A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Ibu dapat menangani asma selama masa kehamilan
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menjelaskan pengertian asma dalam kehamilan
b. Menjelaskan penyebab dari timbulnya asma
c. Menjelaskan dan mengenali komplikasi asma dalam kehamilan
d. Melakukan penanganan asma dalam masa kehamilan
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian asma dalam kehamilan
2. Penyebab asma
3. Tanda-tanda klinis asma
4. Komplikasi asma terhadap kehamilan
5. Penanganan asma saat kehamilan dan persalinan
C. Metode
Ceramah, tanya jawab
D. Media
Media yang digunakan adalah :
1. Leaflet
2. Power point
1
3. Pengeras suara, infokus, laptop
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pembuka (5 menit)
a. Salam Pembuka
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
d. Membagikan leaflet
e. Appersepsi
2. Kegiatan Pelaksanaan Inti (20 menit)
PERAWAT PASIEN
- Perawat menjelaskan Pasien memperhatikan penjelasan perawat
pengertian asma
- Perawat menjelaskan penyebab Pasien memperhatikan penjelasan perawat
asma Pasien memperhatikan penjelasan perawat
- Perawat menjelaskan tanda-
tanda klinis asma Pasien memperhatikan penjelasan perawat
- Perawat menjelaskan
komplikasi asma terhadap kehamilan Pasien memperhatikan penjelasan perawat
- Perawat menjelaskan
penanganan asma saat kehamilan dan
persalinan
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Evaluasi memberikan pertanyaan kepada pasien
b. Menarik Kesimpulan
c. Salam Penutup
F. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Jenis test : Lisan
Butir pertanyaan :
2
1) Apakah pengertian asma dalam kehamilan?
Asma dalam kehamilan adalah gangguan peradangan kronik jalan napas
sehingga menimbulkan gejala periodik berupa sesak napas, dada terasa
berat, dan batuk yang ditemukan pada wanita hamil.
2) Apakah penyebab asma?
b. zat-zat alergen
c. infeksi saluran napas
d. polusi udara
e. kondisi psikis/stress
3) Apakah tanda klinis asma?
b. Dipsnea
c. Sesak napas
d. Whezing
e. Batuk-batuk
4) komplikasi apa yang dapatkan pada ibu hamil dengan asma?
a. Komplikasi Ibu:
- Keguguran
- Persalinan prematur
- Hipertensi selama kehamilan
- Preeklamsi
- Hiperemesis gravidarum
b. Komplikasi janin
- Kematian perinatal
- Gangguan pertumbuhan janin
- Korioamnionitis
- BBLR
3
G. Daftar Pustaka
Manuaba, I Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
Price, Sylvia & Wilson Lorraine. 2006. Buku Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta : EGC
4
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon saluran napas
terhadap berbagai rangsangan dengan adanya penyempitan jalan napas yang
luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai
hasil suatu pengobatan. Asma dalam kehamilan adalah gangguan peradangan
kronik jalan napas sehingga menimbulkan gejala periodik berupa sesak napas,
dada terasa berat, dan batuk yang ditemukan pada wanita hamil. Kondisi asma
yang memburuk umumnya muncul pada minggu ke 29-36 masa kehamilan.
B. Etiologi
- zat-zat alergen
Alergen adalah sat-zat tertentu bila dihisap atau di makan dapat
menimbulkan serangan asthma, misalnya debu rumah, tungau debu rumah
(Dermatophagoides pteronissynus) spora jamur, serpih kulit kucing, bulu
binatang, beberapa makanan laut dan sebagainya.
- infeksi saluran napas
Infeksi saluran nafas terutama oleh virus seperti influenza merupakan
salah satu faktor pencetus yang paling sering menimbulkan asthma
bronkiale. Diperkirakan dua pertiga penderita asthma dewasa serangan
asthmanya ditimbulkan oleh infeksi saluran nafas
- polusi udara
Pasien asthma sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik /
kendaraan, asap rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran dan
oksida fotokemikal, serta bau yang tajam.
- kondisi psikis/stress
Adanya stressor baik fisik maupun psikologis akan menyebabkan suatu
keadaan stress yang akan merangsang HPA axis. HPA axis yang
5
terangsang akan meningkatkan adeno corticotropic hormon (ACTH) dan
kadar kortisol dalam darah. Peningkatan kortisol dalam darah akan
mensupresi immunoglobin A (IgA). Penurunan IgA menyebabkan
kemampuan untuk melisis sel radang menurun yang direspon oleh tubuh
sebagai suatu bentuk inflamasi pada bronkhus sehingga menimbulkan
asma bronkiale.
C. Manifestasi klinis
Penilaian secara subyektif tidak dapat secara akurat menentukan derajat asma.
dan batuk malam hari, di mana hanya menjadi tanda dalam beberapa kasus.
Batuk yang memicu spasme atau kesesakan dalam saluran pernapasan, atau
yang menjadi progresif lebih “sesak”, dan kemudian bunyi wheezing terjadi.
6
Ada pula yang berbeda, beberapa penderita asma hanya dimulai wheezing
tanpa batuk. Beberapa yang lain tidak pernah wheezing tetapi hanya batuk
D. Modifikasi asma
Modifikasi asma berdasarkan National Asthma Education Program (NAEPP)
yaitu :
1. Asma Ringan
7
d. Komplikasi janin
- Kematian perinatal
- Gangguan pertumbuhan janin
- Korioamnionitis
- BBLR
F. Penanganan asma
1. Penatalaksanaan Asma Pada Kehamilan
yang khusus menangani asma dan ibu hamil itu sendiri. Tujuan serta
terapi pada prinsipnya sama dengan pada penderita asma yang tidak
berikut.
Pasien harus mengukur PEFR 2 kali sehari dengan target 380 – 550
8
Mengenali serta menghindari faktor pencetus asma dapat
minimal.
- Edukasi
yang memburuk agar mencegah hipoksia ibu dan janin. Ibu hamil
9
menggunakan steroid oral (>7,5 mg prednisolon setiap hari selama lebih
10