u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 567 B/Pdt.Sus-Arbt/2013
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus arbitrase memutuskan sebagai berikut
do
gu dalam perkara antara:
PT. MANGGALA KRIDA YUDHA, berkedudukan di Jalan
In
Gunung Sahari IV Nomor1, Jakarta Pusat, dalam hal ini memberi
A
kuasa kepada Reno Rahmat Hajar, S.H., dan kawan-kawan, Para
Advokat, beralamat di The Energy, Lantai 19, Jalan Jenderal
ah
lik
Sudirman Kav. 52-53, Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 16 Mei 2013, sebagai Pemohon dahulu Penggugat/
am
ub
Pemohon Pembatalan Putusan Arbitrase;
melawan
ep
k
R
Jaya Ancol, Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada Safitri H.
si
Saptogino, S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para Advokat,
ne
ng
do
sebagai Termohon dahulu Tergugat/Termohon Pembatalan
gu
Putusan Arbitrase;
Mahkamah Agung tersebut;
In
A
lik
ub
Dalam Eksepsi :
1. Menolak Eksepsi Termohon;
ka
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menyatakan Berakhirnya Perjanjian Kerjasama Reklamasi antara
R
Pemohon dengan Termohon sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor
si
10 tanggal 3 September 2004 tentang Perjanjian Kerjasama Reklamasi
ne
ng
Di Areal Perairan Ancol Timur Kawasan Ancol terhitung sejak
diucapkannya Putusan itu;
do
gu 3. Menolak Permohonan Pemohon selebihnya;
4. Menghukum Termohon untuk membayar/mengembalikan biaya
administrasi, biaya Pemeriksaan dan biaya arbiter sebesar
In
A
Rp263.533.000,00 (dua ratus enam puluh tiga juta lima ratus tiga puluh
tiga ribu rupiah) kepada Pemohon selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
ah
lik
hari sejak putusan ini dibacakan;
5. Menyatakan putusan ini merupakan Putusan dalam tingkat pertama dan
am
ub
terakhir serta mengikat Para Pihak;
6. Memerintahkan kepada Sekretaris Majelis untuk mendaftarkan salinan/
ep
turunan resmi putusan Arbitrase ini di Kepaniteran Pengadilan Negeri
k
Jakarta Pusat atas biaya Pemohon dan Termohon dalam tenggang waktu
ah
R
sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
si
tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa;
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1.
R
-------------------------------------------------------------------------------------------------------- A
si
ntara Penggugat dengan Tergugat telah ditandatangani Akta Nomor 10 tanggal
ne
ng
3 September 2004 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H, sebagai
pengganti dari Tuan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta tentang Perjanjian
do
gu Kerjasama Reklamasi di Areal Perairan Ancol Timur Kawasan Ancol yang dibuat
oleh dan antara Tergugat dan Penggugat ("PKS Reklamasi", vide Bukti P - 2);
2. Bahwa, maksud dan tujuan dari PKS Reklamasi adalah untuk melakukan
In
A
reklamasi di areal perairan Ancol Timur seluas kurang lebih 85 hektar ("Lahan
Reklamasi"), dimana berdasarkan PKS Reklamasi tersebut, Tergugat
ah
lik
berkewajiban mengurus perizinan yang diperlukan untuk pelaksanaan reklamasi
tersebut, sedangkan Penggugat bertanggung jawab sepenuhnya atas
am
ub
pendanaan dan pelaksanaan seluruh reklamasi tersebut (vide Bukti P-3);
3. Bahwa, berdasarkan PKS Reklamasi, Tergugat dan Penggugat sepakat
ep
untuk menggunakan pola kompensasi bagi hasil dimana Penggugat akan
k
R
lahan seluas ± 22 hektar (Lahan Tergugat) (vide Bukti P - 4);
si
A.2 Dalil Wanprestasi Dan Pemutusan Perjanjian
ne
ng
do
gu
perizinan reklamasi yang wajib disediakan Tergugat telah lengkap (quod non);
dan
ah
lik
ub
ep
terjadinya suatu sengketa diantara para pihak, para pihak harus terlebih
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyengketakan dapat memasukkan permohonan, dalam hal ini
R
kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia;
si
A.4 Permohonan Arbitrase Tergugat Meminta Majelis Arbiter BANI Menyatakan
ne
ng
Pengakhiran Pks Reklamasi Sejak 21 Desember 2012
7. Pada tanggal 23 Desember 2011, Tergugat mengajukan Surat Nomor
do
gu 764/DIR-PJA/XII/2011 tentang Pemberitahuan untuk Mengadakan
Arbitrase kepada Penggugat dengan tembusan kepada Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) untuk menyelesaikan sengketa antara
In
A
Penggugat dengan Tergugat. Permohonan tersebut kemudian
didaftarkan di BANI melalui Nomor perkara 434/XII/ARB-BAN1/2011
ah
lik
tanggal 23 Desember 2011 (Permohonan Arbitrase);
8. Dalam Permohonan Arbitrase, Tergugat mendalilkan bahwa:
am
ub
(a) Penggugat telah melakukan wanprestasi karena Penggugat tidak
melaksanakan kewajibannya melaksanakan pekerjaan reklamasi
ep
meskipun perizinan reklamasi yang wajib disediakan Tergugat telah
k
R
(b) Penggugat berkewajiban membangun tanggul untuk proyek JEDI/
si
JIJFMP;
ne
ng
do
gu
lik
Arbiter BANI;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon memohon agar Majelis Arbitrase
m
ub
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Menyatakan diakhirinya Perjanjian Kerjasama antara Pemohon dan
R
Termohon terhitung sejak tanggal 21 Desember 2011;
si
5. Menghukum Termohon untuk membayar ganti rugi kepada Pemohon atas
ne
ng
tidak terlaksananya pekerjaan Reklamasi sebagaimana yang diperjanjikan
dalam Perjanjian Kerjasama, baik kerugian materiil sebesar Rp6.468.021.007,00
do
gu dan kerugian immateriil sebesar Rp11.161.920.000,00 dengan total jumlah
kerugian seluruhnya sebesar Rp17.629.941.007,00 (tujuh belas miliar enam
ratus dua puluh sembilan juta sembilan ratus empat puluh satu ribu tujuh
In
A
rupiah);
6. Memerintahkan panitera dalam perkara arbitrase ini untuk mendaftarkan
ah
lik
putusan ini di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
7. Menyatakan putusan ini final dan mengikat serta harus dilaksanakan dalam
am
ub
jangka waktu 30 hari sejak putusan arbitrase didaftarkan di Pengadilan Negeri;
8. Menghukum Termohon untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
ep
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per hari untuk setiap hari keterlambatan,
k
R
9. Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara;
si
Atau sekiranya Majelis Arbitrase berpendapat lain, mohon agar kiranya diberikan
ne
ng
do
gu
Tergugat telah sejak tahun 2004 memperoleh seluruh perizinan terkait PKS
Reklamasi telah lengkap dan siap untuk dilaksanakan pekerjaan reklamasi.
