Anda di halaman 1dari 2

PRINSIP AJARAN KI HAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD

Oleh ENDANG TAW

Berdasarkan Bahan bacaan di atas analisislah beberapa aspek dibawah ini.

1. Masih relevankah prinsip-prinsip ajaran Ki Hadjar Dewantara diimplementasikan dalam


pembelajaran IPA SD? Jelaskan.
2. Buatlah contoh sederhana implementasi salah satu ajaran tamansiswa dalam proses pembelajaran
di IPA SD yang dapat mengembangkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan tujuan pembelajaran IPA SD!

Selamat Berdiskusi
Terimakasih
Salam

Ki Hajar merintis pendidikan karakter, yang menganut Tri Pusat Pendidikan, berciri khas Panca
Darma, berajarkan konsep Trihayu, Trikon, dan Tut Wuri Handayani, dan Tripantang.
Aktualisasi ajaran Ketamansiswaan tersebut menggunakan sistem among, dapat ditelaah lebih
mendalam di bermacam ragam yang sifatnya konsepsional, praktis - petunjuk operasional, fatwa,
nasihat, dan sebagainya. Ajaran tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh
guru sebagai pendidik pada setiap kegiatan pembelajaran termasuk IPA SD. Menurut Ki Hadjar
Dewantara, sebagai pendiri Tamansiswa, berpendapat bahwa pendidikan adalah daya-upaya
untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan
tubuh anak, dalam rangka kesempurnaan hidup dan keselarasan dengan dunianya. Pendidikan
membentuk manusia yang berbudi pekerti, berpikir cerdas dan bertubuh sehat. Kehidupan
Tamansiswa mengajarkan masyarakat untuk menjadi manusia yang berbudi pekerti, artinya
memiliki kekuatan batin dan berkarakter. Oleh karena itu, pembelajaran menggunakan prinsip-
prinsip ajaran Ki Hadjar Dewantara diarahkan untuk meningkatkan citra manusia di Indonesia
menjadi berpendirian teguh untuk berpihak pada nilai-nilai kebenaran. Dengan pembelajaran
yang mengaktualisasikan ajaran ini menjadikan pembelajaran berbudaya dan berasaskan
adab, sehingga visi misi pendidikan dalam pembelajaran dapat tercapai.

Contoh sederhana implementasi salah satu ajaran Tamansiswa dalam proses


pembelajaran di IPA SD yang dapat mengembangkan aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA SD:

Apabila dirunut dari pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dengan metode sistem among yang
isinya terangkum dalam asas Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri
Handayani, maka peran pendidik yakni guru sangat penting untuk mengantarkan generasi yang
cerdas dan berkarakter yang sesuai, yang sifatnya tidak dapat tergantikan dengan materi apapun.
Hal ini karena, pendidik akan menjadi Ing Ngarsa Sung Tuladha dengan makna di depan
menjadi contoh atau panutan; Ing Madya Mangun Karsa yang bermakna di tengah berbuat
keseimbangan atau penjalaran; dan Tut Wuri Handayani yaitu di belakang membuat dorongan
atau mendorong. Tentunya apabila asas ini diterapkan dengan diselaraskan dengan pembelajaran,
maka akan tercipta semangat berpendidikan yang tinggi dan berkarakter.

Asas Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani sangat
sejalan apabila diterapkan oleh guru dalam pengajaran untuk peserta didik. Hal ini karena asas
tersebut memiliki arti yang sangat mendalam apabila dicermati. Guru berperan penting dalam
menciptakan pembelajaran yang berkualitas, oleh karenanya asas Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing
Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani cocok diseimbangkan di setiap kegiatan
pendidikan.

Pada proses pembelajaran IPA SD, Ing Ngarsa Sung Tuladha dapat diterapkan saat kegiatan
memberikan contoh sikap yang baik saat akan melakukan praktikum. Dalam kegiatan
penyampaian materi, guru mengaitkan dengan contoh-contoh yang nyata di kehidupan sehari-
hari agar peserta didik dapat menyerapnya dengan maksimal. Selanjutnya memeragakan
prosedur praktikum kepada peserta didik. Hal ini bertujuan agar guru yang menginginkan peserta
didiknya melaksanakan dengan baik dan benar maka guru harus terlebih dahulu memberikan
teladan/contoh.

Dalam asas Ing Madya Mangun Karsa, guru mendampingi kegiatan peserta didik dalam
praktikumnya. Selain itu guru juga membina peserta didiknya agar dapat membangun rasa peduli
terhadap siapapun. Selanjutnya pembelajaran IPA berasaskan Tut Wuri Handayani, guru selalu
memberikan motivasi agar semua kegiatan praktikum peserta didik dapat berjalan sesuai harapan
dan mencapai tujuan pembelajaran.

Dari asas Ki Hajar Dewantara menciptakan semangat berpendidikan yang tinggi, sehingga guru


harus berkontribusi dalam hal yang positif dan ikut serta menyalurkan kemampuannya di dalam
bidang pendidikan semaksimal mungkin dengan menyelaraskan ajaran asas Ing Ngarsa Sang
Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani dalam
implementasi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai