Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang mempunyai
batang berbentuk bulat, beruas-ruas dan tingginya anatara 60 – 300 cm.
Jagung merupakan komoditas vital dalam industri pangan, kimia maupun
industri manufaktur. Di indonesia jagung juga merupakan makanan pokok
utama yang memiliki kedudukan penting setelah beras.

Produksi jagung di indonesia dari tahun ke tahun semakin


meningkat, faktor pendukung meningkatnya produksi jagung adalah antara
lain, keunggulan kompratif sumber daya alam dan ketersediaan lahan,
iklim di indonesia yang cocok untuk pengembangan budi daya jagung,
sehingga memungkinkan indonesia untuk bercita-cita swasembada jagung,
hal ini nantinya akan bertambah pula hasil sampingan dari tanaman jagung
yaitu batang, daun, dan tongkol jagung.

Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini


membutuhkan berbagai media yang sangat cepat, dan ekonomis untuk
mempermudah cara kerja manusia, para petani dimana meningkatnya
hasil-hasil pertanian dimasa sekarang. Oleh karena itu pemerintah
merencanakan pembangun pada sektor pembangunan pertanian contohnya
jagung sebagai salah satu makanan poko, jagung juga dimanfaatkan
sebagai salah satu makanan pokok, jagung bisa dimanfaatkan juga sebagai
bahan baku industri pangan seperti minyak nabati, magarine, maizena, kue
dan jagung juga sebagai makanan ternak. Produksi jagung harus
ditingkatkan seiring dengan perkembangan jaman, peningakatan jumlah
pendudukdan perkembangan usaha peternakan dan industri.

Mengingat banyak jagung yang diolah untuk kebutuhan kebutuhan


diatas maka dirancang suatu mesin yang mana fungsinya untuk mencacah
atau bisa juga menggiling jagung dimana mesi ini dibuat oleh perancang
untuk mempermudah cara kerja petani maupun pengusaha untuk
menghemat waktu dan mengurangi biaya produks. Mesin ini dirancang
khusus untuk produksi jagung.
1.2 Rumusan Masalah
1. Dari hasil proses tradisional yang dilakukan masih terdapat jagung yang
tidak teracacah
2. Proses tradisional masih membutuhkan waktu yang relatif lamauntuk
proses pengupasan biji jagung.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan ini, penulis perlu mengadakan rumusan rumusan masalah


untuk menghindari pembatasan yang tidak perlu. Adapun masalah-masalah
yang akan dibahas meliputi :

1. Bagaimana prinsip kerja mesin pencacah jagung


2. Bagaimana mekanisme kerja mesin pencacah jagung
3. Bagaimana perhitunga pulley, sabuk, poros dan motor pada mesin
pencacah
4. Bagaimana mengetahui proses pembuatan bagian-bagian pada mesin
pencacah jagung.
5. Bagaimana mengetahui cara perawatan dan perbaiakan mesin pencacah
jagung.

1.4 Tujuan

Adapun Tujuan dibuat Tugas mata kuliah ini anatara lain :

1. Menyusun langkah-langkah cara kerja dan mekanisme dari mesin


pencacah jagung sesuai dengan pasar konsumen.
2. Melakukan proses pembuatan bagian-bagian mesin pencacah jagung

1.5 Manfaat perancangan

Adapun manfaat yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Mahasiswa meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merancang


suatu mekanisme permesinan yang sesuai dengan permintaan
konsumen
2. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, hasil karya yang telah dibuat
diharapkan dapat menjadi sebuah karya inovasi bagi bangsa, sehingga
menjadi
3. Masyarakat, alat yang dibuat diarapkan mampu mengatasi masalah-
masalah yang terdapat di lingkungan dan meningkatkan prekonomian
masyarakat.
4. Memperoleh kesempatan untuk melatih keterampilan dalam
melakukan pekerjaan atau kegiatan lapangan
BAB II .

TINJAUAN PERANCANGAN

2.1 Identifikasi Masalah

2.1.1 Contoh Produk

Gambar 2.1 Mesin pencacah jagung sederhana

(Sumber : http://youtu.be/m7giwnmejtu)

Jenis produk yang akan dibuat adalah Mesin pencacah jagung sederhana.
Digunakan untuk menggiling atau mencacah jagung yang sudah di iris
sebelumnya, lalu hasilnya akan menjadi halus setelah digunakan dengan
mesin pencacah jagung sederhana ini.

2.1.2 Pangsa Pasar

Produk yang akan dibuat memiliki ruang lingkup pemasaran yaitu :


pemerintah daerah, pengusaha, wirausaha dan masyarakat umum.

