Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Mahasiswa Wacana Publik

Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

GAYA KEPEMIMPINAN SERVANT LEADERSHIP DALAM


MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

Angga Ferdinandito, Tiyas Nur Haryani


Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret
email: anggaferdinandito33@student.uns.ac.id, tiyasnurharyani@staff.uns.ac.id

Abstrak
Artikel kali ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan
servant leadership dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Metode yang
digunakan adalah literature review dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik
analasis data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa gaya kepemimpinan servant leadership cenderung berkaitan secara
tidak langsung dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Terdapat beberapa faktor
seperti komitmen organisasi dan kinerja pegawai yang harus dilalui seorang pemimpin
dengan gaya servant leadership dalam peningkatkan kualitas pelayanan publik.

Kata Kunci: servant leadership, komitmen organisasi, kinerja pegawai, kualitas


pelayanan publik

Pendahuluan dapat berupa ilmu pengetahuan,


Kepemimpinan merupakan suatu pengalaman, pengaruh lingkungan,
proses mempengaruhi yang dilakukan kondisi serta situasi organisasi, dan
oleh pemimpin kepada para anggotanya sebagainya. Perbedaan watak dan latar
untuk mencapai suatu tujuan. Sikap belakang masing-masing pemimpin
kepemimpinan penting untuk dimiliki tersebut menjadikan setiap pemimpin
setiap pemimpin karena dengan sikap mempunyai gaya masing-masing dalam
tersebut maka sebuah tujuan organisasi mempengaruhi para anggotanya atau hal
dapat tercapai. Dalam organisasi tersebut biasa disebut dengan gaya
pastinya memiliki tantangan dan kepemimpinan.
hambatan dalam mencapai tujuan, Gaya kepemimpinan adalah
namun dengan adanya kepemimpinan cara-cara yang dilakukan oleh
yang kuat dan visioner maka organisasi pemimpin dalam rangka mempengaruhi
dapat terus bertahan dan berkembang anggotanya, yakni pemimpin yang lebih
(Ramli, 2017). Setiap pemimpin mengutamakan tugas atau pemimpin
tentunya memiliki watak dan latar yang lebih mementingkan hubungannya
belakang yang berbeda. Watak dengan para anggota (Asnawi, 1999).
merupakan suatu nilai yang dibawa Gaya kepemimpinan yang dilakukan
sejak lahir sedangkan latar belakang oleh pemimpin dapat menentukan

