Anda di halaman 1dari 7

TELAAH JURNAL “UNIVERSAL PRECAUTION: PEMAHAMAN TENAGA

KESEHATAN TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS”

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Dasar Profesi

Disusun Oleh
Siti Ning Setiyowati

Dosen Pengampu :
Ns. Beatrix Elizabeth, S. Kep.,M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN (UMS)

2021
TELAAH JURNAL “UNIVERSAL PRECAUTION: PEMAHAMAN TENAGA
KESEHATAN TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS”

A. Abstrak
Salah satu prioritas pembangunan kesehatan adalah pencegahan penyebaran
infeksi terutama HIV/AIDS. Peningkatan prevalensi HIV/AIDS juga meningkatkan
risiko tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan dan dapat terpapar oleh
infeksi dan potensial membahayakan jiwanya. Upaya pencegahan yang dilakukan
dengan meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan mengenai pelaksanaan universal
precaution  dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk pencegahan HIV/AIDS.
Peningkatan prevalensi HIV/AIDS meningkatkan risiko tenaga kesehatan yang
bekerja di fasilitas kesehatan akan terpapar oleh infeksi yang secara potensial dapat
membahayakan jiwanya. Hal ini dapat terjadi apabila tenaga kesehatan dalam
melakukan tindakan kesehatan tanpa memperhatikan dan melaksanakan prosedur
yang telah ditetapkan.
Tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
terjadi kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah pasien, sehingga dapat
menjadi tempat dimana agen infeksius dapat hidup dan berkembang biak yang
kemudian menularkan dari pasien satu ke pasien yang lainnya, khususnya bila
kewaspadaan terhadap darah dan cairan tubuh tidak dilaksanakan terhadap semua
pasien.
Universal precaution merupakan metode yang efektif untuk melindungi
petugas kesehatan dan pasien. Kemungkinan pasien menularkan HIV pada saat
pelayanan kesehatan sangat rendah yaitu sekitar 0,3% dan hal ini kebanyakan dari
kecelakaan jarum suntik dari pasien yang terinfeksi HIV yang belum melalui proses
desinfeksi atau sudah didesinfeksi namun tidak adekuat. 

B. Deskripsi Singkat
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal salah satu upaya adalah dengan pencegahan penyebaran infeksi terutama
Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immunodeficiency Syndrome
(AIDS). Dalam upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan diperlukan tenaga
kesehatan yang berkualitas, karena tenaga kesehatan mempunyai peranan penting
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan yang
berkualitas tidak hanya memiliki etika dan moral yang tinggi tetapi juga upaya untuk
meningkatkan keahliannya secara terus menerus melalui peningkatan pendidikan
salah satunya. Pendidikan yang tinggi diharapkan mampu membuat tenaga kesehatan
berperilaku positif dalam memahami dan melaksanakan prosedur universal
precaution, selain ditunjang oleh sarana dan prasarana, serta Standard Operating
Procedure (SOP) yang mengatur langkah langkah tindakan universal precaution
Universal precaution merupakan pendekatan yang fokus pada tujuan untuk
melindungi pasien dan petugas kesehatan dari semua cairan lendir dan zat tubuh
(sekret dan ekskret) yang berpotensi menginfeksi bukan hanya darah. Tenaga
kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien terjadi kontak
langsung dengan cairan tubuh atau darah pasien, sehingga dapat menjadi tempat
dimana agen infeksius dapat hidup dan berkembang biak yang kemudian menularkan
dari pasien satu ke pasien yang lainnya, khususnya bila kewaspadaan terhadap darah
dan cairan tubuh tidak dilaksanakan terhadap semua pasien
Dari hasil pengamatan didapat bahwa SOP untuk protokol universal
precaution  yang telah dibuat oleh rumah sakit tidak disosialisasikan kepada para
petugas kesehatan, bahkan sebagian perawat tidak pernah tahu ada SOP tentang
protokol universal precaution  dan tidak pernah ada sanksi maupun rewards bagi
petugas kesehatan yang selalu melaksanakan maupun yang tidak melaksanakan
universal precaution. Meski belum ada data yang menyebutkan, namun peningkatan
risiko paramedis yang tidak diiringi dengan Penerapan penatalaksanaan Universal
precaution  akan semakin meningkat dan kemungkinan terpajan darah atau cairan
tubuh pasien saat melakukan tindakan.
Dalam hal ini, peran petugas kesehatan sangatlah penting karena melakukan
kontak langsung dengan pasien dalam memberikan pelayanan. Adapun elemen dalam
kewaspadaan universal ini meliputi, pengelolaan alat kesehatan, cuci tangan guna
mencegah infeksi silang, pemakaian alat pelindung di antaranya sarung tangan untuk
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksius yang lain, pengelolaan jarum
dan alat tajam untuk mencegah perlukaan, pengelolaan limbah.

C. Analisis PICOT
1. P : Populasi
Pengambilan data yang dilakukan melalui angket (kuesioner) serta wawancara
mendalam, pengamatan langsung yang dilakukan pada petugas kesehatan dalam
memberikan tindakan pelayanan kepada pasien serta melakukan pengamatan pada
petugass kesehatan dalam melakukan penyimpanan maupun membersihkan alat-
alat kesehatan yang telah digunakan dan telaah dokumen. Didapatkan responden
sebanyak 107 orang. Hasil kajian menunjukkan bahwa (66,7%) responden
mempunyai pemahaman yang kurang terhadap penatalaksanaanUniversal
Precaution, (85,0%) responden memberlakukan Universal precaution hanya
untuk pasien yang menderita HIV/AIDS, 5,7% responden berpendapat
bahwa Universal Precaution  hanya efektif untuk melindungi petugas kesehatan,
65,4% responden hanya tahu kalau salah satu Penatalaksanaan/protocol Universal
precaution adalah mencuci tangan dengan air bersih, 61,7% responden kurang
memahamu penatalaksanaan peralatan perlu didekontaminasi dan di sterilisasi,
74,8% responden belum memahami membuang sampah medis pada tempat
sampah yang khusus

2. I : Intervensi
Rendahnya pemahaman tenaga kesehatan mengenai universal
precaution  menyebabkan rendahnya kepatuhan petugas kesehatan dalam
melaksanakan protokol universal precaution, dan berpotensi meningkatkan
penyebaran penyakit menular terutama HIV/AIDS. Hal ini dapat dihindari bila
semua faktor dapat diterapkan dengan baik dan memaksimalkan
tindakanuniversal precaution untuk pencegahan HIV/AIDS di RS rujukan ODHA
Banjarmasin. Perlu dilakukan berbagai upaya kegiatan dalam
pelaksanaan universal precaution untuk pencegahan HIV/AIDS dengan
memaksimalkan tindakan universal precaution yang dapat memberikan
perlindungan yang baik bagi perawat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
serta pasien yang menerima pelayanan kesehatan agar terhindar dari HIV/AIDS.
Untuk meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan dalam pelaksanaan Universal
Precaution perlu dilakukan pelatihan bagi tenaga kesehatan

3. C : Comparation
Dalam jurnal ini tidak ada jurnal pembanding antara jurnal satu dengan jurnal
yang lainnya, hanya ada satu jurnal saja.
4. O : Outcome
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berpendidikan D3 (72,0%), masa kerja ≥ 5 tahun (63,6%), pemahaman kurang
(66,7%). Pemahaman tenaga kesehatan mengenai Universal Precaution  yang
masih kurang sehingga kepatuhan petugas kesehatan dalam melaksanakan
protocol Universal Precaution juga rendah dan berisiko terinfeksi penyakit
HIV/AIDS

5. T : Time
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 di salah satu RS rujukan di Kalimantan
Selatan

Analisis Jurnal

No Item Ringkasan Jurnal Analisis

1 Abstrak Pada bagian abstrak


sudah menjelaskan
hal yang
melatarbelakangi
penelitian, metode, hasil
dan kesimpulan
2 Latar - Terdapat
Belakang data yang disajikan
dalam latar belakang
akurat dan relevan
dengan masalah
penelitian
- masalah
penelitian cukup jelas
dirumuskan
- masalah
yang muncul dalam
penelitian actual,
menantang serta penting
untuk diteliti
3 Metodeologi Kajian dilakukan dengan - metode
pendekatan kualitatif yang yang digunakan sesuai
disajikan secara deskriptif dengan masalah
eksploratif, baik penelitian
data primer maupun sekunder  - instrumen
atau perlakuan yang
digunakan tidak
dimunculkan di dalam
penelitian, hanya
menyebutkan bahwa
dilakukan wawancara
secara mendalam
- sampel
yang digunakan mewakili
dalam penelitian tersebut
4 Hasil Hasil kajian menunjukkan hasil disajikan dengan
bahwa sebagian besar responden menggunakan tabel
berpendidikan D3 (72,0%), sehingga mudah dipahami
masa kerja ≥ 5
tahun (63,6%), pemahaman
kurang (66,7%)

5 Pembahasan - konsep/teor
i yang digunakan sesuai
atau mendasari penelitian
tersebut
- pembahasa
n sesuai dengan hasil
penelitian
- penelitian
ini juga membandingkan
dengan hasil penelitian
lain
6 Kesimpulan Pemahaman tenaga kesehatan - Apakah
tentang universal kesimpulan sudah sesuai
precaution masih kurang dan dengan tujuan penelitian
berisiko terinfeksi penyakit
HIV/AIDS.
7 Implikasi - Penelitian
tersebut sebaiknya
dilakukan kembali di RS
lain sebagai pembanding
untuk mengetahui lebih
lanjut apakah hasil masih
sama atau terdapat
perbedaan yang lain
- Bagi
pelayanan kesehatan
diharapkan dapat
mengupayakan
penyegaran informasi,
pelatihan mengenai
universal precaution dan
lebih memotivasi petugas
kesehatan agar lebih
memahami
penatalaksanaan universa
l precaution

http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/kespro/article/download/4431/pdf.

Anda mungkin juga menyukai