. 2. Analisis Kesalahan Pemakaian Verba
Misalnya dalam bahasa Indonesia tidak ada Turunan Pada Fungsi Predikat Bahasa
https://www.erin.ne.jp/jp/ tenses seperti dalam bahasa Jepang. Indonesia (Studi Kasus pada Pembe-
Pada siang hari, Prof. A. Chaedar Alwasilah lajar Bahasa Indonesia yang Bahasa
2 EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011
Pertamanya Bahasa Jepang) Lebih lanjutnya, beliau mengutarakan, kosakata. Selain itu juga dapat mengetahui
(Suhartini - Universitas Teknologi bahwa dalam membuat statistik dasar peneliti sejauh mana penguasaan siswa dalam
Yogyakarta) harus menulis hal-hal yang bersifat obyektif menggunakan Hiragana dan Katakana.
dan mengaplikasikannya dalam bentuk tabel, Teknik dikte ini cocok digunakan untuk
Inti Materi :
statistik dan lain-lain yang selanjutnya data pembelajar tingkat awal. Semakin dini latih-
Mengupas perbedaan konsep verba bentuk
berupa angka tersebut dikaji keabsahannya an dengan menggunakan teknik ini diberi-
kamus/bentuk dasar dalam bahasa Jepang
melalui teori statistik. Beliau mengingatkan, kan, maka akan memberikan pemahaman
dan bahasa Indonesia tersebut seringkali
bahwa dalam penelitian apa pun dengan hasil yang kuat mengenai struktur kosakata,
menyebabkan terjadinya kesalahan dalam
apa pun juga, harus ditulis secara sederhana pengucapan, juga penulisan dalam bahasa
pemakaian verba turunan pada fungsi
dan seefektif mungkin. Jepang.
predikat bahasa Indonesia yang dilakukan
Pada sesi presentasi makalah, 6 orang
oleh pembelajar bahasa Indonesia yang 5. Analisis Pemahaman dan Kesalahan
pemakalah terpilih telah menyampaikan hasil
bahasa pertamanya adalah bahasa “temo ii” dalam Bahasa Jepang
penelitiannya masing-masing selama 15 menit
Jepang. Dari hasil analisis dapat diketahui (Juju Juangsih & Noviyanti Aneros - UPI)
dan diakhiri dengan sesi tanya jawab secara
bahwa kesalahan terjadi karena dipenga-
serentak. Adapun judul dan materi makalah Inti Materi :
ruhi oleh pola pikir penerjemahan verba
yang disampaikan adalah sebagai berikut : Supaya mahasiswa dapat mengungkapkan
bentuk kamus/dasar bahasa Jepang yang
dengan benar kata “boleh” dalam bahasa
selalu dapat berdiri sendiri dalam klausa/ 1. Kemampuan Pencerapan Mahasiswa
Jepang secara benar dan alamiah, perlu
kalimat yang kemudian diterapkan dalam dalam Mempelajari Bahasa Jepang
diberikan pemahaman mengenai situasi
penggunaan bahasa Indonesia. Melalui Program flash dalam Self
dari kalimat yang akan diungkapkannya.
Learning System
3. Ekspresi Waktu Made dan Madeni da-
(Nalti Novianti dan Adriani Halim – 6. Pemerolehan Bahasa Jepang Sebagai
lam Bahasa Jepang Serta Pemeroleh-
Universitas Bina Nusantara) Bahasa ke Dua Pada Anak -Studi Kasus
annya Pada Pembelajar Bahasa Jepang
pada Seorang Anak dengan Bahasa Ibu
Yang Berbahasa Ibu Bahasa Indonesia Inti Materi :
Bahasa Indonesia-
(Teguh Setia Anugeraha - Osaka University) Pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang
(Dianni Risda, M.Ed)
Inti Materi : dan secara
otodidak dengan menggunakan komputer Inti Materi :
Menjelaskan bahwa munculnya perbeda-
lebih efektif dibandingkan pembelajaran Aplikasi dalam pembelajaran pada anak
an penggunaan made dan madeni adalah
materi yang sama dengan menggunakan usia dini :
berdasarkan jenis kejadian/kegiatan pada
buku teks. (1) Proses pembelajaran dengan
predikat klausa pertama, berbeda dengan
menyertakan konteks
bahasa Indonesia yang membedakan 2. Pemerolehan Bahasa Kedua Melalui (2) Penyampaian kosakata tidak satu
sampai dan sebelum berdasarkan waktu Sosial Budaya Menuju Studi Bahasa persatu melainkan sebagai satu unit
kejadiannya atau klausa koordinatifnya. (Riza Lupi Ardiati – Universitas Padjadjaran) (3) Tidak menitikberatkan pada struktur
4. Bagaimana Penguasaan Verba Inti Materi :
Berpasangan Jita Bagi Pembelajar Pemerolehan bahasa kedua melalui sosial Pada siang harinya acara dilanjutkan
Bahasa Jepang Tingkat Menengah budaya merupakan langkah awal yang baik dengan panel diskusi dengan menampilkan
(Puspa Mirani Kadir – Universitas untuk mengetahui budaya bahasa tersebut. para panelis yang terdiri dari Prof. Fujiwara
Padjadjaran) Memungkinkan dapat menimbulkan keter- Masanori, Prof.Sakamoto Tadashi dan Ms.
tarikan lebih lanjut untuk memperlajari seca- Furukawa Yoshiko dari The Japan Foundation
Inti Materi :
ra formal dalam arti mepelajari bahasa dari Tokyo dipandu oleh Nandang Rahmat, M.A.,
Mengutarakan metode pengajaran terha-
budaya tersebut dengan sungguh-sungguh. Ph.D mantan ketua ASPBJI. Tema yang
dap verba berpasangan jita yang pada inti-
diusung masih seputar Pemerolehan Bahasa
nya perlu dijelaskan secara terus-menerus 3. Analisis Kesalahan Pengunaan Ung- Kedua. Suasana semakin menarik tatkala
dan berkesinambungan serta pembelajar kapan “yari-morai” dan Pemerolehan- para peserta dengan antusias melemparkan
perlu selalu diberikan penje-lasan secara nya pada Pembelajar Bahasa Jepang beberapa pertanyaan terkait sehingga panel
rutin, bila ditemukan verba berpasangan (Semester V - TA 2010/2011 Prodi Ba- diskusi jalan bersangat dinamis.
jita. Dan pembelajar lebih berhati-hati bila hasa Jepang – Universitas Widyatama) Sebagai penutup dalam acara seminar
menemukan struktur kalimat yang ber- (Uning Kuraesin – Universitas Widyatama) ini, Ms. Furukawa Yoshiko memberikan
makna ‘ketidaksengajaan’ atau besarnya
pengaruh bahasa ibu terhadap struktur Inti Materi : ceramah dengan tema
kalimat tersebut. Pembelajaran bahasa tidak dapat terlepas (Standard Pendidikan Bahasa Jepang
dari budaya sosial. Kesalahan-kesalahan JF) yang dipandu oleh Ibu Evi Lusiana dari
5. Umur Dan Pemerolehan Bahasa Kedua pun muncul ketika melakukan komunikasi. The Japan Foundation Jakarta
(Dewina Sitanggang – Universitas Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Secara umum, penyelenggaraan seminar
Sumatera Utara, Medan) kedua secara formal kurang berpotensi kali inipun berjalan sangat lancar dan para
untuk menghasilkan penutur-penutur yang peserta pun mengikutinya hingga sesi akhir.
Inti Materi :
dapat berkomunikasi secara natural Beberapa native speaker maupun peserta
Mengupas hasil telaahannya, bahwa anak-
sebagaimana halnya penutur asli. lainnya menilai tema yang diusung ini sangat
anak memiliki peluang untuk berbicara
secara fasih seperti penutur asli. 4. Analisis Kesulitan Dalam Menyimak menarik dan bermanfaat.
Kosakata Bahasa Jepang Melalui Teknik Hasil dari urun rembuk pertemuan ilmiah ini
Pada hari kedua, Kamis, 21 Oktober 2010 Dikte Pada Siswa Kursus BLCI diharapkan memiliki tingkat kontribusi yang
Prof. Sakamoto Tadashi, seorang ahli SLA (Yuli Wahyuni – BLCI Bandung) signifikan terhadap perkembangan pendidikan
dari Nanzan University telah mempresen- bahasa Jepang di Indonesia.
Intti Materi :
tasikan hasil pemikirannya dengan judul :
Dikte kepada siswa di kelas, dapat menge-
. tahui kemampuan siswa dalam menyimak

EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011 3


International Symposium and Workshop 2010
“How to Improve The Professionalism Skill for Japanese Teachers”

4. Ass. Prof. Shin Minchul, M.Litt (Hannan


University) Korea: Mengupas habis
mengenai pemilihan goi dasar pendidikan
bahasa Jepang, dan teori goi dalam
hubungannya dengan kemampuan bicara
bahasa Jepang.
5. Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed. (Univer-
sitas Pendidikan Indonesia) Bandung:
Menyajikan makalahnya tentang
pengembangan model profesionalisme
Foto bersama panitia, peserta dan pemakalah.
guru bahasa Jepang.
6. Dedi Sutedi, M.A., M.Ed. (Universitas Pen-
Tema : “Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Profesional Guru Bahasa didikan Indonesia) Bandung: Mempresen-
Jepang” tasikan gagasannya mengenai berbagai
Pelaksanaan; alternatif untuk meningkatkan profesional-
Hari/Tanggal : Sabtu~Minggu, 16~17 Oktober 2010, pukul 08.00 ~ Selesai isme guru bahasa Jepang
Tempat : Gedung Auditorium Prof. Dr. Leo Idra Ardiana, M.Pd., FBS Kampus 7. Dianni Risda M.Ed. (Universitas Pendi-
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Lidah Wetan Surabaya dikan Indonesia) Bandung: Mempresen-
Penyelenggara : Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tasikan makalahnya yang berjudul
Lembaga Pendukung : The Japan Foundation, Jakarta & I’MC Surabaya kesalahan penggunaan ukemi dari
pembelajar bahasa Jepang, data diambil
Simposium Internasional dan Lokakarya Kenkyuu, Prof. Dr. Tajima Ikudo (Aichi Gakuin dari sakubun mahasiswa.
ini berlangsung selama dua hari. Acara yang University) Japan, sedangkan untuk Workshop 8. Dr. Suyatno, M.Pd. (UNESA) Surabaya:
dibuka oleh Rektor UNESA, Prof. Dr. Muchlas for Japanese Teacher, menampilkan Mr. Berbicara mengenai pengembangan
Samani, ini berlangsung meriah dan penuh Yamashina Kenkichi, M.Ed. Tenaga Ahli media pembelajaran yang efektif.
antusias dari para peserta yang kebanyakan pendidikan bahasa Jepang dari The Japan 9. Prof. Dr. Mohamad Nur (UNESA) Sura-
berasal dari guru dan mahasiswa bahasa Foundation, yang sekarang sedang bertugas baya: Mengutarakan ide mengenai
Jepang. Sebelum acara seminar dimulai, di Jawa Timur, dan ber home base di Program pengembangan kurikulum secara luas,
dilakukan beberapa sambutan dari berbagai Studi Pendidikan Bahasa Jepang UNESA. kemudian diaplikasikan dalam pengajaran
pihak, diantaranya, sambutan oleh Ketua Tujuan yang ingin dicapai dalam bahasa Jepang
Panitia, Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt. pelaksanaan Simposium dan Lokakarya kali 10.Yamashina Kenkichi, M.Ed. (The Japan
dilanjutkan dengan sambutan oleh Direktur ini adalah dapat memberikan informasi Foundation, Jakarta): Mempresentasikan
The Japan Foundation, Jakarta, Mr. Kanai mengenai pengembangan pendidikan guru makalahnya dalama lokakarya tentang
Atsushi, disusul dengan sambutan oleh Konsul bahasa Jepang di negara lain seperti Jepang, berfikir mengenai belajar dan mengajar
Jenderal Jepang di Surabaya, Mr. Takano Korea, Taiwan. Selain itu juga dapat yang kemudian dituangkan dalam tema
Masaaki. memberikan informasi tentang pembuatan (Apa itu “Can do?”)
Hari pertama, sesi pertama menampilkan media pembelajaran bahasa Jepang, dan
ceramah dari Keynote Speaker Prof. Dr. Tajima dapat memberikan konseling tentang Pada sesi talk show menampilkan bebe-
Ikudo (Aichi Gakuin University) Japan, dan bagaimana membuat media pembelajaran rapa komentator diantaranya, Prof. Dr. Djodjok
dilanjutkan dengan Dr. Hirose Eishi, M.Litt. bahasa Jepang yang baik. Lokakarya yang Soepardjo, Dr. Shin Minchul, Dr. Rin Ritsuhei
(Shizuoka Bunka Geijutsu University) Japan, menghadirkan para ahli pendidikan ini serta Mr. Yamashina Kenkichi, M.Ed. Antusias
selanjutnya Ass. Prof. Rin Ritsuhei, M.Litt. bertujuan untuk menentukan media bahasa dari para peserta seminar dan lokakarya begitu
(Taiwan University) Taiwan, dan yang terakhir, Jepang yang dapat digunakan sebagai model tinggi, sehingga banyak peserta yang mena-
Ass. Prof. Shin Minchul, M.Litt (Hannan dalam membuat media belajar yang lain. nyakan berbagai hal kepada narasumber.
University) Korea. Secara keseluruhan, seminar berlangsung Pada akhirnya para peserta pun sepakat
Pada sesi kedua menampilkan pembicara dengan lancar, sukses dan sesuai jadwal bahwa seminar dan lokakarya yang sejenis
dari Indonesia, antara lain Dr. Wawan yang diperkirakan. Adapun, secara garis dapat dilaksanakan kembali pada tahun
Danasasmita, Dedi Sutedi, M.A., M.Ed., serta besar materi dari para pemakalah adalah sbb: berikutnya. Hal itu merupakan harapan dari
Dianni Risda M.Ed. dari Universitas 1. Prof. Dr. Tajima Ikudo (Aichi Gakuin para peserta. Semoga.
Pendidikan Indonesia, Bandung. Untuk University) Japan: Memberikan pence- Sebagai ucapan terima kasih, seminar ini
masing-masing sesi diberikan waktu tanya rahan mengenai teori perbandingan dapat terlaksana atas kerjasama yang baik
jawab kepada para peserta. Di akhir acara penelitian goi dalam kaitannya dengan antara UNESA dengan The Japan Foundation
pada hari pertama dilakukan pembukaan pendidikan bahasa Jepang. Jakarta, dan I’MC Center Surabaya. Sekali
Workshop Hikaku Goi Kenkyuu dan Workshop 2. Dr. Hirose Eishi, M.Litt. (Shizuoka Bunka lagi atas kerjasama dan dukungan dari
for Japanese Teacher oleh ketua panitia. Geijutsu University) Japan: Menyampai- berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan
Di hari kedua, kegiatan di sesi pertama kan makalahnya tentang struktur goi dasar satu persatu, kami mengucapkan terima kasih.
presentasi dari Dr. Suyatno (UNESA), pendidikan bahasa Jepang untuk level Dan yang terakhir kepada The Japan
dilanjutkan dengan ceramah oleh Prof. Dr. dasar dilihat dari sisi kata kerja. Foundation, dan pendukung acara lainnya
Mohamad Nur (UNESA). Kemudian, masing- 3. Ass. Prof. Rin Ritsuhei, M.Litt. (Taiwan kami ucapkan
masing peserta diberi kebebasan untuk University) Taiwan: Mempresentasikan
memilih kegiatan Workshop, Hikaku Goi hasil penelitiannya mengenai pengklasi-
Oleh: Miftachul Amri, M.Pd.,M.Ed. (Program Studi
Kenkyuu ataupun Workshop for Japanese fikasian arti dalam dongeng Jepang, yang Pendidikan Bahasa Jepang UNESA), Mewakili Panitia
Teacher. Untuk Workshop Hikaku Goi dikaitkan dengan pengajaran bahasa Seminar International dan Lokakarya 2010.
Kenkyuu dipandu langsung oleh pakar Goi Jepang.
4 EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011
KINUGASA Hideko

Para pembaca sekalian, selamat siang. Saya Kinugasa, Tenaga


Ahli Pendidikan Bahasa Jepang untuk wilayah Jawa Barat. Kali ini
saya ingin bercerita tentang pekerjaan seperti apa yang saya lakukan.
Karena Program Pengiriman Tenaga Ahli Bahasa Jepang, saya
ditugaskan di Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI), Bandung dan juga bertugas untuk memberikan
dukungan kepada pendidikan bahasa Jepang di wilayah Jawa Barat.
Itulah dua pekerjaan yang menjadi tugas saya.
Pertama, mengenai pekerjaan saya di program pascasarjana
UPI, saya memegang 3 mata kuliah, mengajar untuk tingkat 1 dan
2 yang keseluruhannya berjumlah 40 orang. Para mahasiswa S2
itu tekun dan rajin belajar. Sebelum melakukan seminar presentasi
tesis, mereka sering berkonsultasi mengenai bahasa Jepang dan
hal-hal mengenai bidang keahlian mereka. Konsultasi seperti ini
merupakan salah satu pekerjaan saya yang penting. Saat saya
mendiskusikan berbagai hal dengan mahasiswa, kelas terlihat tidak
seperti kelas pada umumnya, kami bisa saling terbuka, sungguh
menyenangkan. Para mahasiswa ini dari sekarang dan seterusnya
akan selalu menjadi bagian dari pendidikan bahasa Jepang, karena
banyak pembelajar bahasa Jepang yang saya ajarkan di Indonesia
merupakan kandidat guru. Bagi saya, mengajarkan S2 sebagai
tugas seorang Tenaga Ahli Bahasa Jepang merupakan pekerjaan
yang sangat penting.
Berikutnya mengenai dukungan untuk pendidikan bahasa Jepang
di Jawa Barat, Kegiatannya terbagi atas 2 bagian besar yaitu kegiatan
Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia (ASPBJI) untuk
wilayah Jawa Barat dan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) Bahasa Jepang untuk wilayah Jawa Barat.
Saya ingin menceritakan tentang kegiatan benkyoukai (kelompok
belajar) yang dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan ASPBJI. Di
Indonesia, propinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah dimana
pembelajar bahasa Jepangnya sangat antusias. Karena itu, banyak
pengajar yang belajar dengan penuh semangat, dan ASPBJI di
wilayah ini mengadakan 3 jenis kegiatan benkyoukai, yaitu “Metode
Pengajaran”, “Kemampuan Bahasa Jepang” dan “ Penelitian Karya
Ilmiah”. Setiap sebulan sekali, 5-8 orang anggota berkumpul dan
belajar bersama membahas tema tertentu, atau saling berdiskusi.
Para peserta benkyoukai difokuskan pada pengajar bahasa Jepang
Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi. Secara umum, menjadi
seorang pengajar itu memiliki kesempatan “belajar untuk diri sendiri
juga”. Sikap peduli untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri itu
mengagumkan ya.
Satu lagi adalah mengenai dukungan terhadap MGMP wilayah
Jawa Barat. Di wilayah ini terdapat sekitar 400 orang guru yang
mengajar bahasa Jepang di 275 sekolah menengah. Agar pengajar
dapat mengajar dengan lebih baik, MGMP wilayah Jawa Barat terus
mengaktifkan kegiatan benkyoukai yang dilaksanakan 5 kali dalam
setahun, dan kegiatannya difokuskan pada pembelajaran metode
pengajaran. Pada kegiatan benkyoukai ini, Tenaga Ahli Bahasa
Jepang juga memberikan pengajaran sekitar 1 jam. Selain itu, dalam
upaya meningkatkan kemampuan Bahasa
Jepang para guru, kegiatan benkyoukai
juga dilaksanakan di wilayah
kabupaten/kota sekali dalam sebulan.
Sosok para guru yang menikmati pelajaran
dengan gembira dan bersemangat untuk
belajar itu selalu membuat saya tersentuh.
Untuk para guru yang selalu
bersemangat, saya juga akan terus
berusaha membantu semaksimal mungkin.

