PENDAHULUAN
pencegahan dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005). Mencuci tangan
merupakan proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua
belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk
menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan
kuman kemudian memapar ke person yang makanan tersebut. Hal ini bisa
diegah dengan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum
penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan
mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan
diri untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting (Umar, 2009 dalam
bagaimana cara melakukanya dengan benar. Hal ini sangat penting untuk di
penyakit menular pada penyakit tertentu saja sedangkan untuk penyakit dalam
dalam menjaga hidup sehat, dan menjaga dirinya dari bahaya penyakit menular
terbatas pada apa yang mereka ketahui saja. Mencuci tangan merupakan
pengontrolan penularan infeksi (Perry & Potter 2005). Maka dari sebagai ibu
diharus kan untuk mencuci tangan sebelum mengolah atau memasak suatu
24 jam padakulit, dan dapat dengan mudah disingkirkan dengan mencuci atau
tidak dapat hidup pada jangka waktu yang lama dalam keadaan adanya
ketika mencari hospes yang rentan atau “reservoir” dimana mereka dapat
kedalam tubuh hospes yang rentan (Shcaffer, 2000 dalam Coniko). Sekitar 20
jenis penyakit yang bisa hinggap di tubuh akibat tidak mencuci tangan dengan
baik dan benar. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan karena kurang
kuranga dekuat dalam cuci tangan sebelum makan dan sebelum penyajian
makanan bisa terjadi diare dalam keluarga itu salah satunya yang terserang
anak-anak.
Cuci tangan merupakan cara murah dan efektif dalam pencegahan penyakit
menular. Namun hingga saat ini kebiasaaan tersebut seringkali dianggap remeh
(Sari, 2011). Berdasarkan kajian WHO cuci tangan menggunakan sabun dapat
mengurangi angka kejadian diare sebesar 47% (Darmiatun, 2008 dalam Sari).
penyakit yang dapat timbul terkait kebiasaan tidak cuci tangan yaitu diare,
Infeksi Saluran Pernapasan, Flu Burung (H1N1), virus Covid-19 dan cacingan
penyakit, cobalah mencuci tangan anda dengan air menalir dan sabun pada saat
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.2
1.2 Hand Rub
Sumber: WHO Guidelines on Cuci tangan in Health Care (2009)
2.1.5 Cuci Tangan 6 Langkah menurut WHO
Kebersihan Tangan bahwa kebersihan tangan adalah prosedur/
tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis
alkohol atau sabun dengan air yang mengalir. Tujuan cuci tangan yaitu
untuk menghilangkan kotoran dan menghambat atau membunuh
mikroorganisme pada kulit tangan serta mencegah penyebaran mikro
organism penyebab infeksi yang ditularkan melalui tangan.
Kebersihan tangan di bagi menjadi 2 (dua), yaitu mencuci tangan
dengan air mengalir dan sabun (Hand-wash) dan mencuci tangan dengan
antiseptik berbasis alkohol (Hand-rub). Langkah-langkah cuci tangan
Hand-wash yaitu: a) membasuh tangan dengan air, lalu tuangkan sabun
anti septik di telapak tangan secukupnya, b) meratakan dengan kedua
telapak tangan, c) menggosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya, d) menggosok kedua telapak dan
sela-sela jari tangan kanan dan tangan kiri bergantian, e) jari-jari sisi
dalam dari kedua tangan saling mengunci, f) menggosok ibu jari kiri
dengan cara berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya, g) menggosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan
di telapak tangan kiri dan sebaliknya searah jarum jam, h) membilas
kedua tangan dengan air mengalir, i) mengeringkan dengan handuk
sekali pakai/kertas tissue, j) menutup kran dengan menggunakan handuk
sekali pakai/kertas tissue tersebut, k) semua prosedur dilakukan selama
40-60 detik, l) indikasi cuci tangan dilakukan pada tangan yang tampak
kotor, setelah menggunakan sarung tangan, setelah kontak dengan cairan
tubuh pasien.
Langkah-langkah cuci tangan Hand-rub yaitu: a) menuangkan
larutan anti septik berbasis alkohol ke telapak tangan secukupnya, b)
meratakan di kedua telapak tangan, c) menggosok punggung dan sela-
sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, d) menggosok
kedua telapak dan sela-sela jari tangan kanan dan tangan kiri bergantian,
e) jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci, f) menggosok
ibu jari kiri dengan cara berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya, g) menggosok dengan memutar ujung jari-jari
tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya searah jarum jam, h)
biarkan sampai kering, i) semua prosedur dilakukan selama 20- 30 detik.