190
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

keberhasilan atau bahkan kegagalan pemimpin publik seperti gubernur atau


dalam suatu organisasi. Hal tersebut walikota, melayani masyarakat sudah
merupakan fakta lapangan karena gaya menjadi kewajiban mereka. Pemimpin
kepemimpinan mempengaruhi kinerja publik yang seharusnya menjadi garis
para anggota, kepuasan kerja para depan dalam memberikan pelayanan
anggota, motivasi kerja pegawai, dan kepada masyarakat terbukti gagal. Hal
budaya organisasi (Muhajir, 2014; tersebut terbukti dalam survei Lembaga
Nugraha Y. A., 2016; Mufidah, Ombudsman RI tahun 2017 yang
Issroviatiningrum, & Sari, 2018). menyebutkan bahwa kualitas pelayanan
Terdapat beberapa macam gaya publik di Indonesia masih rendah yakni
kepemimpinan seperti kepemimpinan masih terdapat 57% kementerian dan
otokratis, birokrasi, partisipatif, lembaga di Indonesia berapa pada zona
delegatif, transaksional, melayani kuning atau memiliki kepatuhan yang
(servant), transformasional, dan masih sedang dan 8% pada zona merah
karismatik. Dari sekian banyak gaya, yang memiliki kepatuhan rendah
kepemimpinan melayani / servant (Nupus, 2017).
leadership merupakan gaya Adanya kualitas pelayanan yang
kepemimpinan yang saat ini menarik rendah menuntut para aktor dalam
untuk dibahas karena di era sekarang pemerintahan untuk segera berbenah
negara Indonesia sedang mengalami memperbaiki hal tersebut. Pemimpin
krisis pemimpin yang dapat publik seperti gubernur, walikota dan
mengutamakan kepentingan rakyatnya bupati wajib menjadi aktor utama dalam
daripada kepentingan pribadinya. Hal meningkatkan kualitas pelayanan
tersebut terbukti dari masih banyaknya publik. Kualitas tersebut tentunya dapat
korupsi oleh para pemimpin seperti diperoleh jika kinerja para pegawai
korupsi kasus suap dana alokasi khusus sudah dilakukan secara maksimal dan
(DAK) oleh Walikota Tasikmalaya sesuai standard. Maka dari itu,
(Nugraha I. , 2019), korupsi kasus suap pemimpin publik melalui kuasanya
pengelolaan Dana Otonomi Khusus dapat memotivasi para pegawainya
Aceh oleh Gubernur Aceh (Bernie, untuk meningkatkan kinerja.
2018) dan masih banyak kasus lainnya. Permasalahan tersebut menjadikan
Sekarang ini sangat sulit servant leadership menjadi relevan
ditemukan pemimpin dengan untuk dibahas sebagai pembelajaran
pendekatan melayani. Sebagian besar karena pemimpin dengan gaya melayani
pemimpin berpandangan bahwa lebih mengutamakan dan mendahulukan
menjadi seorang pemimpin seharusnya kepentingan serta aspirasi orang lain
memiliki kuasa untuk mengatur dan daripada kepetingan pribadinya
mengendalikan. Pernyataan tersebut (Sendjaya, 2015). Melalui pemimpin
sebenarnya tidak seluruhnya salah yang melayani maka kinerja pegawai
namun dalam kaitannya sebagai dapat ditingkatkan sehingga

191
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

menghasilkan output yang baik dalam pastinya membutuhkan seorang


melayani masyarakat. Oleh karena itu pemimpin. Sifat kepemimpinan
pada artikel kali ini penulis ingin yang dimiliki oleh pemimpin
menganalisis pendekatan servant digunakan untuk mengatur dan
leadership dalam meningkatkan kualitas mengarahkan sebuah organisasi
pelayanan publik. dalam mencapai tujuan.
Kepemimpinan (Salutondok &
Metode Penelitian Soegoto, 2015) merupakan cara
Artikel ini menggunakan seorang pemimpin untuk
pendekatan deskriptif kualitatif dengan mempengaruhi para pegawai
menerapkan model literature review untuk ikut bekerja sama sesuai
yakni dengan melakukan tinjauan dengan aturan yang ada. Setiap
pustaka secara umum dari berbagai pemimpin tentunya memiliki
jurnal maupun berita yang memuat cara yang berbeda dalam
tentang servant leadership, pemimpin mengatur pegawainya. Macam-
yang menggunakan pendekatan servant macam cara yang digunakan
leadership, dan jurnal terkait dampak pemimpin untuk mengatur
dari adanya servant leadership bagi pegawai disebut gaya
peningkatan kualitas pelayanan publik. kepemimpinan. (Kartono, 2002)
Pengumpulan data dilakukan dengan menjelaskan bahwa gaya
mengutip hasil penelitian yang kepemimpinan adalah cara
diperoleh dari buku serta jurnal-jurnal bekerja dan tingkah laku yang
nasional dan internasional. dilakukan seorang pemimpin
Sumber-sumber yang diperoleh dalam membimbing para
kemudian dianalisis menggunakan pegawainya untuk berbuat
triangulasi sumber. Triangulasi sumber sesuatu. Setiap orang memiliki
digunakan untuk menggali kebenaran gaya kepemimpinan yang
data melalui berbagai sumber perolehan berbeda dengan orang lainnya
seperti buku dan jurnal. Artikel ini bergantung pada situasi yang
menggunakan triangulasi sumber untuk terjadi (Wirjana & Supardo,
mendapatkan berbagai dokumen tertulis 2005). Terdapat beragam bentuk
yang dijadikan referensi mengenai gaya kepemimpinan yang
apakah servant leadership mempunyai dikemukakan oleh banyak ahli.
pengaruh dalam peningkatkan kualitas Dalam buku (Northouse, 2013)
pelayanan publik. gaya kepemimpinan mencakup
kepemimpinan adaptif,
Hasil dan Pembahasan partisipatif, melayani (servant),
A. Kepemimpinan Servant situasional, transformasional,
Leadership dan transaksional. Dari sekian
Sebuah organisasi baik banyak gaya kepemimpinan
formal maupun non-formal

192
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

tersebut kepemimpinan bersinergi bersama pegawai,


melayani / servant leadership kemudian rasa kebersamaan
merupakan gaya yang akan diperkenalkan kepada pegawai
dibahas dalam artikel ini. sehingga dapat saling berbagi
Servant leadership ketika terjadi pengambilan
menurut Greenleaf dalam keputusan dalam suatu
(Mustikadewi, 2015) organisasi (Kamanjaya,
didefinisikan sebagai pemimpin Supartha, & Dewi, 2017). Gaya
pelayan yang harus memiliki kepemimpinan yang berfokus
niat awal untuk melayani. pada pelayanan sangat cocok
Greenleaf juga berpendapat digunakan oleh organisasi
bahwa servant leadership dapat publik dimana pada organisasi
mempengaruhi produktivitas tersebut memiliki visi dan misi
dalam situasi nyata sebuah untuk memberikan pelayanan
organisasi. Pemimpin yang kepada masyarakat. (Liden,
memiliki orientasi untuk Wayne, Zhao, & Henderson,
melayani, berbasis pengetahuan, 2008) menyatakan perilaku
partisipatif, memiliki pemimpin yang melayani dapat
tanggungjawab dalam proses, diidentifikasi berdasarkan 7
memiliki etika dan sosial akan kriteria berikut:
dapat meredakan sebuah 1. Membentuk
masalah atau konflik dalam konsep
sebuah organisasi. (Northouse, 2. Memulihkan
2013) mengungkapkan bahwa emosi
servant leadership memiliki 3. Mengutamakan
kepekaan dan juga perhatian pengikut
yang lebih terhadap suatu 4. Membantu
masalah yang dimiliki oleh pengikut tumbuh
pegawainya, adanya rasa empati dan sukses
dapat membawa pegawai 5. Berperilaku
tersebut merasa lebih secara etis
diperhatikan dan dapat bekerja 6. Memberdayakan
lebih baik. 7. Menciptakan
Gaya kepemimpinan nilai untuk
servant leadership merupakan masyarakat
gaya kepemimpinan baru yang
memiliki antusias kepada sikap Konstruksi Servant
memberikan pelayanan kepada Leadership menurut Dennis
orang lain. Pemberian pelayanan dalam (Mira & Margaretha,
tersebut dilakukan dengan 2012) sebagai berikut:

193
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

1. Kasih saying pegawai serta


(love), Servant mengakui
Leadership kontribusi
merupakan pegawai dalam
kepemimpinan sebuah
yang dilandasi organisasi.
rasa cinta dan 5. Kepercayaan
kasih sayang. (Trust),
2. Pemberdayaan pemimpin yang
(empowerment), berasal dari
mempercayakan orang-orang
kekuasaannya pilihan diantara
kepada orang lain sejumlah orang
dan lain. Karena hal
mendengarkan unik tersebut
saran dari para maka pemimpin
pegawai. servant
3. Visi (Vision), leadership
pemimpin harus mendapatkan
memiliki tujuan kepercayaan dari
yang para bawahan.
mengarahkan
kemana B. Pelayanan Publik
organisasi ini Pelayanan publik
akan berjalan. menurut (Holle, 2011) adalah
Visi sebagai segala kegiatan pelayanan yang
landasan dalam dilakukan oleh pemerintah dan
melangkah badan usaha milik pemerintah
menuju masa dalam bentuk barang dan jasa
depan dan baik untuk pemenuhan
sebagai inspirasi kebutuhan masyarakat maupun
tindakan dari para untuk pelaksanaan ketentuan
bawahan. perundang-undangan. Dalam
4. Kerendahan hati Undang-Undang Nomor 25
(Humility), tahun 2009 tentang Pelayanan
pemimpin yang Publik dalam pasal 1 ayat 1
menjaga dijelaskan:
kerendahan hati, “Pelayanan publik
menghormati dan adalah kegiatan
menghargai atau rangkaian

194
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

kegiatan dalam sehingga


rangka pemenuhan pelayanan publik
kebutuhan dapat
pelayanan sesuai diselenggarakan
dengan peraturan lebih berdaya
perundang- guna dan berhasil
undangan bagi guna.
setiap warga negara 3. Mendorong
dan penduduk atas tumbuhnya
barang, jasa kreativitas,
dan/atau pelayanan prakarsa, dan
administratif yang peran serta
diselenggarakan masyarakat
oleh penyelenggara dalam derap
pelayanan publik.” langkah
pembangunan
Dapat disimpulkan serta dalam upaya
bahwa pelayanan publik adalah meningkatkan
kegiatan yang dilakukan oleh kesejahteraan
instansi pemerintah dalam masyarakat luas.
rangka melayani masyarakat
umum dimana pelayanan Pelayanan yang
tersebut dapat berupa barang diberikan oleh pemerintah
maupun jasa. Hakekat pelayanan tentunya memiliki suatu standar
publik menurut (Sedarmayanti, tertentu. Hal tersebut perlu
2010) antara lain: untuk tetap mengatur dan
1. Meningkatkan menjaga agar organisasi publik
mutu dan memiliki kualitas dalam
produktivitas melaksanakan pelayanan.
pelaksanaan Pelayanan yang baik tersebut
tugas dan fungsi diharapkan dapat meningkatkan
pemerintah di kepuasan pengguna jasa
bidang pelayanan (Rinaldi, 2012). Kualitas
publik. pelayanan adalah perbandingan
2. Mendorong antara kenyataan pelayanan
upaya yang didapatkan dengan harapan
mengefektifkan atas pelayanan yang diinginkan.
sistem dan tata Dalam meningkatkan sebuah
laksana kualitas pelayanan publik,
pelayanan, pemerintah telah menerbitkan

195
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

aturan dalam Undang-Undang b. Tangible (bukti fisik),


tentang Pelayanan Publik meliputi fasilitas fisik,
Nomor 25 Tahun 2009 dan perlengkapan, pegawai
Keputusan Menteri dan sarana komunikasi
Pendayagunaan Aparatur Negara serta kendaraan
Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 operasional. Dengan
yang mengatur tentang asas, demikian wujud
prinsip, dan standar pelayanan merupakan satu indikator
publik. yang paling konkrit.
Mengukur sebuah Wujudnya berupa segala
kualitas pelayanan tidak hanya fasilitas yang secara
ditentukan oleh pemerintah saja nyata dapat terlihat.
namun justru pada pihak yang c. Responsiveness (daya
dilayani yakni masyarakat tanggap), sikap tanggap
(Brata, 2003). Hal tersebut pegawai dalam
dikarenakan para pengguna jasa memberikan pelayanan
adalah yang menikmati layanan yang dibutuhkan dan
sehingga mereka yang memiliki dapat menyelesaikan
harapan atas pelayanan. Untuk dengan cepat. Kecepatan
mengukur kualitas pelayanan pelayanan yang
tersebut, Parasuraman dalam diberikan merupakan
(Tjiptono & Chandra, 2005) sikap tanggap dari
mengkategorikan dimensi petugas dalam pemberian
kualitas pelayanan menjadi 5, pelayanan yang
yaitu: dibutuhkan.
a. Reliabilitas d. Assurance (jaminan),
(kepercayaan), mencakup pengetahuan,
kemampuan memberikan kemampuan, kesopanan
pelayanan yang dan sifat dapat dipercaya
dijanjikan dengan segera yang dimiliki pegawai,
dan memuaskan. bebas dari bahaya, risiko
Pemenuhan janji dan keragu-raguan.
pelayanan yang tepat dan e. Empathy (empati),
memuaskan meliputi meliputi kemudahan
ketepatan waktu dan dalam melakukan
kecakapan dalam hubungan, komunikasi
menanggapi keluhan yang baik dan
pelanggan serta memahami kebutuhan
pemberian pelayanan pelanggan. Merupakan
secara wajar dan akurat. perhatian yang

196
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

dilaksanakan secara menumbuhkan komitmen


pribadi terhadap organisasi sehingga pegawai
pelanggan dengan dapat meningkatkan kinerjanya.
menempatkan dirinya Peningkatan pegawai tersebut
pada situasi pelanggan. diharapkan akan memberi
dampak pada peningkatan
C. Servant Leadership dan kualitas pelayanan yang
kaitannya dengan Kualitas diberikan oleh pegawai.
Pelayanan Publik Gaya kepemimpinan
Setiap konsep yang tepat akan membentuk
kepemimpinan pasti berkaitan suatu pegawai/pegawai dengan
dengan para pegawainya. Begitu komitmen yang tinggi terhadap
pula dengan gaya servant organisasi. Komitmen organisasi
leadership / kepemimpinan menurut Robbins & Judge dalam
melayani pasti digunakan oleh (Mira & Margaretha, 2012)
seorang pemimpin untuk adalah suatu keadaan dimana
berhubungan dengan seorang pegawai mengutamakan
pegawainya. Seperti pada organisasi serta tujuan-tujuan
pembahasan sebelumnya dan keinginannya untuk tetap
mengenai perilaku pemimpin bertahan dalam sebuah
dengan sikap servant yang organisasi. Steers (1985)
memiliki kriteria membentuk mendefinisikan komitmen
konsep, memulihkan emosi, organisasi sebagai rasa
mengutamakan pengikut, kepercayaan terhadap nilai-nilai
membantu pengikut untuk organisasi, kesediaan untuk
tumbuh dan sukses dimana bertindak lebih dalam sebuah
kriteria tersebut berkaitan organisasi, dan keinginan untuk
dengan pegawai dan tidak tetap menjadi anggota dalam
berkaitan kepada pelanggan sebuah organisasi. Dari beberapa
secara langsung. Sejalan dengan pengertian diatas dapat ditarik
hal tersebut maka dapat kesimpulan bahwa komitmen
dikatakan bahwa tidak terdapat organisasi adalah sikap loyalitas
keterkaitan secara langsung yang ditunjukkan oleh pegawai
antara servant leadership kepada organisasinya.
terhadap kualitas pelayanan Servant leadership
publik karena memang merupakan salah satu gaya yang
kepemimpinan berkaitan dengan berhasil digunakan oleh
pegawai bukan pelanggan. pemimpin untuk meningkatkan
Seorang pemimpin dengan gaya komitmen pegawai dalam
servant leadership dapat sebuah organisasi. Hal tersebut