ah
lik
ub
ep
berikut:
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Para Pihak, selanjutnya para pihak sepakat untuk menyelesaikan
R
melalui jalan musyawarah untuk mencapai kata sepakat dalam waktu
si
90 (sembilan puluh) hari kalender setelah satu pihak menerima
ne
ng
pemberitahuan teitulis dari Pihak lain mengenai adanya Perselisihan
untuk diselesaikan;
do
gu 2. Apabila dari pelaksanaan musyawarah ternyata tidak membawa hasil
yang dapat menyelesaikan perselisihan, para pihak sepakat untuk
menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia
In
A
berdasarkan Peraturan Badan Arbitrase dari Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (Peraturan BANI). Arbitrase akan dilaksanakan
ah
lik
dan putusan akan diberikan dalam bahasa Indonesia di Jakarta;
Suatu pemberitahuan mengenai arbitrase, jawaban atau komunikasi
am
ub
lain yang disampaikan kepada atau oleh suatu pihak ke arbitrase
harus diberikan dan dianggap diterima sebagaimana ditetapkan
ep
dalam peraturan BANI";
k
R
bersama-sama dengan Penggugat menyelesaikan Perselisihan melalui
si
jalan musyawarah dan ketentuan ini tidak dilaksanakan oleh Tergugat
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
("Pertemuan Pertama");
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
g) 14 November 2011 Surat dari Penggugat kepada Tergugat untuk
R
undangan pertemuan pda tanggal 16 November 2011 ("Surat Undangan
si
Pertemuan Penggugat");
ne
ng
(h) 16 November 2011 Pertemuan Kedua antara Penggugat dan Tergugat
("Pertemuan Kedua");
do
gu (i) 21 November 2011 Surat Pemutusan PKS Reklamasi dari Tergugat
kepada Penggugat ("Surat Pemutusan PKS Reklamasi");
(j) 8 Desember 2011 atas permintaan dan inisiatif Penggugat, Tergugat
In
A
dan Penggugat melakukan pertemuan kembali pada tanggal 8
Desember 2011 ("Pertemuan Ketiga"); dan
ah
lik
(k) 23 Desember 2011 Tergugat memasukkan permohonan kepada badan
Arbitrase Nasional Indonesia ("Tanggal Permohonan Arbitrase");
am
ub
4. Tanggal Permohonan Arbitrase dan tanggal Somasi Pertama jelas jauh di
bawah 90 hari, sebagaimana disyaratkan oleh Klausula PKS Reklamasi;
ep
5. Terhadap hal ini, Majelis Arbiter BANI malah menerima permohonan
k
R
diperhatikan sebelum Majelis Arbiter BANI memeriksa pokok perkara. Ini adalah
si
pelanggaran terhadap hal yang sangat hakiki dalam hukum; Majelis Arbiter
ne
ng
do
gu
klausula arbitrase, tetapi di sisi lain memperkosa ketentuan lain yang jelas
memperlihatkan bahwa permohonan arbitrase sebenarnya tidak dapat
In
A
lik
musyawarah selama 90 (sembilan puluh) hari ini jelas melanggar apa yang telah
disepakati oleh Penggugat dan Tergugat dalam PKS Reklamasi. Seharusnya
m
ub
Majelis Arbiter BANI menolak untuk memeriksa sengketa antara Penggugat dan
Tergugat dikarenakan belum dipenuhinya waktu 90 (sembilan puluh) hari
ka
musyawarah;
ep
C. Majelis arbiter BANI memutuskan melebihi dari yang diminta oleh Tergugat
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon memohon agar Majelis
R
Arbitrase dalam perkara arbitrase a quo memberikan putusan yang amarnya
si
berbunyi:
ne
ng
1. Mengabulkan Permohonan Arbitrase Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Akta Nomor 10 tertanggal 3 September 2004 tentang
do
gu Perjanjian Kerjasama Reklamasi di Areal Perairan Ancol Timur Kawasan Ancol
("Perjanjian Kerjasama") adalah sah dan mengikat Pemohon dan Termohon;
3. Menyatakan Termohon telah melakukan wanprestasi terhadap Pemohon;-
In
A
4. Menyatakan diakhirinya Perjanjian Kerjasama antara Pemohon dan
Termohon terhitung sejak tanggal 21 Desember 2011;
ah
lik
5. Menghukum Termohon untuk membayar gantirugi kepada Pemohon atas
tidak terlaksananya pekerjaan Reklamasi sebagaimana yang diperjanjikan
am
ub
dalam Perjanjian Kerjasama, baik kerugian materiil sebesar Rp6.468.021.007,00
dan kerugian immateriil sebesar Rp11.161.920.000,00 dengan total jumlah
ep
kerugian seluruhnya sebesar Rp 17.629.941.007,00 (tujuh belas miliar enam
k
ratus dua puluh sembilan juta sembilan ratus empat puluh satu ribu tujuh
ah
R
rupiah);
si
6. Memerintahkan panitera dalam perkara arbitrase ini untuk mendaftarkan
ne
ng
do
gu
Negeri;
8. Menghukum Termohon untuk membayar uang paksa (dwangsom)
In
A
sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per hari untuk setiap hari
keterlambatan, yang harus dibayar dengan tunai dan sekaligus;
ah
lik
ub
ep
Memutuskan:
R
es
Menetapkan:
M
Dalam EKSEPSI:
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1.
R
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
si
Menolak Eksepsi Termohon;
ne
ng
2.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
do
gu Menyatakan Majelis Arbitrase yang dibentuk oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara a quo;
Dalam Pokok Perkara:
In
A
1.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
ah
lik
Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk sebagian;
2.
am
ub
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan berakhirnya Perjanjian Kerjasama Reklamasi antara Pemohon
ep
dengan Termohon sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 10 tanggal 3
k
R
Ancol Timur Kawasan Ancol terhitung sejak diucapkannya putusan ini;
si
3.
ne
ng
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menolak Permohonan Pemohon selebihnya;
4.
do
gu
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menghukum Termohon untuk membayar/mengembalikan biaya administrasi,
In
A
biaya pemeriksaan dan biaya arbiter sebesar Rp263.533. 000,00 (dua ratus
enam puluh tiga juta lima ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) kepada Pemohon
ah
lik
ub
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan putusan ini merupakan putusan dalam tingkat pertama dan terakhir
ka
ep
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
atas biaya Pemohon dan Termohon dalam tenggang waktu sebagaimana
R
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
si
Alternatif Penyelesaian Sengketa";
ne
ng
2. Majelis Arbitrase tidak dapat menemukan adanya suatu cidera janji
Penggugat. Hal ini juga dinyatakan tegas dalam putusan arbitrase;
do
gu 3. Majelis arbitrase karenanya tidak dapat menyatakan bahwa Pemutusan
PKS Reklamasi oleh Tergugat adalah sah;
4. Oleh karena itu pula, adalah tidak masuk diakal bahwa Majelis Arbitrase
In
A
selanjutnya menyatakan "mengabulkan sebagian" dari permohonan petitum
Tergugat, yaitu menyatakan batal PKS Reklamasi;
ah
lik
5. Bukan hanya itu, Majelis Arbiter BANI dalam amarnya butir ke 2 (dua)
memutuskan sebagai berikut: "Menyatakan berakhirnya Perjanjian Kerjasama
am
ub
Reklamasi antara Pemohon dengan Termohon sebagaimana tertuang dalam
Akta Nomor 10 Tanggal 3 September 2004 Tentang Perjanjian Kerjasama
ep
Reklamasi Di Areal Perairan Ancol Timur Kawasan Ancol terhitung sejak
k
R
6. Ini jelas dan nyata sangat berbeda dan melebihi dari apa yang
si
dimohonkan
ne
ng
Tergugat kepada Majelis Arbiter BAN terkait dengan PKS Reklamasi, dimana
Tergugat hanya meminta sebagai berikut: "Menyatakan diakhirinya Perjanjian
Kerjasama antara Pemohon dengan Termohon terhitung sejak tanggal 21
do
gu
Desember 2011";
7. Kembali kami merujuk bahwa petitum Tergugat adalah sebagai berikut:
In
A
lik
ub
sebagian", padahal yang dikabulkan bukanlah yang diminta oleh Tergugat; tidak
ep
10. Majelis Arbiter BANI telah memberikan putusan melebihi apa yang
R
es
diminta oleh Tergugat (ultra petitum) yang jelas-jelas melanggar prinsip hukum
M
yang berlaku;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11. Majelis Arbitrase harus menghormati dan hanya menilai apa yang
R
disengketakan dihadapan Majelis Arbitrase dan ditujukan kepadanya oleh
si
Tergugat dan Penggugat;
ne
ng
12. Putusan Majelis Arbitrase tersebut jelas Ultra Petitum
D. Putusan Bertentangan Antara Pertimbangan Dan Amar Putusan
do
gu 1. Di dalam Pertimbangan hukumnya di halaman 67 Putusan Arbitrase
paragraf ke 3 (tiga) dan 4 (empat) dinyatakan antara lain: "Menimbang,
bahwa selanjutnya Ketentuan Pasal 1254 KUHPer mengatur, bahwa
In
A
"Semua syarat yang bertujuan melakukan sesuatu yang tak mungkin
terlaksana, .... adalah batal, dan berakibat bahwa persetujuan yang
ah
lik
digantungkan padanya tak berdaya": Dalam perkara a quo, kerjasama
Pemohon dan Termohon untuk memperoleh izin reklamasi menjadi