2.2 Perancangan Produk

Fokus perancangan ini adalah membuat perancangan mesin pencacah


jagung sederhana. Batasan atau lingkup perancangan ini adalah alat yang
dibuat menggunakan motor dynamo sebagai penggerak dan materalnya
merupakan sebuah sampel/contoh dengan perhitungan di dalamnya.

Tahapanya dalam perancangan yakni :

1. Design Requirement and Objective


2. Perancangan Konsep
3. Perancangan Produk
4. Pembuatan Produk
5. Pengujian Produk
6. Dokumentasi
2.2.1 Design Requirement Objective

Dalam DRO (Design Requrement and Objective) harus dilakukan


bertujuan yakni adalah sebagai berikut :

1. Suatu kesatuan dari kriteria yang harus dilakukan dari perancangan


produk
2. Suatu alat komunikasi formal antara konsumen dan perancang.
3. Untuk spesifikasi perancangan produk
4. Untuk digunakan sebagai jaminan atau garansi ke konsumen.
5. Dapat menentukan batasan realistis dan perancangan produk.

Tabel 2.1 Skala Prioritas Produk


Requirement List Matrik Korelasi
Mampu
Mengangkut
Fungsional 1 1 1 1 1 1 1
jagung hingga
500 gr
Mampu
Menopang
Rangka 0 1 1 1
Beban Secara
Keseluruhan
Tidak Mudah
0 0 0
Terbawa Arus

Pengoperasian
0 0 0 0 1
Mudah
Operasi
Tingkat
Kebisingan 0 0 0 0 1 0 0
Rendah
Material tidak
Material 1 1 1 1 0 1 1
bersifat korosif
Material
Subtitusi
1 0 1 0 0 0
mudah
Manufaktur
ditemukan
Biaya
0 0 0 0 0 0
Manufaktur
Murah
Mesin Tidak
Keamanan Membahayaka 1 1 1 1 1 0
n Operator
Perawatan
Perawatan 0 1 1 0
Mudah
Penggunaan
Konsumsi
Daya yang 1 1 0
Daya
minimal

Tabel 2.2 Skala Prioritas Produk (Lanjutan)

Requirement List Matrik Korelasi Total Rank.

Mampu
Mengangkut
Fungsional 0 1 1 9 1
sampah
hingga 30 kg
Mampu
Rangka
Menopang
1 1 1 0 1 0 7 4
Beban Secara
Keseluruhan
Tidak Mudah
Terbawa 1 0 0 1 0 1 0 3 9
Arus

Pengoperasia
1 1 1 0 1 5 6
n Mudah
Operasi
Tingkat
Kebisingan 0 0 0 1 9
Rendah
Material
Material tidak bersifat 1 1 0 8 2
korosif
Manufaktur Material 0 0 1 0 3 8
Subtitusi
mudah
ditemukan
Biaya
Manufaktur 0 0 0 0 0 10
Murah
Mesin Tidak
Keamanan Membahayak 0 1 1 1 8 3
an Operator
Perawatan
Perawatan 1 1 0 0 0 4 7
Mudah
Penggunaan
Konsumsi
Daya yang 1 0 1 1 1 1 7 5
Daya
minimal
Total 55  

2.2.1 Product Design Specification (PDS)


1. PDS (Product Design Spesification) adalah pernyataan tentang
bagaimana suatu desain dibuat (menentukan desain), apa yang
dilakukan untuk mendesain, dan seberapa jauh memenuhi
persyaratan untuk mendesain, diantara fungsi PDS yaitu: PDS
menjelaskan daftar kebutuhan dari konsumen yang
menentukan berhasil atau tidaknya suatu produk.
2. PDS adalah suatu dokumen dimana berisi semua fakta dari
suatu perancangan produk.
3. PDS adalah digunakan untuk acuan dasar selama kegiatan
perancangan produk.
4. PDS adalah dokumen yang dinamis dimana dapat dirubah
dalam proses perancangan.

