Anda di halaman 1dari 3

PEMIKIRAN

Masa sebelum Islam, khususnya kawasan jazirah Arab, disebut masa jahiliyyah. Dalam Islam
Jahiliyah artinya ketidaktahuan akan petunjuk Tuhan. Keadaan tersebut merujuk kepada
kondisi bangsa Arab pra-Islam sebelum diutusnya seorang Rasul yaitu Muhammad saw.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur‟an mengenai kondisi tersebut:

ARTINYA “Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari
kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan jiwa
mereka dan negajarkan kepada mereka kitab dan hikmah, meskipun sebelumnya mereka
benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Al-Jumu‟ah[62]:2)

Situasi yang penuh dengan kegelapan dan kebodohan tersebut, mengakibatkan mereka sesat
jalan, tidak menemukan nilai-nilai kemanusiaan, membunuh anak dengan dalih kemuliaan,
memusnahkan kekayaan dengan perjudian, membangkitkan peperangan dengan alasan harga
diri dan kepahlawanan. Suasana semacam ini terus berlangsung hingga datang Islam di
tengah-tengah mereka.

Bangsa Arab pada umumnya berwatak berani, keras, dan bebas. Mereka telah lama mengenal
agama. Nenek moyang mereka pada mulanya memeluk agama Nabi Ibrahim. Akan tetapi,
akhirnya ajaran itu pudar. Untuk menampilkan keberadaan Tuhan mereka membuat patung
berhala dari batu, yang menurut perasaan mereka patung itu dapat dijadikan sarana untuk
berhubungan dengan Tuhan.

Namun demikian, bukan berarti masyarakat Arab pada waktu itu sama sekali tidak memiliki
peradaban. Kebudayaan mereka yang paling menonjol adalah bidang sastra bahasa Arab,
khususnya syair Arab.

Rentetan peristiwa yang melatar belakangi lahirnya Islam merupakan hal yang sangat penting
untuk dikaji. Hal demikian karena tidak ada satu pun peristiwa di dunia yang terlepas dari
konteks historis dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Artinya, antara satu peristiwa
dengan peristiwa lainnya terdapat hubungan yang erat dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk hubungan Islam dengan situasi dan kondisi Arab pra Islam.

Sejarah Peradaban Islam melakukan aturan yang bathil dan rusak. Hal tersebut diikuti oleh
kelompok orang-orang yang bodoh, sebagian besar mereka menyembah berhala,
menggantinya dari agama Ibrahim yang hanif yaitu beriman kepada Allah, Tuhan yang Esa
kepada penyembahan berhala. Memang ada beberapa tradisi umat Islam yang sama dengan
tradisi Arab pra-Islam, ada yang diperbaiki, diganti atau dikurangi. Hal ini menurut sejarah
karena orang-orang Arab ada yang melestarikan beberapa ajaran dari Nabi Ibrahim as, tetapi
karena fatroh atau kekosongan waktu yang panjang, maka banyak terjadi penyimpangan dari
aslinya. Maka ajaran Islam mengembalikan kepada tradisi yang baik dan benar sesuai dengan
ajaran Nabi Ibrahim as yang asli, seperti ritual haji yang diwariskan dari Nabi Ibrahim as.

Namun demikian bangsa Arab adalah bangsa yang berperadaban tinggi. Bangsa Arab sangat
terkenal dengan syair-syair dalam kesusastraan Arab.

PAHAM BERAGAMA BANGSA ARAB PRA ISLAM

Faktor alam merupakan satu hal yang dapat mempengaruhi kehidupan beragama pada suatu
bangsa. Hal itu dapat dibuktikan oleh penyelidik-penyelidik ilmiah yang menunjukkan
bahwa Jazirah Arab dahulunya subur dan makmur. Karena faktor alam itu pula boleh jadi
rasa keagamaan telah timbul pada bangsa Arab semenjak lama. Semangat keagamaan yang
amat kuat pada bangsa Arab itulah yang menjadi dorongan mereka untuk melawan dan
memerangi agama Islam di saat Islam datang. Mereka memerangi agama Islam karena
mereka amat kuat berpegang dengan agama mereka yang lama yaitu kepercayaan yang telah
mendarah daging pada jiwa mereka. Andai kata mereka acuh tak acuh dengan agama, tentu
mereka membiarkan agama Islam berkembang, tetapi kenyataannya tidak demikian. Agama
Islam mereka perangi mati-matian sampai mereka kalah.

Sampai saat ini pun bangsa Arab, baik dia seorang ulama atau tidak, terhadap agamanya
mereka sangat bersemangat. Agama itu disiarkan serta dibela dengan sekuat tenaganya.
Semangat beragama mereka umumnya bersifat kulitnya saja. Adapun ibadah dan praktik-
praktik keagamaan sering ditinggalkan oleh Arab Badui. Watak mereka yang amat
mencintai hidup bebas dari keterikatan menjadi sebab mereka ingin bebas dari aturan
agama. Mereka sudah lama merasa bosan dan kesal terhadap agamanya karena dianggap
sebagai pengikat kemerdekaannya sehingga selalu menyelewengkan agama mereka sendiri.
Penduduk Arab menganut agama yang bermacam-macam. Paganisme, Yahudi, dan Kristen
merupakan ragam agama orang Arab pra Islam. Pagan adalah agama mayoritas mereka.
Ratusan berhala dengan bermacam-macam bentuk ada di sekitar Ka’bah. Setidaknya ada
empat sebutan bagi berhala-hala itu: sanam, wathan, nusub, dan hubal.
Salah satu corak beragama yang ada sebelum Islam adalah Hanifiyah, yaitu sekelompok
orang yang mencari agama Ibrahim yang murni yang tidak terkontaminasi oleh nafsu
penyembahan berhala- berhala, juga tidak menganut agama Yahudi ataupun Kristen, tetapi
mengakui keesaan Allah. Mereka berpandangan bahwa agama yang benar di sisi Allah
adalah Hanifiyah,

Anda mungkin juga menyukai