197
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

terbukti pada penelitian organisasi maka kemudian


(Retmono, 2013) berjudul penulis ingin menunjukkan
“Analisis Pengaruh Gaya bahwa hal tersebut akan
Kepemimpinan Melayani memberikan dampak pada
(Servant Leadership Style) dan kinerja pegawai. Pengertian dari
Budaya Organisasi Terhadap kinerja pegawai menurut
Komitmen Organisasional dalam Bernadin dan Russel dalam
Meningkatkan Kinerja (Atikawati & Udjang, 2016)
Karyawan (Studi Pada Badan adalah catatan tentang hasil yang
Perencanaan Pembangunan diperoleh dari sebuah pekerjaan
Daerah Kabupaten Bengkulu selama waktu tertentu. Murti
Selatan)”. Penelitian tersebut dalam (Mathis & Jackson, 2006)
dilakukan kepada 63 pegawai mengatakan bahwa kinerja
Badan Perencanaan pegawai adalah seberapa banyak
Pembangunan Daerah pegawai tersebut memberikan
Kabupaten Bengkulu Selatan. kontribusi terhadap organisasi
Hasil penelitian tersebut melalui kualitas, kuantitas,
menyatakan bahwa jangka waktu, kehadiran kerja,
kepemimpinan melayani / dan sikap kooperatif. Dari
servant leadership berpengaruh beberapa pengertian diatas dapat
terhadap komitmen organisasi. disimpulkan bahwa kinerja
Penelitian lain oleh (Mazarei, pegawai adalah sebuah
Hoshyar, & Nourbakhsh, 2013) pencapaian kualitas maupun
berjudul “̛The Relationships kuantitas yang berhasil dicapai
between Servant Leadership oleh pegawai akibat pelaksanaan
Style and Organizational tugas organisasi.
Commitment” menyatakan Komitmen organisasi
bahwa terdapat hubungan yang merupakan sebuah loyalitas
positif signifikan antara servant yang ditujukan pegawai pada
leadership dan komitmen organisasinya. Loyalitas tersebut
organisasi. Berdasarkan kedua secara logika akan memberikan
penelitian tersebut dapat semangat pada pegawai untuk
disimpulkan bahwa memang bekerja lebih sehingga kinerja
terbukti gaya kepemimpinan pegawai dapat lebih meningkat
melayani / servant leadership juga. Hal tersebut terbukti pada
berpengaruh terhadap komitmen penelitian yang dilakukan oleh
organisasi. (Sapitri, 2016) berjudul
Lalu dari fakta bahwa “Pengaruh Komitmen
servant leadership berkaitan Organisasi Terhadap Kinerja
dalam peningkatan komitmen Karyawan Perusahaan Listrik

198
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

Negara Area Pekanbaru”. Perhubungan, Komunikasi dan


Penelitian tersebut dilakukan Informatika Kabupaten Mamuju
kepada 76 karyawan tetap Utara”. Penelitian tersebut
Perusahaan Listrik Negara Area dilakukan kepada 32 pegawai
Pekanbaru. Hasil menunjukkan dan 92 responden pengguna
bahwa komitmen organisasi jasa. Hasil menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap kinerja terdapat pengaruh antara kinerja
pegawai. Penelitian lain oleh pegawai terhadap kualitas
(Hendri, 2019) berjudul “The pelayanan publik. Artinya
mediation effect of job semakin naik kinerja pegawai
satisfaction and organizational maka akan meningkat pula
commitment on the kualitas pelayanan yang
organizational learning effect of diberikan. Penelitian lain oleh
the employee performance” (Wickramasinghe, 2015) yang
menyatakan bahwa terdapat berjudul “Effects of Human
pengaruh signifikan antara Resource Development Practices
komitmen organisasi dan kinerja On Service Quality of Services
pegawai. Berdasarkan hasil Offshore Outsourcing Firms”
referensi tersebut menunjukkan menghasilkan kesimpulan
adanya dampak dari komitmen bahwa sebuah organisasi harus
organisasi terhadap peningkatan mengembangkan kinerja
kinerja pegawai. pegawai untuk meningkatkan
kualitas layanan. Berdasarkan
Hasil pustaka terakhir penelitian tersebut dapat
penulis ingin menunjukkan disimpulkan bahwa memang
kinerja pegawai yang baik akan terbukti kinerja pegawai
meningkatkan kualitas berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan publik. Secara logis pelayanan publik yang
seorang pegawai yang memiliki diberikan.
kinerja yang berkualitas akan Mengenai beberapa hasil
bekerja dengan sangat baik penelitian dari beberapa jurnal
sehingga pegawai tersebut diatas membuktikan bahwa
memberikan pelayanan yang servant leadership secara tidak
berkualitas pula. Pemikiran langsung berpengaruh terhadap
tersebut terbukti pada penelitian kualitas pelayanan publik.
yang dilakukan oleh (Roniwati, Terdapat beberapa faktor seperti
2016) dengan judul “Pengaruh komitmen organisasi dan kinerja
Kinerja Pegawai Terhadap pegawai yang harus dipenuhi
Kualitas Pelayanan Pengujian oleh seorang pemimpin dengan
Kendaraan Bermotor di Dinas gaya servant/melayani agar

199
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

dapat menghasilkan gubernur-aceh-irwandi-yusuf-di-


peningkatkan kualitas pelayanan dua-masa-jabatan-dat8
publik. Brata, A. A. (2003). Dasar-Dasar
Pelayanan Prima. Jakarta: PT
Penutup Elex Media Komputindo.
Servant leadership secara tidak Holle, E. S. (2011). PELAYANAN
PUBLIK MELALUI
langsung berkaitan dalam peningkatkan
ELECTRONIC
kualitas pelayanan publik. Seorang GOVERNMENT: UPAYA
pemimpin dengan gaya servant MEMINIMALISIR PRAKTEK
leadership menggunakan segala MALADMINISTRASI
kemampuannya untuk dapat DALAM MENINGKATKAN
meningkatkan komitmen organisasi. PUBLIC SERVICE. Jurnal
Komitmen tersebut harus kuat sehingga Sasi, 21-30.
Kamanjaya, I. H., Supartha, W. G., &
akan membentuk loyalitas pada diri
Dewi, I. M. (2017).
pegawai sehingga kinerja mereka akan PENGARUH SERVANT
meningkat. Peningkatan kinerja LEADERSHIP TERHADAP
pegawai tersebut berdampak pada KOMITMEN
peningkatan kualitas pelayanan yang ORGANISASIONAL DAN
diberikan karena pegawai secara KINERJA PEGAWAI (Studi
pada Pegawai Negeri Sipil di
maksimal bekerja untuk memberikan
RSUD Wangaya Kota
pelayanan kepada masyarakat. Denpasar). E-Jurnal Ekonomi
Gaya kepemimpinan melayani / dan Bisnis Universitas Udayana,
servant leadership cocok digunakan 2731-2760.
untuk organisasi yang sedang Kartono, K. (2002). Pemimpin dan
mengalami masalah terkait pelayanan. kepemimpinan. Jakarta:
Para pemimpin organisasi publik juga Rajawali Press.
Liden, C. R., Wayne, S. J., Zhao, H., &
disarankan menggunakan gaya ini agar
Henderson, D. J. (2008). Servant
kepercayaan masyarakat akan Leadership: Development of a
pemerintah kembali tinggi karena Multidimensional Measure and
pelayanan yang semakin berkualitas. Multi Level Assesment. The
Leadership Quartely, 161-177.
Mira, W. S., & Margaretha, M. (2012).
Daftar Pustaka Pengaruh Servant Leadership
Asnawi, S. (1999). SEMANGAT Terhadap Komitmen Organisasi
KERJA DAN GAYA dan Organization Citizenship
KEPEMIMPINAN. Jurnal Behavior. Jurnal Manajemen,
Psikologi, 86-92. 189-2016.
Bernie, M. (2018, November 26). Jejak Mufidah, S. Z., Issroviatiningrum, R., &
Korupsi Gubernur Aceh Irwandi Sari, D. W. (2018). Hubungan
Yusuf di Dua Masa Jabatan. Gaya Kepemimpinan Dengan
Diambil kembali dari tirto.id: Budaya Organisasi Di Rumah
https://tirto.id/jejak-korupsi- Sakit Islam Sultan Agung

200
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

Semarang. Proceeding Unissula Nupus, H. (2017, December 20).


Nursing Conference (hal. 83- Ombudsman: Pelayanan publik
89). Semarang: UNISSULA Indonesia rendah. Diambil
PRESS. kembali dari
Muhajir, I. (2014). ANALISIS www.aa.com:https://www.aa.co
PENGARUH GAYA m.tr/id/budaya/ ombudsman/-
KEPEMIMPINAN DAN pelayanan-publik-indonesia-
BUDAYA ORGANISASI rendah/1009689
TERHADAP KEPUASAN Ramli, M. (2017). KEPEMIMPINAN
KERJA UNTUK INOVATIF DALAM
MENINGKATKAN KINERJA IMPLEMENTASI
KARYAWAN (Studi Pada PT. KEBIJAKAN STRATEGIS
Dok & Perkapalan Kodja Bahari PEMERINTAH KOTA
(Persero) Cabang Semarang). MAKASSAR. Jurnal Politik
JURNAL SAINS PEMASARAN Profetik, 168-184.
INDONESIA, 334-349. Republik Indonesia. 2009. Undang-
Mustikadewi, K. (2015). Pengaruh Undang No. 25 Tahun 2009
Servant Leadership dan tentang Pelayanan Publik.
kepuasan kerja terhadap Lembaga Negara RI Tahun
Organizational Citizenship 2009. Sekretariat Negara.
Behaviour (OCB) Karyawan Jakarta
Hotel Bintang-2 di Yogyakarta. Rinaldi, R. (2012). ANALISIS
Skripsi Manajemen Universitas KUALITAS PELAYANAN
Negeri Yogyakarta, 1-144. PUBLIK (Studi pada Biro
Northouse, P. G. (2013). Umum Sekretariat Daerah
Kepemimpinan: Teori dan Propinsi Sumatera Utara).
Praktik. Edisi Keenam. Jakarta: Jurnal Administrasi Publik, 22-
PT Indeks. 34.
Nugraha, I. (2019, April 26). KPK Salutondok, Y., & Soegoto, A. S.
Tetapkan Wali Kota (2015). PENGARUH
Tasikmalaya sebagai Tersangka. KEPEMIMPINAN,
Diambil kembali dari MOTIVASI, KONDISI KERJA
Kompas.com: DAN DISIPLIN TERHADAP
https://www.google.com/amp/s/ KINERJA PEGAWAI DI
amp.kompas.com/nasional/read/ KANTOR SEKRETARIAT
2019/04/26/15063351/kpk- DPRD KOTA SORONG. Jurnal
tetapkan-wali-kota-tasikmalaya- EMBA, 849-862.
sebagai-tersangka Sedarmayanti. (2010). Reformasi
Nugraha, Y. A. (2016). PENGARUH Administrasi Publik, Reformasi
GAYA KEPEMIMPINAN Birokrasi, dan Kepemimpinan
TERHADAP MOTIVASI Masa Depan (Mewujudkan
KERJA KARYAWAN PT Pelayanan Prima dan
GENERAL FINANCE Kepemerintahan yang Baik).
CABANG SERANG. Jurnal Bandung: PT Refika Aditama.
Ilmiah Revenue, 80-90. Sendjaya, S. (2015). Personal and
organizational excellence

201
Jurnal Mahasiswa Wacana Publik
Vol 1, No 1, 2021, hlm 190-202

through servant leadership.


Australia: Springer International
Publishing Switzerland.
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2005).
Service, Quality & Satisfication.
Yogyakarta: Andi.
Wirjana, B. R., & Supardo, S. (2005).
Kepemimpinan, dasar-dasar dan
pengembangannya. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.

202

Anda mungkin juga menyukai