Anda di halaman 1dari 22

PENGELOLAAN KEUANGAN PENDIDIKAN DALAM

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah


Manajemen Pendidikan Islam Prodi Manajemen Pendidikan Islam
IAINU Kebumen Tahun Akademik 2017/2018

Dosen Pengampu: Dr. Sri Winarsih, S.Ag., M.Pd.

oleh:

MONIKA NOOR AZIZAH


NIM. 1710403

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
IAINU KEBUMEN KAMPUS 2
DI WAGIR PANDAN
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas


segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul Pengelolaan Keuangan
Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan ini disusun guna memenuhi
tugas individu Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Islam Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana IAINU Kebumen Tahun Akademik
2017/2018.
Penyusun menyadari tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Ibu Dr. Sri Winarsih, S.Ag., M.Pd., dosen pengampu Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Islam Progam Studi Manajemen Pendidikan Islam
Pascasarjana IAINU Kebumen.
2. Rekan – rekan mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Pascasarjana IAINU Kebumen di Wagirpandan yang telah memberikan
bantuan yang sangat berharga pada penyusun.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
tersusunnya makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kelemahan dan
kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga Alloh SWT selalu meridhoi kita. Amiin.

Wagirpandan, Desember 2017

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 3
C. Tujuan .................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4
A. Pengelolaan atau Manajemen Keuangan ............................. 4
B. Pengelolaan Keuangan Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan ........................................................................... 9
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 17
A. Kesimpulan.......................................................................... 17
B. Saran .................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan berasal dari bahasa Inggris yaitu education, oxford

dictionary memberikan makna a process of teaching, training and

learning, especially in school of colleges, to improve knowledge and

develop skill.1 Maksudnya adalah sebuah proses mengajar, melatih dan

belajar, khususnya dalam lembaga pendidikan atau sekolah untuk

mentransfer pengetahuan dan mengembangkan kemampuan. Sedangkan

pelaku pendidik adalah educator.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi

secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Suatu bangsa dikatakan

maju jika ekonominya stabil dan pendidikannya bagus dan merata. Dari

sekian sumber daya pendidikan yang dianggap penting adalah uang.

Uang dalam manajemen pendidikan juga dianggap sebagai modal

untuk meningkatkan layanan pendidikan, sehingga ada yang memandang

bahwa besarnya biaya pendidikan menentukan juga mutu layanan

pendidikan.2 Manajemen keuangan atau manajemen pembiayaan

berkedudukan urgent dalam lembaga pendidikan. Implementasi

1
Oxford Dictionary
2
Abdulmuid., Muhibbuddin, Manajemen Pendidikan, (Batang: Pengging Mangkunegaran,
2013), hlm 57.

1
2

manajemen keuangan sekolah membutuhkan analisis keuangan dan

analisis kebutuhan serta kelengkapan peralatan yang lengkap dan akurat.

Uang ini termasuk sumber daya yang langka dan terbatas. Oleh

karena itu uang perlu dikelola dengan efektif dan efisien agar membantu

pencapaian tujuan pendidikan.3 Pendidikan sebagai investasi yang akan

menghasilkan manusia-manusia yang memiliki pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa. Manfaat

individu, sosial atau institusional akan diperoleh secara bervariasi. Akan

tetapi manfaat individual tidak akan diperoleh dalam waktu seketika atau

diperoleh secara cepat (quick yielding), akan tetapi perlu waktu yang

cukup lama, bahkan bisa satu generasi.4

Pendidikan tanpa keuangan akan mengalami kesulitan yang berarti.

Maka dari itu pengelolaan atau manajemen keuangan dalam suatu sekolah

sangatlah penting untuk jalannya suatu instansi pendidikan. Administrasi

yang baik dan kompeten sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu

suatu pendidikan.

Peningkatan kualitas atau mutu pendidikan bukanlah tugas yang

ringan karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi

mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks, baik yang

berkaitan dengan perencanaan, pendanaan, efisien, dan yang lain.

Peningkatan kualitas pendidikan juga menuntut manajemen pendidikan

yang lebih baik.


3
Danim. Sudarwan, Pengantar Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm 255.
4
Ibid.
3

B. Rumusan Masalah

Rumusan yang diambil dalam makalah ini adalah bagaimana

pengelolaan keuangan pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan

memahami pengelolaan keuangan pendidikan dalam meningkatkan mutu

pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengelolaan atau Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu manus, yang berarti

tangan; dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung

menjadi kata kerja managere; yang artinya menangani. Managere

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris; dalam bentuk kata kerja to

manage, dalam bentuk kata benda management, dan manager untuk

orang yang melakukan kegiatan manajemen. Manajemen sebagai

sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan

pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara

efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai

dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada

dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Management adalah kemampuan atau keterampilan untuk

memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui

kegiatan-kegiatan orang lain (manajemen merupakan inti dari

administrasi)5. Apakah perbedaan manajemen dan administrasi?

Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang

5
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 6

4
5

atau lebih yang didasari atas rasionalitas tertentu untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.6

Administrasi memiliki unsur-unsur, yaitu: (1) adanya dua

manusia atau lebih, (2) adanya tujuan yang hendak dicapai, (3) adanya

tugas-tugas yang harus dilaksanakan, dan (4) adanya peralatan atau

perlengkapan termasuk waktu dan tempat untuk melaksanakan tugas-

tugas tersebut. Bahwa administrasi sebagai proses kerjasama bukan

merupakan hal yang baru, ia timbul bersama peradaban manusia

(social phenomenon).7

Dalam operasionalnya di sekolah, manajemen pendidikan dapat

dilihat sebagai gugusan-gugusan tertentu. Gugusan-gugusan ini

selanjutnya boleh disebut bidang garapan manajemen pendidikan.

Bidang garapan manajemen pendidikan adalah:8

a. Manajemen kurikulum

b. Manajemen kesiswaan

c. Manajemen personalia

d. Manajemen sarana pendidikan

e. Manajemen tata laksana sekolah

f. Manajemen keuangan

g. Pengorganisasian sekolah

6
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 6.
7
Ibid.
8
Suryosubroto, B., Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm 30.
6

h. Hubungan sekolah dengan masyarakat (humas)

2. Manajemen Keuangan Sekolah

Pengertian manajemen keuangan dalam arti sempit adalah

pembukuan. Sedangkan dalam arti luas adalah pengelolaan keuangan

baik perencanaan, pertanggungjawaban, atau pengawasan dalam

melaksanakan suatu tujuan baik pemerintah ataupun perkantoran.

Dalam hal ini manajemen keuangan dalam lembaga pendidikan

berbeda dengan manajemen keuangan perusahaan yang berorientasi

profit atau laba.

Organisasi pendidikan dikategorikan sebagai organisasi publik

yang nirlaba (non profit). Kelompok organisasi nirlaba antara lain: (a)

Organisasi nirlaba publik (public non-profit organization) dan (b)

Organisasi nirlaba swasta (private non-profit enterprise units).9 Oleh

karena itu manajemen keuangannya memiliki keunikan sesuai dengan

misi dan karakteristik pendidikan. Dalam manajemen keuangan di

sekolah dimulai dengan perencanaan anggaran sampai dengan

pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan.

Manajemen keuangan sekolah merupakan salah satu bidang

garapan substansi administrasi pendidikan yang secara khusus

menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan

yang dimiliki dan digunakan kepala sekolah. Manajemen keuangan

sekolah tidak hanya terkait dengan pengelolaan sumber daya


9
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 256.
7

pendidikan yang digunakan untuk proses pendidikan, tetapi juga

terkait dengan berbagai permasalahan (resiko) tentang pengelolaan

sekolah serta upaya sekolah untuk mencari sumber-sumber pendanaan

bagi kelangsungan organisasinya.10

Manajemen keuangan merupakan manaj emen yang mengelola

arus masuk dan keluar uang dalam sebuah lembaga pendidikan. Proses

masuk dan keluar itu dijabarkan dalam bentuk yang beraneka ragam,

dengan tetap berpegang pada asas akuntabilitas yang transparan.