am
ub
mustahil dilaksanakan, karena adanya ketidak-pastian hukum
berkenaan dengan proses dan jangka waktu pengurusan izin
ep
reklamasi; Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan
k
R
pada kesimpulan, bahwa
si
PKS Reklamasi mengandung suatu syarat yang terbukti tidak mungkin
ne
ng
untuk dipenuhi karena adanya ketidak pastian hukum. Karena itu pula
PKS Reklamasi tidak dapat dilaksanakan. Dengan demikian PKS
do
Reklamasi harus dinyatakan berakhir";
gu
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Jelas bahwa Majelis Arbiter BANI telah memutuskan bahwa perjanjian
R
baru berakhir pada tanggal 15 Oktober 2012, saat dibacakannya
si
putusan; Hal demikian sangat bertentangan dengan amar
ne
ng
pertimbangannya yang
menyatakan perjanjian "batal demi hukum";
do
gu 5. Pertentangan ini jelas menimbulkan ketidak jelasan pada Penggugat
dan Tergugat mengenai konsekuensi dari masing-masing pihak atas
berakhirnya/dibatalkannya PKS Reklamasi;
In
A
E. Putusan telah diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh Tergugat;
Laporan keuangan publik Tergugat menunjukan bahwa izin reklamasi belum
ah
lik
diselesaikan. Tergugat menyembunyikan fakta bahwa ada setidaknya 3
(tiga) laporan keuangan Tergugat yang secara konsisten menyatakan izin
am
ub
reklamasi belum diselesaikan;
1. Sebagaimana telah Penggugat sampaikan, Tergugat telah
ep
memberikan keterangan yang tidak benar kepada Majelis
k
R
pertemuan pada tanggal 8 Desember 2011 tersebut di atas, Termohon
si
masih tetap pada pendiriannya kehendaknya agar perjanjian
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang menunda-nunda pelaksanaan pekerjaan reklamasi jelas
R
mengakibatkan kerugian bagi Pemohon. Dan guna mencegah kerugian
si
yang bertambah besar, Pemohon memutuskan untuk mengakhiri
ne
ng
Perjanjian Kerjasama (Permohonan halaman 18 paragraf 4 point 51);
2. Kemudian, Direktur Utama Tergugat menegaskan dalam keterangan
do
gu tertulisnya sebagai berikut: "Dengan demikian selama hampir 8
(delapan) tahun sejak perjanjian ditandatangani, MKY tidak melakukan
kegiatan apapun sama sekali, padahal sebagaimana pengalaman PJA
In
A
dalam pekerjaan reklamasi di Ancol Barat, izin-izin yang ada, sudah
cukup untuk melaksanakan pekerjaan persiapan reklamasi, yang
ah
lik
dalam hal ini membuat tanggul; (Keterangan Tertulis saudara Ir.
Budi Karya Sumadi Poin 15 (Halaman 3 paragraf 4);
am
ub
"Sekali lagi saya tekankan bahwa seluruh izin terkait Reklamasi Ancol
Timur sudah lengkap. MKY seharusnya telah dapat melaksanakan
ep
pembangunan tanggul sebagaimana disyaratkan dalam Amdal yang
k
R
persiapan lainnya dengan demikian tidak ada keperluan saya untuk
si
meminta Bapak Soeprapto untuk membantu MKY mengurus izin lagi";
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menggunakan pola kompensasi bagi hasil dimana MKY akan memiliki
R
lahan seluas ± 63 ha dan Perusahaan memiliki lahan seluas ± 22 ha;
si
Masa berlaku kerjasama adalah selama 10 tahun sejak perjanjian
ne
ng
ditandatangani dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua pihak;
Sampai dengan tanggal laporan ini, pembangunan fisik atas proyek
do
gu tersebut belum dimulai sehubungan dengan perizinan Reklamasi yang
belum terealisasi sepenuhnya";
4. Jelaslah bahwa Tergugat secara nyata memberikan keterangan/
In
A
informasi palsu kepada Majelis Arbitrase. Tergugat tidak pernah
menanggapi hal tersebut;
ah
lik
5. Bahkan, Tergugat telah dengan sengaja dan itikad buruk
menyembunyikan dan tidak memperlihatkan dokumen-dokumen
am
ub
laporan keuangan lain yang telah secara konsisten menunjukan bahwa
perizinan reklamasi masih dalam proses pengurusan atau setidaknya
ep
belum terealisasi, melalui dokumen-dokumen sebagai berikut:
k
R
Pada halaman 38, poin 32 huruf (h) Tergugat menyatakan sebagai
si
berikut: "Pada tanggal 3 September 2004, Perusahaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melakukan reklamasi diareal perairan Ancol Timur seluas 85 ha;
R
Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan akan mengurus perijinan
si
yang diperlukan untuk pelaksanaan reklamasi tersebut, sedangkan
ne
ng
MKY bertanggung jawab sepenuhnya atas pendanaan dan
pelaksanaan seluruh reklamasi tersebut. Perusahaan dan MKY
do
gu sepakat untuk menggunakan pola kompensasi bagi hasil dimana MKY
akan memiliki lahan seluas ± 63 ha dan Perusahaan memiliki lahan
seluas ± 22 ha. Masa berlaku kerjasama adalah selama 10 tahun sejak
In
A
perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang atas kesepakatan
kedua pihak. Sampai dengan 31 Maret 2005, pelaksanaan reklamasi
ah
lik
masih dalam proses perizinan";
c. Laporan Keuangan Konsolidasi tanggal 31 Maret 2009 dan 2008: Pada
am
ub
halaman 46, poin 37 huruf (g) Tergugat menyatakan sebagai berikut:
"Pada tanggal 3 September 2004, Perusahaan menandatangani
ep
perjanjian kerjasama dengan PT. Manggala Krida Yudha (MKY) untuk
k
R
ha.Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan akan mengurus
si
perijinan yang diperlukan untuk pelaksanaan reklamasi tersebut,
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MKY bertanggung jawab sepenuhnya atas pendanaan dan
R
pelaksanaan seluruh reklamasi tersebut. Perusahaan dan MKY
si
sepakat untuk menggunakan pola kompensasi bagi hasil dimana MKY
ne
ng
akan memiliki lahan seluas ± 63 ha dan Perusahaan memiliki lahan
seluas ± 22 ha. Masa berlaku kerjasama adalah selama 10 tahun sejak
do
gu perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang atas kesepakatan
kedua pihak. Sampai dengan tanggal laporan ini, pembangunan fisik
atas proyek tersebut belum dimulai sehubungan dengan perijinan
In
A
Reklamasi yang belum terealisasi sepenuhnya”;
2. Dalam laporan keuangan Tergugat, yang berakhir pada tahun
ah
lik
Desember
2010 dan Desember 2011 (vide Bukti P - 5), Tergugat telah dengan
am
ub
sengaja menghilangkan catatan bahwa Tergugat belum memperoleh
izin reklamasi, dan karenanya kembali Tergugat memberikan kesan
ep
bahwa Tergugat telah mempunyai izin untuk melaksanakan pekerjaan
k
reklamasi;
ah
R
Bunyi catatan dalam buku tersebut adalah sebagai berikut: "Pada tanggal
si
3 September 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama
ne
ng
do
gu
lik
memiliki lahan seluas ± 22 Ha. Masa berlaku kerja sama adalah selama
10 (sepuluh) fahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat
m
ub
ep
kepada Majelis Pemeriksa Perkara BANI - yaitu disatu sisi bahwa perizinan
R
es
sudah lengkap dan, di sisi lain, Laporan Keuangan Tergugat menyatakan izin
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang dibutuhkan belum lengkap. Demikian pula, Tergugat tidak pernah secara
R
jujur mengeluarkan dokumen laporan keuangannya tersebut;
si
4. Adalah jelas dan nyata bahwa tindakan Tergugat tersebut mengandung
ne
ng
tipu muslihat yang licik dikarenakan apa yang secara tegas dinyatakan dalam
forum arbitrase BANI adalah sangat bertentangan dengan Laporan
do
gu Keuangannya yang disampaikan kepada publik selama bertahun-tahun;
5. Dokumen di atas jelas memperlihatkan bahwa ada fakta-fakta dan bukti
yang disembunyikan oleh Tergugat yang apabila terungkap, akan berakibat lain
In
A
terhadap permohonan arbitrase yang diajukan oleh Tergugat;
Berdasarkan hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri
ah
lik
Jakarta Utara agar, memberikan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu
sebagai berikut:
am
ub
1. Mengabulkan permohonan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Membatalkan putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia dalam perkara
ep
Nomor 434/XII/ARBBANI/2011 yang dibacakan tanggal 15 Oktober 2012,
k
khususnya pada:
ah
R
a. Pertimbangan hukumnya di halaman 67 Putusan Arbitrase paragraf ke 2
si
(dua), 3 (tiga) dan, 4 (empat);
ne
ng
do
gu
lik
Putusan ini";
amar putusan nomor ke 4 (empat):
m
ub
Rp.263.533.000,00 (dua ratus enam puluh tiga juta lima ratus tiga puluh tiga
ep
es
sengketa
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
antara Penggugat dan Tergugat yang bersangkutan dengari arbiter
R
yang
si
lain tanpa mengenakan atau mewajibkan pembayaran biaya perkara
ne
ng
dan
biaya-biaya lainnya dari para pihak:
do
gu 4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.
Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono).
In
A
Bahwa terhadap permohonan pembatalan tersebut di atas, Termohon
Pembatalan mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
ah
lik
DALAM EKSEPSI:
I. Dalam Eksepsi Kompetensi Absolut, Eksepsi Kompetensi Relatif Dan
am
ub
Eksepsi-Eksepsi Lainnya Eksepsi Kompetensi Absolut
1. Bahwa berdasarkan Pasal 60 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
ep
tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ("Undang-
k
R
Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatarn hukum tetap
si
dan mengikat para pihak Penjelasan Pasal 60 Undang-Undang Arbitrase
ne
ng
menyatakan:
Putusan arbitrase merupakan putusan final dengan demikian tidak dapat
do
dialukan banding, kasasi atau peninjauan kembali;
gu
lik
ub
ep
saksi dan semua biaya dan pengeluaran lain yang perlu dikeluarkan,
R
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bahwa apabila Majelis Hakim perkara a quo mencermati gugatan
R
pembatalan yang diajukan oleh Penggugat, terlihat bahwa seluruh
si
keseluruhan materi gugatan pembatalan a quo disusun berdasarkan
ne
ng
materi persidangan dalam perkara arbitrase yang telah diperiksa,
dicermati, dan telah diperiksa pula seluruh bukti-bukti dalam persidangan
do
gu yang diajukan oleh Penggugat maupun Tergugat, bahkan Majelis
Arbitrase BANI telah pula memeriksa para saksi-saksi dan ahli- ahli dari
Penggugat dan Tergugat, dan setelah Penggugat maupun Tergugat
In
A
menyatakan seluruh pembuktian yang diajukannya telah selesai, baru-lah
Majelis Arbitrase BANI mengambil putusan pada tanggal 15 Oktober
ah
lik
2012. Keseluruhan proses persidangan dilaksanakan dalam waktu yang
cukup guna mengakomodir keinginan Penggugat dan Tergugat dalam
am
ub
menghadirkan bukti-bukti tertulis, saksi- saksi dan ahli-ahli dengan
ditetapkannya perpanjangan masa persidangan arbitrase BANI oleh
ep
Majelis Arbitrase BANI. Dengan demikian total masa persidangan
k
R
Desember 2011 dan diputus oleh Majelis Abitrase tanggal 15 Oktober
si
2012 (± 10 bulan);
ne
ng
do
gu
dalam perkara yang telah diperiksa oleh Majelis Arbitrase BANI. Demikian
pula, materi gugatan pembatalan arbitrase pada halaman 10 sampai dengan
ah
lik
ub
dibandingkan dengan bukti T-8, T-11 dan T-12 beserta penjelasan yang
diberikan oleh Penggugat sebagai Termohon Arbitrase pada tahap
ka
ep
es
pada halaman 6 sampai dengan 10, yaitu pada pokoknya keberatan atas
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
materi pertimbangan maupun petitum putusan Majelis Arbitrase BANI
R
dimana hal tersebut secara tegas menunjukkan itikad buruk Penggugat
si
untuk menggunakan gugatan Pembatalan Putusan Arbitrase sebagai ajang
ne
ng
banding, kasasi maupun peninjauan kembali atas putusan Majelis Arbitrase
BANI dan pada saat yang sama menegasikan kesepakatan bersama
do
gu Penggugat dan Tergugat dalam Pasal 14 ayat (4) PKS Reklamasi Ancol
Timur diatas yaitu "Keputusan Dewan Arbitrase bersifat mutlak mengikat
secara final, tidak dapat dilakukan banding, kasasi, peninjauan kembali";
In
A
4. Bahwa apabila kemudian, Penggugat mengajukan gugatan pembatalan atas
putusan arbitrase BANI yang telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan materi
ah
lik
persidangan yang telah diperiksa dalam tahapan arbitrase BANI, dan kembali
mempertanyakan pertimbangan yang telah diambil oleh Majelis Arbitrase BANI,
am
ub
maka hal tersebut merupakan kewenangan Absolut Majelis Arbitrase BANI
untuk memeriksa dan mengadili. Gugatan Pembatalan Putusan Arbitrase
ep
bukanlah ajang banding, kasasi maupun peninjauan kembali' sebagaimana
k
R
5. Bahwa sebagaimana telah dinyatakan secara tegas dalam Pasal 3 Undang-
si
Undang Arbitrase yaitu: "Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili
ne
ng
do
gu
"(1) Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis meniadakan hak para pihak
untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang
In
A
lik
ub
undang-undang ini."
Terkait Pasal 11 ayat (2) Undang-Undang Arbitrase tersebut, apabila
ka
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7.
R
----------------------------------------------------------------------------------------------------- Bah
si
wa Pasal 70 Undang-Undang Arbitrase menyatakan: "Terhadap putusan
ne
ng
arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan pembatalan apabila
putusan tersebut diduga mengandung unsur- unsur sebagai berikut:
do
gu a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan
dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;
b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan,
In
A
yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau
c. putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
ah
lik
pihak dalam pemeriksaan sengketa;"
Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang Arbitrase:
am
ub
"Permohonan pembatalan hanya dapat diajukan terhadap putusan arbitrase
yang sudah didaftarkan di Pengadilan. Alasan-alasan permohonan
ep
pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus dibuktikan dengan putusan
k
R
terbukti atau tidak terbukti, maka putusan Pengadilan ini dapat digunakan
si
sebagai dasar mempertimbangkan bagi hakim untuk mengabulkan atau
ne
ng
menolak permohonan";
8.
----------------------------------------------------------------------------------------------------- Ba
do
gu
lik
ub
perkara a quo;
9.
ka
ep
----------------------------------------------------------------------------------------------------- Da
n berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas pula, Tergugat memohon kepada
ah
es
MENGADILI
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam Eksepsi Kompetensi Absolut:
si
1. Mengabulkan Eksepsi Kompetensi Absolut yang diajukan oleh Tergugat;
2. Menyatakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara secara
ne
ng
Absolut tidak berwenang mengadili pertimbangan putusan Arbitrase BANI
Nomor 434/XII/ARBBANI/2011 tertanggal 15 Oktober 2012 yang telah
do
gu berkekuatan hukum tetap;
3. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatah Penggugat tidak dapat diterima;
In
A
4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;
Namun, Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, dan menyatakan bahwa
ah
lik
Pengadilan Negeri Jakarta Utara berwenang untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini, beri kut kami sampaikan Eksepsi Kompetensi
am
ub
Relatif dan eksepsi-eksepsi lainnya yang amat sangat berdasar hukum
untuk menolak gugatan Penggugat, adapun Eksepsi-Eksepsi tersebut
ep
adalah sebagai berikut:
k
R
1. Bahwa terkait gugatan Penggugat yang meminta pembatalan Putusan
si
Arbitrase BANI, maka gugatan tersebut haruslah tetap mengacu pada Undang-
ne
ng
Undang Arbitrase;
2. Bahwa sesuai dengan Pasal 71 Undang-Undang Arbitrase dinyatakan
do
bahwa: "Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan secara
gu
tertulis dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak hari
penyerahan dan pendaftaran putusan arbitrase kepada Panitera Pengadilan
In
A
Negeri;
3. Lebih jauh, defenisi Pengadilan Negeri menurut Pasal 1 butir (4) Undang-
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Bahwa putusan-perkara arbitrase Nomor434JXII/ARB-BANI/2012 telah pula
si
didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tempat dimana wilayah hukum
Termohon Arbitrase (Penggugat) berada, berdasarkan Akta Pendaftaran
ne
ng
Pendaftaran Putusan BANI Nomor 29/WASIT/2012/PN. JKT.PST tertanggal 5
November 2012 dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
do
gu 6. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, sesuai dengan Pasal 71 ayat
(1) jo. Pasal 1 butir (4) Undang-Undang Arbitrase maka Pengadilan Negeri
Jakarta Utara secara hukum tidak berwenang mengadili perkara a quo. Dan
In
A
oleh karena itu Tergugat mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Utara menyatakan dirinya tidak memiliki kewenangan atau kompetensi relative
ah
lik
dalam memeriksa dan mengadili perkara a quo melainkan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat-lah yang mempunyai kewenangan tersebut berdasarkan Undang-
am
ub
Undang Arbitrase;
Eksepsi Kurang Pihak ("Exceptio Plurium Litis Consortium")
ep
1. Bahwa apabila Tergugat mencermati gugatan Penggugat, baik dalam posita
k
R
menyampaikan dalil-dalil yang isinya merupakan keberatan atas pertimbangan
si
dan putusan Majelis Arbitrase BANI, yang dinilainya tidak benar, yaitu mengenai
ne
ng
do
amar putusannya, yang kesemuanya hanya bisa dijawab oleh Majelis Arbitrase
gu
lik
ub
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kaedahnya menyatakan bahwa oleh karena pihak-pihak yang seharusnya turut
R
digugat tidak dijadikan Tergugat dalam gugatan, maka gugatan menjadi cacat
si
error in persona dalam bentuk plurium litis consortium;
ne
ng
5. Memperhatikan alasan-alasan di atas, sudah seharusnya Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Jakarta Utara mengabulkan eksepsi kurang pihak yang
do
gu diajukan oleh Tergugat, dan menyatakan gugatan Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima;
Eksepsi Ne Bis In Idem
In
A
1. Gugatan Pembatalan atas suatu putusan arbitrase sesuai ketentuannya
terbatas pada alasan-alasan sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 70
ah
lik
Undang-Undang Arbitrase dengan syarat wajib menyertakan putusan
pengadilan atas dalil alasan-alasannya tersebut, sehingga gugatan ini bukan lagi
am
ub
memeriksa mated isi maupun pertimbangan Putusan Arbitrase. Gugatan a quo
yang kembali membahas materi isi maupun pertimbangan Putusan Arbitrase
ep
yang telah berkekuatan hukum tetap telah melanggar asas ne bis in idem;
k
R
halaman 1 sampai dengan 14, dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat bukan
si
lagi mengenai alasan-alasan sebagaimana diuraikan dalam Pasal 70 Undang-
ne
ng
do
bertentangan dengan asas ne bis in idem dan melanggar hukum acara perdata;
gu
putusan yang telah berkekuatan hukum tetap telah melanggar asas ne bis in
idem sebagaimana diatur dalam:
ah
lik
ub
ep
juga sama;
3.2 Putusan MA RI Nomor 1149 K/Sip/1982 tertanggal 21 April 1983 yang
ah
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengingat sasaran kedua perkara itu pada hakikatnya adalah sama,
R
yaitu pernyataan tidak sah jual beli tanah, pihak pokoknya juga sama;
si
3.3 Putusan MA RI Nomor 1226 K/PDT/2001 tertanggal 20 Mei 2002 yang
ne
ng
kaedah hukumnya menyatakan:
Meskipun kedudukan subjeknya berbeda, objeknya sama dengan
do
gu perkara yang telah diputus terdahulu dan sudah berkekuatan hukum
tetap, sehingga gugatan dinyatakan ne bis in idem;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, gugatan pembatalan putusan
In
A
arbitrase yang sama sekali tidak sesuai dengan alasan dalam Pasal 70 Undang
Undang Arbitrase tetapi membahas kembali materi atas putusan yang sudah
ah
lik
berkekuatan hukum tetap, telah melanggar asas ne bis in idem dan harus
dinyatakan tidak dapat diterima atau ditolak;
am
ub
Eksepsi Gugatan Prematur
1. Bahwa Penggugat pada tanggal 4 Desember 2012 telah mengajukan
ep
Gugatan Pembatalan Putusan Arbitrase BANI Nomor 434/XII/ARB-BANI/ 2012
k
R
Pusat, sebagaimana didalilkannya dalam alinea ke-3 gugatannya halaman 1;
si
2. Bahwa tindakan terkait Pembatalan Putusan Arbitrase diatur dalam Pasal 70
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
c. putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
pihak dalam pemeriksaan sengketa";
ah
es
Arbitrase;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang Arbitrase:
R
"Permohonan pembatalan hanya dapat diajukan terhadap putusan arbitrase
si
yang sudah didaftarkan di Pengadilan. Alasan-alasan permohonan
ne
ng
pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus dibuktikan dengan putusan
pengadilan. Apabila Pengadilan menyatakan bahwa alasan-alasan tersebut
do
gu terbukti atau tidak terbukti, maka putusan pengadilan ini dapat digunakan
sebagai dasar mempertimbangkan bagi Hakim untuk mengabulkan atau
menolak permohonan";
In
A
4. Bahwa dalam gugatannya, Penggugat mendalilkan adanya tipu muslihat
dalam perkara a quo. Namun dari seluruh penjelasannya didalam gugatan tidak
ah
lik
satupun terdapat bukti berupa putusan pengadilan pidana tentang terbuktinya
secara sah dan meyakinkan adanya suatu keadaan atau perbuatan: (1) surat
am
ub
atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan perkara, setelah putusan
arbitrase perkara a quo dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu (2) tipu
ep
muslihat yang dilakukan Penggugat maupun Tergugat dan (3) dokumen yang
k
R
Penggugat;
si
5. Pengajuan gugatan pembatalan putusan arbitrase yang tidak didasarkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Indonesia (Termohon Banding/Termohon Pembatalan), pertimbangan
R
hukumnya dalam halaman 23 Direktori Putusan MARI-
si
(putusan.mahkamahagung.go.id) menyatakan:
ne
ng
"Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat:
do
gu Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan oleh karena
pertimbangan Pengadilan Negeri telah tepat dan benar;
Bahwa permohonan ini prematur sebab harus dibuktikan lewat putusan
In
A
Pengadilan terlebih dahulu adanya; tipu muslihat/kebohongan (bukan
hanya tafsir dari salah satu pihak) vide Bukti Pasal 70 Undang-Undang
ah
lik
Nomor 30 Tahun 1999";
b. Putusan Mahkamah Agung RI di tingkat kasasi Nomor 641K/
am
ub
Pdt.Sus/2011 tertanggal 21 Desember 2011 antara Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) (Pemohon Banding I /Tergugat I), PT
ep
Samsung Electronics Indonesia (Pemohon Banding ll/Tergugat II)
k
R
pertimbangan hukumnya dalam halaman 45 Direktori Putusan MARI
si
(putusan.mahkamahagung.go.id) menyatakan:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
(putusan.mahkamahagung.go.id) menyatakan:
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut
R
Mahkamah Agung berpendapat:
si
Bahwa alasan-alasan ini tidak dapat dibenarkan karena putusan Judex
ne
ng
Facti/Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sudah tepat dan benar yaitu
tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:
do
gu 1. Keberatan/alasan-alasan kasasi tidak relevan dengan adanya (quod-
non) kesalahan penerapan hukum;
2. Judex Facti/Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah benar
In
A
mempertimbangkan bahwa alasan/keberatan atas permohonan pembatalan
putusan arbitrase ditegaskan dalam Pasal 70 huruf a sampai dengan c Undang-
ah
lik
Undang Nomor 30 Tahun 1999;
a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah
am
ub
putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;
b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
ep
menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau
k
c. putusan diambil dan hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
ah
R
satu pihak dalam pemeriksaan sengketa;
si
1.
ne
ng
------------------------------------------------------------------------------------------------------ Ba
hwa Pemohon Kasasi dalam posita/dalil permohonan/ gugatannya untuk
do
membatalkan putusan Termohon Kasasi adalah Pasal 70 huruf c Undang-
gu
------------------------------------------------------------------------------------------------------ Ba
hwa berdasarkan penjelasan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
ah
lik
ub
3.