oleh : KINUGASA Hideko, Tenaga Ahli Bahasa


Jepang, JF wilayah Jawa Barat.
(Suasana para peserta MGMP yang mengikuti workshop) (Para mahasiswa yang ceria)

EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011 5


ONE POINT LESSON

YAMASHINA Kenkichi

Belajar Hiragana dan Katakana dari laman internet

ULTIMATE KANA CHALLENGE - http://tell.fll.purdue.edu/hatasa/ultimate/

oleh : YAMASHINA Kenkichi, Tenaga Ahli Bahasa Jepang untuk wilayah Jawa Timur

6 EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011


seri kehidupan orang Jepang

Efek dari Tokoh Karakter MACHIDA Kahori

Apakah pembaca sekalian menyukai Doraemon atau Hello


Kitty ?

Doraemon dan Hello Kitty adalah tokoh karakter yang disukai


orang-orang di dunia. Akhir-akhir ini di Jepang, maskot yang
disebut Yurukyara sangat terkenal. Yurukyara merupakan
singkatan dari “yurui masukotto kyarakutaa“ yang berarti
maskot karakter yang imut dan lucu. Karena maskot ini memiliki
karakteristik bisa menenangkan hati orang yang melihatnya
dan memberikan perasaan nyaman serta bisa menghilangkan
rasa tegang maka disebut yurukyara. Hal yang dibilang lucu
atau menggemaskan dan menenangkan itu yang kemudian
menjadi terkenal.
Hikonyan – Kucing Ii Naosuke, seorang Sentokun – Maskot karakter untuk
samurai dari kota Hikone prefektur Shiga memperingati 1300 tahun kota Sento. Belakangan ini, banyak perfektur dan pemerintah kota di
adalah asal mula tokoh karakter
Hikonyan. Jepang menggunakan maskot karakter semacam Yurukyara
yang diciptakan oleh daerah mereka masing-masing. Para
yurukyara ini bertugas menyebarkan daya tarik dan memberikan
informasi mengenai daerah yang diwakilinya, seperti
mempromosikan produk baru, Muraokoshi (kegiatan
menggiatkan kembali pedesaan), kampanye dan event lainnya
dari daerah yang bersangkutan. Sebenarnya sejak dulu berbagai
daerah sudah memiliki maskot daerahnya sendiri. Dulu, maskot
dari masing-masing daerah tersebut hanya dikenal oleh
masyarakat setempat saja. Akan tetapi akhir-akhir ini semakin
banyak maskot daerah yang menjadi terkenal ke seluruh
Jepang, sehingga para maskot yurukyara menjadi sangat sibuk.

Desain dari maskot yurukyara biasanya mengandung unsur


ciri khas produk lokal atau memiliki sesuatu yang berhubungan
dengan daerah tersebut. Ada juga yang didesain oleh ilustrator,
tetapi ada juga yang dipilih dari hasil lomba mendesain maskot.
Sisi yang seperti itu pun merupakan hal yang lembut dan
dicintai, bukan ?.

Walaupun disebut karakter yang lemah lembut, akan tetapi


dampaknya terhadap perekonomian tidaklah lemah. Berkat
maskot yurukyara ini, popularitas sebuah daerah menjadi
meningkat. Banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah
tersebut, dan event, pernak-pernik dll laku terjual, sehingga
memberikan dampak bagi perekonomian daerah. Bahkan ada
maskot yang memberikan penghasilan uang milyaran untuk
daerahnya. Tokoh karakter yang bisa menimbulkan perasaan
nyaman itu, selain bisa membuat perasaan orang Jepang
menjadi lega, ternyata juga bisa membuat dompet orang
Jepang menjadi “menipis” ya.

Tokoh karakter penenang hati yang lelah dan pembawa


keberuntungan bagi masyarakat ini, memang layak dicintai,
bukan?

sumber informasi :
http://kotobank.jp/
http://ja.wikipedia.org/wiki/
sumber informasi :

oleh : MACHIDA Kahori, Japanese Language Teacher Ass. The


Japan Foundation, Jakarta
EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011 7
Sayonara........
Salam Perpisahan dari Dosen Magang Bahasa Jepang Program JENESYS
Special Assistant JF Jakarta

The Japan Foundation Jakarta bukan hanya


sebagai tempat belajar mengenai pendidikan
bahasa Jepang saja tapi juga sebagai tempat
memperoleh pengalaman yang berharga. Mulai
saat ini dan seterusnya, saya akan terus menjaga
berbagai hal yang saya ( Barisan depan dari kiri) OKADA Kaoru, SATO Shingo, TSUNETSUGU Kosuke, IIMURO Chiemi.
pelajari dari orang- ( Barisan belakang dari kiri) MUTO Rie, MORIYAMA Fumiko, MORISHIMA Yuki, FUJIWARA Ai, KONYA Saori.
orang di Japan
Foundation dan
Indonesia. Terima
kasih banyak untuk 3
tahun ini.

Ita Tundjung
Program Coordinator Bagian Bahasa Jepang
Minasan, mulai
bulan Juli 2010 saya
mengundurkan diri dan
tidak aktif lagi di JF,
Jakarta.
Tidak terasa sudah
22 tahun saya meng-
habiskan waktu saya
bersama teman-teman di JF. Waktu berjalan
begitu cepat bak kereta api express, Shinkansen.
Sejak 1988 saya memulai karir saya sebagai staf
arubaito di Pespustakaan. Kemudian, mulai tahun
1991 saya menjadi staf tetap Bagian Bahasa
Jepang. Dalam perjalanan selama ini banyak
pengalaman suka maupun duka. Lebih dari
separuh waktu hidup saya lewatkan di JF. So JF
was just like my second home.
Terima kasih kepada semua pihak yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu atas bantuan,
dukungan dan kerjasama yang diberikan selama
saya bertugas berkaitan dengan program-program
JF yang saya pegang. Hontouni domo arigatou
gozaimashita.
Dan pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan maaf lahir bathin, apabila ada
tutur kata saat canda, perilaku dan hal -hal lain
yang kurang berkenan.

