Anda di halaman 1dari 18

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by E-Journal Universitas PGRI Madiun (Persatuan Guru Republik Indonesia)

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI


SUPERVISI AKADEMIKDENGAN TEKNIK KUNJUNGAN KELAS

Ani Kadarwati
Program Magister PIPS IKIP PGRI MADIUN
email: anikadarwati@yahoo.com

Abstrak

Peranan Kepala Sekolah dalam mengelola sekolah merupakan hal yang mutlak dalam
era industrialisasi, teknologi, dan globalisasi yang berkembang dewasa ini. Kepala
Sekolah merupakan motor penggerak bagi sumber daya sekolah terutama guru dan
peserta didik. Salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah membimbing dan
membina guru dalam kegiatan supervisi akademik, yang merupakan bantuan profesional
kepada guru untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam proses
pembelajaran.Supervisi akademik yang paling mudahdan sering dilakukan oleh Kepala
Sekolah adalah supervisi akademikdengan teknik kunjungan kelas, yaitu Kepala
Sekolah sebagai supervisor mengadakan kunjungan kelas pada saat guru mengajar di
kelas. Selain itu, supervisi kunjungan kelas ini dapat dipergunakan untukmensupervisi
semua guru yang ada di sekolah, baik untuk guru yang baru diangkat, guru pindahan
dari sekolah lain, maupun guru senior yang sudah lama mengajar dan mempunyai
banyak pengalaman mengajar, sehingga berdampak pada pengingkatan proses
pembelajaran menjadi lebih baik.

Kata kunci: Kualitas pembelajaran, supervisi akademik, kunjungan kelas

The Improvement of Teaching-Learning Quality through Academic


Supervision with A Classroom Visit Technique
Abstract

The role of the school principal in managing the school is an unavoidable thing in industrialization
era, technology, and globalization developing today. The school principal becomes a motor
generator or motivator for the school resources namely teachers and students. One of the
principal’s activities is to guide or help the teachers in the academic supervision as a professional
aidfor the teachersto improve the teachers’ professional competence in teaching-learning process.
The easiest academic supervision frequently done by the principal is classroom visit technique in
which the principal as a supervisorvisits the teacher during teaching in the classroom. Besides
that, this sort of supervision can be used to supervise all teachers in the school either novice
teachers, transfer teachers or senior teachers who have a long-time experience of teaching. Thus,
the supervision finally can improve a better teaching learning process in the classroom.

Keywords: teaching- learning quality, academic supervision, a classroom visit

Pendahuluan membentuk watak serta peradaban bangsa


Pendidikan Nasional berfungsi yang bermartabat dalam rangka
mengembangkan kemampuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …103 |
gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

bertujuan untuk berkembangnya potensi profesionalnya. Manajemen peningkatan


peserta didik agar menjadi manusia yang mutu berbasis sekolah merupakan
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang alternatif baru dalam pengelolaan
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, pendidikan yang lebih menekankan kepada
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga kemandirian dankreatif sekolah. Konsep
negara yang demokratis serta bertanggung ini diperkenalkan oleh Umaedi (1999)
jawab (Pasal 3 UU SPN Nomor 20 Tahun dalam teori effective school yang lebih
2003). Disamping itu Permendikbud memfokuskan diri pada perbaikan proses
nomor 22 tahun 2016 menyatakan bahwa pendidikan, dengan salah satu indikatornya
proses pembelajaran pada satuan adalah adanya harapan yang tinggi dari
pendidikan diselenggarakan secara personalia sekolah (Kepala Sekolah, guru,
interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan pegawai, dan wakil peserta didik)
menantang, memotivasi peserta didik untuk berprestasi dalam upaya mengelola
untuk berpartisipasi aktif, serta pendidikan yang berkualitas.
memberikan ruang yang cukup bagi Kepala Sekolah adalah penanggung
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian jawab pelaksanaan pendidikan di sekolah,
sesuai dengan bakat, minat, dan harus dapat menghadapi permasalahan
perkembangan fisik serta psikologis yang sesuai dengan fungsinya sebagai
peserta didik. edukator, manajer, administrator,
Oleh sebab itu, untuk mewujudkan supervisor, leader, inovator dan motivator
tujuan tersebut di atas maka peranan (EMASLIM) sehingga Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dalam mengelola sekolah dapat meningkatkan kinerja dan
merupakan hal yang mutlak dalam era kemampuan guru dalam proses
industrialisasi, teknologi, dan globalisasi pembelajaran di kelas. Hal ini sesuai
yang berkembang dewasa ini. Kepala dengan tuntutan kompetensi kepala
Sekolah merupakan motor penggerak bagi sekolah, sesuai amanat Permendiknas
sumber daya sekolah terutama guru dan Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar
peserta didik. Salah satu upaya untuk Kepala Sekolah/Madrasah, yang
meningkatkan kualitas sumber daya menetapkan bahwa ada lima dimensi
manusia ialah melalui proses pembelajaran kompetensi kepala sekolah/madrasah
di sekolah, di mana guru merupakan yaitu: kepribadian, manajerial,
komponen sumber daya manusia yang kewirausahaan, supervisi dan sosial.
harus dibina dan dikembangkan secara Menurut Priansa dan Somad
terus menerus, sistematis dan sesuai (2014:106) bahwa Kepala Sekolah perlu
dengan aturan-aturan yang ada di memiliki keterampilan konseptual,
lingkungan pendidikan. interpersonal dan teknikal terkait dengan
Paradigma baru pendidikan di era supervisi akademik. Kegiatan supervisi
otonomi daerah menuntut adanya akademik yang dilaksanakan bukan hanya
kemandirian sekolah, termasuk untuk penilaian kinerja guru dalam
kemandirian Kepala Sekolah, para guru mengelola proses pembelajaran di kelas,
dan staf dalam menjalankan tugas melainkan juga untuk membantu guru

104 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

dalam meningkatkan kemampuan dalam langkah mencapai tujuan


profesionalismenya. Salah satu tindakan pendidikan, baik kuantitas maupun
yang harus dilakukan adalah membimbing kualitas, yang akhirnya bermuara pada
dan membina guru dalam kegiatan tercapainya sumber daya manusia yang
supervisi akademik, yang merupakan berkualitas. Perkembangan ilmu dan
bantuan profesional kepada guru untuk teknologi yang semakin pesat menuntut
meningkatkan kemampuan profesional guru untuk memberikan pembelajaran
guru dalam proses pembelajaran. yang sesuai dengan perkembangan
Kompetensi supervisi akademik tersebut, sementara itu sejalan dengan
intinya adalah membina guru dalam keterbatasan yang ada, kemampuan guru
meningkatkan mutu proses pembelajaran, hal relatif tetap. Selain itu juga adanya
ini sesuai dengan amanat Permendiknas nomor pembaharuan-pembaharuan di bidang
41 tahun 2007, tentang Standar Proses untuk
pendidikan yang mungkin sulit diikuti oleh
Pendidikan Dasar dan Menengah, yang
guru yang terbiasa dengan sistem
menyatakan bahwa salah satu dimensi
kompetensi Kepala Sekolah/Madarasah adalah
pendidikan tradisional. Hal-hal inilah yang
supervisi akademik.Kegiatan supervisi mendorong perlunya memberikan
akademik meliputi perencanaan, pelaksanaan supervisi akademik kepada guru,
dan penilaian proses pembelajaran. Oleh sebab sebagaimana diungkapkan oleh Sahertian
itu sasaran supervisi akademik guru dimulai (2010:4) bahwa secara filosofis, sosiologis,
dari perencanaan, yang meliputi penyiapan kultural, dan psikologis, supervisi mutlak
perangkat pembelajaran, pelaksanaan yaitu diperlukan oleh setiap guru.
bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran, Kepala Sekolah sebagai
yang menyangkut penggunaan strategi/ penanggung jawab pendidikan memiliki
metode/teknik pembelajaran, pengelolaan
tugas utama untuk melaksanakan kegiatan
kelas, penggunaan media dan teknologi
supervisi akademik di sekolah. Pada
informasi dalam pembelajaran, dan melakukan
penilaian proses pembelajaran. Glickman
umumnya, kegiatan supervisi akademik
(1981) dalam bukunya Priansa dan Somad yang paling mudahdan sering dilakukan
(2014:106) menyatakan bahwa supervisi oleh Kepala Sekolah adalah supervisi
akademik adalah serangkaian kegiatan akademikdengan teknik kunjungan kelas,
membantu guru mengembangkan yaitu Kepala Sekolah sebagai supervisor
kemampuannya dalam mengelola proses mengadakan kunjungan kelas pada saat
pembelajaran demi pencapaian tujuan guru mengajar di kelas. Selain itu,
pembelajaran. supervisi kunjungan kelas ini dapat
Guru sebagai ujung tombak dalam dipergunakan untukmensupervisi semua
proses peningkatan kualitas pendidikan, guru yang ada di sekolah, baik untuk guru
secara internal harus memacu diri dalam yang baru diangkat, guru pindahan dari
meningkatkan keprofesionalannya. Untuk sekolah lain, maupun guru senior yang
itu diperlukan pula pemimpin yang sudah lama mengajar dan mempunyai
profesional yang secara eksternal mampu banyak pengalaman mengajar. Bagi para
memberikan motivasi sehingga terjalin guru yang merasa kurang profesional
komitmen yang kuat antara Kepala dalam melaksanakan tugasnya,
Sekolah dengan guru dan peserta didik
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik … 105
gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

pengawasan dan pembinaan yang yang berlangsung dalam situasi edukatif


dilakukan oleh Kepala Sekolah terhadap untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi
kinerja para guru tersebut dirasakan atau hubungan timbal balik antara guru dan
sebagai beban yang berat. Supervisi peserta didik itu merupakan syarat utama
akademik dengan teknik kunjungan kelas bagi berlangsungnya proses pembelajaran,
yang dilakukan oleh Kepala Sekolah akan proses penanaman sikap dan nilai pada diri
dipandang sebagai sesuatu yang peserta didik yang sedang belajar.
menakutkan bagi guru tersebut, sehingga Menurut Zamroni (2005:55) bahwa
hal itu sering dihindarinya dan apabila dalam usaha peningkatan kualitas
terpaksa menerima supervisi dirasakan pendidikan disadari satu kebenaran
bahwa hal itu semata-mata merupakan fundamental, yakni kunci keberhasilan
obyek penilaian dari Kepala Sekolah. mempersiapkan dan menciptakan guru-
Berdasarkan hal-hal tersebut di guru yang profesional yang memiliki
atas, maka penulis ingin kekuatan dan tanggung jawab yang baru
mendeskripsikanpeningkatan kualitas untuk merencanakan pendidikan di masa
pembelajaran melaluikegiatan supervisi depan.Dalam proses pembelajaran, guru
akademik dengan teknik kunjungan kelas merupakan faktor utama dan yang paling
melalui pembahasan secara teoritik. Hasil menentukan bagi keberhasilan dunia
penulisan ini dapat dipergunakan sebagai pendidikan. Guru yang dimaksud adalah
tambahan pengayaan wawasan Kepala guru yang memiliki sikap profesional,
Sekolah dalam upaya memperbaiki atau sebagaimana yang dikemukakan Usman
meningkatkan kemampuan dan (2010:15) bahwa guru professional adalah
keterampilan dalam mensupervisi para orang yang memiliki kemampuan dan
guru sehingga tujuan supervisi kunjungan keahlian khusus dalam bidang keguruan
kelas untuk memberikan layanan sehingga ia mampu melaksanakan tugas
pembinaan kepada para guru dengan dan fungsinya sebagai guru dengan
memperbaiki pengelolaan pembelajaran di kemampuan maksimal. Selain itu, menurut
kelas dapat tercapai dengan baik. Fathurrohman dan Suryana (2012: 39)
bahwa profesionalisme sebagai penunjang
Guru Dalam Proses Pembelajaran kelancaran guru dalam melaksanakan
Proses pembelajaran merupakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua
inti dari proses pendidikan secara faktor besar yaitu faktor internal yang
keseluruhan dengan guru sebagai meliputi minat dan bakat, dan faktor
pemegang peran utama, karena di dalam eksternal yaitu berkaitan dengan
proses pembelajaran terjadi interaksi sosial lingkungan, sarana prasarana, serta
akibat dari penyampaian informasi berbagai latihan yang dilakukan guru.
sehingga timbul perubahan perilaku dan Guru merupakan jabatan atau profesi yang
perkembangan pribadi. Selain itu, juga memerlukan keahlian khusus sebagai guru,
merupakan suatu proses yang mengandung sehingga untuk menjadi guru diperlukan
serangkaian perbuatan guru dan peserta syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru
didik atas dasar hubungan timbal balik yang profesional harus menguasai betul