------------------------------------------------------------------------------------------------------ Ol
ka
ep
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa, terhadap permohonan pembatalan tersebut Pengadilan Negeri
R
Jakarta Utara telah memberikan putusan Nomor 511/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Ut.,
si
tanggal 6 Maret 2013, yang amarnya sebagai berikut:
ne
ng
DALAM EKSEPSI:
1. Mengabulkan eksepsi Tergugat, tersebut;
do
gu 2. Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Utara tidak berwenang untuk
memeriksa dan mengadili perkara ini;
DALAM POKOK PERKARA:
In
A
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
verklaard);
ah
lik
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp.516.000,- (lima ratus enam belas ribu rupiah);
am
ub
Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara tersebut
diucapkan dengan hadirnya Kuasa Tergugat dan diberitahukan kepada
ep
Penggugat pada tanggal 6 Mei 2013, terhadap putusan tersebut Pemohon
k
R
2013, mengajukan permohonan pada tanggal 20 Mei 2013, sebagaimana
si
ternyata dari Akta Permohonan Nomor 511/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Ut., yang dibuat
ne
ng
do
gu
lik
ub
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka
oleh karena itu permohonan tersebut secara formal dapat diterima;
ka
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ayat (1) Undang Undang Arbitrase mengenai kompetensi relatif
R
pengajuan permohonan/gugatan pembatalan putusan arbitrase.
si
1. Bahwa Majelis Hakim pada Judex Facti Pengadilan Negeri
ne
ng
Jakarta Utara sangat jelas telah salah menerapkan hukum,
karena seharusnya:
do
gu (a) Pasal 72 ayat (1) Undang Undang Arbitrase, yang berbunyi :
"Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan kepada
Ketua Pengadilan Negeri.", tidak menunjuk pada tempat kedudukan
In
A
Termohon di dalam sengketa arbitrase, melainkan menunjuk pada
tempat kedudukan Termohon di dalam permohonan/gugatan
ah
lik
pembatalan putusan arbitrase;
(b) Ketentuan dari Bagian VI mengenai Arbitrase, Huruf C, angka 2 dari
am
ub
Buku II Mahkamah Agung menyatakan bahwa:
"C. Pembatalan Putusan Arbitrase
ep
"2. Permohonan pembatalan putusan arbitrase nasional harus
k
R
terhitung sejak hari penyerahan dan pendaftaran putusan
si
arbitrase tersebut kepada Panitera Pengadilan Negeri,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bertentangan Dengan Ketentuan Pasal 72 ayat 1 Undang Undang Arbitrase
R
2. Bahwa, dalam putusan perkara a quo di bagian pertimbangan hukumnya
si
pada halaman 60 sampai dengan halaman 61, Majelis Hakim Judex
ne
ng
Facti Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah menguraikan sebagai
berikut: "Menimbang, bahwa dalam Pasal 72 ayat (1) Undang Undang
do
gu Nomor 30 Tahun 1999, tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa disebutkan bahwa "permohonan pembatalan putusan
arbitrase harus diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri";
In
A
Bahwa lebih lanjut dalam pasal 1 angka (4) Undang Undang Nomor 30
Tahun 1999, tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
ah
lik
disebutkan bahwa "Pengadilan Negeri adalah Pengadilan Negeri yang
daerah hukumnya meliputi tempat tinggal Termohon";
am
ub
Menimbang, bahwa dengan mengacu pada keberadaan alat bukti surat
yang bertanda P-1.1 = T-13 berupa salinan otentik putusan Badan
ep
Arbitrase Nasional Indonesia Nomor 434/XII/ARB-BAN1/2011 antara
k
R
arbitrase) melawan PT. Manggala Krida Yudha sebagai Termohon
si
(dalam perkara arbitrase) tertanggal 15 Oktober 2012, berikut dengan
ne
ng
do
Negeri Jakarta Pusat Jelas hal ini jika dikaitkan dengan ketentuan Pasal
gu
lik
ub
ep
Bahwa dengan mengacu pada alat bukti surat yang bertanda P-1.1 =
T-13, berupa salinan otentik putusan Badan Arbitrase Nasional
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Negeri Jakarta Pusat, dengan demikian seharusnya pembatalan
R
putusan arbitrase dimaksud harus diajukan ke Pengadilan Negeri
si
Jakarta Pusat yang memiliki kewenangan untuk memeriksa dan
ne
ng
mengadili perkara dimaksud bukan Pengadilan Negeri Jakarta Utara;
Menimbang, bahwa dari hal-hal yang telah dipertimbangkan tersebut di
do
gu atas, maka eksepsi kompetensi relatif Tergugat, cukup beralasan oleh
karenanya haruslah dikabulkan":
Sebelumnya, Pemohon Banding Ke Mahkamah Agung/Kasasi dahulu
In
A
Penggugat/Termohon Arbitrase perlu uraikan sebagai berikut mengenai
pasal-pasal yang disalah artikan oleh Judex Facti Pengadilan Negeri
ah
lik
Jakarta Utara:
Pasal 1 angka 4 jo Pasal 72 ayat (1) Undang Undang Arbitrase yang
am
ub
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 1
ep
4. Pengadilan Negeri adalah Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya
k
R
Pasal 72
si
(1) Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan kepada
ne
ng
do
gu
4. Bahwa, jelas dapat dilihat bahwa ketika Judex Facti menafsirkan kata
"termohon" (dengan huruf "t" kecil) di Pasal 1 angka 4 Undang Undang
ah
lik
ub
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Undang Arbitrase adalah suatu hal yang sengaja dimaksudkan oleh
R
pembuat Undang Undang Arbitrase untuk membedakan pengertiannya
si
dengan termohon (dengan huruf "T" kapital) pada Pasal 1 angka 6;
ne
ng
6. Berjudul "Pembatalan Putusan Arbitrase". Sementara itu, Bab VII Undang
Undang Arbitrase terdiri dari 3 (tiga) pasal yang keseluruhannya
do
gu mengatur pada konteks pembatalan atas putusan arbitrase. Secara
logika hukum, segala hal dan konteks yang termaktub di dalam Bab VII
akan selalu merujuk kepada materi terkait "Pembatalan Putusan
In
A
Arbitrase";
Pengertian Kata "Pengadilan Negeri" Dan Kata "Termohon" Dalam Undang
ah
lik
Undang Arbitrase Harus Dibaca Secara Sistematikal Dan Sesuai Dengan
Konteksnya
am
ub
7. Pasal 72 ayat (1) Undang Undang Arbitrase berbunyi sebagai berikut:
"(1) Permohonan pembatalan putusan abitrase harus diajukan kepada
ep
Ketua Pengadilan Negeri";
k
R
dimaksud Pasal 72 ayat (1) Undang Undang Arbitrase adalah harus
si
dibaca dalam konteks diajukannya permohonan/gugatan pembatalan
ne
ng
putusan arbitrase, karena Pasal 72 ayat (1) terletak di dalam Bab VII
yang berjudul "Pembatalan Putusan Arbitrase". Karenanya,
do
gu
lik
ub
ep
"Termohon" (dengan diawali huruf kapital "T") hanya ditulis 1 (satu) kali
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam Pasal 1 angka 6 Undang Undang Arbitrase dan tidak pernah
R
diulang cara penulisan demikian pada pasal lain;
si
Sebaliknya, Undang Undang Arbitrase kemudian menggunakan kata
ne
ng
"termohon" (dengan diawali huruf "t" kecil) untuk menulis termohon pada
Pasal selain Pasal 1 angka 6;
do
gu Dari ketidakjelasan inilah yang menyebabkan bahwa, untuk
menginterpretasikan kata "Pengadilan Negeri" dan "termohon" dalam
Undang Undang Arbitrase harus dikaitkan dengan konteks dari pasal
In
A
yang mencantumkan kata (-kata) yang sedang dibicarakan di dalam
pasal tersebut;
ah
lik
11. Sebagai contoh:
Pasal 59 ayat (1) Undang Undang Arbitrase: "Dalam waktu paling lama
am
ub
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal putusan diucapkan, lembar
asli atau salinan otentik putusan arbitrase diserahkan dan didaftarkan
ep
oleh arbiter atau kuasanya kepada Panitera Pengadilan Negeri";
k
R
Undang Arbitrase harus dibaca sebagai Pengadilan Negeri tempat
si
dimana termohon dalam perkara arbitrase itu sendiri. Hal ini
ne
ng
dikarenakan:
(i) Menurut Pasal 1 angka 4, Pengadilan Negeri adalah Pengadilan
Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat tinggal termohon
do
gu
lik
ub
pihak);
(iv)berdasarkan alur logika waktu, pada saat pendaftaran putusan
ka
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tentunya mengikuti pengertian Pengadilan Negeri tempat dimana
R
termohon dalam sengketa arbitrase;
si
12. Bahwa, karenanya adalah jelas bahwa permohonan/gugatan
ne
ng
pembatalan putusan arbitrase harus ditujukan kepada pengadilan
negeri tempat kedudukan Termohon/Tergugat di dalam permohonan/
do
gu gugatan pembatalan putusan arbitrase, dan bukannya tempat
kedudukan termohon di dalam sengketa arbitrase, in casu a quo,
Pengadilan Negeri Jakarta Utara;
In
A
Putusan Judex Facti Pengadilan Negeri Jakarta Utara Bertentangan Dengan
Buku II Mahkamah Agung
ah
lik
13. Buku II Mahkamah Agung, pada bagian Perdata Khusus, Bagian VI,
Huruf C, angka 2 mengatur sebagai berikut: "2. Permohonan
am
ub
pembatalan putusan arbitrase nasional harus diajukan secara tertulis
dalam waktu paling lama 30 hari terhitung sejak hari penyerahan dan
ep
pendaftaran putusan arbitrase tersebut kepada Panitera Pengadilan
k
R
Negeri tempat domisili Termohon";
si
(Buku II Mahkamah Agung, Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis
ne
ng
do
Mahkamah Agung pada Huruf C yang berjudul "Pembatalan Putusan Arbitrase".