PDS adalah dasar untuk semua keputusan desain, mungkin


berfungsi sebagai kontrak yang harus dipenuhi. Pada tahap pertama
dari desain adalah penting untuk menutupi semua aspek produk
bahkan jika pada tingkat dangkal.
Adapun daftar keinginan pengguna sebagai berikut :
1. Performa produk
Kinerja merupakan aspek yang penting dalam
menentukan sebuah desain, karena dalam produk user atau
pengguna akan menggunakan kinerja produk tersebut.
Berikut performa produk yang pengguna inginkan :
- Mampu mengangkut jagung dengan berat sekitar
500 gr
- Material tidak bersifat korosif
- Mesin tidak membahayakan operator

2. Lingkungan
Lingkungan meliputi Suhu, tekanan, penyimpanan,
penggunaan produk. Berikut kondisi lingkungan pengguna saat
menggunakan produk :
- Kelembaban 30 – 70 %
- Suhu maximal 50 ˚C
- Kedalaman suangai dan danau minimal 5 meter

3. Layanan Hidup
Dalam pelayanan produk dapat dilakukan kontinu atau
berselang. Dalam hal ini pengguna mengharapkan servis secara
kontinu yaitu satu bulan sekali.

4. Pemeliharaan dan perbaikan


Pemeliharaan dan perbaikan merupakan aspek penting
dalam desain agar dapat memiliki umur produk yang lama.
Berikut pemeliharaan yang diinginkan pengguna saat
menggunakan produk :
- Mudah dicuci bila kotor
- Suku cadang mudah ditemukan
- Penggunaan daya yang minimal

5. Target Produk Biaya


Target Produk Biaya meliputi desain, produksi,
distribusi, pemasaran dan penjualan. Target biaya produk yaitu
dapat terjangkau oleh kalangan menengah kebawah atau
masyarakat umum.

6. Kompetisi
Produk dihasilkan harus dapat berkompetisi dengan
kompetitor nya khususnya perindustrian yang ada di luar
negeri.

7. Pengiriman
Dalam pengiriman produk harus sudah menggunakan
cara yang moderen tidak konvesional. Dalam hal ini penulis
8. Desain
Desain yang mearik dan unik serta desain rangka mampu
menopang beban secara keseluruhan.

9. Kualitas
Kualitas adalah tolak ukur dalam hal kepuasan desain
produk kepada user atau pengguna. Dalam hal ini penulis
berusaha membuat produk dengan kualitas yang tinggi dengan
harga murah.

10. Kuantitas
Kuantitas adalah jumlah produk yang akan dihasilkan.
Dalam hal ini penulis merencanakan pembuatan alat dalam
sebulan yaitu sebanyak 3 alat.
11. Manufaktur Fasilitas
Hal hal fasilitas manufaktur adalah pabrik, peralatan
khusus, pelatihan untuk staf, seperti cara mengoprasikan
mesin pencacah jagung.

12. Ukuran
Ukuran produk yang akan dibuat untuk penanganan
selama pengiriman dan digunakan. Dalam hal ini pengguna
menginginkan ukuran produk yang tidak terlalu besar dan
kecil. Dalam hal ini penulis membuat ukuran mesin yaitu
panjang 16 cm tinggi 8 cm

13. Berat
Berat adalah massa produk agar mudah ditangani
pengguna atau ringan sehingga mudah dipindahkan.

14. Estetika
Estetika adalah penampilan dari produk itu sendiri yang
berfungsi dalam hal keindahan selain fungsi dari mesinnya
dalam hal ini konsumen menginginkan alat yang indah dalam
penampilannya.

15. Bahan
Bahan produk yang digunakan harus dapat mudah
tersedia, tahan lama, tidak terlalu mahal. Dalam hal ini penulis
menggunakan matrial carbon stell.
16. Produksi Life Span
Produksi life span adalah usia dari produk yang
dihasilkan. Dalam hal ini pengguna menginginkan mesin yang
awet dan dapat bertahan dalam waktu yang lama. Dalam hal
ini penulis memperkirakan umur pakai sekitar 5 tahun atau
lebih.

17. Standar dan spesifikasi


Standar dan Spesifikasi adalah standar Pengujían, standar
protokol sesuai dengan manual book. Dalam hal ini penulis
akan memproduksi manual book dari alat pengangkuut eceng
godok agar memudahkan konsumen dalam memeliharadan
memperbaiki alat.

18. Ergonomi
Ergonomika atau (kurang tepat) ergonomi adalah ilmu
yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen -
elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang
mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam
perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan
kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia.
Dalam hal ini pengguna yang mudah di pindahkan dari
satu tempat ketempat yang lain.

19. Pelanggan
Pelanggan adalah yang akan membeli produk yang
dihasilkan. Dalam hal ini pelanggan yang diinginkan yaitu
masyarakat umum, wirausaha, pemerinah daerah dan industri.

20. Kualitas /Keandalan


Kualitas dan keandalan adalah konsitensi produk dari
serangkaian pengukuran contoh nya tes Life, MTBF, MTTR.
Dalam hal ini penulis melakukan tes pada uji ketahanan dari
penampung ecng godok, uji kkuatan matrial dan uji daya tahan
motor.

