Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI ....................................................................................................

i
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 2
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3. Tujuan Khusus ................................................................................. 3
1.4. Urgensi Penelitian ............................................................................ 3
1.5. Temuan Penelitian ............................................................................ 3
1.6. Luaran .............................................................................................. 3
1.7. Manfaat ............................................................................................ 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 4
2.1 Masalah Sosial .................................................................................. 4
2.2 Remaja Dan Kenakalannya............................................................... 4
2.3 Bentuk-Bentuk Penyimpangan Remaja ........................................... 5
2.4 Upaya Pengentasan Perilaku Menyimpang ...................................... 6
BAB 3. METODE PENELITIAN.................................................................... 7
3.1. Tahapan Penelitian ........................................................................... 7
3.2. Prosedur Penelitian........................................................................... 7
3.3. Luaran .............................................................................................. 8
3.4. Indikator Capaian ............................................................................. 8
3.5. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 8
3.6. Teknik Analisa Data ......................................................................... 8
3.7. Cara Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Penelitian ......................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 9
4.1. Anggaran Biaya ................................................................................ 9
4.2. Jadwal Kegiatan ............................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10
LAMPIRAN ..................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping .............. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................ 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ... 17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ......................................... 18

i
1

BAB 1.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manifest Social problems merupakan masalah sosial yang timbul sebagai
akibat terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat yang
dikarenakan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang ada dalam
masyarakat.(Soerjono Soekanto,2018:320). Perilaku menyimpang sering
sekali terjadi di kalangan masyarakat, Terkhusus bagi remaja. Penyimpangan
Pada Remaja sering kali terjadi karena masa remaja merupakan masa transisi
atau peralihan. Disini remaja belum bisa dikatakan sebagai dewasa tetapi
tidak juga anak-anak (Monks, dkk 1994).
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat
penting, yaitu diawali dengan matangnya organ–organ fisik (seksual) sehingga
mampu berproduksi (Syamsu Yusuf, 2004:184). Masa remaja juga merupakan
masa dimana individu sulit sekali dalam melakukan kontrol diri, pada masa ini
pola fikir remaja sangat mudah berubah,emosional yang tinggi, Mulai tertarik
pada lawan jenis,serta di masa ini juga individu terikat dengan kelompok.
Lingkungan sangat memperngaruhi perkembangan kepribadian pada remaja,
dapat dikatakan selain sosialisasi primer yang diberikan keluarga lingkungan
juga menjadi faktor kedua yang mempengaruhi kepribadian seorang individu.
Jika lingkungan tempat individu tinggal dan bergaul termasuk kedalam
lingkungan positif maka kepribadian seorang individu juga akan terbentuk
baik, Dan sebaliknya jika lingkungan tempat individu tinggal dan bergaul
termasuk kedalam lingkungan yang negatif maka kepribadian anak juga bisa
buruk. Seperti Pola pergaulan remaja Desa Sukadamai kecamatan, Sei
Bamban, Kabupaten Sedang Bedagai, Pola bergaul di desa ini pada remaja
sangat mengarah pada hal negatif. Setiap malamnya Remaja di desa ini
berkeliaran diluar, dapat dikatakan ini sudah menjadi hal yang tidak asing lagi,
karena suasana liar malam sudah menjadi kebiasaan mereka. Adapun yang
menjadi objek mereka disini yaitu organ tunggal (tontonan tidak bermoral dan
tidak senonoh yang tidak pantas untuk di pertontonkan yang bisa dikatakan
vulgar dan mengandung unsur pornografi).
Organ tunggal ini sendiri adalah suatu hiburan musik yang dimiliki oleh
perseorangan yang menjadi dasar mencari uang. Di dalam satu organ tunggal
terdiri dari beberapa penyanyi yang berasal dari kalangan wanita, tapi juga ada
beberapa pria yang berlaku seperti wanita serta berpenampilan seperti wanita
yang diperan kan sebagai penyanyi atau biasa kita kenal dengan sebutan banci.
Disini fokus peneliti mengarah pada organ tunggal yang tidak pantas untuk
dipertontonkan yang sangat viral pada masa ini di Desa Sukadamai,
Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai. Organ tunggal ini
sendiri adalah hiburan yang ditampilkan saat ada acara pernikahan, sunatan
atau hari hari besar sebagai pertanda memeriahkan acara bagi masyarakat
2

Desa Sukadamai. Kebanyakan dari remaja yang memburu organ tunggal ini
dari kalangan laki-laki. Para remaja didesa ini menganggap inilah cara mereka
dalam bersenang senang, bahkan demi dapat ditampilkannya organ tunggal ini
para remaja rela patungan dengan pihak tuan rumah untuk membayar dana
organ tunggal ini dengan cara membuat peraturan. Setiap remaja yang ingin
masuk ke lokasi organ tunggal tampil mereka harus membayar uang masuk
perorangnya sebesar Rp 5000 dan hasil dari uang yang terkumpul diberikan
tuan rumah untuk membayar organ tunggal tersebut. Setiap malamnya mereka
mengetahui dimana posisi organ tunggal itu tampil melalui group yang mereka
buat, atau lebih sering dikenal dengan group AJO (anak joget).
Penyanyi bersemarak di atas pentas sedangkan para penonton yang
berasal dari kalangan remaja ini berlomba-lomba mendekat ke pentas untuk
berjoget bersama. Tidak jarang dari para penyanyi ini memanfaatkan keadaan
sebagai upaya penambahan uang masuk. Hal ini dilakukan dengan
mengizinkan para penonton menyentuh bagian tertentu mereka sekaligus
menyelipkan uang tips di bagian tertentu mereka yang dilarang oleh agama
untuk diperlihatkan. Adapun kalangan pria yang menjadi penonton di mana
proses organ tunggal ini berlangsung adalah para remaja yang usianya berkisar
14-20 tahun, Sebagian besar dari mereka banyak usia produktif wajib belajar,
tetapi karena keterbatasan ekonomi membuat mereka putus sekolah.
Selanjutnya karena keadaan ini mereka lebih memilih untuk bekerja
semampu mereka, Karena tingkat pendidikan rendah, maka mereka bekerja
dengan menggunakan otot/tenaga. Selain itu banyak dari mereka yang latar
belakang keluarganya tidak harmonis atau bahkan broken home, kurangnya
pengawasan dari orang tua dan juga kerena kebiasaan menonton organ tunggal
ini sudah menjadi kebiasaan bagi mereka, serta kurangnya landasan dan nilai
nilai agama yang diterapkan oleh keluarga. Karena adanya organ tunggal ini
menimbulkan berbagai masalah lain yang muncul terkait moral dan
kepribadian remaja seperti mabuk mabukan, perkelahian, pencurian sepeda
motor, dan pelecehan seksual dengan memegang organ vital biduan. Dari hasil
penjelasan diatas, maka peneliti tertarik mengambil judul PKM-P “Perilaku
Menyimpang Remaja Ajo (Anak Joget) Di Desa Sukadamai Kabupaten
Serdang Bedagai”.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa motif tuan rumah mengundang organ tunggal dapat menyebabkan
kerusuhan remaja AJO (Anak Joget) di Desa Sukadamai Dusun XVI
Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan perilaku menyimpang remaja AJO (Anak
Joget) di Desa Sukadamai Dusun XVI Kecamatan Sei Bamban Kabupaten
Serdang Bedagai?
3

3. Bagaimana bentuk perilaku menyimpang remaja AJO (Anak Joget) yang


terjadi di Dusun XVI Desa Sukadamai Kecamatan Sei Bamban Kabupaten
Serdang Bedagai saat acara organ tunggal berlangsung?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh orang tua dan masyarakat dalam
mengatasi perilaku menyimpang remaja AJO (Anak Joget)?