Terima kasih banyak. Sampai jumpa lagi !


8 EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011
hajimemashite

Special Assistant Bagian Bahasa Jepang Program Pengiriman Pengajar Magang Bahasa Jepang
The Japan-East Asia Network of Exchange of Students and Youths
(JENESYS) Program Fiskal 2010/2011
1. LATAR BELAKANG
Program Pengiriman Pengajar Magang bahasa Jepang ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan pembelajar bahasa Jepang di Asia yang mengalami
peningkatan dengan cara mengirim mahasiswa Jepang dari bidang studi
pendidikan bahasa Jepang yang akan magang praktek mengajar dalam
jangka panjang di berbagai negara di Asia guna membantu upaya
pengembangan pendidikan bahasa Jepang di masing-masing negara yang
ditugaskannya. Program ini akan dilaksanakan selama 3 tahun, yaitu dari
tahun fiskal 2008 s.d. 2010.
2. TUJUAN
The Japan Foundation mengadakan pengiriman pengajar magang bahasa
Para pembaca sekalian, perkenalkan nama saya Jepang ke Indonesia untuk tujuan menambah kesempatan bagi mahasiswa
TANIGUCHI Misako. Sejak dulu, saya sangat mengagumi dari program studi Jepang/bahasa Jepang di lembaga perguruan tinggi di
pekerjaan yang bisa menjadi perantara bagi negara-negara Indonesia untuk belajar bahasa Jepang langsung dari penutur asli/native
ASEAN dan Jepang, oleh sebab itu kali ini saya sangat speaker. Di samping itu, untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa
senang bisa bekerja di The Japan Foundation Jakarta,. Jepang yang kelak ingin menjadi tenaga ahli bahasa Jepang di luar negeri,
Karena pengalaman saya masih kurang dalam bidang untuk mendapatkan pengalaman praktek mengajar sambil dibimbing oleh
pekerjaan ini, saya pasti akan sering merepotkan anda dosen-dosen bahasa Jepang di perguruan tinggi di Indonesia. Dengan
sekalian. Akan tetapi, saya akan berusaha supaya cepat demikian, diharapkan jumlah tenaga ahli bahasa Jepang berpengalaman
terbiasa dengan pekerjaan ini, mohon bantuan dan luar negeri yang ditugaskan di luar negeri akan mengalami peningkatan
kerjasamanya ya. di masa mendatang.
Daftar Pengajar Magang Bahasa Jepang Peogram Jenesys yang ditempatkan
di Indonesia pada Tahun Ajar 2011 :
Rima Nurul Lathifah
1. Tomohiro TSUSAKA (Univ. Sumatera Utara, Medan)
APO Bagian Bahasa Jepang 2. Mayumi IWANO (Univ. Sumatera Utara, Medan)
3. Mikiko KAIHARA (Univ. Riau, Pekanbaru)
Para pembaca sekalian, saya
4. Yoko TOYODA (Univ. Riau, Pekanbaru)
mulai bekerja sebagai Assistant
5. Ayumi HATTORI (Univ. Pendidikan Indonesia, Bandung)
P r o g r a m O ff i c e r d i J a p a n
6. Yuka SUGIYAMA (Univ. Negeri Semarang)
Foundation, Jakarta sejak akhir
7. Mika OIDAIRA (Univ. Negeri Surabaya)
September 2010 untuk melanjutkan
8. Miho TOYOMASA (Univ. Udayana, Denpasar)
tugas-tugas senior saya, Ibu Ita
9. Akiko KOBAYASHI (Univ. Udayana, Denpasar)
Tundjung di Bagian Bahasa Jepang
yang mengundurkan diri.
Nama lengkap saya adalah Rima Nurul Lathifah, tetapi
biasa dipanggil Mimi, Nama tersebut konon berasal dari
kata “Mimizu” alias cacing, karena ketika SMA, saya sering
menggeliat atau bergoyang-goyang layaknya cacing tanah.
Sejak saat itu, saya dipanggil “Mimi” oleh orang-orang di
sekitar saya.
Sebelum bekerja di JF, saya pernah bekerja sebagai
pengajar bahasa Jepang. Sejak menjadi pengajar, saya
jadi tertarik dengan Pendidikan Bahasa Jepang dan terus
menerus memikirkannya. Saya berharap meskipun sedikit,
saya bisa berguna di bidang Pendidikan Bahasa Jepang
di Indonesia. Mulai sekarang, saya rasa saya akan
membutuhkan bantuan Anda sekalian. Saya akan berusaha
dengan sungguh-sungguh bersama Anda sekalian,
berharap agar pendidikan bahasa Jepang di Indonesia
menjadi lebih baik. Mohon bantuan dan kerjasamanya.

EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011 9


kunjungan pemenang lomba pidato ke Jepang

Mimpi yang Jadi Nyata


Oleh Aulya Agung Barkah (Universitas Komputer Indonesia, Bandung)
Pemenang ke-2 Lomba Pidato Bahasa Jepang Tingkat Nasional Tahun 2010