Manajemen keuangan dikelompokkan ke dalam tiga alokasi besar

pembagian pengeluaran uang.11 Yang pertama, ekonomi pendidikan

kaitannya dengan pengeluaran masyarakat secara keseluruhan; kedua,

keuangan sekolah dalam kaitannya dengan kebijakan sekolah untuk

menerjemahkan uang terhadap layanan kepada peserta didik; dan

ketiga, pajak administrasi bisnis sekolah yang harus diorganisir secara

langsung berkaitan dengan tujuan kebijakan

Dalam penyelenggaraan pendidikan keuangan dan pembiayaan

merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dalam manajemen pendidikan. Komponen

keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen

produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan proses belajar

10
Wijaya, David., Implikasi Manajemen Keuangan Sekolah Terhadap Kualitas
Pendidikan, Jurnal Pendidikan Penabur - No.13/Tahun ke-8/Desember 2009
11
Abdulmuid., Muhibbuddin, Manajemen Pendidikan, (Batang: Pengging
Mangkunegaran, 2013), hlm 57.
8

mengajar di sekolah bersama komponen lain. Sedangkan yang

dimaksud dengan manajemen pembiayaan adalah pengelolaan semua

bentuk keuangan baik pemasukan dan pengeluaran yang secara

langsung maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan

pendidikan. Baik yang dikeluarkan oleh sekolah maupun siswa.12

3. Mutu Pendidikan

Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari

barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam

memuaskan kebutuhan yang diharapkan oleh pelanggan. Mutu sebagai

kondisi yang terkait dengan kepuasan pelanggan terhadap barang atau

jasa yang diberikan oleh produsen. Lebih luas dari itu, konsep mutu

juga ditetapkan oleh produsen sebagai pembuat atau pemberi jasa

yang didasarkan pada spesifikasi yang telah ditentukan oleh

produsen.13

Dalam proses pendidikan, pengertian mutu mencakup inti,

proses, dan output pendidikan. Mutu merupakan suatu penentu apakah

sekolah akan mengalami kemajuan atau kemunduran. Jadi, mutu jelas

sekali sebagai masalah pokok yang akan menjamin kemajuan suatu

sekolah dalam meraih status di tengah-tengah persaingan sekolah saat

ini. Mutu pendidikan adalah pencapaian tujuan dan kompetensi

12
E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS
dan KBK, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003) hlm 47.
13
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 293.
9

lulusan yang telah ditetapkan oleh instansi pendidikan tinggi di dalam

rencana strategisnya, atau kesesuaian dengan standard yang telah

ditentukan.

Mengapa pendidikan harus bermutu? Pendidikan saat ini,

dalam hal ini pendidikan persekolahan, dihadapkan pada berbagai

tantangan baik nasional maupun internasional. Tantangan nasional

muncul dari dunia ekonomi, sosial, budaya, politik, dan keamanan.

Tantangan dunia internasional menunjukkan bahwa Indonesia saat ini

akan menghadapi berbagai persaingan global, seiring dengan

berlangsungya globalisasi, khususnya dalam perdagangan atau

ekonomi.

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan

salah satu “agent of change”, bertugas untuk membangun peserta

didik agar sanggup memecahkan masalah nasional maupun

internasional. Manajemen peningkatan mutu pendidikan adalah suatu

kajian mengenai bagaimana sebuah pendidikan harus dikelola secaa

efektif, efisien, dan berkeadilan untuk mewujudkan mutu pendidikan

(persekolahan) sebagaimana yang diharapkan.14

B. Pengelolaan Keuangan Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan

Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan

seluruh usaha manusia secara sadar dengan bantuan manusia lain serta

14
Ibid, hlm 289.
10

sumber-sumber lainnya. Dalam kegiatan sehari-hari istilah keuangan atau

pembiayaan berasal dari kata finance, merupakan kata benda yang berarti a

supply of money atau persediaan uang, finance juga merupakan kata kerja

yaitu to provide the money needed for something to happen,15 artinya

menyediakan kebutuhan uang untuk sesuatu.

Pembiayaan Pendidikan sebagaimana disebutkan dalam Standar

Nasional Pendidikan: PP RI No. 19 Tahun 2005 terdiri atas 3 bagian besar,

yaitu:

1. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,

pengembangan sumber daya manusia dan modal kerja tetap.