1.3. Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui motif tuan rumah mengundang organ tunggal dapat
menyebabkan kerusuhan remaja AJO (Anak Joget) di Desa Sukadamai Dusun
XVI Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan perilaku menyimpang
remaja AJO (Anak Joget) di Desa Sukadamai Dusun XVI Kecamatan Sei
Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.
3. Untuk mengetahui bentuk perilaku menyimpang remaja AJO (Anak Joget)
yang terjadi di Dusun XVI Desa Sukadamai Kecamatan Sei Bamban
Kabupaten Serdang Bedagai saat acara organ tunggal berlangsung.
4. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh orang tua dan masyarakat
dalam mengatasi perilaku menyimpang remaja AJO (Anak Joget).

1.4. Urgensi Penelitian


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Desa Sukadamai Dusun XVI
penelitian ini mempunyai keutamaan yaitu sebagai upaya pengentasan perilaku
menyimpang di kalangan remaja Desa Sukadamai, Dusun XVI sebagai upaya
perbaikan moral dan kepribadian generasi bangsa.

1.5. Temuan Penelitian


Adapun yang menjadi target temuan pada penelitian ini adalah diperolehnya
data yang akurat sebagai bentuk dokumentasi hasil temuan peneliti pada saat
proses observasi dan wawancara berlangsung.
2.
3.
4.
5.
Gambar 1. Aktivitas Remaja Pada Kegiatan Organ Tunggal
1.6. Luaran
Luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah:
1. Laporan kemajuan penelitian
2. Laporan akhir
3. Artikel ilmiah
4

1.7. Manfaat
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan untuk penelitian-penelitian
selanjutnya dan diharapkan dapat dijadikan landasan pengontrol diri bagi pembaca
dan peneliti sendiri agar tidak terlibat perilaku menyimpang yang terjadi di
kalangan remaja

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Masalah Sosial
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat,yang membahayakan kehidupan kelompok sosial
atau menghambat terpenuhiya keinginan keinginan pokok warga kelompok sosial
tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Masalah sosial adalah
kepincangan yang menurut keyakinan masyarakat dapat diperbaiki,dibatasi,atau
bahkan dihilangkan (Soekanto, 2018:321). Masalah sosial sendiri memiliki
beberapa bentuk, dan disini peneliti memfokuskan bentuk masalah sosial yang
ingin diteliti yaitu penyimpangan remaja.
2.2. Remaja dan Kenakalannya
G.Stanley (dalam Santrock, 2003) mendefinisikan masa remaja adalah
masa perosalan yang penuh dengan konflik dan buaian suasana hati. Masa remaja
juga sering disebut sebagai masa bermasalah karena remaja menganggap dirinya
sudah mandiri sehingga para remaja berusaha mengatasi masalah-masalah yang
dihadapinya sesuai dengan keyakinannya serta menolak bantuan dari orang
dewasa lainnya.
Kenakalan remaja merupakan tingkah laku yang melampaui batas
toleranasi orang lain dan lingkungan sekitar serta suatu tindakan yang dapat
melanggar norma-norma dan hukum. Secara sosial kenakalan remaja ini
disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial sehingga remaja ini bisa
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja adalah
suatu perilaku yang dilakukan oleh remaja dengan mengabaikan nilai nilai sosial
yang berlaku di dalam masyarakat. Faktor penyebab timbulnya perilaku
menyimpang pada remaja adalah sebagai berikut:
• Kemiskinan
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam
kelompok tersebut (Soerjono Soekanto, 2018:322). Akibat tekanan kemiskinan
dan latar belakang sosial orang tua yang kebanyakan kurang dan tidak
berpendidikan di daerah pedesaan kerap terjadi anak-anak mereka relatif
ketinggalan dibandingkan dengan teman temannya yang lain dan tak jarang pula
mereka kemudian putus sekolah karena orang tuanya tidak memiliki biaya yang
cukup untuk menyekolahkan anak (Suyanto, 2016:364).
5

• Faktor Keluarga
Di dalam keadaan normal lingkungan pertama yang berhubungan dengan
anak adalah orang tuanya, saudara saudaranya yang lebih tua, melalui lingkungan
itulah si anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup yang berlaku
sehari hari, disini anak melalui proses sosialisasi awal, orang tua dan kerabatlah
yang mencurahkan perhatiannya untuk mendidik anak supaya anak memperoleh
dasar dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik, melalui penanaman disiplin
dan kebebasan serta penyerasiannya (Soekanto, 2018:392). Kurangnya dukungan
keluarga seperti kurangnya dukungan orang tua terhadap aktivitas anak,
kurangnya penerapan disiplin yang efektif dan kurangnya kasih sayang dari orang
tua yang dapat memicu kenakalan remaja. Selanjutnya kelompok sepermainan dan
situasi pergaulan, serta lingkungan.
Kelompok sepermainan memberikan pengaruh besar terhadap pola
perkembangan kepribadian seorang individu. Sahabat bisa dikatakan anak
tetangga, teman satu kelas, anak kerabat, dan seterusnya. Sahabat itu memang
diperlukan sebagai penyaluran berbagai berbagai aspirasi yang memperkuat
unsur -unsur yang kepribadian yang diperoleh ( Soekanto, 2018:395).
• Situasi Pergaulan.
Jika dalam suatu pihak antara orang dewasa dengan anak-anak didasarkan
atas niat untuk memuaskan keinginan orang dewasa, untuk keuntungan orang
dewasa, tidak didasarkan untuk mencapai tujuan pendidikan baik tujuan umum,
tujuan tak lengkap, tujuan sementara, tujuan insidental, dan tujuan intermedier,
maka terciptalah situasi pergaulan. Apabila sikap, ucap, dan perbuatan yang tidak
baik atau tidak sesuai dengan norma-norma susila, maka akibatnya bagi
perkembangan pribadi anak akan buruk pula (Sadulloh, 2015: 109). Lingkungan
sekitar rumah memberikan pengaruh sosial pertama kepada anak diluar keluarga.
Di dalam lingkungan ia dapat mempelajari hal-hal yang baik juga hal yang buruk
(Nasution, 2011: 155).

2.3. Bentuk Bentuk Penyimpangan Remaja.


a. Alkoholisme
Umumnya orang awam berpendapat bahwa alkohol merupakan racun
protoplasmic yang mempunyai efek depresan pada sistem saraf. Akibatnya
seorang pemabuk semakin kurang kemampuanya untuk mengendalikan diri, baik
secara fisik, psikologis maupun sosial (Soekanto, 2018:331).

b. Dilenkuensi Anak anak


Dilenkuensi anak-anak meliputi pencurian, perampokan ,pencopetan,
penganiayaan, pelanggaran susila, penggunaan obat obatan terlarang (Soekanto,
2018:330).
6

2.4. Upaya Pengentasan Perilaku menyimpang


a. Pendidikan keluarga Sebagai Peletak dasar Pembentukan kepribadian
Anak dan Peran ibu dalam mendidik anak.
Hal yang pertama tama mengisi kepribadian si anak tidak lain dan tidak
bukan adalah semua yang ada dalam keluarga tempat si anak tinggal atau di asuh
dan dibesarkan di dalamnya. Pendidikan ini diterima anak sejak dini maka
dampaknya akan melekat kuat dan akan dibawa si anak kemanapun ia pergi. Hal
ini seperti yang dikatakan oleh bangsa inggris dengan sebuah ungkapan yang
sangat terkenal berbunyi : you can take the boy out of the country, but you can’t
take the country out the boy ( anak dapat meninggalkan tanah kelahiranya, tetapi
tanah kelahirannya itu tidak akan lepas dari si anak). Ungkapan lain dari orang
jawa mengatakan “kacang, mangsa ninggala lanjaran” yang artinya tidak
mungkin seorang anak tidak melakukan apa yang sejak kecil dicontohkan oleh
orang tuanya (Prawira, 2017:81).
Secara umum, Seorang ibu yang ideal di mata anak anaknya harus
memiliki perilaku, sikap, dan tutur kata yang baik dalam kehidupan sehari hari.
Seorang ibu juga dituntut memiliki budi pekerti yang luhur dan ketakwaan kepada
Allah SWT (Sang Pencipta) dan dapat diandalkan dalam keluarga. Dengan
demikian anak-anak yang dilahirkan, tumbuh dan berkembang dalam sebuah
keluarga dapat mengantongi sifat-sifat yang sehat, cerdas, tangguh, dan bermental
atau berakhlak mulia/ Qurratta A’yun (Prawira, 2017: 98).