Di akhir perjuang-
an saya di kampus Benkyoukai MGMP
UNIKOM tercinta,
Alloh SWT telah Wilayah Sumatera Barat
memberikan hadiah Pada 3 Oktober 2010 MGMP wilayah Su-
terindah dalam
matera Barat mengadakan kegiatan benkyoukai
hidup saya. Cita-cita
untuk menginjakkan di Universitas Bung Hatta, Padang.
kaki di negeri Jepang akhirnya tercapai juga. Selain simulasi pengajaran dari para guru
Keringat dan pengorbanan saya selama ini terbayar yang sudah mengikuti diklat tingkat dasar, ada
dengan air mata bahagia saat saya dinyatakan juga presentasi yang disampaikan oleh:
menjadi juara dan berhak mengikuti “Japanese
Speech Contest” di Tokyo pada saat saya mengikuti 1. Sri Murwati, (Dosen Bahasa Jepang
lomba pidato bahasa Jepang tingkat nasional di Universitas Andalas) dengan tema:
Jakarta pada bulan Juli lalu yang diadakan oleh gunung Fuji, ke Asakusa, ke Disneyland dan masih
the Japan Foundation Jakarta. Masa kuliah saya banyak lagi. semuanya deh dicobain satu-satu, (Kata bantu bilangan)
yang sangat melelahkan itu alhamdulillah bisa sampai satu-satunya mesjid di Tokyo saya kunjungi 2. MACHIDA Kahori, (Ass. Japanese Language
saya akhiri dengan rasa penuh kebahagiaan. dan mencoba sembahyang disana. Sangat Teacher, JF Jakarta) dengan tema:
Pada tanggal 16 Oktober 2010, tepat pukul mengharukan sekali. Pokoknya semuanya sangat
21.55 WIB saya bersama Ginanio (teman menyenangkan dan mengagumkan apalagi saya (Partikel to, ni, kara)
seperjuangan dari Jakarta) berangkat menuju tidak perlu khawatir tentang ongkos kereta dan Sebanyak 61 orang peserta yang mengikuti
Tokyo dengan pesawat Japan Airlines, yang makan sehari-hari saya karena semua nya ditang- kegiatan benkyoukai, belajar dengan penuh
menjadi salah satu sponsor Lomba Pidato Tingkat gung panitia. Yang agak membuat khawatir hanya semangat. MGMP yang penuh kehangatan
Nasional di Jakarta. Rasa bahagia yang tak bisa saat belanja oleh-oleh untuk keluarga dan teman- dimana semua berusaha untuk berpartisipasi
diungkapkan saat masuk ke pesawat karena teman di tanah air, karena harganya super selangit. dalam kegiatan benkyoukai.
akhirnya saya bisa naik pesawat, apalagi Kekaguman saya terhadap Jepang karena
pesawatnya ke Jepang dan ditemani pramugari- kedisiplinan dan kebersihannya yang sebelumnya
pramugari yang cantik dan ramah ( ). hanya sekedar “katanya” saja, ternyata sudah saya
Kurang lebih 7 jam perjalanan, akhirnya kami buktikan dan memang benar Jepang itu DIsiplin.
tiba di bandara Narita dengan selamat. Udara Disiplin dalam segala hal, sehingga semuanya
dingin bandara Narita pagi itu melebihi dinginnya bisa berjalan dengan baik dan teratur. Tepat waktu,
AC pesawat. Dan kata yang pertama kali saya bersih, canggih, indah, itulah Jepang menurut saya.
ucap saat tiba disana yaitu “Woww”. Perasaan apa Pada hari Rabu diadakan Asean Japanese Workshop Pembuatan Soal
lagi selain bahagia bagi saya yang sangat Speech Contest, yang merupakan acara utama Ujian MGMP Sulawesi Utara
mengharapkan datang ke Jepang dari dulu. Dari dari kegiatan ini. Alhamdulilah semua berjalan
sana saya dan Gina berangkat menuju Tokyo dengan lancar. Acara ramah tamahnya pun
dengan menggunakan bis Limousin. Panitia tidak berlangsung dengan menyenangkan karena dapat
menjemput, hanya menunggu dihotel, jadi dari berkenalan dengan banyak orang yang menonton
bandara kami menuju Tokyo dengan menggunakan disana. Sebuah kehormatan bagi kami karena
petunjuk yang diberikan panitia. Awalnya kami dapat disaksikan oleh para Duta besar dari masing-
khawatir karena kami belum ada pengalaman masing negara yang mewakili lomba pidato saat
sama sekali. Namun ternyata transportasi Jepang itu. Namun saya merasa sedih sekali karena hanya
sangatlah mudah, praktis dan aman. Dari bis lihat Duta Besar Indonesia yang ada di Jepang ataupun
kanan kiri banyak pesawahan, dan susananya perwakilannya saja yang sedang berhalangan
sama seperti di Indonesia saja, yang bedanya di hadir sehingga tidak dapat menghadiri acara ini.
jalan sana banyak huruf kanji. Namun saat Saya merasa kesepian saat itu.
memasuki kota Tokyo, dengan bangunan- Satu minggu hampir berlalu, dan pada hari Workshop Pembuatan Soal Ujian ini
bangunan yang menjulang tinggi barulah saya sabtu yang mana merupakan acara bebas, saya dilaksanakan pada saat kegiatan Benkyoukai
merasakan suasana Jepang yang sebenarnya, memutuskan untuk pergi ke Tokyo Dome yang MGMP Sulawesi Utara pada tanggal 8 Oktober
sangat menakjubkan, dan saya seperti anak desa katanya ada Jet Coaster yang super ekstrim disana,
2010 di SMA Negeri 1 Manado.
yang baru pertama datang ke kota. Alhamduilah dan ternyata, Wow…jantung saya hampir copot,
dalam waktu 2 jam dengan do’a dan keberanian, dan saking seremnya saya tak bisa berteriak. Dalam kegiatan tersebut, hadir Ms.
kami tiba di hotel dengan sambutan hangat dari Sungguh Tokyo Dome dapat mengakhiri perjalanan AKIYAMA Kayo, Tenaga Japanese Language
panitia lomba, yaitu JOEA. Di sini saya bertemu singkat saya dengan menyenangkan sekali. Expert (JLE) dari The Japan Foundation, Jakarta,
dengan seluruh perwakilan dari Negara-negara Keesokan harinya pada hari minggu pagi saya dan bersama dengan 34 orang guru yang hadir
Asean seperti Malaysia, Brunei, Laos, Vietnam, kembali ke Indonesia dan tiba di bandara Soekarno melaksanakan identifikasi jenis dan ciri khas
Philiphine, dan Thailand. Kehangatan mereka Hatta dengan selamat. ujian dan soal ujian. Selain itu, semua peserta
semua dapat mencairkan suasana dingin kota Sungguh menjadi pengalaman berharga dalam
mempelajari hal-hal yang diperlukan untuk
Tokyo saat itu. Dari sinilah awal saya mulai hidup saya. Dari semua ini dapat saya yakin dan
menjelajahi kota Tokyo. percaya bahwa “apabila kita mau maka kita bisa”. membuat soal yang baik dengan cara menganalisa
Selama satu minggu saya dan kawan-kawan Oleh karena itu untuk teman-temanku semua, dan memikirkan metode perbaikan soal ujian
diajak keliling kota Tokyo seperti ke tempat khususnya untuk adik-adik mahasiswa, teruslah yang mereka buat.
elektronik murah Akihabara, ke pasar ikan Tsukuji, berusaha gapai mimpi, pantang menyerah. Lakukan Kami berharap kiranya hal-hal yang sudah
ke kuil Kaminari mon, ke Tokyo Tower di Roppongi, yang terbaik untuk masa depan kita, keluarga, dan dipelajari dalam workshop ini dapat memberikan
ke Ueno, Ginza, ke hachiko-nya Shibuya, ke semua orang di sekitar kita. Ganbatte Kudasai!! manfaat bagi para guru dalam membuat ujian
sekolah dan pekerjaan rumah.
10 EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011
LAPORAN PROGRAM JF
ragam program
TAHUN FISKAL 2010/2011

Laporan Seminar Sehari ASPBJI Korwil Sumatera Utara


Oleh : MASUYAMA Tomoe, Tenaga Ahli Bahasa Jepang Wilayah Jakarta.
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 November 2010 “membaca”dalam pembelajaran itu, sambil
Tempat : Kampus USU Medan menengok kembali bahan bacaan apa saja dan
Jenis Kegiatan : Seminar & Workshop Pengajar- bagaimana cara membaca bahan bacaan
an Bahasa Jepang tersebut dalam keseharian peserta.
Peserta : Pengajar Bahasa Jepang di Dengan memperlihatkan contoh, penulis
Perguruan Tinggi, SLTA & menunjukkan bahwa “membaca” berarti“
Kursus (60 orang) membaca dan memahami”, dimana pengetahuan
Tema : akan kosakata dan tatabahasa saja tidak cukup, Setelah itu, peserta di bagi dalam kelompok
(Bahan Bacaan untuk penga- sehingga sangat penting juga untuk memiliki yang beranggotakan 5 orang dan kemudian
jaran tingkat dasar yang pengetahuan mengenai “topik” bacaan tersebut. diminta untuk memikirkan dan merancang
menarik) Selanjutnya, ditampilkan model alur kegiatan dari pra pengajaran dan pasca
Penyelenggara : ASPBJI Korwil Sumatera Utara, pengajaran yang menunjukkan bagaimana pengajaran, dengan menggunakan bahan bacaan
bekerjasama dengan The Japan sebaiknya menyusun suatu pengajaran Dokkai
Foundation,Jakarta. yang dapat menimbulkan minat baca siswa. . Setelah itu,
Susunan Acara : Di sesi ini juga dibahas mengenai alur perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
1) Laporan mengikuti Training Pogram di JF pengajaran yang terdiri atas warming kerja kelompoknya untuk kemudian dibahas
Urawa, Jepang up/pemanasan penghantar pengajaran bersama seluruh peserta.
Oleh : pengajaran dan pasca pengajaran, sasaran Pada Works shop kali ini, walaupun waktunya
1. Peserta Program Pelatihan Intensif Guru dan tujuan dari masing-masing alur tersebut, sangat panjang, yakni 4 jam (270 menit), 2 jam
Bahasa Jepang SMA 2010 serta contoh-contoh kegiatannya. sesi pagi dan 2 setengah jam sesi sore, namun
- Nurjannah (SMA Kemala Bayangkari I Kemudian diperkenalkan juga jenis-jenis cara sebagian besar peserta yang merupakan
Medan) membaca beserta modelnya. pengajar, sangat bersemangat dan bersungguh-
- Ira Fitriani (SMA Perguruan Taman Siswa, sungguh mengikuti acara hingga akhir.
Binjai) B. Sesi Sore : Model pengajaran, kerja kelompok, Memang sungguh melelahkan untuk
2. Peserta Short-Term Training Program 2010 dan presentasi kelompok. mempelajari banyak hal dalam 1 hari, mulai dari
(Grup Musim Semi) Pada sesi sore, diperlihatkan contoh pengetahuan keahlian khusus mengenai dokkai,
- Siti Hasmah (SMP Kebangsaan, Medan) pengajaran dokkai yang menggunakan bahan cara menyusun pengajaran, hingga akhirnya
bacaan level dasar memikirkan contoh kegiatan dalam pengajaran
2) Workshop Pengajaran bahasa Jepang oleh . Tujuannya adalah dokkai. Tetapi, dengan bakat ide kreatif yang
Ms. T. Masuyama, Tenaga Ahli Bahasa agar peserta dapat mengalami sendiri pengajaran dimilikinya, para peserta berhasil memikirkan
Jepang JF (dibantu oleh Ms. H. Takeuchi, dokkai yang sesuai dengan alur pengajaran, yang dan mempresentasikan beragam ide pengajaran
Asisten Pengajar JF) telah diperkenalkan pada sesi pagi. yang menarik dan memacu kreatifitas siswa.
Kegiatan dilanjutkan dengan me-review Karena keterbatasan waktu, kali ini kami tidak
Laporan Singkat Pelaksanaan Workshop : kembali keseluruhan contoh kegiatan dan alur sempat memikirkan dan mengerjakan bersama
dari model pengajaran. Kemudian peserta kegiatan dari bahan bacaan lain. Tetapi saya sangat
A. Sesi Pagi: Kuliah Umum berharap kiranya para peserta sekalian dapat
memikirkan mengenai tujuan dan alasan dari
Kuliah umum diawali dengan memikirkan kegiatan tersebut, dan dilanjutkan dengan memanfaatkan segala yang diperoleh dari work
bersama apakah yang disebut dengan penjelasan dari pengajar JF. shop ini dalam pengajaran di tempat masing-masing.

Pelatihan Singkat MGMP Bahasa Jepang Wilayah Sumatera Utara


pemakaian materi ajar). Para peserta belajar Kerjasama Pelaksanaan
tentang cara pengajaran yang efektif dengan Ujian Bahasa Jepang
menggunakan beragam bahan ajar seperti kartu
bergambar, foto, kartu huruf, benda nyata dan
bagi CPNS-KEMLU
lain-lain. Kemudian, mereka dibagi menjadi The Japan Foundation, Jakarta dan Kementerian
beberapa kelompok untuk membuat persiapan Luar Negeri RI (Kemlu) sudah menjalin
dan melaksanakan simulasi pengajaran dengan kerjasama pelaksanaan Ujian Bahasa Jepang bagi
menggunakan buku ajar “Sakura”. Pada saat CPNS-Kemlu ini sejak tahun 2007. Pada tahun
pelaksanaan simulasi, para peserta memberikan 2010, ujian bahasa Jepang yang diikuti oleh 13
usulan, komentar ataupun pertanyaan berkaitan orang CPNS (Pejabat Diplomatik dan Konsuler)
dengan kegiatan pengajaran dan ide bahan ajar Kemlu ini dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober
Pelatihan singkat ini dilaksanakan pada yang dibawakan oleh kelompok lain, sehingga 2010 di The Japan Foundation, Jakarta.
tanggal 6 November 2010 bertempat di SMA terjadi pertukaran pandapat yang sangat menarik.
Darmawangsa, Medan, dan diikuti oleh 24 orang Pada pelatihan singkat yang berjalan dengan
guru bahasa Jepang di wilayah Sumatera Utara. menyenangkan dan penuh keakraban ini, terasa
Te m a p e l a t i h a n k a l i i n i a d a l a h adanya semangat dan keinginan untuk belajar
(cara pembuatan dan dari para peserta.
EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011 11
PROGRAM JF
ragam program
TAHUN FISKAL 2010/2011