2. Biaya operasional meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan

oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara

teratur dan berkelanjutan.

3. Biaya personal yang meliputi:

a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang

melekat pada gaji.

b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai.

c. Biaya operasional pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa

telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,

transportasi, konsumsi, dan lain sebagainya.

Sekolah seharusnya memiliki dana yang cukup untuk

penyelenggaraan pendidikan. Sekolah menggunakan dana yang tersedia

15
Cambridge Advanced Learner’s Dictionary 3rd Edition
11

untuk terlaksananya proses belajar mengajar yang bermutu. Sekolah harus

menyediakan dana pendidikan secara terus menerus sesuai dengan

kebutuhan sekolah. Untuk itu sekolah berkewajiban menghimpun,

mengelola, dan mengalokasikan dana untuk mencapai tujuan sekolah.

Dalam menghimpun dana sekolah memperhatikan semua potensi sumber

dana yang seperti subsidi pemerintah, sumbangan masyarakat dan orang

tua peserta didik, hibah, dan sumbangan lainnya.

1. Jenis Pembiayaan

Kemampuan pembiayaan merupakan salah satu faktor kunci

keberhasilan praktik-praktik penyelenggaraan sekolah, baik yang

dikelola secara konvensional maupun berbasis MBS. Pemikiran paling

optimis mengenai posisi biaya dikaitkan dengan mutu pendidikan

menggariskan bahwa biaya merupakan fungsi mutu. Kata lainnya,

hubungan antara pertambahan biaya pendidikan dengan peningkatan

mutu pendidikan bersifat linier.

Biaya pendidikan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu

biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung yaitu segala

pengeluaran yang secara langsung menunjang penyelenggaraan

pendidikan. Biaya langsung yang dimaksud pada hal ini yaitu dimensi

pengeluaran pendidikan meliputi biaya rutin dan biaya pembangunan.

Sedangkan biaya tidak langsung yaitu pengeluaran yang secara tidak

langsung menunjang proses pendidikan, tetapi memungkinkan proses


12

pendidikan tersebut terjadi, misalnya biaya untuk hidup siswa,

transportasi, jajan dan kesehatan.16

2. Sumber Pembiayaan Madrasah

Pada tingkat sekolah (satuan pendidikan), biaya pendidikan

diperoleh dari subsidi pemerintah pusat, pemerintah daerah, iuran

siswa, dan sumbangan masyarakat. Sejauh tercatat dalam rencana

anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), sebagian besar

biaya pendidikan di tingkat sekolah berasal dari pemerintah pusat,

sedangkan sekolah swasta berasal dari para siswa atau yayasan.

Dalam dimensi sumber-sumber pembiayaan sekolah dapat

dibagi dalam 4 kategori besar, yaitu:17

a. Hasil penerimaan umum pemerintah, merupakan sumber yang

terpenting dalam pembiayaan pendidikan. Termasuk di dalamnya

adalah semua penerimaan pemerintah di semua tingkat

pemerintahan, baik pajak, bantuan luar negeri maupun pinjaman

pemerintah. Besarnya ditentukan oleh aparat pemerintah ditingkat

pusat atau daerah yang pertimbangannya berdasarkan prioritas

tertentu.

b. Penerimaan khusus untuk pendidikan seperti bantuan atau

pinjaman luar negeri yang diperuntukkan untuk pendidikan,

16
Ni’mah., Bidayatun, Manajemen Pembiayaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
(Semarang, IAIN Walisongo, 2009), hlm 23.
17
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm
48.
13

seperti UNICEF, Unesco, pajak khusus yang hasilnya seluruhnya

atau sebagian diberikan untuk pendidikan.

c. Uang sekolah atau iuran lainnya yaitu pembayaran orang tua murid

secara langsung kepada sekolah berdasarkan pertimbangan

tertentu.

d. Sumbangan sukarela seperti sumbangan perseorangan, sumbangan

masyarakat, dapat berupa uang tunai, barang atau jasa serta segala

usaha sekolah untuk mengumpulkan dana yang sifatnya sukarela.

Untuk sekolah swasta, pemerintah juga memberikan bantuan,

dapat dalam bentuk (a) penempatan guru negeri yang dipekerjakan, (b)

bantuan khusus untuk pembangunan gedung dan peralatan serta (c)

uang rutin untuk kebutuhan rutin, bantuan ini mungkin berbentuk

sumbangan, bantuan atau subsidi. Sumbangan dapat diberikan secara

incidental guna menutup sebagian kecil kebutuhan rutin sedang bantuan

dapat diberikan berdasarkan jumlah murid, serta subsidi diberikan

untuk menutup semua pengeluaran rutin sekolah.

Upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan bagian penting

dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dituntut

agar dapat mengembangkan setiap warga yang siap memasuki era

globalisasi yang penuh tantangan menghasilkan manusia dan

masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri dan tanggap terhadap

perkembangan zaman. Dalam hubungan ini berbagai program

pendidikan yang mengacu kepada tema pemerataan dan peningkatan


14

mutu pendidikan terus dilakukan, meskipun sampai saat ini masih

banyak permasalahan dan tantangan yang perlu mendapat perhatian.18

Keinginan masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu

merupakan tantangan bagi sekolah yang menyelenggarakan pendidikan

yang bermutu. Mutu tidak akan habis-habisnya dibicarakan dan dituntut

oleh masyarakat. Keberhasilan sekolah membentuk opini yang positif

masyarakat bahwa proses dan hasil pembelajaran di sekolah itu bermutu

merupakan indikasi bahwa sekolah itu telah berhasil memuaskan

pelanggannya. Mutu ada kalanya terbentuk melalui opini masyarakat

yang merasa terpuaskan dengan proses dan hasil pendidikan yang

diselenggarakan oleh sekolah.

Kepuasan itu diartikan sebagai implikasi dari proses pendidikan

dan pembelajaran yang bermutu. Dalam kenyataannya tidak semua

sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan bermutu. Sekolah yang

melakukan proses yang bermutu akan memuaskan orang tua peserta

didik. Sekolah bermutu adalah sekolah yang dapat mencapai tujuan dan

dapat memuaskan seluruh masyarakat yang memanfaatkan jasa sekolah

itu. Oleh karena itu sekolah perlu memperhatikan 3 komponen penentu

keberhasilan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan yang

membutuhkan perhatian pengalokasian dana antara lain:19

18
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm 92-93.
19
Ni’mah., Bidayatun, Manajemen Pembiayaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
(Semarang, IAIN Walisongo, 2009), hlm 41.
15

a. Siswa

Para siswa merupakan klien utama yang harus dilayani,

oleh sebab itu para siswa harus dilibatkan secara aktif dan tepat,

tidak hanya di dalam proses pembelajaran melainkan juga kegiatan

sekolah. Wadah yang tepat untuk melibatkan siswa adalah kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan- kegiatan ekstrakurikuler juga

membutuhkan dana, untuk itu diperlukan anggaran tersendiri agar

kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik demi

perbaikan mutu sekolah tersebut.

b. Guru

Guru merupakan bagian yang sangat penting dalam

sekolah, dan mengembangkan sumber daya manusia yang akan

memiliki peran di masa datang. Menurut Rose dan Nicholl bahwa

mengajar adalah salah satu jenis pekerjaan paling vital yang

dimiliki oleh seseorang dalam masyarakat dewasa. Masyarakat

menuntut lebih banyak kepada guru bahwa guru yang berkualitas

berhak diberi imbalan atau penghargaan financial yang lebih

banyak. Adanya keseragaman dalam pola penggajian guru menjadi

salah satu syarat untuk memacu peningkatan mutu proses

pendidikan dan pembelajaran di sekolah sebagaimana yang digagas

dalam konsep MBS, tentu saja kesejahteraan tidak identik dengan

kesejahteraan financial.
16

c. Sarana dan Prasarana

Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar siswa

adalah dengan menyediakan kebutuhan belajarnya. Hal yang perlu

disediakan sekolah untuk memenuhi kebutuhan siswa di sekolah

antara lain adalah: buku pelajaran, alat-alat olah raga, ruang belajar

yang bersih dan sehat, perpustakaan yang memadai, laboratorium

yang fungsional, sarana bermain yang memadai, alat kesenian

sesuai kebutuhan, tempat beribadah yang bersih, jamban yang

bersih dan sehat, tempat parkir yang teratur dan sehat, dan

semacamnya. Untuk memenuhi itu semua memang mahal, maka

dari itu diperlukan anggaran untuk memenuhinya.

Implikasi manajemen pembiayaan dalam meningkatkan mutu

pendidikan yaitu dengan adanya pengalokasian dana pada faktor-faktor

yang mempengaruhi proses pembelajaran yang memerlukan anggaran

dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya anggaran dana

yang dialokasikan untuk proses pembelajaran diharapkan dapat

menunjang semua kegiatan yang di sekolah tersebut demi peningkatan

mutu pendidikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan

seluruh usaha manusia secara sadar dengan bantuan manusia lain serta

sumber-sumber lainnya. Keuangan adalah hal yang sangat penting dalam

setiap instansi atau lembaga, salah satunya lembaga pendidikan atau

sekolah. Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya

yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan

pendidikan. Meskipun tidak sepenuhnya masalah keuangan akan

berpengaruh secara langsung terhadap kualitas sekolah, terutama berkaitan

dengan sarana dan prasarana pembelajaran. Dalam kaitan ini, meskipun

tuntutan reformasi adalah pendidikan yang murah dan berkualitas, namun

pendidikan yang berkualitas senantiasa memerlukan dana yang cukup

banyak.

Sumber-sumber keuangan sekolah antara lain diperoleh dari hasil

penerimaan dari pemerintah, penerimaan khusus dari luar negeri untuk

memajukan pendidikan, uang sekolah atau iuran orang tua, dan sumbangan

sukarela dari masyarakat atau alumni. Kepuasan masyarakat, siswa, dan

wali siswa menjadi hal yang utama untuk meningkatkan kualtas mutu

pendidikan suatu sekolah.

Sekolah perlu memperhatikan 3 komponen penentu keberhasilan

sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan yang membutuhkan

17
18

perhatian pengalokasian dana antara lain: a) siswa, kegiatan

ekstrakurikuler adalah salah satu kegiatan yang banyak melibatkan siswa,

tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menunjang

aktivitas dan bakat siswa; b) guru, merupakan sumber yang paling penting

dalam sekolah, masyarakat menganggap guru layak untuk dihargai jasanya

dalam meningkatkan kualitas siswa, sebaiknya guru diberi imbalan yang

lebih banyak; c) sarana dan prasarana, untuk memperlancar kegiatan

belajar dan mengajar di sekolah seperti alat peraga, buku pelajaran, kelas

yang bersih dan lainnya, maka dibutuhkan dana yang besar untuk

membangkitkan semangat siswa untuk belajar.

B. Saran

Saat ini setiap sekolah memerlukan sistem manajemen keuangan

yang matang dan terencana untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tanpa

adanya pengelolaan yang baik maka akan ada suatu ketidakseimbangan

antara rencana anggaran dan pengeluaran dana sekolah. Harus ada

transparasi atau keterbukaan dalam manajemen keuangan sekolah. Yaitu

keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaannya dan

pertanggung-jawabannya harus jelas, sehingga dapat memudahkan

berbagai pihak yang bersangkutan untuk mengetahuinya. Maka dari itu

setiap sekolah harus memperhatikan dan mengelola dengan baik keuangan

demi tercapainya mutu pendidikan yang berkualitas.


DAFTAR PUSTAKA

Abdulmuid, Muhibbuddin. 2013. Manajemen Pendidikan. Batang: Pengging


Mangkunegaran.
Cambridge Advanced Learner’s Dictionary, Third Edition.
Danim, Sudarwan. 2010. Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
E, Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. 2003. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Fattah, Nanang. 2000. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Ni,mah, Bidayatun. 2009. Manajemen Pembiayaan dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Semarang: IAIN Walosongo.
Oxford Dictionary
Suryosubroto, B. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2011.
Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Wijaya, David. 2009. Implikasi Manajemen Keuangan Sekolah Terhadap
Kualitas Pendidikan, Jurnal Pendidikan Penabur - No.13/Tahun ke-
8/Desember.

Anda mungkin juga menyukai