b. Karakter Keagamaan.
Karakter keagamaan dicapai dengan nilai-nilai kebenaran (tauhid),
pembiasaan beribadah (sholat), doa, dzikir, membaca Al-Quran serta Hadist, dan
menumbuhkan akhlakul karimah (Prawira, 2017: 94).

c. Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses membimbing individu ke dalam dunia sosial.
Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayaan yang harus
dimiliki dean di ikutinya agar ia menjadi anggota yang baik dalam masyarakat dan
berbagai kelompok khusus, sosialisasi dapat dianggap sama dengan pendidikan.
Dalam proses sosialisasi individu belajar tentang tingkah laku, kebiasaan serta
pola-pola kebudayaan lain juga keterampilan-keterampilan sosial seperti
berbahasa, bergaul, berpakaian, cara makan, dan sebagainya (Nasution, 2011:
126).

d. Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengaruhi individu dengan berbagai cara akan
tetapi individu juga mempengaruhi kebudayaan sehingga terjadi perubahan sosial.
7

Kebudayaan dapat dipandang sebagai cara-cara mengatasi masalah masalah yang


dihadapi. Dengan kebudayaan anggota masyarakat mengetahui apakah yang
layak, pantas dan seharusnya. Nilai-nilai yang tertanam bisa berupa positif
ataupun negatif (Nasution, 2011:62).

e. Kontrol Sosial
Kontrol sosial dalam arti luas dimaksud setiap usaha atau tindakan dari
seseorang atau suatu pihak untuk mengatur kelakuan orang lain. Dalam arti sempit
kontrol sosial dimaksud pengendalian eksternal atas kelakuan individu oleh orang
lain yang memegang otoritas atau kekuasaan. Kontrol sosial ini dapat diwujudkan
melalui penerapan peraturan-peraturan di lingkungan masyarakat oleh pihak yang
berkuasa (Nasution 2011: 17).

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian


Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu persiapan,
pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian. Pada tahap persiapan
aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan adalah Studi literature teori pendukung dari
jurnal-jurnal penelitian, dan pengurusan izin melakukan penelitian dari Komite
Etik Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah
Sumatra Utara.
Pada tahap pelaksanaan aktivitas yang dilakukan adalah menjalankan
penelitian sesuai dengan draf rencana kerja yang telah disusun oleh tim peneliti
dalam kegiatan persiapan. Pelaksanaan penelitian diawali dengan melakukan
Analisis studi kasus tentang perilaku menyimpang pada remaja AJO (Anak Joget)
Desa Sukadamai, Dusun XVI melalui metode observasi, wawancara dan
dokumentasi kepada responden yang terlibat dalam perilaku menyimpang di Desa
Sukadamai, Dusun XVI.
Pada Tahap penyusunan laporan hasil penelitian, kegiatan yang dilakukan
adalah menganalisis temuan-temuan (data-data) hasil penelitian yang telah
dikumpulkan oleh ketua dan anggota tim penelitian. Selain itu, juga dilakukan
laporan penggunaan dana penelitian.

3.2. Prosedur Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah remaja AJO berusia 15-20 tahun
yang terlibat perilaku menyimpang, tuan rumah sebagai penyelenggara acara
organ tunggal dan orang tua serta masyarakat dijadikan subjek informan
penelitian.
8

3.3. Luaran
Luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah:
1. Luaran dari kegiatan persiapan adalah draf t rencana kerja penelitian
2. Luaran dari kegiatan pelaksanaan penelitian yang disusun oleh ketua dan
anggota tim peneliti
3. Luaran dari kegiatan penyusunan laporan adalah laporan hasil penelitian
yang di dalamnya berisi deskripsi pelaksanaan penelitian, hasil analisis data,
dan laporan keuangan.

3.4. Indikator Capaian


Indikator capaian pada tahap yaitu adanya data hasil penelitian yang di
dapatkan dari hasil analisis study kasus perilaku menyimpang di kalangan remaja
Desa Sukadamai Dusun XVI.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan suatu
paradigma penelitian untuk mendeskripsikan peristiwa, perilaku orang atau suatu
keadaan pada tempat tertentu secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik diantaranya
Observasi langsung, wawancara, dan studi dokumentasi.

3.6. Teknik Analisa Data


Analisis data dilakukan selama proses penulisan yaitu reduksi data, paparan
data, atau penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kemudian butir
butir kesimpulan di verivikasi agar menjadi lebih valid. Menurut Iskandar (2009:
223-224) “mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data,
dan display data, sehingga dapat disimpulkan dan peneliti masih berpeluang
untuk menerima masukan”.

3.6. Cara Penafsiran dan Penarikan Kesimpulan


Data yang telah terkumpul akan dianalisis dan ditafsirkan dengan cara
verifikasi agar menjadi lebih valid dan akurat.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Anggaran Biaya

NO JENIS PENGELUARAN BIAYA


1 Perlengkapan yang diperlukan Rp 1.010.000
2 Bahan habis pakai Rp. 1.250.000
3 Perjalanan Rp. 4.992.000
4 Lain-lain Rp 3.500.000
Jumlah Rp. 10.752.000

4.2. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Ke


1 2 3 4 5
Persiapan
a. Pembuatan proposal
penelitian
1. b. Pembuatan Pedoman
Wawancara
c. Pengurusan izin
penelitian
Pelaksanaan
2. a. Wawancara
b. Observasi
c. Dokumentasi
3. Pengumpulan dan
analisis data
4. Penyusunan laporan
penelitian
5. Publikasi artikel ilmiah
6. Pemakalah pada
seminar nasional
7. Cetak hasil penelitian
dan pengiriman hasil
laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Handoyono, Pambudi. 2015. Jurnal Perilaku Menyimpang Dikalangan Remaja


Pada Masyarakat Karangmojo Pladaan Jombang.Volume 03 Nomor
02.1-6
Herlina, 2013. Mengatasi masalah anak dan Remaja. Bandung: Pustaka Cendekia
Utama.
Mantiri, Vivi. 2014. Perilaku Menyimpang di Kalangan Remaja di Kelurahan
Pondang, Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan. Vol
III.No1.1-1
Merdeka, Daniel.2017. Jurnal perilaku menyimpang pada pekerja karyawan hotel
(Studi Kasus Pada Karyawan House Keeping SC Hotel di Jalan Tuanku
Tambusai). Vol.4.No.2.1-15
Nasution, S. 2011. Sosiologi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Prawira, Purwa. 2017. Psikologi Kepribadian Dengan Perspektif Baru.
Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.
Sadulloh, Uyoh.2015. Pedagogik (Ilmu mendidik). Bandung: Alfabeta
Soekanto, Soerjono. 2018. Sosiologi suatu pengantar. Jalarta.PT Raja Grafindo
Persada.
Suyanto, Bagong.2016. Masalah sosial anak. Jakarta: Prenada Media Group.
Zulfikri, 2017. Jurnal Analisis Pengendalian Sosial Perilaku Merokok Pada
Remaja Awal di Dusun Perigi Parit. Pontianak.1-11
11

Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


12

Biodata Anggota 1
13

Biodata Anggota 2
14

Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sigit Hardiyanto, S.Sos, M.I.Kom
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Ilmu Komunikasi
4 NIP/NIDN 0112118802
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 12 November 1988
6 Alamat E-mail sigit12hardiyanto@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082160688634

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi UMSU UMSU -
Jurusan/Prodi Ilmu Magister Ilmu -
Komunikasi Komunikasi
Tahun Masuk – 2007-2011 2012-2015 -
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Pengantar Sosiologi Wajib 3
2 Azas-Azas Manajemen Wajib 3
3 Dasar-Dasar Public Relations Wajib 3
4 Pengatar Ilmu Komunikasi Wajib 3

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Komunikasi Interpersonal Orang Mandiri 2015
Tua Dalam Mengatasi Kenakalan
Remaja Geng Motor di Kota
Medan
2 Pengaruh Employee Relation Mandiri 2017
Terhadap Kepuasan Komunikasi
Karyawan PDAM Tirtanadi
Cabang Sei Agul
3 Komunikasi Efektif Sebagai Universitas 2017
Upaya Penanggulangan Bencana
Alam (Studi Kasus di Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Padangsidimpuan)
4 Remaja dan Perilaku Dikti 2017
Menyimpang (Studi Kasus
Remaja di Kota
Padangsidimpuan)
5 Studi Deskriptif Mengenai Opini Universitas 2017
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)


Penjepit Karet 2 Rp. 150.000 Rp. 300.000
Map Plastik 1 Rp. 210.000 Rp. 210.000
Penjepit Kertas 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
Badge Nama 10 Rp. 30.000 Rp. 300.000
SUB TOTAL Rp. 1.010.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)
Tinta Hitam 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
Tinta Warna 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
Kertas A4 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
Kertas Foto 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
Alat Tulis Kantor 5 Rp. 50.000 Rp. 250.000
Block Note 10 Rp. 50.000 Rp. 500.000
Lakban 2 Rp. 30.000 Rp. 60.000
Hardcopy Print Untuk
3 Rp. 30.000 Rp. 90.000
bimbingan
SUB TOTAL Rp. 1.250.000

3. Perjalanan
Harga
Material Volume Jumlah (Rp)
Satuan
Bahan Bakar
8 Jam/ Rp. 10.400/
Transportasi Rp.1. 664.000
Minggu liter
Ketua Peneliti
Bahan Bakar
Transportasi 8 Jam/ Rp.
Rp. 1.664.000
Anggota Peneliti Minggu 10.400/liter
1
Bahan Bakar
Transportasi 8 Jam/ Rp.
Rp. 1. 664.000
Anggota Peneliti Minggu 10.400/liter
2
SUB TOTAL Rp. 4.992.000
17

4. Lain-lain

Material Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)


Biaya Penyusunan
1 Rp. 700.000 Rp. 700.000
Laporan (Jilid Ring)
Artikel Ilmiah 1 Rp. 800.000 Rp. 800.000
Publikasi ilmiah
1 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
seminar nasional
SUB TOTAL Rp 3.500.000
TOTAL Rp. 10.752.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Min
ggu)
1 Dandi Redi Ilmu Sosial dan 8 jam Memimpin
Syahputra/ Administrasi Politik /minggu kegiatan
1803100086 Publik penelitian,
melaksanakan
kegiatan
penelitian dan
menyusun hasil
laporan
penelitian
2 Elvira/190203004 Pendidikan Pendidikan 8 jam/ Melaksanakan
1 Matematika minggu kegiatan
penelitian dan
menganalisis
data
3 Pratiwi Saptania Ilmu Ilmu Sosial 8 jam Membuat
putri/190310038 Administrasi dan Politik /minggu proposal
Publik penelitian,
melaksanakan
kegiatan
penelitian.
menyusun hasil
laporan
penelitian,
memaparkan
hasil penelitian
18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai