Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan emosional pada si kecil sangat berpengaruh pada perkembangan balita dan perilaku

anak sampai ia dewasa. Berikut penjelasan lengkap seputar perkembangan emosional dan sosial
anak yang perlu diketahui orangtua. Dalam perkembangan emosional, anak mulai belajar menjalin
hubungan dengan teman dan lingkungannya.

1. salah satu kemampuan emosional anak usia 1-2 tahun yaitu menangis saat melihat Anda
meninggalkannya juga sudah memiliki kepercayaan diri menunjukkan kemampuan
barunya. Sebagai contoh, saat ia belajar berjalan, berdiri,

2. Di rentang umur 2-3 tahun, perkembangan emosional dan sosial anak usia dini cukup
dinamis dan belum stabil, karena tantrum masih menjadi kebiasaan si kecil

3. Usia 3 tahun adalah umur yang cukup muda untuk anak mengerti dan mengendalikan emosi
yang ada di dalam dirinya.

4. Rentang usia 4-5 tahun, anak sudah mengenal dan mengendalikan emosinya sendiri. Ia
mampu menenangkan teman sedang bersedih dan bisa merasakan yang dirasakan
temannya.

Perkembangan emosional pada si kecil sangat berpengaruh pada perkembangan balita dan perilaku
anak sampai ia dewasa. Dalam perkembangan emosional, anak mulai belajar menjalin hubungan
dengan teman dan lingkungannya. sebagai orang tua harus tahu bagaimana perkembangan
emosional anak2nya, yaitu...

1. salah satu kemampuan emosional anak usia 1-2 tahun yaitu menangis saat melihat ibunya
meninggalkannya juga sudah memiliki kepercayaan diri menunjukkan kemampuan
barunya. Sebagai contoh, saat ia belajar berjalan, berdiri,
2. Di rentang umur 2-3 tahun, perkembangan emosional dan sosial anak usia dini cukup
dinamis dan belum stabil, karena tantrum masih menjadi kebiasaan si kecil
3. Usia 3 tahun adalah umur yang cukup muda untuk anak mengerti dan mengendalikan emosi
yang ada di dalam dirinya.
4. Rentang usia 4-5 tahun, anak sudah mengenal dan mengendalikan emosinya sendiri. Ia
mampu menenangkan teman sedang bersedih dan bisa merasakan yang dirasakan
temannya

Kaitan antara globalisasi dan pendidikan menurut Giddens terletak didalam lahirnya suatu masyarakat
baru yaitu “knowledge-based-society” yang merupakan anak kandung dari proses globalisasi. Karena
globalisasi, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang merupakan dasar dari globalisasi
ekonomi dan politik di dunia ini. Namun demikian suatu “knowledge-based society” yang didasarkan
kepada ilmu pengetahuan akan terus-menerus berubah dan merupakan subyek untuk revisi.
Dari globalisasi tersebut maka akan berpengaruh, implikasi ataupun dampaknya, khususnya terhadap
Negara-negara berkembang seperti Indonesia, terutama dalam ranah pendidikan, nilai-nilai moral,
sosial, politik budaya dan kemanusiaan, baik yang bersifat positif maupun negative akan sangat besar
efek yang ditimbulkan. Ini semua merupakan tantangan khususnya bagi generasi muda sebagai penerus
bangsa, bagaimana mengemas globalisasi ini sebaik mungkin mengambil nilai positifnya dan
menghindari sisi negatifnya
Untuk menghadapi era globalisasi ini maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan
mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki menejemen pendidikan agar
lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan.

Kaitan antara globalisasi dan pendidikan menurut Giddens terletak didalam lahirnya suatu
masyarakat baru yaitu “knowledge-based-society” yang merupakan anak kandung dari proses
globalisasi. Karena globalisasi, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang merupakan dasar
dari globalisasi ekonomi dan politik di dunia ini. Namun demikian suatu “knowledge-based society”
yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan akan terus-menerus berubah dan merupakan subyek
untuk revisi.

Dari globalisasi tersebut maka akan berpengaruh, implikasi ataupun dampaknya, khususnya
terhadap Negara-negara berkembang seperti Indonesia, terutama dalam ranah pendidikan, nilai-
nilai moral, sosial, politik budaya dan kemanusiaan, baik yang bersifat positif maupun negative
akan sangat besar efek yang ditimbulkan. Ini semua merupakan tantangan khususnya bagi generasi
muda sebagai penerus bangsa, bagaimana mengemas globalisasi ini sebaik mungkin mengambil
nilai positifnya dan menghindari sisi negatifnya

Untuk menghadapi era globalisasi ini maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat
meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki
menejemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya
bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai