Nomor Tugas : 08
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Umum
LAPORAN
BATUAN SEDIMEN
Bismillahirrahmanirrahim.
Marilah kita panjatkan segala puji dan syukur Allah SWT. karena berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum ini.
Tak lupa juga panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Berkat limpahan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Geologi Umum tentang Batuan Sedimen. Dengan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu
penulis hingga dapat menyeleaikan laporan untuk kegiatan praktikum, terutama
kepada Sdr. Aghrid Salsabiela yang senantiasa menjadi support dalam
mengerjakan laporan praktikum ini.
Laporan ini menjadi syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini, antara lain :
1. Mengetahui apa itu batuan sedimen.
2. Mengetahui proses sedimentasi.
3. Mengetahui apa saja pengklasifikasian batuan sedimen.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
Di dunia ini batuan sedimen banyak jenisnya dan tersebar sangat luas
dengan ketebalan mulai dari beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.
Ukuran butirnya juga ada yang dari sangat halus sampai yang sangat kasar.
Memang frekuensi dari batuan sedimen yang ada di dunia ini kalah banyak dengan
batuan beku. Batuan sedimen hanya menjadi tutupuan kecil dari kerak bumi.
Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-batuan yang ada di kerak bumi.
Dari 5% tersebut terdiri dari 80% batulempung, 5% batupasir, dan kira-kira 80%
batu gamping (Pettijohn,1975).
turbulen adalah aliran yang menghasilkan tranportasi dan pengendapan dari butir-
butir sedimen. Aliran turbulen ini membuat butiran sedimen mengendap secara
suspensi yang menyebabkan butiran yang diendapkan tersebut menjadi butiran
yang halus. Proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi digolongkan
menjadi empat, yaitu :
1. Arus Turbidi
Arus turbidi ini dipengaruhi oleh adanya aliran air dan juga adanya gaya
gravitasi. Ciri utamanya adalah butirannya yang lebih kasar akan berada di
bawah pengendapan dan semakin atas akan semakin halus.
2. Grain Flows
Grain flows terjadi ketika sedimen yang memiliki kemas yang sangat baik
lalu jatuh pada slope karena adanya gaya gravitasi. Sedimennya akan
membentuk reverse grading.
5. Replacement
Replacement adalah kondisi dimana melarutnya suatu mineral yang
kemudian terbentuknya mineral lain dan menggantikan mineral tadi yang
sudah larut.
6. Compaction
Compaction atau pemadatan adalah proses dari pemadatan butiran-
butiran.
7. Bioturbation
Bioturbation adalah proses sedimentasi yang disebabkan oleh makhluk
hidup.
Dalam proses sedimentasi, ada yang biasa disebut diagenesis. Diagenesis
sendiri memiliki prosedur sebagai berikut :
1. Eoldiagenesis
Eoldiagenesis adalah tahap awal dari pengendapan sedimen, yang dimana
terjadi pembebanan yang akan menyebabkan adanya kompaksi pada
setiap lapisannya.
2. Mesodiagenesis
Mesodiagenesis adalah tahap kompaksi yang sangat kuat disertai proses
burial, dan akan menyebabkan kenaikan suhu dan tekanan yang akan
memicu terjadinya dissolution.
3. Latelydiagenesis
Latelydiagenesis adalah proses yang terjadi setelah proses pelarutan, dan
masih terjadi burial maka akan terjadi sementasi di area butiran sedimen.
metamorf, batuan piroklastik atau batuan sedimen itu sendiri. Setelah terjadinya
pengendapan, sedimen akan melanjutkan proses yang namanya diagenesa dan
difaktori oleh temperatur yang rendah. Batuan sedimen klastik diklasifikasikan
berdasarkan ukuran butirnya. Klasifikasi tersebut menutut Chester K. Wentworth.
Tabel 2.1
Skala Wentworth
Ukuran Butir (mm) Nama Butiran Nama Batuan
Bentuk / kebundaran
64 – 256 Berangkal (Cobble)
butiran meruncing
4 – 64 Kerakal (Pebble) Konglomerat
Bentuk / kebundaran
2–4 Kerikil (Granule)
butiran membulat
1/16 - 2 Pasir (Sand) Batu Pasir
4. Batuan Organik
Batuan organik ini terdiri atas material-material organik yang pada akhirnya
mengeras menjadi batu. Contohnya adalah batubara.
2.3.3 Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen organik adalah batuan yang terbentuk berasal dari
pengendapan sisa-sisa makhluk hidup dan mineral-mineral yang dihasilkan dari
tubuh makhluk hidup itu. Batuan sedimen organik ini terbentuk berasal dari
makhluk hidup, oleh sebab itu sisa-sisa tubuh makhluk hidup adalah peran yang
paling vital dalam menyusun batuan sedimen organik ini. Adapun jenis-jenis
organisme yang paling sering dijumpai untuk menyusun batuan sedimen organik,
yaitu :
1. Koral
Koral atau terumbu karang adalah hewan karang yang bersimbiosis
dengan beberapa jenis tumbuhan dari kelas algae.
2. Mollusca
Mollusca adalah hewa yang tidak memiliki tulang belakang dan tubuhnya
lunak. Contohnya kerang, siput, udang, dan lain-lain.
3. Foraminifera
Foraminifera adalah organisme yang berasal dari kingdom porifera yang
sering sekali disebut rizhopoda.
4. Diatom
Diatom adalah kelompok alga uniseluler dan silisifikasi dengan ukuran
yang sangat kecil.
5. Radiolaria
Radiolaria adalah hewan sejenis zooplankton dengan ukuran hanya sekitar
0,05 mm sampai 0,1 mm.
Berdasarkan mineral yang dihasilkannya, batuan sedimen organik dibagi
kedalam dua jenis, yaitu :
1. Batuan Sedimen Organik Karbonat
Batuan sedimen organik karbonat adalah batuan organik yang paling
dominan. Mineral penyusun batuan ini adalah senyawa karbonat.
Organisme yang menyusun batuan ini yaitu koral, mollusca, dan
foraminifera. Contohnya adalah batu gamping.
10
2. Trail
Trail terjadi karena adanya gerakan menyeret makhluk hidup yang melata,
contohnya ular.
3. Track
Track terjadi karena adanya jejak kali dari makhluk hidup.
4. Load Cast
Load cast adalah struktur batuan sedimen yang berupa lekukan di
permukaan yang dipengaruhi suatu beban diatas batuan tersebut.
5. Flute Cast
Flute cast adalah struktur batuan sedimen yang seperti gerusan pada
permukaan lapisan dikarenakan oleh suatu arus.
6. Graded Bedding
Graded bedding adalah struktur sedimen yang terbentuk bila butiran dalam
tubuh batuan sedimen yang terlihat bergradasi mulai dari kasar hingga ke
yang halus.
7. Cross Bedding
Cross bedding adalah lapisan sedimen yang terlihat memotong atau
terlihat berlawanan arah.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
1. Mencari literatur pendeskripsian 6 batuan sedimen (3 klastik dan 3 non
klastik)
2. Menggambarkan struktur batuan sedimen minimal 5 struktur beserta
penjelasan dari tiap strukturnya (A4 termasuk gambar dan penjelasan)
3. Gambarkan dan Jelaskan bahan golongan batuan sedimen utama. (A3
Gambar, A4 Penjelasan)
4. Manfaat batuan sedimen dalam kehidupan sehari-hari (Minimal 2 lembar)
5. Gambarkan dan Jelaskan Hukum Steno (1669). (A4 termasuk gambar dan
penjelasan)
6. Gambarkan dan Jelaskan Genesa batuan sedimen Mekanik, Organik (A3
Gambar, A4 Penjelasan)
7. Gambarkan dan Jelaskan Genesa batugamping berdasarkan pengendapan
laut dan evaporit (A3 Gambar, A4 Penjelasan)
3.2 Pembahasan
1. Pendeskripsian 6 batuan sedimen
14
15
Kode : LG/BS/01/2021
Warna : Putih Keabuan
Tekstur :
Ukuran Butir : 1 mm – 2 mm (Pasir Sangat Kasar)
Bentuk Butir : Rounded
Kompaksi : Kompak
Reaksi HCl : Berbuih
Genesa Batuan : Kimiawi
Jenis Batuan : Klastik
Nama Batuan : Batu pasir
Foto
16
Kode : LG/BS/02/2021
Warna : Putih Krem
Tekstur :
Ukuran Butir : < 1/256 mm (Lempung)
Bentuk Butir : Rounded
Kompaksi : Mudah hancur
Reaksi HCl : Tidak Bereaksi
Genesa Batuan : Kimiawi
Jenis Batuan : Klastik
Nama Batuan : Batu lempung
Foto
17
Kode : LG/BS/03/2021
Warna : Abu-abu kehitaman
Tekstur :
Ukuran Butir : 4 mm – 64 mm (Kerakal)
Bentuk Butir : Sub-Rounded
Kompaksi : Kompak
Reaksi HCl : Berbuih
Genesa Batuan : Mekanik
Jenis Batuan : Klastik
Nama Batuan : Konglomerat
Foto
18
Kode : LG/BS/04/2021
Warna : Hitam
Tekstur :
Ukuran Butir : 2 mm – 4 mm (Kerikil)
Bentuk Butir : Angular
Kompaksi : Mudah Hancur
Reaksi HCl : Berbuih
Genesa Batuan : Kimiawi
Jenis Batuan : Non-Klastik
Nama Batuan : Batubara
Foto
19
Kode : LG/BS/05/2021
Warna : Putih Krem
Tekstur :
Ukuran Butir : 2 mm – 4 mm (Kerikil)
Bentuk Butir : Sub-Angular
Kompaksi : Kompak
Reaksi HCl : Bereaksi
Genesa Batuan : Kimiawi
Jenis Batuan : Non-Klastik
Nama Batuan : Batu gamping terumbu
Foto
20
Kode : LG/BS/06/2021
Warna : Putih
Tekstur :
Ukuran Butir : 1 mm – 1/2 mm (Pasir Kasar)
Bentuk Butir : Sub-Rounded
Kompaksi : Kompak
Reaksi HCl : Bereaksi
Genesa Batuan : Kimiawi
Jenis Batuan : Non-Klastik
Nama Batuan : Batu gamping kristalin
Foto
21
d. Perlapisan bisa tebalnya lebih dari 1 cm dan bisa kurang dari 1 cm.
Perlapisan ini terbentuk akibat adanya perubahan dalam butiran
sedimen, warna, maupun susunan mineraloginya.
c. Batu Lempung
Sifat batu lempung yang plastis banyak dimanfaatkan sebagai bahan
dasar pembuatan berbagai jenis benda. Berikut adalah beberapa
manfaat dari batu lempung :
1) Sebagai Bahan Dasar Keramik
Batu lempung yang dicampur dengan air dan membentuk tanah liat
dapat digunakan untuk membuat keramik.
2) Sebagai Bahan Dasar Kertas
Batu lempung yang memiliki kandungan mineral kaolinit juga
merupakan bahan dasar yang baik untuk pembuatan kertas yang
berkualitas tinggi.
3) Sebagai Penyerap Air
Batu lempung sering digunakan untuk menyerap cairan pada
kandang ternak.
5. Nicolas Steno, seorang ilmuwan/geolog Denmark menjelaskan sebuah
teori prinsip pengendapan yang dikenal dengan Steno’s Law. Ia sangat
tertarik meneliti tentang batuan fosil. Pada tahun 1969, Steno
mempublikasikan laporan tentang prinsip sedimentasi dimana lapisan yang
lebih tua akan berada di paling dasar dan lapisan yang lebih tua akan
berada di paling atas. Prinsip dasar sedimentasi, yaitu :
a. Original Lateral Continuity
Prinsip ini menyatakan bahwa sedimen akan terakumulasi secara
menyebar, mendatar pada suatu cekungan. Lapisan batuan akan
meluas sampai terjadinya perubahan atau deformasi.
b. Original Horizontality
Prinsip ini menyebutkan bahwa lapisan sedimen akan berada di suatu
cekungan seperti danau, atau laut dengan bantuan gravitasi akan
membentuk lapisan mendatar.
c. Super Potition
Jika tidak ada deformasi, maka naturalnya lapisan sedimen paling tua
akan berada pada lapisan paling bawah atau dasar.
26
d. Cross Cutting
Menyatakan bahwa lapisan batuan yang dipotong oleh sesar atau
intrusi batuan beku, maka batuan yang dipotong harus lebih tua
diabnding lapisan yang memotong lapisan sebelumnya.
7. Genesa dari batu gamping. Batu gamping adalah batuan sedimen yang
sebagian besar disusun oleh kalsium karbonat yang berasal dari sisa-sisa
organisme laut seperti kerang, siput laut, dan koral yang sudah mati. Batu
gamping merupakan batuan karbonat yang hanya dapat terbentuk pada
daerah laut. Batu gamping yang terjadi secara kimiawi merupakan jenis
dari batu gamping yang terjadi dalam kondisi iklim dan dalam suasana
lingkungan tertentu. Kalsium karbonat tersebut akan mengendap lalu
terjadi pengerasan dan terbawa oleh air laut ke cekungan. Setelah berada
di cekungan, terjadilah evaporasi dan melalui proses pengerasan yang
akhirnya menjadi batu gamping.
29
BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini, yaitu :
1. Batuan sedimen adalah batuan yang asalnya dari hasil pengendapan yang
terdiri dari hasil sedimentasi secara mekanis, kimiawi, maupun secara
organik
2. Sedimentasi ada yang dilakukan dengan cara sedimentasi mekanik dan ada
juga sedimentasi kimiawi. Sedimentasi mekanik adalah proses yang dimana
butir-butir sedimen terbawa hingga diendapkan pada suatu tempat.
Terjadinya sedimentasi mekanik dikarenakan banyak faktor dari luar.
Sedimentasi kimiawi terjadi ketika pori-pori yang berisi fluida mulai
menerobos pori-pori dari batuan.
3. Batuan sedimen diklasifikasikan menjadi tiga yaitu batuan sedimen klastik,
batuan sedimen non klastik, dan batuan sedimen organik. Batuan sedimen
klastik adalah batuan sedimen yang tersusun atas pengendapan batuan awal
yang sudah melewati masa pemecahan struktur atau komposisi. Batuan
sedimen non klastik adalah kelompok batuan sedimen yang
pembentukannya berasal dari proses kimiawi atau berasal dari organisme
yang telah mati. Batuan sedimen organik adalah batuan yang terbentuk
berasal dari pengendapan sisa-sisa makhluk hidup dan mineral-mineral yang
dihasilkan dari pengendapan tubuh makhluk hidup dan mineral-mineral yang
dihasilkan dari tubuh makhluk hidup itu.
30
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Akhir
Format BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V Dapus
(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)
Total Nilai
32
LAMPIRAN
33
LABORATORIUM GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Jln. Taman Sari No. 1 PO.BOX 1357
Tlp. (022) 4203368 Ext. 161, Bandung 40116
TUGAS ASISTENSI
PRAKTIKUM GEOLOGI UMUM
TAHUN AJARAN 2020/2021
MINGGU 4
Bentuk Soal :
1. Mencari literatur pendeskripsian 6 batuan sedimen (3 klastik dan 3 non klastik)
2. Menggambarkan struktur batuan sedimen minimal 5 struktur beserta penjelasan
dari tiap strukturnya (A4 termasuk gambar dan penjelasan)
3. Gambarkan dan Jelaskan bahan golongan batuan sedimen utama. (A3 Gambar,
A4 Penjelasan)
4. Manfaat batuan sedimen dalam kehidupan sehari-hari (Minimal 2 lembar)
5. Gambarkan dan Jelaskan Hukum Steno (1669). (A4 termasuk gambar dan
penjelasan)
6. Gambarkan dan Jelaskan Genesa batuan sedimen Mekanik, Organik (A3
Gambar, A4 Penjelasan)
7. Gambarkan dan Jelaskan Genesa batugamping berdasarkan pengendapan laut
dan evaporit (A3 Gambar, A4 Penjelasan)
Note:
1. Pengerjaan Tugas Asistensi wajib 100%
2. Keterlambatan 0 menit
3. Menggunakan Bolpoint berwarna Biru
4. Untuk gambar satu lembar satu gambar
5. Sertakan Nama, NPM, TTD disetiap lembar tugasnya.
Bandung,
Asisten Laboratorium Geologi