106 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

tentang pendidikan dan pembelajaran e. Melaksanakan penelitian se-


dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya derhana untuk keperluan
yang perlu dibina dan dikembangkan pembelajaran
2. Kompetensi Profesional, yaitu
melalui masa pendidikan tertentu.
a. Menguasai landasan kepen-
Tugas guru sebagai seorang didikan.
profesional meliputi mendidik dan b. Menguasai bahan pembelajar-an.
mengajaryang berarti guru mempunyai c. Menyusun program pembela-
tugas untuk mengembangkan nilai-nilai jaran.
hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, d. Melaksanakan program pem-
serta keterampilan pada peserta didik. belajaran.
e. Menilai hasil dan proses
Sahertian (2010:2) mengemukakan bahwa
pembelajaran yang telah
ciri-ciri guru yang profesional adalah (1) dilaksanakan.
memiliki kemampuan sebagai ahli
mendidik dan mengajar, (2) memiliki rasa Hal inilah yang menyebabkan
tanggung jawab, yaitu komitmen dan setiap guru harus belajar terus menerus,
kepedulian terhadap tugas, dan (3) membaca informasi yang paling baru, dan
memiliki rasa kesejawatan dan menghayati mengembangkan ide-ide yang kreatif.
tugasnya sebagai karier hidup serta Gairah dan semangat kerja yang tinggi
menjunjung tinggi kode etik jabatan. memungkinkan guru dapat menciptakan
Selain dari pendapat tersebut di atas maka situasi pembelajaran yang menyenangkan
seorang guru yang profesional juga harus peserta didik. Setiap guru wajib
dapat menjadi orang tua kedua bagi meningkatkan kemampuannya dalam
peserta didik di sekolah, harus mampu proses pembelajaran, mulai dari
menarik simpati peserta didik, dan dapat mengadakan persiapan mengajar, yaitu
menjadi motivator bagi peserta didiknya merencanakan program pembelajaran,
dalam belajar. melaksanakan proses pembelajaran,
Setiap guru perlu menyadari bahwa menilai proses dan hasil belajar, sampai
pertumbuhan dan pengembangan profesi dengan mengembangkan pengelolaan
adalah suatu conditio sine qua kelas.
non(Sahertian, 2010:3). Setiap guru mutlak Dalam melaksanakan tugas proses
harus mau mengembangkan kompetensi pembelajaran, setiap guru harus dapat
dirinya, yaitu kemampuan dan memenuhi kebutuhan dasar peserta didik
kewenangan guru dalam melaksanakan dengan cara guru harus belajar
profesi keguruannya. Menurut Usman mendengarkan aktif dengan menanggapi
(2010:36-37) jenis kompetensi guru yang semua pesan yang disampaikan dengan
harus dikembangkan meliputi : tepat. Guru harus sadar bahwa
1. Kompetensi Pribadi, yaitu pembelajaran bukanlah tujuan, tetapi
a. Mengembangkan kepribadian. pembelajaran adalah alat untuk
b. Berinteraksi dan berkomuni-kasi.
membentuk pribadi terdidik. Guru lebih
c. Melaksanakan bimbingan dan
penyuluhan. banyak memberi berbagai pengalaman
d. Melaksanakan administrasi. belajar melalui berbagai kegiatan belajar

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik … 107


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

yang bervariasi, sehingga peserta didik dan menjadi seorang guru yang berhasil
merasakan memperoleh penguatan. memerlukan sifat-sifat sebagai berikut :
Guru perlu menguasai sejumlah 1. Guru yang berhasil memiliki kualitas
keterampilan dalam menemukan cara pribadi yang memungkinkan ia
berpikir peserta didik dalam proses mengembangkan hubungan
pembelajaran, seperti keterampilan kemanusiaan yang tulus dengan para
menjelaskan, keterampilan bertanya, dan peserta didiknya, dengan orang tua
keterampilan dalam memberi penguatan, peserta didik, dan dengan kolega-
serta harus memiliki cara mengajar yang koleganya.
dapat mendorong peserta didik agar 2. Guru yang berhasil mempunyai sikap
mempunyai kemampuan untuk yang positif terhadap ilmu pengetahuan.
mengarahkan diri sendiri, menentukan diri Mereka menguasai dasar-dasar
sendiri, bertanggung jawab atas diri pengetahuan tentang belajar dan
sendiri, mengendalikan diri sendiri, mengajar, menguasai ilmu pengetahuan
mendisiplinkan diri sendiri, dan menilai yang akan diajarkan, menguasai
diri sendiri. pengetahuan tentang perkembangan
Salah satu kompetensi guru yang manusia dan cara belajar, dan
harus dikembangkan dengan baik, adalah menguasai pembelajaran dan
kompetensi dalam mengelola kelas, yaitu pengelolaan kelas.
mengatur suasana kelas yang hidup dan 3. Guru yang berhasil menguasai sejumlah
menyenangkan, menciptakan iklim belajar keterampilan mengajar yang telah
yang menyenangkan bagi peserta didik, dikenal oleh dunia pendidikan, untuk
dan memberdayakan berbagai sumber mendorong keterlibatan peserta didik
belajar sehingga menambah dorongan dalam proses pembelajaran dan
yang kreatif dari peserta didik yang meningkatkan hasil belajar.
belajar. Menilai proses dan hasil belajar 4. Guru yang berhasil memiliki sikap dan
peserta didik, juga merupakan kemampuan keterampilan yang mendorong peserta
guru dalam proses pembelajaran, jadi guru didik untuk berfikir reflektif dan
harus memahami dengan jelas konsep, mampu memecahkan masalah. Mereka
fungsi, dan hakikat penilaian dalam proses memahami, bahwa belajar pengelolaan
pembelajaran. Guru perlu menguasai cara pembelajaran yang baik merupakan
menyusun soal tes hasil belajar, menguasai proses yang amat panjang, sama halnya
prinsip-prinsip menyusun soal tes, dan dengan profesi lain, memerlukan belajar
harus sesuai dengan kaidah atau aturan dan interaksi secara berkelanjutan
yang ada, sehingga dapat mengukur hasil dengan para kolega seprofesi.
belajar yang sudah dirumuskan secara Dari semua uraian tersebut di atas,
operasional sesuai dengan tujuan maka dapat dikatakan bahwa untuk
pembelajaran yang akan dicapai. meningkatkan kompetensi guru dalam
Arends dalam Kardi dan Nur proses pembelajaran di kelas dibutuhkan
(2000) menyatakan bahwa mengajar bantuan, dukungan, bimbingan, dan binaan
merupakan tugas yang sangat kompleks, dari Kepala Sekolah sebagai supervisor.

108 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

Kegiatan supervisi akademik sangat sekolah, agar mereka lebih mampu


diperlukan oleh para guru untuk menghadapi tuntutan dan tantangan bidang
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan yang terus berubah dan
kompetensi guru secara profesional. Jadi, berkembang. Atas dasar tanggung jawab
agar guru dapat tumbuh dan berkembang inilah maka komitmen dan kepedulian
baik pribadi maupun profesi diperlukan terhadap tugas pokok Kepala Sekolah
pola pelayanan supervisi, pendekatan, dan sebagai supervisor harus dilaksanakan
berbagai teknik supervisi akademik. sebaik-baiknya.
Pearturan Menteri Pendidikan
Peranan Kepala Sekolah Sebagai Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang
Supervisor Standar Kepala Sekolah/Madrasah dalam
Kepala Sekolah adalah pemimpin dimensi kompetensi supervisi menyatakan
pendidikan yang mempunyai peranan bahwa kepala sekolah/madrasah memiliki
sangat besar dalam mengembangkan mutu kompetensi sebagai berikut:
pendidikan di sekolah. Berkembangnya 1. Merencanakan program supervisi
semangat kerja, kerja sama yang harmonis, akademik dalam rangka peningkatan
minat terhadap perkembangan pendidikan, profesionalisme guru.
suasana kerja yang menyenangkan dan 2. Melaksanakan supervisi akademik
perkembangan mutu profesional di antara terhadap guru dengan menggunakan
para guru banyak ditentukan oleh kualitas pendekatan dan teknik supervisi yang
kepemimpinan Kepala Sekolah. Tugas tepat.
utama pemimpin pendidikan adalah 3. Menindak lanjuti hasil supervisi
menciptakan situasi pembelajaran akademik terhadap guru dalam rangka
sedemikian rupa sehingga memungkinkan peningkatan profesionalisme guru.
para peserta didik dapat belajar dengan Sahertian (2010:17) mengemukakan
baik dan para guru dapat membimbing bahwa supervisi adalah suatu usaha
dalam suasana kreatif di mana para guru menstimulasi, mengkoordinasi dan
merasa tumbuh dan berkembang dalam membimbing secara kontinu pertumbuhan
proses pembelajaran yang dilakukannya. para guru di sekolah, baik secara
Kepala Sekolah sebagai penanggung individual maupun secara kolektif, agar
jawab pendidikan di tingkat sekolah lebih mengerti dan lebih efektif dalam
memiliki kewenangan dan keleluasaan mewujudkan seluruh fungsi pengajaran..
dalam mengembangkan berbagai program Peranan supervisor tampak jelas dalam
sekolah, mengelola dan mengawasinya, kinerja supervisor yang melaksanakan
serta mengatur segenap sumber daya tugasnya, seperti membantu, memberi
sekolah yang ada, yang dapat support dan mengajak ikut serta para guru
dimanfaatkan bagi peningkatan mutu dan dalamperbaikan dan peningkatan
kunerja sekolah. Kepala Sekolah dituntut pembelajaran di kelas.
agar memiliki kemampuan Oliva (1984) juga mengemukakan
menyelenggarakan sekolahnya, terutama bahwa supervisor mempunyai peranan
dalam hal pembinaan guru dan staf sebagai (1) koordinator, yaitu