Besar
Studi/penulis Tempat penelitian Metode penelitian Outcome
sampel/partisipan
Sosialisasi Perilaku Penelitian dilakukan 10 orang Metode penelitian Berdasarkan hasil survey kepada 10 orang
di Desa Sawo yang digunakan masyarakat terdapat 3 orang ibu balita yang
Cuci Tangan Pakai
Kabupaten Nias Utara dalam penelitian ini mencuci tangan hanya dengan menggunakan
Sabun Di Desa Sawo
air saja tanpa sabun. Sementara mengingat
Sebagai Bentuk adalah analisis
intensitas kontak antara ibu dengan balita
Kepedulian Terhadap situasional
yang merupakan kelompok yang rentan
Masyarakat Ditengah terhadap paparan virus covid-19.
Mewabahnya Virus Berdasarkan hasil pengamatan kepada 4
Covid-19 orang masyarakat yang telah melakukan
aktivitas diluar rumah setibanya dirumah
tidak pernah langsung melakukan cuci
tangan menggunakan sabun karena
menganggap tidak begitu penting dan
menganggap tanganya bersih. Sedangkan 3
orang masyarakat lainya melakukan cuci
tangan menggunakan sabun tetapi kadang-
kadang, dikarenakan tidak terbiasa dan
mereka mengatakan mencuci tangan
menggunakan sabun sejak masalah
pandemic covid-19 yang sedang ramai
dibicarakan dan ditakuti orang banyak
3.4 Pembahasan
Virus Covid-19 bisa berada di mana saja, menempel di benda-
benda yang ada di sekitar kita. Cara yang paling efektif untuk
mencegah penularan virus tersebut adalah dengan sering mencuci
tangan pakai sabun. Membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir ini penting dilakukan. Ini yang akan jadi kunci untuk
membunuh, merusak, dan mematikan virus yang mencemari tangan
kita.
Menurut Depkes RI (2007), masyarakat harus mengetahui
bagaimana mencuci tangan dengan air dan sabun dengan benar. Air
yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit, dan apabila digunakan maka kuman akan berpindah ke
tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,
yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran
dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan. Manfaat mencuci tangan sendiri dalam
Notoatmodjo (2003) adalah untuk membersihkan tangan dari kuman
penyakit; serta mencegah penularan penyakit seperti diare,
kolera,disentri, typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran
Pemapasan Akut (ISPA), Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Penyuluhan yang dilakukan mengikuti protokol kesehatan yang
dianjurkan oleh Pemerintah. Para penyuluh memberikan penyuluhan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat khususnya
kelompok lansia, salah satunya yaitu bagaimana cara mencuci tangan
yang baik dan benar. Setelah memberikan contoh cara mencuci tangan
yang baik dan benar, para masyarakat pun mengikuti instruksi secara
perlahan, tahapan-tahapan cara mencuci tangan sesuai dengan anjuran
WHO (World Health Organization).
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bisa dimulai sejak dini
dengan cara sederhana yakni membiasakan diri mencuci tangan
menggunakan sabun. "Tangan adalah anggota tubuh yang paling sering
berhubungan langsung dengan mulut dan hidung. Kemudian, setiap kali
tangan kita kotor, setelah menceboki bayi dan anak, setelah buang air
besar (BAB), sebelum menyusui bayi, sebelum makan dan meyuapi
anak, sebelum memegang makanan dan setelah makan. Karena itu
harus mulai untuk membiasakan cuci tangan agar kita terhindar dari
kuman. Membersihkan tangan dari kuman penyakit; serta mencegah
penularan penyakit seperti diare, kolera,disentri, typhus, kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), Tangan
menjadi bersih dan bebas dari kuman
Penyuluhan merupakan serangkaian kegiatan komunikasi
dengan menggunakan media dalam memberikan bantuan terhadap
pengembangan potensi, yaitu fisik, emosi, sosial, sikap dan
pengetahuan semaksimal mungkin sebagai upaya untuk meningkatkan
atau memelihara kesehatan. Penyuluhan tentang mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir diberikan kepada masyarakat
khususnya orang lanjut usia (lansia) sebagai upaya memberikan
pemahaman tentang pentingnya perilaku mencuci tangan pakai sabun
dalam kehidupan sehari-hari, terlebih pada saat tengah mewabahnya
penyebaran virus Covid-19 seperti kondisi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) ke -6 , Tahun 2013
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Panduan Penyelenggaraan Kegiatan
Tanganku Bersih, hidupku sehat
Maulana Heri D.J.2009. Promosi Keseshatan, Buku Kedokteran EGC.Jakarta Nazir, dkk,
2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Yogyakarta : Nuha Medika
Notoadmodjo, Soekidjo 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku PT Rineka Cipta
Jakarta
Notoadmodjo, Soekidjo 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasinya. PT Rineka
Cipta Jakarta
https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/cuci-tangan
https://covid19.patikab.go.id/v3/download/Fokus_Lindungi_Diri.pdf
http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-flyer-pencegahan-virus-corona
https://media.neliti.com/media/publications/138015-ID-hubungan-antara-perilaku
mencuci- tangan.pdf