Nim : 1702012384
Kelas : 6b Keperawatan
Manfaat penelitian :
Manfaat Akademis penelitian ini adalah untuk meningkatkan dan memperdalam serta
mempertajam pengetahuan peneliti tentang Ilmu Administrasi Negara. Selain itu,
penelitian ini juga dapat dijadikanbahan referensi untuk penelitian sejenis atau
selanjutnya yangberhubungan dengan masalah indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
publik.2.
Manfaat Praktis
-Bagi Pemerintah: Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahanmasukan untuk
membangun terwujudnya pelayanan publik yangprima, dengan meningkatkan kualitas
aparatur penyelenggarapemerintahan serta memfasilitasi apa yang menjadi
kebutuhanmasyarakat, sehingga kepuasan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan
instansi publik itu terpenuhi.
-bagi Masyarakat: Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian yang dapat menambah
pengetahuan dan membuka wawasan mengenai pelayanan publik. Selain itu, penelitian ini
juga dapat dikembangkan lebih lanjut untuk digali lebih dalam lagi, agar aspirasi
masyarakat yang sesungguhnya terhadap pelayanan publikbenar-benar dapat diterapkan
dalam instansi pemerintahan sesuai dengan yang diharapkan
-Bagi Penulis: Untuk mengkaji dan memperdalam pengetahuanpeneliti berkaitan dengan
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan di Puskesmas Cibodasari Kecamatan
Cibodas Kota Tangerang. Penelitian ini juga merupakan sarana peningkatankemampuan
ilmiah peneliti dari teori-teori yang telah didapat dalamaspek penyelenggaraan pelayanan
publik
Hipotesis penelitian : ada pengaruh kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di unit
pelaksana teknik dinas (uptd) puskesmas cibodasari kecamatan cibodas kota tangerang
2. Judul : HUBUNGAN KEJADIAN OBESITAS DENGAN KUALITAS HIDUP PADA ANAK
USIA SEKOLAH DI SDN 30 KUBU DALAM KOTA PADANG TAHUN 2017
Variabel dependent : Hubungan kejadian obesitas dengan kualitas hidup pada anak usia
sekolah
Variabel independent : kejadian obesitas dengan kualitas hidup pada anak usia sekolah
Rumusan masalah : Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
pada penelitian ini yaitu “apakah ada hubungan kejadian obesitas dengan kualitas hidup
pada anak usia sekolah di SDN 30 Kubu Dalam Kota Padang Tahun 2017 ”
Manfaat penelitian :
a. Bagi Sekolah Dapat dijadikan data atau informasi bagi sekolah tentang kejadian obesitas pada
anak dan kualitas hidup anak usia sekolah yang mengalami obesitas.
b. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang hubungan kejadian
obesitas dengan kualitas hidup pada anak usia sekolah di SDN 30 Kubu Dalam Kota Padang
Tahun 2017
c. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu keperawatan dan menjadi acuan penelitian selanjutnya dan dapat menambah
informasi untuk memperluas pengetahuan tentang terjadinya obesitas. d. Bagi Puskesmas Dapat
dijadikan sumber informasi bagi instansi terkait dalam upaya memberikan kebijakan, salah
satunya dengan pendidikan kesehatan pola hidup sehat sehingga menjadikan anak usia sekolah
sebagai generasi yang berpotensi tinggi.
Hipotesis penelitian : Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian obesitas
dengan kualitas hidup pada anak usia sekolah di SDN 30 Kubu dalam Kota Padang tahun
2017.
Variabel dependent : Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Pribadi Siswa Kelas Atas
Variabel Independent : Kesehatan Pribadi Siswa Kelas Atas
Rumusan masalah : Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas
serta agar permasalahan menjadi spesifik, jelas, terpusat, dan tidak meluas sehingga
tujuan penelitian dapat tercapai, maka dalam penelitian ini dibatasi pada masalah
mengenai : “Tingkat pengetahuan tentang kesehatan pribadi siswa kelas atas SD Negeri
2 Sokawera Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas”.
Tujuan penelitian : Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas atas SD Negeri 2 Sokawera
Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas tentang kesehatan pribadi.