ACARA BINCANG- BINCANG


TAHUN 2011 Lomba Pidato Bahasa Jepang bagi Siswa SLTA Tahun 2011
Acara bagi siswa SLTA ini dilaksanakan secara Kegiatan lomba pidato atas kerjasama The Japan 2. Lomba Pidato Tingkat Nasional ( )
rutin setiap tahunnya oleh The Japan Foundation, Foundation, Jakarta dengan Direktorat Pembinaan Kegiatan lomba pidato ini akan dilaksanakan
Jakarta sebagai salah satu bentuk dukungan dan SMA, Ditjen. Manajemen Dikdasmen, Kementerian pada,
kepedulian terhadap pengembangan pendidikan Pendidikan Nasional akan dilaksanakan untuk ke- Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Februari 2011
bahasa Jepang di Indonesia serta pengenalan 10 kalinya pada tahun 2011. Waktu : Pkl. 10.00 s/d selesai
budaya Jepang bagi masyarakat Indonesia, khusus- Tempat : Auditorium RRI Jakarta
nya wilayah Jabodetabek. Acara Bincang-bincang Lomba akan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: Peserta : 13 orang Pemenang Lomba
kembali akan dilaksanakan pada tahun 2011 ini. 1. Lomba Pidato Tingkat Daerah ( ) Pidato tingkat daerah dari 8
Acara Bincang-Bincang untuk siswa SMA/MA Lomba ini dilaksanakan di 8 wilayah MGMP wilayah MGMP Bahasa Jepang
dan SMK ini akan dilaksanakan 2 (dua) kali yaitu Bahasa Jepang SMA (Sumbar, Sumut, (Sumut, Sumbar, Jabodetabek,
pada, Jabodetabek, Jabar, Jateng & D.I. Yogyakarta, Jabar, Jateng & DIY, Jatim, Bali
Tanggal : 10 Maret 2011 & 17 Maret 2011 (Kamis) Jatim, Bali dan Sulut) dalam bulan Januari dan Sulut)
Waktu : Pkl. 09.00 ~ 16.00 wib 2011. Kegiatan ini dilaksanakan oleh MGMP di
Tempat : HALL The Japan Foundation, Jakarta. masing-masing wilayah (koordinasi dengan Lembaga Kerjasama :
kantor dinas pendidikan setempat) 1. Subdit Kesiswaan, Direktorat Pembinaan SMA,
Informasi rinci tentang acara ini dapat dilihat pada
Kementerian Pendidikan Nasional
brosur yang dapat diperoleh pada awal bulan Berikut ini jadwal dan tempat pelaksanaan Lomba
2. Radio Republik Indonesia (RRI)
Februari 2011 Pidato Bahasa Jepang Tingkat Daerah Tahun 2011:
Lembaga/Perusahaan Pendukung :
Wilayah Tanggal Tempat
1. Ritsumeikan Asia Pacific University (APU)
Sumatera Utara 22 Januari 2011 SMA Al Wasliyah, 2. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia
Medan 3. PT. Asuransi MSIG Indonesia
4. PT. Hoyu Indonesia
Seminar Pendidikan Bahasa Jepang Sumatera Barat 16 Januari 2011 SMAN 3 Padang
5. Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
ASPBJI Korwil Jabar Jabodetabek 29 Januari 2011 SMAN 112 Jakarta
Jawa Barat 16 Januari 2011 SMAN 10 Bandung Menurut rencana sebagian dari kegiatan ini akan
Judul & Tema: Seminar Nasional tentang disiarkan oleh pihak RRI dan siarannya dapat
Pendidikan Bahasa Jepang dan Jawa Tengah & 23 Januari 2011 SMA Kesatrian 1 ditangkap di beberapa wilayah di Indonesia.
D.I.Yogyakarta Semarang
Peranannya dalam Mendukung
Industri Pariwisata. Jawa Timur 30 Januari 2011 MAN Tambak Beras Selain mendapat hadiah berupa sertifikat dan
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Januari 2011 Jombang barang, 4 (empat) orang pemenang lomba pidato
Tempat : STBA Yapari – ABA Bandung tingkat nasional ini juga akan dicalonkan untuk
Bali 22 Januari 2011 Kandis Pendidikan,
Jl. Cihampelas No. 194, Bandung Pemuda & Olahraga, Program Kunjungan ke Jepang dari the Japan
Sasaran : Pengajar bahasa Jepang PT, SLTA, Prov. Bali, Denpasar Foundation Japanese Language Institute, Kansai
SLTA dan kursus serta mahasiswa dan Japanese Speech Award (JSA).
Sulawesi Utara 21 Januari 2011 SMAN 2 Manado
S1 dan S2 di Jawa Barat.
Lembaga Kerjasama :
1. The Japan Foundation, Jakarta MENDIKNAS
2. STBA Yapari – ABA Bandung Subdit Kesiswaan
Informasi rinci, harap hubungi : Direktorat Pembinaan SMA Radio Republik Indonesia (RRI)
Jurusan Bahasa Jepang, STBA Yapari – ABA
Bandung. Tel. (022) 2035426

merupa-
kan terbit-
an berkala
dari Ba-
gian Baha-
sa Jepang The Japan Foundation,
Jakarta yang berisikan informasi baha-
sa Jepang dan pengajaran bahasa
Jepang, dan dibagikan secara cuma-
cuma bagi lembaga-lembaga yang
berkecimpung maupun yang terkait
dengan pengajaran bahasa Jepang di
Indonesia. Jika para pembaca ingin
menyampaikan tulisan tentang pendi-
dikan bahasa Jepang atau pun saran,
pendapat dan harapan mengenai tema
dan topik yang telah atau akan dimuat
dalam “EGAO”, silakan layangkan
surat Anda ke alamat kami :
Bagian Bahasa Jepang,
The Japan Foundation, Jakarta
Summitmas I Lantai 3,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62,
Jakarta 12190.
Tel. 021-5201266, Fax 021-5251750,
e-mail : pkj@jpf.or.id
Penanggung Jawab Umum :
TAKAHASHI Yuuichi.
Pemimpin Redaksi : Apin Supinah
Redaktur : KITANI Naoyuki,
MASUYAMA Tomoe, AKIYAMA
Kayo, Evi Lusiana, KANDA Shiho,
Vivi Triani Adris

12 EGAO, Vol. 13 / No. 1 - Januari 2011

Anda mungkin juga menyukai