gu
lik
ub
Mahkamah Agung, pada bagian Perdata Khusus, Bagian VI, angka 3 mengatur
juga secara lebih jauh sebagai berikut: "Permohonan pembatalan putusan
ka
ep
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Karena permohonan/gugatan pembatalan putusan arbitrase diajukan
R
dalam bentuk "gugatan" perdata, maka ketentuan-ketentuan umum
si
mengenai gugatan perdata secara logika hukum berlaku;
ne
ng
Prinsip umum dalam mengajukan suatu gugatan adalah dilihat dalam
Pasal 118 HIR ayat (1) dimana Penggugat wajib mengajukan gugatan
do
gu di tempat diam Tergugat atau, jika tidak diketahui tempat diamnya,
tempat tinggal sebetulnya;
In casu a quo, Termohon Banding Ke Mahkamah Agung/Kasasi dahulu
In
A
Tergugat/Pemohon Arbitrase adalah bertempat tinggal di wilayah
hukum Judex Facti Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Karenanya,
ah
lik
gugatan Pemohon Banding Ke Mahkamah Agung/Kasasi dahulu
Penggugat/Termohon Arbitrase terhadap Termohon Banding Ke
am
ub
Mahkamah Agung/Kasasi dahulu Tergugat/Pemohon Arbitrase adalah
sudah sesuai dengan hukum. Justru tindakan Judex Facti Pengadilan
ep
Negeri Jakarta Utara yang secara dangkal menafsirkan ketentuan
k
R
II Mahkamah Agung) yang terkait merupakan kesalahan penerapan
si
hukum fatal;
ne
ng
do
kepada Pengadilan Negeri tempat kedudukan Termohon/ Tergugat di dalam
gu
17. Bahwa telah menjadi suatu preseden dalam memberikan putusan, bahwa
Mahkamah Agung tidak menolak permohonan/gugatan pembatalan putusan
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
18. Sebagai pertimbangan, dalam Putusan Mahkamah Agung huruf (a) di
R
atas (Bukti P - 20.1), Tergugat (in casu BANI) mengajukan eksepsi kompetensi
si
relatif dengan dalil bahwa permohonan/gugatan pembatalan putusan arbitrase
ne
ng
seharusnya diajukan pada Pengadilan Negeri daerah hukum tempat tinggal
Termohon Arbitrase (Jakarta Pusat), namun Majelis Hakim dalam perkara
do
gu tersebut (in casu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) menolak
eksepsi Tergugat yang kemudian eksepsi tersebut dikuatkan oleh Mahkamah
Agung dalam Putusan Mahkamah Agung tersebut;
In
A
19. Bahwa, karenanya adalah jelas, menurut putusan-putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia, permohonan/gugatan pembatalan putusan arbitrase
ah
lik
harus ditujukan kepada pengadilan negeri tempat kedudukan Termohon/
Tergugat di dalam permohonan/gugatan pembatalan arbitrase, dan bukannya
am
ub
tempat kedudukan Termohon di dalam sengketa arbitrase;
20. Bahwa lagipula apabila kata "termohon" pada Pasal 1 angka 4 jo Pasal
ep
72 ayat 1 Undang Undang Arbitrase mengenai permohonan/gugatan
k
R
permohonan arbitrase di BANI, maka pengajuan permohonan/gugatan
si
pembatalan putusan arbitrase pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara sudah
ne
ng
do
Banding Ke Mahkamah Agung/Kasasi dahulu Penggugat/Termohon Arbitrase
gu
lik
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Putusan atas permohonan pembatalan ditetapkan oleh Ketua
R
Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
si
kerja sejak permohonan pembatalan diterima":
ne
ng
3. Karenanya, adalah telah jelas dan tegas diatur, bahwa putusan Judex
Facti atas gugatan pembatalan putusan arbitrase harus diputus paling
do
gu lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pendaftaran permohonan/gugatan
pembatalan atas putusan arbitrase. Pelanggaran atas ketentuan tersebut
adalah sama dengan pelanggaran atas norma dari Undang Undang
In
A
arbitrase;
4. Bahwa pada faktanya, Pemohon Banding Ke Mahkamah Agung/Kasasi
ah
lik
dahulu Penggugat/Termohon Arbitrase telah mengajukan permohonan/
gugatan pembatalan putusan arbitrase pada perkara a quo dan telah
am
ub
didaftarkan serta diterima dengan baik oleh Judex Facti Pengadilan
Negeri Jakarta Utara pada 4 Desember 2012. Hal demikian juga
ep
dinyatakan dan diakui oleh Judex Facti Pengadilan Negeri Jakarta Utara
k
R
perkara a quo, pada halaman 1 (pertama), paragraf ke-2 dari
si
Putusannya;
ne
ng
do
demikian juga secara jelas dinyatakan dan diakui oleh Judex Facti
gu
lik
ub
ep
(dalam hal ini Pasal 72 ayat (3) Undang Undang Arbitrase) dengan
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memutus perkara lebih dari 30 (tiga puluh) hari dari permohonan/gugatan
R
pembatalan putusan arbitrase didaftarkan;
si
III. Mahkamah Agung adalah tempat terakhir bagi pencari keadilan
ne
ng
1. Bahwa jangan sekalipun pencari keadilan melupakan cakra, yang
menggambarkan dan mewakili sifat hakim, yaitu kemampuan untuk
do
gu memusnahkan segala kebathilan dan ketidakadilan;
2. Bahwa masyarakat hukum di Indonesia juga tidak pernah boleh sekalipun
melupakan bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia adalah pelindung dan
In
A
penegak hukum terlebih-lebih lagi keadilan tertinggi di Indonesia;
3. Bahwa perhatian yang sedemikian besar yang diberikan Mahkamah
ah
lik
Agung Republik Indonesia dan salah satu bentuk nyata sifat cakra para Hakim
yang mulia di Indonesia salah satunya justru adalah mengenai perlindungan
am
ub
hakim dan adanya wewenang hakim untuk membatalkan putusan-putusan yang
diputus berdasarkan kesalahan dalam penerapan hukum dan dalam wewenang
ep
dalam mengadili;
k
R
mengganggu kepastian hukum. Wewenang demikian hanya diberikan apabila
si
hakim melihat bahwa terdapat kesalahan dalam penerapan hukum dan dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
Dengan Kartika
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Bahwa Pemohon Banding Ke Mahkamah Agung/Kasasi dahulu
R
Penggugat/Termohon Arbitrase mengantisipasi bahwa Termohon Banding Ke
si
Mahkamah Agung/Kasasi Dahulu Tergugat/Pemohon Arbitrase akan selama
ne
ng
persidangan meneriakkan bahwa Memori Banding ke Mahkamah Agung/Kasasi
Pemohon Banding Ke Mahkamah Agung/Kasasi dahulu Penggugat /Termohon
do
gu Arbitrase, apabila dikabulkan, akan merupakan bukti nyata dan contoh
ketidakpastian hukum sistem peradilan Indonesia;
2. Bahwa sekali ini, pada kenyataannya justru Putusan atas Perkara
In
A
Pembatalan Arbitrase merupakan preseden buruk, bahwa Pemohon Banding Ke
Mahkamah Agung/Kasasi dahulu Penggugat/Termohon Arbitrase telah
ah
lik
menyertakan preseden yang menyatakan bahwa pengertian termohon adalah
mengacu pada Termohon dalam Perkara Pembatalan Arbitrase adalah
am
ub
preseden yang benar, sehingga sudah sewajarnya Majelis Hakim Yang Mulia
mengembalikan kembali kepada jalur yang benar dengan menyatakan bahwa
ep
Pengadilan Negeri Jakarta Utara berwenang untuk mengadili perkara
k
Pembatalan Putusan;
ah
R
3. Bahwa Kartika, yang melambangkan sifat luhur hakim, yaitu sifat percaya
si
diri, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mempunyai dasar kemanusiaan
ne
ng
yang adil dan beradab, sudah tentu dapat menangkap kegelisahan dari
Pemohon atas preseden buruk yang akan timbul apabila putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Utara tersebut tidak dibatalkan.
do
gu
4. Bahwa prinsip itikad baik, prinsip kepatutan untuk bersikap teliti dan
memperhatikan kepentingan pihak lain dalam pergaulan hukum sesama
In
A
masyarakat, dan prinsip keadilan, merupakan prinsip hukum yang hakiki yang
akan mempengaruhi bahkan seharusnya melandasi semua hubungan hukum
ah
lik
ub
atas putusan in casu a quo oleh Majelis Hakim diberikan pertimbangan hukum
secara cukup dan lengkap (niet voldoende gemotiveerd), bukan hanya
ka
ep
mengenai fakta dan bukti yang terjadi pada perkara a quo tetapi juga
memberikan pembahasan prinsip hukum demikian, untuk perkembangan hukum
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang bahwa sebelum Majelis mempertimbangkan mengenai
R
keberatan-keberatan tersebut, terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan
si
hal-hal sebagai berikut:
ne
ng
Bahwa berdasarkan Pasal 72 ayat (4) Undang Undang Nomor 30 Tahun
1999, terhadap pembatalan putusan arbitrase oleh Pengadilan Negeri dapat
do
gu diajukan banding kepada Mahkamah Agung yang memutus dalam tingkat
terakhir, sedangkan dalam penjelasannya dinyatakan bahwa yang dimaksud
“banding” adalah hanya terhadap pembatalan putusan arbitrase sebagaimana
In
A
dimaksud dalam Pasal 70 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999. Oleh karena
yang diperiksa dalam perkara ini adalah permohonan pembatalan putusan
ah
lik
arbitrase, maka Mahkamah Agung akan memeriksa perkara ini dalam tingkat
terakhir;
am
ub
Bahwa, terhadap keberatan-keberatan permohonan dari Pemohon
Mahkamah Agung akan mempertimbangkan sebagai berikut:
ep
• Bahwa pembatalan putusan arbitrase diajukan dengan cara mengajukan
k
R
Pengadilan Negeri adalah Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya
si
meliputi tempat tinggal Termohon (Pasal 1 angka 4 Undang-Undang
ne
ng
Arbitrase);
• Bahwa yang dimaksud Termohon adalah pihak lawan dari Pemohon
do
adalah penyelesaian sengketa melalui arbotrase (Pasal 1 angka 6
gu
lik
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Arbitrase) melawan PT.Manggala Krida Yudha sebagai Termohon (dalam
R
perkara Arbitrase) tertanggal 15 Oktober 2012;
si
• Bahwa mengacu hal tersebut di atas dikaitkan dengan ketentuan Pasal 1
ne
ng
ayat (4) Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999, permohonan
pembatalan harus diajukan ke Pengadilan Negeri tempat tinggal
do
gu Termohon, yaitu PT.Manggala Krida Yudha di Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat;
Menimbang, bahwa Hakim Agung Ketua Majelis menyatakan beda
In
A
pendapat (dissenting opinion) dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai
berikut:
ah
lik
Bahwa keberatan banding dapat dibenarkan, karena meneliti dengan
saksama Memori banding tanggal 3 Juni 2013 dan Kontra Memori tanggal 8 Juli
am
ub
2013 dihubungkan dengan pertimbangan putusan Judex Facti dalam hal ini
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, ternyata telah salah dalam
ep
menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:
k
R
menentukan bahwa “Permohonan Pembatalan putusan Arbitrase harus
si
diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri”;
ne
ng
do
dalam daerah hukumnya meliputi tempat tinggal Termohon”;
gu
• Bahwa dari ketentuan Pasal 72 ayat 1 Jo. Pasal 1 ayat 4 dari Undang
Undang Nomor 30 Tahun 1999 maka Pengadilan Negeri yang
In
A
lik
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Mengabulkan permohonan Banding dari Pemohon Banding
si
PT.MANGGALA KRIDA YUDHA,tersebut;
• Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor 511/
ne
ng
Pdt.G/2012/PN.Jkt.Ut., tanggal 6 Maret 2013 yang dimohonkan banding
tersebut;
do
gu •
Mengadili Sendiri
In
perkara ini;
A
• Memerintahkan Panitera Mahkamah Agung untuk mengirimkan perkara
ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara untuk diperiksa dan diadili
ah
lik
sebagaimana mestinya;
Menimbang, bahwa oleh karena terjadi perbedaan pendapat dalam
am
ub
Majelis Hakim dan telah diusahakan musyawarah dengan sungguh-sungguh
tetapi tidak tercapai mufakat, maka berdasarkan Pasal 30 ayat (3) Undang
ep
k
R
dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009, Majelis Hakim mengambil
si
putusan dengan suara terbanyak;
ne
ng
do
gu
pertimbangan Pengadilan Negeri telah tepat dan benar dengan alasan bahwa
Pemohon tidak dapat membuktikan adanya unsur-unsur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
In
A
lik
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan
R
Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang
si
Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
ne
ng
bersangkutan;
M E N G A D I L I
do
gu Menerima permohonan banding dari Pemohon PT. MANGGALA KRIDA
YUDHA, tersebut;
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor 511/
In
A
Pdt.G/2012/PN.Jkt.Ut., tanggal 6 Maret 2013 yang membatalkan putusan Badan
Arbitrase Nasional/Internasional Nomor 434/XII/ARB-BANI/2011 tanggal 23
ah
lik
Desember 2011;
Menghukum Pemohon dahulu Penggugat/Pemohon Pembatalan Putusan
am
ub
Arbitrase untuk membayar biaya perkara ditetapkan sebesar Rp500.000,00
(lima ratus ribu rupiah);
ep
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
k
pada Mahkamah Agung pada hari Rabu tanggal 23 Juli 2014 oleh H. DJAFNI
ah
R
DJAMAL, SH., MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah
si
Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. NURUL ELMIYAH, SH., MH., dan MAHDI
ne
ng
do
umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota
gu
tersebut dan NAWANGSARI, SH., MH., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh
para Pihak.
In
A
Anggota-Anggota, K e t u a,
Ttd/ Dr. NURUL ELMIYAH, SH., MH Ttd/ H. DJAFNI DJAMAL, SH., MH
ah
lik
ub
2. Redaksi : Rp 5.000,00
ep
Untuk Salinan
R
a.n. Panitera
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Rahmi Mulyati, SH.MH
NIP : 19591207 1985 12 2 002
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45