Manfaat penelitian : Secara teoritis diharapkan dari penelitian ini dapat bermanfaat :
a. Memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian ilmu pembelajaran Penjasorkes yang
merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa di SD Negeri 2 Sokawera Kecamatan Patikraja
Kabupaten Banyumas.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referrensi dan acuan dalam pelaksanaan
penelitian di masa yang akan datang.
c. Akan mendapatkan sebuah pengalaman dalam hal mempraktekkan ilmu penelitian, yaitu
mengenai praktek pengumpulan data dan menganalisis data.
d. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada SD Negeri 2 Sokawera Kecamatan
Patikraja Kabupaten Banyumas mengenai tingginya tingkat pengetahuan siswa kelas atas (IV,
V, dan VI) tentang kesehatan pribadi.
2. Secara praktis diharapkan dari penelitian ini dapat bermanfaat :
a. Bagi Peneliti
1) Kegiatan penelitian ini akan menjadikan pengalaman yang sangat bermanfaat untuk
melengkapi pengetahuan yang telah diperoleh dibangku kuliah, dan juga peneliti mendapat
jawaban yang konkrit tentang suatu masalah yang berkaitan dengan judul.
2) Dapat mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas atas SD Negeri 2 Sokawera Kecamatan
Patikraja Kabupaten Banyumas tentang kesehatan pribadi.
b. Bagi Siswa Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kesehatan pribadi, baik
di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
c. Bagi Guru Penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan usaha kesehatan
pribadi di sekolah dan perilaku hidup sehat bagi siswa.Hipotesis penelitian : Ada
Pengaruh tingkat pengetahuan tentang kesehatan pribadi siswa kelas atas sd negeri 2
sokawera kecamatan patikraja kabupaten banyumas
5. Judul : kontaminasi bakteri escherichia coli pada pangan jajanan anak sekolah (pjas) di sekolah
dasar kecamatan cakung tahun 2016
Variabel dependent : kontaminasi bakteri escherichia coli pada pangan jajanan anak
sekolah
Variabel independent : bakteri escherichia coli pada pangan jajanan anak sekolah
Rumusan masalah : Makanan jajanan yang terkontaminasi patogen dapat menjadi
media penularan penyakit bagi anak sekolah jika penjamah makanan tidak melakukan
praktik pengolahan makanan dengan benar. Berdasarkan studi pendahuluan diketahui
bahwa 87% makanan jajanan yang dijual di sekitar sekolah dasar Kecamatan Cakung
positif terkontaminasi oleh bakteri E.coli.
Tujuan penelitian : Diketahuinya kontaminasi bakteri Escherichia coli pada Pangan
Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di sekolah dasar Kecamatan Cakung tahun 2016.
Manfaat penelitian :
1. Bagi Sekolah Dasar
Sebagai bahan masukan untuk membuat kebijakan mengenai PJAS serta melakukan
pengawasan dan penyuluhan kepada pedagang terkait dengan higiene sanitasi
makanan.
3. Bagi Peneliti Lain
Hipotesis : adanya pengaruh hubungan tumbuh kembang anak dengan pola asuh
ibu bekerja
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
a. RSUD Sleman
spinal anestesi.
- Data berdasarkan cara memperolehnya dibedakan menjadi 2, yaitu data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Pengertian Data primer adalah data yang didapat dan dikumpulkan langsung dari objek yang diteliti
oleh orang atau organisasi yang melakukan penelitian.
Contoh:
b. Data Sekunder
Pengertian Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain yang telah ada. Jadi
penulis tidak mengumpulkan data langsung dari objek yang diteliti.
Biasanya data sekunder diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu dan data diterima dalam bentuk
jadi, seperti diagram, grafik, tabel.
Contoh:
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data deskriptif atau data yang tidak berbentuk angka,biasanya dinyatakan dalam
bentuk verbal, simbol, atau gambar.
Data kualitatif dapat diperoleh melalui wawancara, kuisioner, observasi, studi literatur, dan lain
sebagainya.
Data kualitatif biasanya bersifat objektif, sehingga setiap orang yang membacanya akan menimbulkan
penafsiran yang berbeda.
Contoh:
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dapat diperoleh dengan melakukan survey untuk mendapatkan jawaban rigid berupa
angka.
Data kuantitatif ini bersifat objektif, sehingga setiap orang yang mebaca atau melihat data ini akan
menafsirkannya dengan sama.
Contoh:
-sumber data adalah Menurut Zuldafrial (2012:46), sumber data adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh. Ada dua macam sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
Sumber data primer adalah sumber data diperoleh langsung oleh peneliti. Sedangkan sumber data
sekunder adalah sumber data yang tidak diperoleh langsung oleh peneliti, biasanya sumber data ini
diperoleh dari pihak lain.
https://salamadian.com/pengertian-data/
1. Sensus
o data dapat disajikan hingga level wilayah terendah karena semua unit populasinya
dikumpulkan,
o tidak terdapat kesalahan penarikan sampel,
o dapat membentuk kerangka sampel induk.
Contoh kegiatan sensus adalah sensus yag dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu
sensus penduduk, sensus pertanian, sensus ekonomi.
2. Survei
o jumlah petugas pelaksana pendataan survei relatif lebih sedikit, sehingga dapat dipilih
petugas yang berkualitas,
o belaksanaannya lebih cepat,
o biaya yang dikeluarkan lebih murah,
o biasanya kualitas data lebih baik,
o variabelnya/pertanyaan bisa lebih banyak,
o ada kesalahan non sampling, tapi relatif kecil
Contoh kegiatan survei adalah survei kebahagiaan, survei elektabilitas, quick count, dan lain-
lain.
3. Pencatatan Administrasi/Registrasi
Pencatatan administrasi atau registrasi adalah pencatatan secara individu oleh suatu institusi.
Contoh dari catatan administrasi adalah pencatatan/registrasi penduduk oleh dinas
kependudukan dan catatan sipil, registrasi calon mahasiswa baru, registrasi pembuatan SIM, dan
lain-lain.
4. Percobaan (Experiment)
Percobaan adalah kegiatan pengumpulan data untuk tujuan khusus dengan membuat rancangan
percobaan dan mencatat hasil dari setiap percobaan. Contohnya adalah percobaan daya tahan
bakteri dalam suhu tinggi, percobaan pemberantasan hama penyakit dan lain-lain.
https://www.rumusstatistik.com/2019/03/jenis-dan-metode-pengumpulan-data-penelitian.html
4. Jelaskan !!
Pengertian populasi
a. Menurut Netra (1976), Populasi adalah keseluruhan individu yang bersifat general atau
umum yang mempunyai karakteristik yang cenderung sama.
b. Menurut Hadari Nawawi (1983), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri
atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai
sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.
c. Menurut Arikunto Suharsimi (1998: 117), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.
Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut,
maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Pengertian sample
a. Menurut Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta
karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.
- Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan
untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut oleh karena
beberapa kendala yang akan di hadapkan nantinya seperti: keterbatasan dana, tenaga
dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang di ambil dari
populasi itu.
- Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan
kesimoulan yang nantinya di berlakukan untuk Populasi. Oleh karena itu sampel
yang di dapatkan dari Populasi memang harus benar-benar representatif (mewakili).
b. Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang
akan diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan
bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.
c. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85), Sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya
tersebut.
https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-populasi-dan-sampel.html
Margono (2004)Teknik sampling dapat didefinisikan sebagai cara untuk menentukan sampel
yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan menjadi sumber data sebenarnya,
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.
Macam- macam teknik sampling
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random Sampling. teknik penarikan sampel
menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi
sampel penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.
Terdapat 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak sederhana. Pendapat pertama
menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga setiap sampel memiliki
prosentase kesempatan yang sama. Pendapat kedua menyatakan bahwa tidak diperlukan pengembalian
pada pengambilan sampel menggunakan metode ini. Namun, metode yang paling sering digunakan
adalah Simple Random Sampling dengan pengembalian.
Kelebihan metode ini yaitu dapat mengurangi bias dan dapat mengetahui standard error penelitian.
Sementara kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel yang terpilih benar-benar dapat
merepresentasikan populasi yang dimaksud.
Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih dikembalikan lagi agar populasi tetap
utuh sehingga probabilitas responden berikutnya tetap sama dengan responden pertama. Langkah
tersebut kembali dilakukan hingga jumlah sampel memenuhi kebutuhan penelitian.
Misalnya, penelitian tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di RS A
dan lain sebagainya.
1. Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan. Metode ini menggunakan
kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel. Kriteria pemilihan sampel terbagi
menjadi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan tujuan penelitian.
Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus yang menyebabkan calon responden yang
memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari kelompok penelitian. Misalnya, calon responden
mengalami penyakit penyerta atau gangguan psikologis yang dapat memengaruhi hasil penelitian.
Contoh Purposive Sampling: penelitian tentang nyeri pada pasien diabetes mellitus yang mengalami
luka pada tungkai kaki. Maka kriteria inklusi yang dipakai antara lain:
1. Penderita Diabetes Melitus dengan luka gangrene (luka pada tungkai kaki)
2. Usia 18-59 tahun
3. Bisa membaca dan menulis
Kriteria eksklusi:
1. Penderita Diabetes Melitus yang memiliki penyakit penyerta lainnya seperti gangguan ginjal,
gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
2. Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kejiwaan.
2. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan wawancara atau korespondensi.
Metode ini meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian
secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
Metode pengambilan sampel Snowball atau Bola salju ini sangat cocok untuk penelitian mengenai hal-
hal yang sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi, misalnya penelitian tentang kaum waria,
penderita HIV, dan kelompok khusus lainnya.
3. Accidental Sampling
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti mengambil sampel yang
kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka
yang sampelnya sulit didapatkan.
Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentang penyakit Steven Johnson Syndrom yaitu
penyakit yang merusak seluruh mukosa atau lapisan tubuh akibat reaksi tubuh terhadap antibiotik.
Kasus Steven Johnson Syndrome ini cukup langka dan sulit sekali menemukan kasus tersebut. Dengan
demikian, peneliti mengambil sampel saat itu juga, saat menemukan kasus tersebut. Kemudian peneliti
melanjutkan pencarian sampel hingga periode tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti.
Tehnik pengambilan sampel dengan cara ini juga cocok untuk penelitian yang bersifat umum, misalnya
seorang peneliti ingin meneliti kebersihan Kota Bandung. Selanjutnya dia menanyakan tentang
kebersihan Kota Bandung pada warga Bandung yang dia temui saat itu.
4. Quota Sampling
Metode pengambilan sampel ini disebut juga Quota Sampling. Tehnik sampling ini mengambil jumlah
sampel sebanyak jumlah yang telah ditentukan oleh peneliti. Kelebihan metode ini yaitu praktis karena
sampel penelitian sudah diketahui sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu bias penelitian cukup
tinggi jika menggunakan metode ini.
Teknik pengambilan sampel dengan cara ini biasanya digunakan pada penelitian yang memiliki jumlah
sampel terbatas. Misalnya, penelitian pada pasien lupus atau penderita penyakit tertentu. Dalam suatu
area terdapat 10 penderita lupus, maka populasi tersebut dijadikan sampel secara keseluruhan , inilah
yang disebut sebagai Total Quota Sampling.
https://salamadian.com/teknik-pengambilan-sampel-sampling/
2. Penulisan nama, tahun, judul dan penerbit diakhiri dengan tanda baca (.) dan nama kota
penerbit diakhir dengan (:).
3. Penulisan nama pengarang jika memiliki 2 suku kata atau lebih, maka penulisan nama dibalik
dan memberi tanda (,).
Contohnya, nama pengarang adalah Milea Lela maka di daftar pustaka ditulis dengan Lela,
Milea.
4. Jika terdapat 3 suku kata, maka nama terakhir diletakkan di depan dan diikuti tanda (,).
5. Jika pengarang ada 2 orang, penulisan nama pengarang pertama dibalik. Lalu, penambahan
kata 'dan' di antara nama pengarang yang pertama dan kedua.
6. Penulisan daftar pustaka harus berurutan A-Z dari huruf di awal nama penulis.
6. Latar Belakang
tehadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang, selain itu operasi menimbulkan
nyeri, takut terjadinya perubahan fisik, menjadi buruk rupa atau tidak
takut tidak sadar lagi setelah dibius dan takut operasi gagal merupakan respon
yang diderita pasien, dalam kasus lain pasien yang mengalami kelainan
jantung bawaan, kondisi dalam hal ini penting dan perlu mendapatkan
informasional dari keluarga yaitu memberikan solusi dari masalah yang ada,
35.539 pasien bedah yang dirawat di unit perawatan intensif, 2,473 pasien
pembedahan dan pilihan anestesi yang akan dijalani pasien. Berdasarkan hasil
studi pendahuluan yang diperoleh dari RSUD Sleman pada bulan Februari
Daerah Sleman.”
7. Definisi operasional
Definisi Alat
No. Variabel Parameter Skal Kriteria dan Sekor
Operasional Ukur a
1. Variabel Caring 1. Mengetahui Kuesione O Jawaban
r menggunakan
independen merupakan (knowing) R skala likert dimana
t: bentuk
Caring peduli, 2. Kehadiran D terdapat 20
pertanyaan
empati
perawat perawat ke atau I positif dan negatif
pasien,
memberikan keberadaan N dengan skor pada
perhatian (being with) A alternatif jawaban:
kepada
orang lain 3. Melakukan L 5 : selalu
khususnya (doing for) 4 : sering
pasien,
menghormati 4. 3 : kadang-kadang
Memungkinka
harga diri dari n (enabling) 2 : jarang
pasien dan 5. 1 : tidak pernah
Mempertahan
keluarga kan
pasien,
dan kepercayaan Kriteria:
berkomitmen
untuk (maintaining Baik= >75%
mencegah
terjadinya belief) Cukup= 56-75%
status
kesehatan yang (Swanson, Kurang= <56%
memburuk, 1991) (Nursalam, 2015)
memberi
perhatian dan
menghormati
orang
lain
(Nursalam,
2014).
2. Variabel Kesiapan 1. Menyatakan Observasi O Jawaban
keluarga menggunakan
dependent: adalah keadaan keprihatinan, R Readiness ruler
dengan
Kesiapan dimana sebuah menawarkan D melingkari angka
yang
keluarga keluarga telah informasi, I menunjukkan letak
siap fisik, memberi N kesiapan keluarga
mental,
emosional dukungan & A
(Slameto, 2010) tindak lanjut. L Kriteria:
2. Tidak siap = 1-3
Mengeksplora
si aspek Menerima
perubahan =
positif & 4-7
negatif serta Siap = 8-10
perawatan. (Miller, 1999)
3. Membantu
Berdasarkan Williams (1988) ada lima pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kuantitatif (istilah
Williams dengan kuantitatif positivistik) dan kualitatif. Kelima pendangan dasar perbedaan tersebut
adalah:
1. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, dan
dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil
konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya
langsung pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat sebagai
independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai
proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic
statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic
statements).
4. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal
simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan
pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara
simultan.
5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus
seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas
nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.
(Lukas S. Musianti,2002;123-136)
2
0