21. Shelf-Life
Shelf life adalah waktu penyimpanan tanpa degradasi,
kondisi penyimpanan. Dalam hal ini pengguan menginginkan
mainan yang awet. Penulis memperkirakan mesin akan tahan
dalam waktu 5 tahun.

22. Proses
Proses adalah kegiatan dalam membuat produk contoh nya
dalam hal teknik khusus, bahan, atau mesin. Dalam proses
pembuatannya, masin yang akan dibuat oleh penuis adalah
dengan mengandalkan tenaga kerja dari tenaga kerja yang
sudah handal.

23. Skala waktu


Skala waktu adalah waktu untuk mendapatkan produk ke
pasar. Dalam hal ini pengguna menginginkan mesin-mesin
yang mudah ditemukan dipasaran. Penulis merencanakan agar
penjualan mesin ini terdistribusikan dipasar – pasar seluruh
Indonesia dan di luar negri.

24. Pengujian
Pengujian adalah protokol untuk memastikan produk
yang memenuhi PDS, diperlukan alat uji, fasilitas, waktu.
Dalam hal ini penulis melakukan uji pada struktur material-
material yang digunakan.

25. Perusahaan kendala


Kendala perusahaan adalah produk bersaing dengan produk
luar negeri, batas dana, fasilitas dan kendala dalam proses
manufaktur yang mebutuhkan waktu cukup lama.

26. Paten, sastra, data produk


Paten ini penting karena untuk membuat hak cipta atas
produk yang dihasilkan. Dalam hal ini penulis merencanakan
untuk mendaftarkan hak paten kekementerian perindustrian
agar nantinya mesin ini dapat bersaing dengan produk
asing/luar negeri.

27. Dokumentasi/ Pelatihan


Adalah bentuk wujud hasil dari dokumentasi dari produk
yang dihasilkan. Penulis berencana mempromosikan alat ini ke
maedi-media penyiar nasional dan kemedia – media sosial
yang sering digunakan.

2.2.2 Quality Function Development (QFD)


Metode Quality Function Development (QFD) diperkenalkan
oleh Yoji Akao, Professor of Management Engineering dari
Tamagawa University yang dikembangkan dari praktek dan
pengalaman industry-industri di jepang. Fokus utama dari QFD ini
yaitu melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk sedini
mungkin. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak
akan puas dengan suatu produk meskipun suatu produk yang
dihasilkan mendekati sempurna. QFD merupakan suatu metodologi
yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan
menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta
menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam
produk dan jasa ynag disediakan bagi konsumen. QFD merupakan
praktek untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap
kebutuhan pelanggan.
2.3 Perancangan Konsep

Fungsi I

Pegang Atur Orientasi Lepas


Jagung Jagung

Fungsi Konsep

Ambil Dengan
Pegang Dimasukan Diputar Dituangkan
Tangan

Atur Orientasi Anggap Dilakukan Oleh Tangan

Lepas Lepas Dengan Tangan Jatuhkan Wadah Bersihkan

2.4 Engineering Analysis

Perhitungan Belt dan Pulley

Diketahui :
P = 1 HP = 0,745 kW x = 15,5 cm = 0,155
N1 = 1500 rpm s1 = s2 = 1,3 %
d1 = 16 cm = 0,016
d2 = 18 cm = 0,18

a. Mencari kecepatan belt


π . d1. N1 s
v=
60 (1− 1
100 )
π .0,016 m.1500 rpm 1,3
v=
60
1− (
100 )
v=2 , 46 m/s

b. Mencari Putaran belt pada pulley besar (pulley yang digerakkan)


π . d2. N 2 s
v=
60 ( 1− 2
100 )
π .0,18 m. N 2 1,3
2,89 m/s=
60
1−(100 )
1,3
1 π .0,18 m ( 1−
100 )
/ π .0,18m . N 2
=2 , 46 m/ s ( 1−
1,3
100 )
=
N 60 . 2 , 46 m/s
2 60
N 2=0,00048rpm/0,00048 rpm

c. Menghitung massa belt per panjang meter adalah :

Misalkan :
σ =Tegangan yang aman untuk belt=0,0360 MPa=36,07.103 N /m2
t=tebal belt =3 mm=0,003m( asumsi)
b=Lebar belt ,m
ρ=1200 kg/ m3

Maka massa belt per panjang meter adalah


m= Area x length x density=b x t x l x p
¿ b x 0,003 x 1 x 1200=3,6 b kg /m

Tarikan Sentrifugal adalah :