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik … 109


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

mengkoordinasi program pembelajaran 1. Membangkitkan dan merangsang guru


dan tugas-tugas anggota staf yang berbeda di dalam menjalankan tugasnya masing-
dengan para guru, (2) konsultan, yaitu masing dengan sebaik-baiknya dan
dapat memberi bantuan untuk konsultasi penuh tanggung jawab.
masalah guru, (3) pemimpin kelompok, 2. Bersama dengan guru berusaha
yaitu dapat memimpin sejumlah guru dan mengembangkan, mencari dan
staf dalam mengembang-kan potensi menggunakan metode pembelajaran
kelompok, mengembangkan kurikulum yang lebih sesuai dengan tuntutan
atau kebutuhan profesional guru secara kurikulum yang ada.
bersama, dan (4) evaluator, yaitu dapat 3. Membimbing guru dalam menganalisis
membantu para guru dalam menilai hasil dan menginterpretasikan hasil belajar
dan proses pembelajaran atau dapat dan penggunaannya bagi perbaikan
menilai kurikulum yang sedang proses pembelajaran.
dikembangkan. 4. Mengadakan kunjungan kelas dalam
Setiap pelaksanaan program rangka melaksanakan kegiatan supervisi
pendidikan memerlukan adanya akademik untuk memperbaiki dan
pengawasan atau supervisi yang meningkatkan kemampuan guru dalam
bertanggung jawab tentang keefektifan proses pembelajaran.
program itu. Supervisi sebagai salah satu 5. Berusaha meningkatkan mutu dan
fungsi pokok dalam administrasi pengetahuan guru, dengan:
pendidikan merupakan tugas Kepala a. mengadakan diskusi kelompok,
Sekolah terhadap guru dan karyawan tentang tujuan pendidikan, metode
lainnya di sekolah, sebagaimana dan teknik pengembangan proses
dikemukakan oleh Purwanto (2007:115) pembelajaran
bahwa supervisi adalah aktivitas yang b. menyediakan dan melengkapi sarana
menentukan kondisi atau syarat yang perpustakaan sekolah
essensial yang akan menjamin tercapainya c. mengikut sertakan guru
tujuan pendidikan. kepelatihan/penataran/Musyawarah
Melihat definisi tersebut di atas, Guru Mata Pelajaran (MGMP), baik
maka tugas Kepala Sekolah sebagai di tingkat sekolah, Kabupaten
supervisor mempunyai arti bahwa Kepala ataupun tingkat Propinsi.
Sekolah harus pandai meneliti, mencari d. membimbing guru dalam
dan menentukan syarat-syarat mana menganalisis dan menginterpretasi
sajakah yang diperlukan bagi kemajuan hasil evaluasi dan penggunaannya
sekolahnya sehingga tujuan pendidikan di untuk perbaikan proses
sekolah itu dapat dicapai semaksimal pembelajaran.
mungkin. Upaya yang dilakukan oleh 6. Membina hubungan kerja sama antara
Kepala Sekolah sesuai dengan fungsinya sekolah dengan Komite Sekolah atau
sebagai supervisor akan mempunyai dengan instansi-instansi lain dalam
pengaruh terhadap peningkatan upaya peningkatan mutu pendidikan
profesionalisme guru, antara lain adalah : bagi para guru dan peserta didik.

110 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

Dari uraian tersebut di atas, peranan keberadaan supervisi adalah menjadikan


Kepala Sekolah sebagai supervisor akan situasi pembelajaran di sekolah menjadi
dapat mengarah pada terciptanya suasana lebih baik. Dengan kata lain, supervisi
kerja yang harmonis, di mana para guru akademik dapat diartikan sebagai usaha
dapat merasa aman dan bebas dalam sadar pembinaan guru ke arah perbaikan
mengembangkan potensi dan daya proses pembelajaran, diutamakan
kreasinya dengan penuh tanggung jawab. meningkatkan kemampuan mengajar guru
di kelas dengan cara kooperatif antara
Supervisi Akademik Dengan Teknik Kepala Sekolah dengan para
Kunjungan Kelas guru.Meskipun para ahli mengemukakan
Kata supervisi akademik di dalam pengertian yang berbeda-beda, tetapi pada
makalah ini diartikan sebagai kegiatan hakekatnya antara satu pendapat dengan
supervisi yang bergerak di bidang pendapat yang lain mempunyai maksud
pendidikan, atau merupakan supervisi di yang sama, yaitu pemberian bantuan
bidang pembelajaran, dan secara tegas berupa layanan kepada guru yang
dinyatakan kegiatan supervisi yang menyangkut peningkatan profesionalisme
dilaksanakan di sekolah dan di kelas. guru, sehingga mampu memperbaiki dan
Menurut Hoy dan Forsyth, dalam bukunya meningkatkan kompetensiprofesional guru
Glatthorn (1990), supervisi akademik dalam proses pembelajaran di kelas.
adalah serangkaian kegiatan yang dibentuk Dari uraian pengertian supervisi
untuk mengembangkan proses belajar tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa
mengajar. Sedangkan Harris dalam Oliva, tujuan supervisi ialah memberikan layanan
seperti yang dikutip oleh Sahertian atau bantuan untuk meningkatkan
(2010:18), mengemukakan supervisi kemampuan mengajar guru di kelas yang
pengajaran ialah segala sesuatu yang akhirnya juga untuk meningkatkan prestasi
dilakukan personalia sekolah untuk belajar peserta didik.Pidarta (1994)
memelihara dan mengubah apa yang menguraikan tujuan supervisi menurut
dilakukan sekolah dengan cara yang Sergiovanni, sebagai berikut:
langsung mempengaruhi proses a. Tujuan akhir adalah untuk mencapai
pembelajaran dalam usaha meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan para
proses belajar peserta didik.Sahertian peserta didik (yang bersifat total).
(2010:17) juga mengatakan bahwa b. Tujuan kedua adalah membantu Kepala
supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, Sekolah dalam menyesuaikan program
mengkoordinasi dan membimbing secara pendidikan dari waktu ke waktu secara
kontinyu pertumbuhan guru-guru di kontinu (dalam rangka menghadapi
sekolah baik secara individual maupun tantangan perubahan jaman).
secara kolektif, agar lebih mengerti dan c. Tujuan dekat adalah bekerja sama
lebih efektif dalam mewujudkan seluruh mengembangkan proses belajar
fungsi pembelajaran. mengajar yang tepat.
Dari berbagai pendapat yang d. Tujuan perantaraan adalah membina
diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa guru-guru agar dapat mendidik peserta

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik … 111


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

didik dengan baik, atau menegakkan Demokratis mengandung makna


disiplin kerja secara manusiawi. menjunjung tinggi harga diri dan
Melaksanakan kegiatan supervisi di martabat guru, berdasarkan rasa
lingkungan pendidikan haruslah kesejawatan. Upaya pengembangan
mempunyai suatu sikap yang dapat mutu sekolah merupakan usaha
menciptakan situasi sehingga guru-guru bersama yang berdasarkan musyawarah,
merasa aman dan merasa diterima sebagai mufakat, dan gotong royong. Hal ini
subyek yang dapat berkembang sendiri. dapat terwujud apabila Kepala Sekolah
Prinsip supervisi pendidikan bertalian dapat menempatkan dirinya sebagai
dengan tujuan khusus supervisi pendidikan mitra kerja bagi guru yang dengan
yaitu mengembangkan kegiatan kemampuannya dan kewibawaannya
pembelajaran secara kooperatif dan untuk membantu guru yang
menyenangkan. Selain itu, supervisi membutuhkan bimbingannya.
akademik harus dilaksanakan berdasarkan c. Prinsip Kerja sama, artinya
data dan fakta yang obyektif, sehingga mengembangkan usaha bersama,
pelaksanaan supervisi akademik harus memberi support, mendorong, dan
sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi, menstimulasi guru, sehingga guru
seperti yang dikemukakan oleh Sahertian merasakan tumbuh bersama. Upaya
(2010:19-20) dan Priansa dan Somad untuk memperbaiki dan meningkatkan
(2014: 91-92) adalah : kemampuan guru dalam proses
a. Prinsip Ilmiah, mempunyai ciri-ciri pembelajaran di kelas selalu dilakukan
bahwa kegiatan supervisi dilaksanakan bersama-sama antara Kepala Sekolah
berdasarkan data obyektif, secara sebagai supervisor dengan guru yang
sistematis, terencana, kontinu, dan data disupervisi.
diperoleh dengan menerapkan alat d. Prinsip Konstruktif dan Kreatif, artinya
perekam data, seperti angket, observasi, setiap guru akan merasa termotivasi
percakapan pribadi, dan seterusnya. dalam mengembangkan kreativitas,
Kegiatan dan tujuan supervisi akademik guru berani untuk mengemukakan apa
harus didasarkan pada kenyataan guru yang menjadi hambatan dan bagaimana
yang sebenarnya, dan perencanaan cara mengatasi hambatan tersebut,
kegiatan ini sudah dipahami oleh guru. sehingga supervisor mampu
Dalam melakukan supervisi akademik, menciptakan suasana kerja yang
Kepala Sekolah juga harus berani menyenangkan. Apabila Kepala
mengakui keterbatasannya, sehingga Sekolah mampu menunjukkan kekuatan
sikap obyektif ini dapat menjadi teladan atau segi positif yang dimiliki guru,
bagi guru yang disupervisi. maka guru akan memperoleh kepuasan
b. Prinsip Demokratis, bantuan yang dalam bekerja yang dapat memberikan
diberikan kepada guru berdasarkan semangat untuk berusaha
hubungan kemanusiaan yang akrab dan mengembangkan dirinya dan semakin
harmonis, sehingga guru merasa aman kreatif.
untuk mengembangkan tugasnya.

112 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

Fungsi utama supervisi pendidikan dengan fungsi dan kecakapan


ditujukan pada perbaikan dan peningkatan masing-masing
kualitas pembelajaran. Sahertian (2010:21) b. Dalam hubungan kemanusiaan, di
mengemukakan bahwa ada 8 (delapan) antaranya
fungsi supervisi, yaitu: 1) mengarahkan anggota kelompok
a. mengkoordinasi semua usaha sekolah kepada sikap demokratis
b. melengkapi kepemimpinan sekolah 2) memupuk rasa saling menghormati
c. memperluas pengalaman guru-guru sesama
d. menstimulasi usaha-usaha yang kreatif 3) membantu mengatasi kekurangan
e. memberi fasilitas dan penilaian yang atau kesulitan yang dihadapi oleh
terus menerus anggota kelompok
f. menganalisis situasi belajar mengajar c. Dalam pembinaan proses kelompok, di
g. memberikan pengetahuan dan antaranya
keterampilan kepada setiap anggota staf 1) mengenal masing-masing pribadi
h. memberi wawasan yang lebih luas dan anggota kelompok, baik kelemahan
terintegrasi dalam merumuskan tujuan- maupun kemampuan anggota
tujuan pendidikan dan meningkatkan kelompok
kemampuan mengajar guru. 2) menimbulkan dan memelihara
Purwanto (2007:86-87) sikap saling mempercayai antar
menjelaskan bahwa fungsi supervisi sesama, maupun dengan pimpinan
pendidikan yang sangat penting diketahui 3) memperbesar rasa tanggung jawab
oleh para pimpinan pendidikan termasuk anggota kelompok
Kepala Sekolah, adalah sebagai berikut: 4) menguasai teknik memimpin rapat
a. Dalam bidang kepemimpinan, di dan pertemuan lainnya
antaranya d. Dalam bidang administrasi personalia,
1) menyusun rencana dan policy di antaranya
bersama 1) memilih personalia yang memiliki
2) mengikutsertakan guru dan pegawai syarat-syarat kecakapan yang
dalam berbagai kegiatan diperlukan
3) memberikan bantuan kepada guru 2) menempatkan personalia pada
dan pegawai dalam menghadapi dan tempat dan tugas yang sesuai dengan
memecahkan masalah kecakapan dan kemampuan masing-
4) membangkitkan dan memupuk masing
semangat dan moral guru dan 3) mengusahakan suasana kerja yang
pegawai menyenangkan untuk meningkatkan
5) mengikutsertakan guru dan pegawai daya kerja serta hasil maksimal
dalam menetapkan putusan e. Dalam bidang evaluasi, di antaranya
6) membagi dan mendelegasikan 1) menguasai dan memahami tujuan
wewenang dan tanggung jawab pendidikan secara khusus dan rinci
kepada anggota kelompok, sesuai 2) menguasai dan memiliki norma yang
digunakan sebagai kriteria penilaian

