Anda di halaman 1dari 3

#jakartatanggapcorona

Prosedur Baru
Tes Swab COVID-19
Sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Revisi Ke-5 Kemenkes RI

KONTAK
ERAT Orang yang memiliki riwayat
kontak dengan kasus probable
atau konfirmasi COVID-19.

1 2 3

Melakukan Jika setelah Jika selama


karantina karantina tidak pemantauan
selama 14 hari. muncul gejala, muncul gejala,
pemantauan harus segera
dapat dihentikan. melakukan isolasi
dan pemeriksaan
swab RT-PCR.
1/3

Pemprov DKI Jakarta @DKIJakarta jakarta.go.id


#jakartatanggapcorona

KASUS
KONFIRMASI
a. Kasus konfirmasi dengan gejala
(simptomatik).
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala
(asimptomatik).

Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan


dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR.

1 Isolasi dilakukan selama belum dinyatakan selesai isolasi.

2 Pada kasus tanpa gejala, gejala ringan dan gejala sedang tidak perlu
dilakukan pemeriksaan swab RT- PCR ulang (follow up pemeriksaan RT-PCR).

3 Pada kasus gejala berat, swab RT-PCR dilakukan di RS.

Pasien konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan follow
up RT-PCR, harus menyelesaikan isolasi mandiri dihitung 10 hari sejak tanggal onset
dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan
gangguan pernapasan.

PCR Positif ≠ Masih Menular.


Pasien Tanpa Gejala (Asimptomatik) Setelah selesai isolasi SARS-CoV-2
Bisa Menularkan COVID-19, sehingga (virus penyebab COVID-19) terbukti
tetap wajib isolasi mandiri. masih dapat terdeteksi positif
RNA-nya pada pemeriksaan PCR,
namun sudah tidak mampu
menulari orang lain.
Berdasarkan penelitian Bullard dan Wolfel (2020)
2/3

Pemprov DKI Jakarta @DKIJakarta jakarta.go.id


#jakartatanggapcorona

DINYATAKAN SELESAI
ISOLASI, JIKA
1

2
+10

10
++
Kasus konfirmasi
tanpa gejala
(asimptomatik)
yang tidak dilakukan
pemeriksaan follow Kasus probable/kasus
up RT-PCR dengan konfirmasi dengan
ditambah 10 hari gejala (simptomatik)
isolasi mandiri sejak yang tidak dilakukan
pengambilan pemeriksaan follow up Kasus probable/kasus
spesimen diagnosis RT-PCR dihitung 10 hari konfirmasi dengan
konfirmasi. sejak tanggal onset gejala (simptomatik)
dengan ditambah yang mendapat hasil
min. 3 hari setelah pemeriksaan follow up
tidak lagi menunjukkan RT-PCR 1x negatif,
gejala deman dan dengan ditambah
gangguan pernafasan. min. 3 hari setelah
tidak lagi menunjukkan
gejala demam dan
gangguan pernafasan.

3/3

Pemprov DKI Jakarta @DKIJakarta jakarta.go.id

Anda mungkin juga menyukai