T C =m . v 2=3,6 b(2,89)2=30,06 b N

d. Dimensi Pulley
Diketahui diameter pulley (D1) yaitu 40 mm dan (D2) yaitu 180 mm,
(b) yaitu 24 mm, karena diameter pulley < 600 mm maka pulley
mempunyai 4 arm (lengan) (n), dan tegangan bending yang diizinkan
adalah 16 MPa
 Lebar Pulley (B)
Diambil 25% lebih besar dari pada lebar belt
B = 1,25 (24) = 30 mm

Menurut tabel
Karena b = 24 mm < 125 mm, oleh karena itu lebar pulley adalah :
B = 24 + 13 = 37 mm (diambil yang terbesar)

 Ketebalan pinggiran pulley untuk belt tunggal

D1 40
t 1= +2 mm= +2 mm=2,13
300 300
D2 180
t 2= +2 mm= +2 mm=2,6
300 300

e. Tarikan T1 dan T2 dapat ditentukan dengan rumus :


Mencari koeifisen gesek dari tabel sesuai dengan material yang digunakan

Didapat Koefisien gesek ( μ) sebesar 0,30

T1
2,3 log ( )
T2
=μ θ1

T1
2,3 log ( )
T2
=0,3 x 3,07

T 1 0,921
log ( )
T2
=
2,3
=0,4 Atau

T1
=2,511 … … … … … … … … … … .(ii)
T2

Dari Persamaan (i) dan (ii) diperoleh

( 2,511 T 2−T 2) =336,27 N T 1=336,27 N +T 2

336,27
T 2= =133,918 N T 1=336,27 N +133,918=470,18 N
2,511
2.6 Pemilihan Material

Untuk keamanan dan kenyamanan saat menggunakan alat, perlu


dipilih material yang ergonomis, ekonomis dan tidak berbahaya untuk
manusia, berikut adalah material untuk alat Mesin pencacah jagung.

1. Rangka
Rangka dibuat dari bahan papan kayu karena kebutuhan
ergonomis, ekonomis, dan tidak berbahaya bagi manusia. Selain itu
sifatnya mudah ditemukan sehingga tidak sulit mendapatkannya.
Kemudian bobotnya ringan tetapi cukup kuat menopang bahan
komponen kaleng pada alat mesin pencacah jagung .

2. Pencacah
Pencacah dibuat dari silet atau cutter dengan berbahan
lempengan baja tipis biasanya bermata dua. Pisau silet umumnya
berbentuk pisau tipis yang memiliki dua mata dalam dua sisi yang
terbuat dari baja, serta diletakkan pada alat atau pasangannya yang
berbentuk mirip huruf T, yang terbuat dari baja atau plastik.

3. Wadah
Wadah dari bahan kaleng bekas dimana kaleng bekas ini
mudah untuk ditemukan dan memiliki ketahanan dan cukup kuat
terhadap benda tajam dan panas.

2.6 Alat dan Bahan


Alat – alat yang digunakan :
 Gerinda tangan
 Lem Tembak
 Lakban Hitam
 Mesin bor tangan
Bahan – bahan yang digunakan :
 Papan Kayu
 Dynamo Tamiya 4WD
 Baterai A3
 Karet jepang
 Kaleng bekas
 Silet
 Kabel
 Gear Tamiya

BAB III
METODE PEMBUATAN

3.1 Diagram Alir


Mulai

Studi Literatur

Pembuatan Sketsa

Siapkan Alat dan Bahan

Pembuatan Alat

Sudah Tidak
Sesuai?

Ya

Selesai
Pameran dan Presentasi Alat

Gambar 3.1 Diagram


Pembuatan Laporan Alir

3.2 Metode Perancangan


Adapun metode perancangan mesin pencacah jagung adalah :
1. Mencari referensi di youtube
2. Pembuatan sketsa alat
3. Penentuan kelistrikan alat
4. Penentuan material alat yang digunakan
5. Pembuatan alat dengan menggunakan alat sederhana.

3.3 Kendala Perancangan


Adapun kendala saat proses perancangan Mesin pencacah jagung adalah :
1. Komponen elektrik sulit menempel pada rangka alat
2. Alat – alat manufaktur yang kurang memadai sehingga hasil potongan atau
sambungan kurang rapih.
3. Komponen pulley yang suit berputar dikarenakan kurangnya presisi.

3.4 Hasil Produk yang dibuat

Gambar 3.2 Gambar Mesin pencacah sederhana

Anda mungkin juga menyukai