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik … 113


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

3) menguasai teknik pengumpulan data akademik dapat dilaksanakan dengan


untuk memperoleh data yang berbagai teknik supervisi, yaitu :
lengkap, benar dan dapat diolah a. Teknik yang bersifat individual,
menurut norma yang ada meliputi
4) menafsirkan dan menyimpulkan 1) Mengadakan kunjungan kelas,
hasil-hasil penilaian sehingga dengan cara melihat atau mengamati
memperoleh gambaran untuk guru yang sedang mengajar di kelas.
kemungkinan mengadakan 2) Mengadakan kunjungan observasi,
perbaikan. baik ke kelas maupun ke sekolah
Supervisor yang profesional lain.
menurut Anwar dan Sagala (2004) dalam 3) Percakapan pribadi antar Kepala
bukunya Priansa dan Somad (2014:86-88) Sekolah dan guru yang disupervisi.
adalah mempunyai fungsi utama yaitu (1) 4) Membimbing guru tentang cara
menetapkan masalah, (2) mempelajari pribadi peserta didik
menyelenggarakan inspeksi, (3) penilaian atau mengatasi masalah yang dialami
data dan informasi, (4) penilaian, (5) peserta didik.
pelatihan, dan (6) pembinaan dan 5) Membimbing guru dalam hal yang
pengembangan. berhubungan dengan pengembangan
Dari uraian tersebut di atas dapat kurikulum sekolah.
dikemukakan bahwa apabila fungsi-fungsi b. Teknik yang bersifat kelompok, adalah
supervisi benar-benar dapat dikuasai dan teknik supervisi terhadap sejumlah guru
dijalankan dengan baik oleh setiap dalam satu kelompok, meliputi :
pemimpin pendidikan termasuk Kepala 1) Mengadakan rapat atau pertemuan.
Sekolah, maka kelancaran pengelolaan 2) Mengadakan diskusi kelompok.
sekolah dalam pencapaian tujuan 3) Mengadakan penataran atau
pendidikan akan dapat terwujud dengan pelatihan di lingkungan sekolah.
baik atau berhasil dicapai oleh personalia Teknik yang digunakan dalam
sekolah. Upaya untuk memperbaiki dan melaksanakan supervisi akademik oleh
meningkatkan supervisi akademik dapat Kepala Sekolah terhadap guru-guru dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan dilakukan dengan teknik perorangan
sasaran dan tujuan supervisi. Proses (individual), yaitu suatu teknik supervisi
pembelajaran akan berjalan lancar, yang dilaksanakan untuk seorang guru
peningkatan kemampuan mengajar guru, secara individual atau dengan kata lain
dan peningkatan kemampuan atau kegiatan supervisinya dilakukan secara
keterampilan Kepala Sekolah dalam perseorangan, sedangkan teknik kelompok
mensupervisi guru juga akan dapat (non individual), yaitu suatu teknik
terwujudkan. supervisi yang dilakukan untuk melayani
Menurut Sahertian (2010:52) dan lebih dari satu orang atau dengan kata lain
Purwanto (2007:120) untuk membantu kegitatan supervisi nya dilakukan secara
meningkatkan dan mengembangkan kelompok.
potensi sumber daya guru, supervisi

114 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

Supervisi dengan teknik kunjungan b. membantu guru yang sudah


kelas bertujuan untuk memperoleh data berpengalaman tentang kekeliruan yang
mengenai keadaan sebenarnya selama guru dia lakukan,
melakukan pembelajaran di kelas. Selain c. membantu guru pindahan yang belum
itu, teknik kunjungan kelas dapat berfungsi jelas tentang situasi dan kondisi kelas
sebagai alat untuk mendorong guru agar yang diajarnya,
mau dan mampu meningkatkan proses d. membantu melaksanakan proyek-
pembelajaran di kelas sehingga motivasi proyek pendidikan,
dan hasil belajar peserta didik dapat e. mengamati perilaku guru pengganti,
meningkat menjadi lebih baik. f. mendengarkan nara sumber mengajar,
Teknik kunjungan kelas merupakan g. mengamati tim pengajar melaksanakan
teknik yang paling mudah dan sering tugasnya pada peserta didik-peserta
digunakan oleh Kepala Sekolah untuk didik dalam kelompok kecil atau
melihat dan mengamati para guru yang kelompok besar,
sedang melakukan proses pembelajaran di h. mengamati cara mengajar bidang-
kelas, dengan tujuan untuk memperbaiki bidang studi yang istimewa, dan
dan meningkatkan kompetensi profesional i. membantu menilai pemakaian media
para guru dalam proses pembelajaran di pendidikan.
kelas.Menurut Purwanto (2007:120) bahwa Kepala sekolah berkunjung ke kelas
yang dimaksud dengan kunjungan kelas dengan tujuan memperoleh data mengenai
ialah kunjungan sewaktu-waktu yang keadaan sebenarnya selama guru
dilakukan oleh seorang supervisor (Kepala melakukan pembelajaran, supervisor
Sekolah, penilik atau pengawas) untuk berbincang-bincang dengan guru tentang
melihat atau mengamati seorang guru yang kesulitan yang dihadapi guru. Sedangkan
sedang mengajar.Sahertian (2010: 53) Purwanto (2007:120) berpendapat bahwa
menyatakan bahwa teknik supervisi tujuan kunjungan kelas ialah untuk
perkunjungan kelas adalah Kepala Sekolah mengobservasi bagaimana guru mengajar,
atau supervisor datang ke kelas untuk apakah sudah memenuhi syarat-syarat
melihat cara guru mengajar di kelas. didaktis atau metodis yang sesuai, atau
Kunjungan kelas yang dikemukakan dengan kata lain, untuk melihat apa
oleh kedua ahli di atas adalah bahwa kekurangan atau kelemahan yang
kunjungan kelas bukan berarti suatu sekiranya masih perlu diperbaiki.
kunjungan yang hanya untuk melihat-lihat Prinsip supervisi secara umum,
saja, melainkan kunjungan kelas tersebut antara lain prinsip ilmiah, demokratis,
mempunyai tujuan, prinsip dan prosedur kooperatif, konstruktif dan kreatif. Prinsip
pelaksanaannya. Menurut Neagley (dalam ini merupakan dasar dalam pelaksanaan
Pidarta, 1994)tujuan yang diinginkan oleh teknik kunjungan kelas, seperti yang
teknik kunjungan kelas, ialah dikemukakan oleh Marks dkk (1985) yaitu
a. membantu guru yang belum mencoba mengkhususkan prinsip-prinsip
berpengalaman, kunjungan kelas itu sendiri, sebagai
berikut:

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik … 115


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

a. kunjungan kelas hendaknya mendapatkan dukungan positif dari Kepala


berfokus pada semua elemen situasi Sekolah untuk mengembangkan kariernya.
pembelajaran, Ada 3 (tiga) macam jenis kunjungan
b. memberi suatu kepastian yang kelas, menurut Sahertian (2010: 54) yaitu:
mendasar kepada guru untuk 1. Kunjungan kelas tanpa diberi tahu,
perbaikannya, yaitu supervisor tiba-tiba datang ke
c. memperhatikan keamanan, kelas tanpa diberitahukan lebih dulu.
kesejahteraan dan pengembangan 2. Kunjungan kelas dengan cara memberi
staf, tahu dulu, yaitu supervisor telah
d. membantu guru melakukan memberikan jadwal kunjungan
penilaian diri sendiri sehingga guru tahu pada hari dan jam
e. memberikan kebebasan kepada berapa ia akan dikunjungi.
guru mendiskusikan masalah- 3. Kunjungan kelas atas undangan guru,
masalahnya sendiri dan Kepala kunjungan kelas ini lebih baik karena
Sekolah hendaknya menghargai guru punya usaha dan motivasi untuk
pendapat guru. mempersiapkan diri dan membuka diri
Dengan berpedoman pada prinsip- agar dia dapat memperoleh balikan dan
prinsip kunjungan kelas tersebut di atas, pengalaman baru dari hasil supervisi.
maka hal ini akan dapat membantu tugas Dari ketiga jenis kunjungan kelas ini
Kepala Sekolah sebagai supervisor yang dapat diketahui bahwa masing-masing
selalu menangani berbagai macam masalah mempunyai kelemahan dan kelebihan
pembelajaran bersama para guru. Oleh dalam pelaksanaannya, yaitu
sebab itu, Kepala Sekolah sebagai a. Kunjungan kelas tanpa diberitahu dulu.
supervisor dituntut untuk dapat Kelebihannya: Supervisor dapat melihat
menyesuaikan sikap dan tindakannya keadaan yang sebenarnya, tanpa dibuat-
sesuai dengan situasi, tempat dan kondisi buat, hal ini dapat membiasakan guru
guru yang dihadapinya. agar selalu mempersiapkan diri sebaik-
Teknik kunjungan kelas berfungsi baiknya.
sebagai alat untuk mendorong guru agar Kelemahannya : Guru menjadi gugup,
meningkatkan cara mengajarnya dan cara karena tiba-tiba dikunjungi, dapat
belajar peserta didik. Dengan melakukan timbul prasangka bahwa ia dinilai dan
kunjungan kelas Kepala Sekolah sebagai pasti hasilnya tidak memuaskan.
supervisor dapat memberikan kesempatan b. Kunjungan kelas dengan cara memberi
kepada guru untuk mengungkapkan tahu lebih dulu.
pengalamannya sekaligus sebagai usaha Kelebihannya: Bagi supervisor
untuk memberikan rasa mampu pada guru. kunjungan kelas ini dapat di-rencanakan
Hal ini menyebabkan guru dapat belajar dengan tepat dan ada konsep
dan memperoleh pengertian secara jelas pengembangan yang kontinu dan
dan dukungan moral bagi pertumbuhan terencana. Guru dapat mempersiapkan
kariernya, artinya guru merasa diri sebaik-baiknya karena ada

116 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

kesadaran bahwa kunjungan kelas ini a. memperoleh data atau informasi yang
akan membantu penilaian dirinya. dapat digunakan untuk menyusun
Kelemahannya: Guru dengan sengaja program pembinaan guru,
mempersiapkan diri sehingga ada b. memperoleh secara langsung kebutuhan
kemungkinan timbul hal-hal yang guru dalam melaksanakan proses
dibuat-buiat dan serba berlebihan. pembelajaran,
c. Kunjungan kelas atas undangan guru. c. menemukan kelebihan dan kekurangan
Kelebihannya: Guru lebih mudah untuk guru dalam proses pembelajaran di
memperbaiki dan meningkatkan kelas untuk pengembangan atau
kemampuannya, karena motivasi untuk pembinaan lebih lanjut, dan
belajar dari pengalaman dan bimbingan d. menumbuhkan kepercayaan diri pada
supervisor tumbuh dari dalam dirinya guru untuk bekerja lebih baik lagi.
sendiri. Sedangkan bagi supervisor Pelaksanaan supervisi akademik
dapat dipergunakan untuk belajar dengan teknik kunjungan kelas dilakukan
berbagai pengalaman dalam berdialog secara terencana, artinya segala sesuatu
dengan guru, khususnya saat yang berkaitan dengan teknik kunjungan
mendiskusikan hasil pengamatan kelas selalu dipersiapkan lebih dahulu
kunjungan kelas. dengan baik. Tahap demi tahap
Kelemahannya : Ada kemungkinan pelaksanaan supervisi akademik dengan
timbul sikap manipulasi, yaitu dengan teknik kunjungan kelas dapat dilakukan
dibuat-buat untuk menonjolkan diri, sebagai berikut :
padahal waktu-waktu biasa ia tidak a. Tahap Perencanaan.
pernah berbuat seperti itu. Marks dkk (1985) mengemukakan
Selain hal-hal tersebut di atas, perlu bahwa sebelum Kepala Sekolah atau
diuraikan pula bagaimana melaksanakan supervisor melaksanakan kunjungan
kegiatan supervisi akademik dengan kelas, terlebih dahulu membuat
menggunakan teknik kunjungan kelas.Jenis perencanaan mengenai :
kunjungan kelas yang sering digunakan 1) tujuan kunjungan kelas yang jelas
oleh kepala sekolah adalah kunjungan dan guru harus memahami tujuan
kelas dengan cara memberi tahu dulu itu,
kepada guru yang akan di supervisi, 2) situasi pembelajaran,
sehingga pelaksanaan supervisi dapat 3) mendiskusikan dengan guru, bagian
berlangsung dengan baik dan hasilnya pembelajaran mana yang perlu
sesuai dengan upaya peningkatan dibantu,
kompetensi guru dalam proses 4) melihat kembali semua hasil
pembelajaran di kelas. kunjungan kelas sebelumnya,
Pelaksanaan teknik kunjungan 5) merencanakan dengan guru,
kelas oleh Kepala Sekolah mempunyai pertemuan sesudah kunjungan,
maksud-maksud tertentu, di antaranya dan
6) merencanakan jadwal kunjungan
kelas selanjutnya.

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik … 117


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

Jadi, dapat dikatakan bahwa antara guru dan peserta didik, tanpa
tahap perencanaan adalah tahap mengganggu kegiatan guru dan
persiapan, menetapkan kerangka peserta didik. Selain mengamati,
kerja, mempelajari keberadaan guru mempelajari dan mencatat hal-hal
dan situasi kelasnya, serta yang diperlukan dalam kegiatan
menciptakan hubungan yang baik supervisi ini, maka harus
antara Kepala Sekolah dan guru. diperhatikan pula bagaimana
Tahap inilah yang sangat menganalisis dan memberikan
menentukan kelancaran kegiatan umpan balik dari hasil kunjungan
supervisi, baik pada saat kegiatan kelas.
supervisi akan dilaksanakan, sedang c. Tahap Tindak Lanjut.
berlangsung, maupun kelanjutannya. Tindak lanjut adalah kegiatan
b. Tahap Pelaksanaan. yang harus dilakukan Kepala
Kepala Sekolah atau supervisor Sekolah atau supervisor setelah
memasuki kelas dan mengadakan melakukan kunjungan kelas dan
pengamatan dengan membuat sudah mengumpulkan data sebagai
catatan-catatan tanpa mengganggu bahan informasi atau umpan balik
proses pembelajaran. Dalam kegiatan untuk kegiatan selanjutnya. Tindak
ini perlu diperhatikan sikap Kepala lanjut ini merupakan pertemuan
Sekolah atau supervisor pada saat pribadi dalam kegiatan diskusi atau
memasuki kelas, selama di kelas, dan pertukaran pikiran antara Kepala
pada saat meninggalkan kelas, sikap Sekolah atau supervisor dengan guru
tersebut harus dapat menyenangkan yang telah dikunjungi, dan harus
guru dan peserta didik, sehingga sesegera mungkin dilaksanakan,
proses pembelajaran dan kegiatan begitu selesai kunjungan kelas.
supervisi akademik dengan teknik
kunjungan kelas dapat terlaksana Kesimpulan
dengan baik. Selama kunjungan Pembinaan terhadap guru
kelas, hubungan yang akrab dan merupakan kegiatan penting dalam upaya
harmonis penuh kekeluargaan, antara peningkatan kualitas pendidikan pada
Kepala Sekolah atau supervisor umumnya dan secara khusus untuk
dengan guru akan membawa dampak peningkatan kualitas pembelajaran. Kepala
positif di antara kedua belah pihak, Sekolah sebagai memiliki tugas membina
baik Kepala Sekolah atau supervisor dan membimbing para guru terutama
maupun guru. membina dan menumbuhkan
Di samping itu, pengambilan profesionalitas guru.
tempat yang strategis diperlukan oleh Pelaksanaan supervisi akademik
Kepala Sekolah atau supervisor, yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
sehingga mempermudah mengamati merupakan kegiatan pembinaan yang dapat
dan mempelajari keseluruhan situasi mempercepat proses peningkatan
kelas, proses pembelajaran, interaksi kompetensi para guru dalam mengelola

118 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

pembelajaran di kelas. Supervisi akademik percakapan pribadi tentang hasil


sangat penting untuk dikembangkan karena pengamatan supervisi kunjungan kelas,
setiap saat pendidikan dan pembelajaran sehingga upaya perbaikan dan peningkatan
selalu berubah, sesuai dengan ilmu kompetensi guru dalam proses
pengetahuan dan teknologi yang senantiasa pembelajaran di kelas dapat tercapai
berkembang dengan pesatnya, yang pada dengan baik.
hakekatnya karena adanya perubahan Pelaksanaan supervisi akademik
dalam masyarakat. Setiap perubahan dengan teknik kunjungan kelas dapat
menimbulkan masalah baru yang dilakukan oleh Kepala Sekolah sesuai
mempengaruhi dunia pendidikan, oleh dengan program supervisi yang
sebab itu para guru perlu untuk tumbuh direncanakan bersama para guru. Kepala
dalam jabatan mengajar. Kepala Sekolah Sekolah sebagai supervisor harus mau
sebagai supervisor harus mampu membina belajar dari berbagai sumber sehingga
para guru agar peka dan peduli terhadap pemahamannya tentang supervisi
perubahan serta berusaha untuk bersikap akademik dapat meningkat dengan baik.
inovatif dan selalu mengembangkan Jadi dapat dikatakan bahwa semakin sering
kualitas sumber daya dalam mengajar dan Kepala Sekolah berkunjung ke kelas untuk
mendidik. mensupervisi guru maka kemampuan dan
Peran utama Kepala Sekolah keterampilan melakukan kegiatan supervisi
sebagai seorang supervisordalam akademik semakin meningkat dan baik.
melaksanakan proses pembelajaran melalui Bagi guru kunjungan kelas yang dilakukan
pelaksanaan fungsi supervisi dalam bentuk Kepala Sekolahdapat menjadi motivasi
penelitian, penilaian, perbaikan dan tersendiri untuk memacu dirinya dalam
peningkatan sehingga kualitas meningkatkan kompetensi pedagogi dan
pembelajaran menjadi lebih baik. Teknik prosesional yaitu meningkatkan kualitas
supervisi akademik yang erat berkaitan pembelajaran di kelas yang berdampak
dengan pembelajaran di kelas adalah pada peningkatan kualitas pendidikan di
teknik kunjungan kelas, di mana teknik sekolah.
kunjungan kelas ini paling mudah dan
sering dilakukan oleh Kepala Sekolah pada Daftar Pustaka
saat melakukan kegiatan supervisi
akademik terhadap para guru. Fattah, N. (2003). Landasan Manajemen
Penerapan prinsip dan fungsi teknik Pendidikan. Bandung: PT Remaja
kunjungan kelas mudah dilakukan oleh Rosdakarya.
Kepala Sekolah karena tujuannya adalah Fathurrohman, Pupuh & Suryana, Aa.
untuk memperoleh data mengenai keadaan 2012. Guru Profesional. Bandung:
sebenarnya selama guru terlibat dalam PT Refika Aditama.
proases pembelajaran di kelas. Dengan Glathorn, A.A. (1990). Supervisory
adanya data itulah, Kepala Sekolah sebagai Leadership: Introduction to
supervisor dapat melakukan pembinaan Instructional Supervision. USA :
terhadap para guru melalui diskusi atau Harper Collins Publishers.

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik … 119


gulawentah: Jurnal Studi Sosial
Volume 1 Nomor 2 Desember 2016, hal. 103-120
Avaliable online at http://e-journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/gulawentah

Maisyaroh, B.W. dan Burhanuddin. Sahertian, P.A. (2010). Konsep dasar &
(1994). “Pengaruh Kegiatan Teknik SUPERVISI PENDIDIKAN
Supervisi Pendidikan yang Dalam Rangka Pengembangan
Dilakukan Oleh Kepala Sekolah Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT
Terhadap Kemampuan Guru Rineka Cipta.
Mengajar”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Sergiovanni, T.J. & Starratt, R.J. (1987).
Nomor 2 tahun 26 Juli 1999. Supervision Human Prespectives.
halaman 127-133. Malang. Toronto: McGraw-Hill Book
Mantja, W. (2002). Manajemen Company.
Pendidikan dan Supervisi Subari. (1998). Supervisi Pendidikan :
Pengajaran, Kumpulan Karya Tulis Dalam Rangka Perbaikan Situasi
Terpublikasikan. Malang: Penerbit Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Wineka Media. Surya, H.M. (2002). Menyambut Hari
Marks, J.R., E. Stoops, K. Stoops. (1985) Pendidikan Nasional 2002,
Handbook of Educational Menyongsong Agenda Reformasi
Supervision: A Guide for Pendidikan. PIKIRAN RAKYAT, 2
Practitioner. Boston : Allyn and Mei 2002.
Bacon, Inc. Undang-Undang Republik Indonesia No.
Mulyasa, E. (2002). Manajemen Berbasis 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Sekolah: Konsep, Strategi dan Pendidikan Nasional
Implementasi. Bandung: PT Remaja Usman, M.U. (2010). Menjadi Guru
Rosdakarya. Profesional. Bandung : Remaja
Oliva, P.F. (1984). Supervision for Today's Rosdakarya
Schools. Second Edition. New York
& London:Longman.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2007. Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang
Supervisi Pendidikan.Jakarta : Bumi
Aksara
Pidarta, M. (2009). Supervisi Pendidikan
Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta.
Priansa, D.J.& Somad, R. (2014).
Manajemen Supervisi dan
Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Bandung: Penerbit Alphabeta.
Purwanto, M.N. (2007). Administrasi Dan
Supervisi Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya

120 | Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik …

Anda mungkin juga menyukai