Anda di halaman 1dari 1

Hubungan penyakit komorbid dan COVID-19

Dalam konteks COVID-19, pasien Corona dengan komorbid memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi
daripada pasien biasa.

Misalnya, pasien yang memiliki masalah jantung kemudian terkena COVID-19, maka gejala yang dialami bisa
lebih parah. Pasalnya, infeksi virus Corona disebut dapat membuat darah menjadi lebih kental dan ini
berbahaya bagi jantung bahkan bisa memicu kematian.

"Selain COVID-19 menyerang paru, dia juga membuat darah mudah kental. Jadi pasien yang sudah punya
masalah jantung, terutama masalah jantung koroner, itu akan mengalami keluhan atau manifestasinya sama
seperti orang yang kena serangan jantung karena darahnya kental," kata dr Dafsah Arifa Juzar, SpJP(K), dari
divisi heartology RS Brawijaya Saharjo beberapa waktu lalu.

Hal ini yang membuat biasanya pasien Corona dengan komorbid lebih membutuhkan perawatan khusus agar
bisa pulih.

Selain itu, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19, dr Dewi Nur Aisyah,
juga menjelaskan bahwa semakin banyak penyakit komorbid yang diidap, maka risiko kematian akibat infeksi
virus Corona pun semakin besar.

Menurut dr Dewi, hanya dengan memiliki satu penyakit komorbid saja, risiko kematiannya bisa 6,5 kali lipat
lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak punya.

"Sedangkan dua komorbid, misalnya, gabungan hipertensi dan diabetes, itu risiko kematian naik jadi 15 kali
lipat dibandingkan dengan yang tidak punya komorbid. Yang 3 atau lebih komorbid, itu risiko kematiannya
naik sampai 29 kali lipat lebih tinggi," jelas dr Dewi.

Baca juga: Gilang Dirga Positif Corona, Jangan Konsumsi 5 Makanan Ini Saat Terinfeksi

Simak Video "Mereka yang Punya Komorbid Jantung Diminta Tetap Vaksinasi Covid-19"

Baca artikel detikHealth, "Sering Dikaitkan dengan COVID-19, Penyakit Komorbid Itu Apa Sih?"
selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5324498/sering-dikaitkan-dengan-covid-19-
penyakit-komorbid-itu-apa-sih.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai